NIM : 226040600011014
Jurusan : Agribisnis-Kelas A
3. MANAJEMEN OPERASI
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang atau jasa
yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi. Manajemen
operasi salah satu dari tiga fungsi organisasi (produksi, keuangan, pemasaran) dan secara
integral berhubungan dengan semua fungsi bisnis lainnya. Oleh karena itu, manajemen operasi
mempelajari cara mengatur diri sendiri untuk usaha yang produktif.
Konsep manajemen operasi merupakan kegiatan yang kompleks, tidak hanya mencakup
pelaksanaan fungsi manajemen dalam mengoordinasi berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan
operasi, tetapi juga mencakup kegiatan teknis untuk menghasilkan suatu produk yang
memenuhi spesifikasi yang diinginkan, dengan proses produksi yang efisien dan efektif serta
dengan mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen pada masa
mendatang. Bagi perusahaan jenis apa pun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa,
tentunya kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada laba yang besar. Sekalipun
untuk dapat terus bertahan (going concern) perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup.
Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan). Salah satu
ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output
yang dihasilkan berupa barang atau jasa dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu
menjaganya dengan baik karena menjaga lebih sulit daripada saat mendirikinnya. Dengan
demikian, proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan
saksama sehingga sebuah perusahaan memiliki divisi produksi yang solid dan dapat dipercaya
sebagai tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan manajemen yang berguna
untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan pengoordinasian
penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau
manajemen operasi. Jay Heizer dan Barry Render (2005: 4) mengartikan manajemen operasi
sebagai serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output. Pangestu Subagyo (2000: 1) mengartikan manajemen operasi
adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat
dilakukan secara efisien. Adapun Eddy Herjanto (2003: 2) mengartikan manajemen operasi dan
produksi adalah sebagai proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan
fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam
rangka mencapai tujuan. Manajemen operasi menurut Richard L. Daft (2006: 216) adalah
bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat
dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi. Menurut Soentoro Ali
Idris (2000: 1), manajemen operasi berasal dari konsep manajemen produksi yang menyangkut
masalah produksi produk real. Dengan demikian, operasi (operation) merupakan proses
transformasi dari input menjadi output yang mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan dengan
inputnya.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi dan operasi
merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah
bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.