Anda di halaman 1dari 4

Nama : ARIF ROKHMAN

NIM : 226040600011014
Jurusan : Agribisnis-Kelas A

1. EVOLUSI PERTANIAN MENUJU AGRIBISNIS


Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, alam tidak dapat menyediakan semua
kebutuhan itu sehingga manusia mulai membudidayakan (farming) secara ekstensif berbagai
tanaman, hewan dan ikan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam kegiatan budidaya dimulai
dari bagaimana menggunakan sarana produksi dahulu yang dilakukan dalarn pertanian itu sendiri
(on farm) dan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri (home consumption). Tahap
selanjutnya, ditandai dengan adanya spesialisasi dalam kegiatan budidaya sebagai akibat
pengaruh perkembangan diluar sektor pertanian dan adanya perbedaan potensi sumberdaya alam
(natural endowment) antar daerah, perbedaan ketrampilan (skill) dalam masyarakat serta
terbukanya hubungan lalu lintas antar daerah. Pada tahap ini, selain dikonsumsi sendiri, hasil-
hasil pertanian mulai dipasarkan dan diolah secara sederhana sebelum dijual.
Kemajuan teknologi di sektor industri sangat pesat untuk itu perkembangan pertanian
selanjutnya dipacu oleh kemajuan dan transportasi itu sendiri. Untuk menjadikan pertanian
semakin maju dan kompleks dengan ditandainya produktivitas per hektar yang semakin tinggi,
itu berkat penggunaan sarana produksi pertanian yang dihasilkan oleh industri (pupuk dan
pestisida). Kegiatan pertanian semakin terspesialisasi menurut komoditi dan kegiatannya.
Namun, dalam hal ini kekurangan petani adalah mereka hanya melakukan kegiatan budidaya
saja, sementara pengadaan sarana produksi pertanian didominasi oleh sektor industri. Bahkan
kegiatan pengolahan hasil pertanian karena proses pengolahan hasil-hasil pertanian untuk
berbagai keperluan membutuhkan teknologi yang semakin canggih dan skala yang besar agar
ekonomis, maka kegiatan ini pun didominasi oleh sektor industri pengolahan. Untuk proses
pengolahan biasanya produk-produk pertanian menjadi lebih beragam penggunaan dan
pemasarannya pun menjadi lebih mudah (storable and transportable) sehingga dapat diekspor.
Pada tahap ini pembagian kerja di dalam kegiatan pertanian menjadi semakin jelas, yaitu:
kegiatan budidaya (farming) sebagai kegiatan pertanian dalam arti sempit, kegiatan produksi
sarana pertanian (farm supplies) sebagai sektor hulu untuk industri dan untuk hasil
pengolahannya komoditi hasil pertanian ke sektor hilir industri.
Pada gambaran diatas terlihat bagaimana bidang pertanian berevolusi karena
kompleksnya persoalan yang dihadapi. Muncul subsistem-subsistem yang menunjang kegiatan
pertanian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang meliputi seluruh kegiatan usaha
yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pertanian dan keseluruhannya
disebut sistem “Agribisnis”.

2. SISTEM AGRIBISNIS BESERTA BAGAN


Guru Besar Emeritus Departemen Agribisnis IPB itu membagi sistem dan usaha
agribisnis terdiri atas subsistem agribisnis hulu, subsistem usaha tani (pertanian), subsistem
agribisnis hilir (agroindustri), subsistem pemasaran, dan subsistem layanan pendukung.
Sedangkan Prof. Pantjar Simatupang, membagi subsistem layanan pendukung menjadi
subsistem usaha penunjang agribisnis dan subsistem lingkungan pemberdaya agribisnis. Sebab,
menurut Prof. Pantjar, di dalam subsistem layanan pendukung tersebut ada yang dilakukan swasta
dan ada yang dilakukan pembuat kebijakan atau regulasi. Kurang pantas jika kebijakan atau
regulasi agribisnis diserahkan kepada swasta. Karena itu diperlukan subsistem lingkungan
pemberdaya sebagai subsistem tersendiri. Subsistem lingkungan pemberdaya tersebut sangat
esensial dalam merangsang, mendorong, dan memperkuat agribisnis swasta.
Dengan mengombinasikan pemikiran Prof. Bungaran Saragih dan Prof. Pantjar
Simatupang, pembagian sistem dan usaha agribisnis adalah sebagai berikut:

1. Subsistem agribisnis hulu (upstream agribusiness).


2. Subsistem agribisnis usaha tani (on-farm agribusiness).
3. Subsistem agribisnis hilir (agroindustri atau downstream agribusiness).
4. Subsistem pemasaran agribisnis (marketing agribusiness).
5. Subsistem usaha penunjang agribisnis (agribusiness supporting enterprise).
6. Subsistem lingkungan pemberdaya (agribusiness enabling environment).

3. MANAJEMEN OPERASI
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang atau jasa
yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi. Manajemen
operasi salah satu dari tiga fungsi organisasi (produksi, keuangan, pemasaran) dan secara
integral berhubungan dengan semua fungsi bisnis lainnya. Oleh karena itu, manajemen operasi
mempelajari cara mengatur diri sendiri untuk usaha yang produktif.
Konsep manajemen operasi merupakan kegiatan yang kompleks, tidak hanya mencakup
pelaksanaan fungsi manajemen dalam mengoordinasi berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan
operasi, tetapi juga mencakup kegiatan teknis untuk menghasilkan suatu produk yang
memenuhi spesifikasi yang diinginkan, dengan proses produksi yang efisien dan efektif serta
dengan mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen pada masa
mendatang. Bagi perusahaan jenis apa pun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa,
tentunya kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada laba yang besar. Sekalipun
untuk dapat terus bertahan (going concern) perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup.
Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan). Salah satu
ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output
yang dihasilkan berupa barang atau jasa dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu
menjaganya dengan baik karena menjaga lebih sulit daripada saat mendirikinnya. Dengan
demikian, proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan
saksama sehingga sebuah perusahaan memiliki divisi produksi yang solid dan dapat dipercaya
sebagai tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan manajemen yang berguna
untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan pengoordinasian
penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau
manajemen operasi. Jay Heizer dan Barry Render (2005: 4) mengartikan manajemen operasi
sebagai serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output. Pangestu Subagyo (2000: 1) mengartikan manajemen operasi
adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat
dilakukan secara efisien. Adapun Eddy Herjanto (2003: 2) mengartikan manajemen operasi dan
produksi adalah sebagai proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan
fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam
rangka mencapai tujuan. Manajemen operasi menurut Richard L. Daft (2006: 216) adalah
bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat
dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi. Menurut Soentoro Ali
Idris (2000: 1), manajemen operasi berasal dari konsep manajemen produksi yang menyangkut
masalah produksi produk real. Dengan demikian, operasi (operation) merupakan proses
transformasi dari input menjadi output yang mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan dengan
inputnya.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi dan operasi
merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah
bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

4. MANAJEMEN RANTAI PASOK


Pemahaman Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok) secara umum dapat
dijelaskan sebagai integrasi aktivitas-aktivitas yang berawal dari pengadaan barang dan jasa,
mengubah bahan baku menjadi barang dalam proses dan barang jadi, dan mengantarkan barang-
barang tersebut kepada para pelanggannya dengan cara yang efisien. Secara umum pemahaman
rantai pasok akan mengandung makna terjadinya aliran material dari awal sampai ke konsumen
dengan memperhatikan faktor ketepatan waktu, biaya, dan jumlah produknya. Dengan
demikian, untuk rantai pasok kebutuhan akan dukungan teknologi informasi adalah mutlak
diperlukan karena penyamaan persepsi kebutuhan akan muncul dari sisi kebutuhan material
yang akan diolah dan kebutuhan produk yang diperlukan oleh konsumen. Integrasi dan
koordinasi merupakan elemen penting untuk melakukan upaya sinkronisasi sehingga bila
semuanya dilakukan dengan baik maka efisiensi biaya akan diperoleh untuk sebuah rantai pasok
sehingga dapat digunakan sebagai strategi bersaing terhadap kompetitor lain.
Rantai pasok mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan aliran dan transformasi
barang dari bentuk bahan baku hingga sampai ke pengguna akhir (end user). Rantai pasok pada
dasarnya terdiri dari beberapa elemen, antara lain supplier, pusat manufaktur, gudang, pusat
distribusi, sistem transportasi, retail outlet, dan konsumen. Salah satu aspek yang penting dalam
rantai pasok adalah integrasi dan koordinasi dari semua aktivitas yang terjadi didalam rantai,
suatu keputusan yang diambil akan berpengaruh langsung terhadap seluruh rantai pasok. Suatu
perusahaan harus mengelola rantai pasok sebagai satu entitas. Dengan tercapainya koordinasi
dari rantai pasok perusahaan maka di tiap channel dari rantai pasok perusahaan tidak akan
mengalami kekurangan barang juga tidak sampai kelebihan barang terlalu banyak. Tujuan dari
manajemen rantai pasok adalah mencapai biaya yang minimum dan tingkat pelayanan yang
maksimum. Manajemen rantai pasok mempertimbangkan semua fasilitas yang berpengaruh
terhadap produk yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan
konsumen. Aktivitas-aktivitas tersebut, meliputi pembelian dan outsourcing activities ditambah
dengan fungsi-fungsi lain yang akan meningkatkan hubungan antara pemasok dan distributor.

Anda mungkin juga menyukai