DOSEN PENGAMPU:
IR. EDWARD BAHAR, MP
DISUSUN OLEH:
WIRLISMAN
NIM: 1426003
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan izin dan
kekuatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Dasar-Dasar
Perlindungan tanaman, Yakni yang berjudul 1. Ruang Lingkup Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman 2. Pengertian gangguan, kerusakan, dan kerugian, Pemberantasan, Pengendalian,
Pengelolaan, dan Eradikasi 3. Permasalahan pengendalian hama dan penyakit tanaman 4.
Perspektif pengendalian hama dan penyakit tanaman kini dan masa depan. Meskipun banyak
hambatan yang Penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis juga sampaikan terima kasih kepada dosen Pengampu yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini, penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada temen-teman yang sudah memberikan bantuan dan masukannya.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari katakesempurnaan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan penulisan............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Ruang Lingkup Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman............. 3
B. Pengertian gangguan, kerusakan, dan kerugian, Pemberantasan,
Pengendalian, Pengelolaan, dan Eradikasi........................................ 4
C. Permasalahan pengendalian hama dan penyakit tanaman....................
D. Perspektif pengendalian hama dan penyakit tanaman kini dan
masa depan......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya pengendalian hama merupakan setiap usaha atau tindakan manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mengusir, menghindari dan membunuh spesies hama agar
populasinya tidak mencapai aras yang secara ekonomi merugikan. Pengendalian hama tidak
dimaksudkan untuk meenghilangkan spesies hama sampai tuntas, melainkan hanya menekan
populasinya sampai pada aras tertentu ynag secara ekonomi tidak merugikan. Oleh karena itu,
taktik pengendalian apapun yang diterapkan dalam pengendalian hama haruslah tetap dapat
dipertanggungjawabkan secara ekonomi dan secara ekologi.
Dalam usaha meningkatkan produksi pangan, perlindungan tanaman mempunyai peranan
penting dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usaha tersebut. Perlindungan tanaman
dapat membatasi kehilangan hasil oleh organisme pengganggu dan menjamin kepastian serta
memperkecil resiko berproduksi.
Dalam melaksanakan pengendalian organisme pengganggu, pemerintah telah mengaturnya
dalam UU No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Dalam UU No. 12 tahun 1992
pada Pasal 20 ditetapkan bahwa perlindungan tanaman ditetapkan dengan sistem Pengendalian
Hama Terpadu (PHT). Undang-undang tersebut memberikan landasan dan dukungan hukum yang
kuat bagi pelaksanaan dan penerapan konsep PHT pada umumnya dan pengurangan penggunaan
pestisida pada khususnya
B. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi penilaian pada
Mata Kuliah Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman yaitu juga agar kita semua dapat mengetaui dan
memahami apa itu:
A. Ruang Lingkup Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
B. Pengertian gangguan, kerusakan, dan kerugian, Pemberantasan, Pengendalian, Pengelolaan, dan
Eradikasi
C. Permasalahan pengendalian hama dan penyakit tanaman
D. Perspektif pengendalian hama dan penyakit tanaman kini dan masa depan
BAB II
PEMBAHASAN
PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berfikir tentang pengendalian hama dan penyakit
tumbuhan yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka
pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.
Sebagai sasaran teknologi PHPT adalah :
1) produksi pertanian mantap tinggi,
2) Penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat,
3) Populasi OPT dan kerusakan tanaman tetap pada aras secara ekonomi tidak merugikan
4) Pengurangan resiko pencemaran Lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan
Dengan konsep pengendalian hama dan penyakit terpadu yang semakin menunjukan
peningkatan pengguaan dan aplikasinya, konsep pengendalian hama dan penyakit yang
menerapakan penggunaan pestisida mulai ditinggalkan.
Konsep perlindungan hama dan penyakit menggunakan pestisida ditinggalkan karena tidak
sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan hidup yang menjaga kelestarian lingkungan dan
keragaman hayati serta hilangnya beberapa musuh alami hama dan penyakit.
Konsep lain yang mulai ditinggalkan adalah pertanian secara intensif baik dalam budidaya
maupun penanggulangan hama dan penyakit. Konsep penanggulangan ini hanya berkonsentari
terhadap produksi dan mutu hasil budidaya tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan seperti
adanya zat-zat beracun yang ikut terbawa oleh hasil panen, hilangnya karegaman biota, dan
dampak lainnya yang timbul akibat pertanian secara intensif tersebut.
Gangguan OPT dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil serta kematian
tanaman. Adanya ancaman OPT terhadap tanaman budidaya mengharuskan petani dan perusahaan
pertanian melakukan berbagai upaya pengendalian. Sejarah perkembangan pengendalian hama
dan penyakit di Indonesia dimulai sejak periode sebelum kemerdekaan, 1950-1960-an, 1970-an,
dan 1980 sampai sekarang.
B. Pengertian gangguan, kerusakan, dan kerugian, Pemberantasan, Pengendalian,
Pengelolaan, dan Eradikasi
b) Pengertian kerusakan dan dampak yang ditimbulkan Hama dan penyakit tanaman
.
Dampak kerugian akibat serangan hama tersebut adalah :
Gagal Panen Akibat serangan hama yang paling ditakuti oleh para petani adalah terjadinya gagal
panen. Kegagalan ini dikarenakan hama yang menyerang tanaman menjadikan tanaman sebagai
bahan makanan, dan tempat tinggal bagi mereka. Hama merusak tanaman dengan cara :
Menghisap cairan tanaman
Memotong batang tanaman baik yang muda maupun tua
Memakan daun muda dan tua serta tunas-tunas muda pada tanaman
Menghisap cairan dan memakan daging buah yang dapat menurunkan nilai ekonomis buah
Memnbuat rumah atau sarang sebagai tempat tinggal dan berkembang biak baik pada batang, daun
maupaun buah
Menurunnya Jumlah Produksi Tanaman Dengan serangan yang dilakukan oleh hama pada
tanaman maka tanaman tidak akan mampu menghasilkan produksi secara maksimal karena
terjadinya pembatasan pertumbuhan akibat hama yang berada pada tanaman budidaya. Hal ini
disebabkan karena proses fisiologi tanaman yang terganggu. Dengan daun dan batang serta tunas-
tunas muda yang habis dimakan oleh hama secara tidak langsung tanaman tidak dapat melaukan
proses fotosintesis untuk menghasilkan produksi dengan baik bahkan tidak dapat melakukan
fotosentesis
Pertumbuhan Tanaman yang Terganggu serangan hama dapat meyebabkan pertumbuh tanaman
menjadi terhambat dan bahkan tidak jarang mengalami stagnan pertumbuhan atau kerdil. Seperti
serangan hama wereng pada tanaman padi yang dapat mengakibatkan tanaman padi menjadi kerdi
dan tidak dapat berproduksi.
Menurunkan Nilai Ekonomis Hasil Produksi Hama yang menyerang pada buah atau bagian
tanaman yang memiliki nilai ekonomis akan menjadi menurun. Hal ini disebabkan, hama merusak
bagian-bagian buah mupun daun tanaman. Dimana penurunan ini karena adanya bagian yang
diseranga oleh hama mengalami cacat dan busuk serta mengandung ulat atau larva-larva hama.
Sehingga produksi tidak dapat dikonsumsi.
Kerugian bagi para Petani Dampak ini timbul karena tidak adanya produksi yang dihasilkan oleh
tanaman atau gagal panen serta turunnya nilai ekonomis hasil produksi. Kerugian ini disebabkan
tidak adanya pendapatan petani sedangkan biaya budidaya tanaman telah mereka keluarkan dalam
jumlah yang sangat besar baik dari segi pengolahan lahan, benih, penanaman serta perawatan.
Sedangkan hasilnya tidak meraka dapatkan. Hal ini semakain memperpuruk kondisi dan iklim
pertanian di Indonesia
Terjadinya Alih Fungsi Lahan alih fungsi lahan dilakukan oleh para petani dikarenakan
pendapatan yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan pengeluaran yang dilakakan dalam usaha
pertanian. Sehingga muncul pemikiran untuk mengalih fungsikan lahan pertanian yagn subur ke
bidang usaha lain yang lebih menjanjikan keuntungan bagi mereka. Kondisi seperti ini semakin
memperpuruk iklim pertanian di indonesia serta ketahan bahan pangan dalam negri.
Degradasi Agroekosistem degradasi ekosistem terjadi karena adanya usaha yng dilakukan oleh
para petani dalam penaggulangan serangan hama yang tidak memikirikan dampak negatif terhadap
lingkungan serta komponen-komponen penyusun agroekosistem. Pencemaran lingkungan tersebut
kerena adanya zat-zat yang berbahaya akibat digunakannya pestisida. Dengan adanya
penanggulanag serangan hama yang tida sesuai ini menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem
alami.
Munculnya resistensi dan returgensi hama Dengan penanggulangan serangan hama yang tidak
sesuai akan menyebabkan resistensi atau kekebalan hama terhadap pestisida dan returgensi atau
ledakan jumlah populasi hama yang berakibat pada damapa kerugian aygn lebih komplek dalam
usaha budidaya tanaman itu sendiri.
Kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama nilainya cukup berarti ditinjau dari segi
ekonomi apalagi jika tanaman mati akibat gangguan hama. Secara umum akibat gangguan hama
ini akan berdampak pada produktivitas tanaman karet sehingga pasokan karet bagi dunia industri
menjadi terhambat. Itulah sebabnya sedini mungkin gejala serangan hama mesti diantisipasi.
Gangguan penyakit mengakibatkan tanaman mengalami kondisi abnormal sehingga
pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Jika pertumbuhan dan perkembangan tanaman
terganggu akan berdampak menurunnya produktivitas tanaman. Dan lebih jauh lagi akan
merugikan petani akibat hasil tanamanannya menurun.
1. Menurunkan kuantitas
2. Menurunkan kualitas
3. Menambah biaya pengendalian:
Biaya penelitian var. Tahan
Biaya pengelolaan tanaman sehat
Penyediaan sarana pengendalian
Biaya tenaga kerja
4. Kerusakan
panen/prosesing
penyimpanan
Pengangkutan
f) Pengertian Eradikasi
Eradikasi diartikan sebagai pemusnahan total bagian tanaman (sampai ke akarnya) yg
terserang penyakit atau seluruh inang untuk membasmi suatu penyakit (n Bio)
Pada pengendalian dengan cara sanitasi eradikasi dititikberatkan pada kebersihan lingkungan
di sekitar pertanaman. Kebersihan lingkungan tidak hanya terbatas di sawah yang ada tanamannya,
namun pada saat bero dianjurkan pula membersihkan semak-semak atau turiang-turiang yang ada.
Pada musim kemarau sawah yang belum ditanami agar dilakukan pengolahan tanah terlebih
dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk membunuh serangga-serangga yang hidup di dalam tanah,
memberikan pengudaraan (aerasi), dan membunuh rerumputan yang mungkin merupakan inang
pengganti suatu hama tertentu
C. Permasalahan pengendalian hama dan penyakit tanaman
D. Perspektif Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Kini Dan Masa Depan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perlindungan tanaman mempunyai peranan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan
dari usaha peningkatan produksi tanaman atau produksi pertanian. Dengan
demikian, perlindungan tanaman berperan didalam menjamin kepastian hasil dan memperkecil
resiko berproduksi suatu tanaman, karena walaupun langkah-langkah lainnya dari budidaya suatu
tanaman sudah dilakukan, seperti penggunaan varietas unggul, cara penanaman, pemupukan,
pengairan, penyiangan, pemanenan dan pasca panen telah dilaksanakan dengan baik, tetapi
pengendalian OPT diabaikan, maka apa yang diberikan tidak berarti atau hilang.
Kegiatan perlindungan tanaman, ialah kegiatan yang bertujuan untuk melindungi,
mencegah, atau menghindari agar tanaman kita agar tidak menderita suatu gangguan, kerusakan,
kematian, kemerosotan hasilnya atau memperkecil kerugian yang ditimbulkannya. Oleh karena
itu, mereka harus memiliki prinsip didalam memperkecil kerugian dan mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya dengan mencegah atau mengurangi sekecil mungkin kerugian, atau bahkan
sama sekali meniadakan kerugian tersebut.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perlindungan tanaman merupakan alat
penunjang yang sangat penting dari sistem produksi dan usaha tani tanaman. Bahkan dikatakan
bahwa perlindungan tanaman merupakan asuransi yang menjamin keberhasilan setiap usaha tani
dan pembangunan pertanian dari kerugian sebagai akibat dari gangguan, baik oleh jasad
penganggu, bencana alam maupun kesalahan dalam budi daya tanaman pertanian itu. Kegiatan
perlindungan tanaman, mulai dari awal kegiatan budidaya tanaman sampai pasca panen harus
selalu berorientasikan pada upaya memperkecil kerusakan oleh gangguan yang mungkin timbul.
.
B. SARAN
Penulis membuat Makalah ini untuk pembelajaran bersama. Penulis membuat makalah
ini dari pengetahuan penulis sendiri serta mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca
menemukan kesalahan dan kekurangan, maka penulis sarankan untuk mencari referensi yang lebih
baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Djafaruddin, 1996. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta. Hal: 1-11.
Rukmana, R., 1997. Hama Tanaman dan Teknik Pengendaliannya. Kanisius. Yogyakarta. Hal: 12-
13
Triharso, 1996. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta. Hal: 1-2
ARSIP BLOG
2017 (1)
2016 (1)
2015 (6)
o November(6)
Makalah Lanskap (
Habitus
Fungsional) Wirly
Daulay...
MAKALAH
DASAR-DASAR
ILMU TANAH
FAKTOR-
FAKTOR PEMB...
MAKALAH
DASAR-DASAR
PERLINDUNGAN
TANAMAN 1.
Ruang ...
Makalah
Pengertian Tanah
(Wirly Daulay)
Kata-kata Motivasi