“ PERTANIAN ORGANIK ”
Disusun oleh:
NPM : 214110225
Semester/ kelas : 5/ E
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat dan
karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah dengan judul “strategi penerapan sustainable agriculture di indonesia” dibuat
untuk melengkapi tugas mata kuliah ekologi tanaman.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah ekologi tanaman ini. Besar harapan saya agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Kritik
yang terbuka dan membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaan makalah. Demikian
kata pengantar ini saya sampaikan. Terima kasih atas semua pihak yang membantu
penyusunan dan membaca makalah ini.
penulis
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Tanaman murbei (Morus sp.) mempunyai peranan penting dalam usaha persuteraan alam,
sebab daun tanaman ini merupakan makanan pokok bagi ulat sutera (Bombyx mori Linn).
Produksi dan kualitas daun murbei tidak hanya menentukan pertumbuhan dan kesehatan ulatnya,
tetapi juga berpengaruh terhadap kualitas kokon yang dihasilkan dan sekaligus menentukan pula
hasil produksi benang suteranya. Persuteraan alam semakin populer, sehingga diperlukan usaha–
usaha ke arah peningkatan produksi dan kualitas daun daun murbei sebagai pakan pokok ulat
sutera (B. mori), agar diperoleh jumlah kokon yang banyak dan berkualitas baik. Tanaman
murbei termasuk jenis tanaman yang sering diganggu hama atau penyakit. Serangan hama atau
penyakit mengakibatkan produksi daun murbei mengalami penurunan. Kebutuhan benang sutera
di dalam negen mencapai 900 ton/tahun, sedangkan produksi pada tahun 2012 hanya mencapai
19.05 ton . Pengaruh pakan terhadap kualitas kokon telah banyak diteliti para pakar persuteraan.
Kaomini (2003) menyatakan bahwa daun murbei dengan nutrisi yang baik akan meningkatkan
daya tahan ulat terhadap serangan penyakit dan meningkatkan produksi kokon 20% lebih
banyak. Hama yang sering menyerang tanaman murbei adalah jenis-jenis serangga dari ordo
seperti Coleoptera, Hemiptera, Lepidoptera, Thysanoptera.
Hamahama tersebut dapat menimbulkan kerusakan besar karena memakan tunas, daun,
batang, bahkan akar tanaman murbei, namun dalam makalah ini dijelaskan satu jenis hama
serangga yang tergolong hama primer yang menyerang tanaman murbei (Morus sp.) yaitu hama
pucuk G. pulverulentalis. Serangan hama G. pulverulentalis merupakan salah satu di antara
beberapa spesies yang menjadi hama penting yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman
murbei. Hama pucuk tergolong hama primer tanaman murbei, karena susahnya mengontrol
populasi hama tersebut dan sudah berada pada tingkat teratas dalam menimbulkan kerusakan.
Hama ini tergolong dalam serangga ngengat, nama ilmiah hama pucuk ini adalah G.
Pulverulentalis.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Klasifikasi Hama G.pulverulentalis.
2. Bagaimana upaya pengendalian Hama G. pulverulentalis pada tanaman
C. Tujuan
1. Untuk mengkaji bioekologi hama G. pulverulentalis
2. Untuk mengetahui upaya pengendalian hama G. pulverulentalis
II. PEMBAHASAN
A. Upaya Pengendalian Hama G. pulverulentalis
Andadari, L, Sugeng Pudjiono, Suwandi, dan Tri Rahmawati. 2013. Budidaya Murbei dan Ulat
Sutera Puslitbang Peningkatan Produktivitas Kehutanan. Forda Press.
Athira Octaviany. 2012. Perkembangan Dan Preferensi Terhadap Larva Glyphodes
pulverulentalis (Hama Ulat Pucuk) Pada Lima Jenis Tanaman Murbei (Morus sp.). Skripsi
Fakultas Kehutanan, Univertas Hasanudin Makasar
Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. 2007. Petunjuk Teknis
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Murbei. Bili-Bili: Balai Persuteraan Alam.
Pasetriyani E.T, dan Y.W. Wangsaatmadja. Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Murbei
Dan Cara Pengendaliannya.
Nunuh, A SN, Ir. Oke Andikarya. 2006. Budidaya ulat sutera Bombyx mori Linn Politeknik D-4
VEDCA Joint Program Dengan Politeknik Negeri Jember Cianjur
Kardinan, A, 2002. Pestisida Nabati, Ramuan dan Aplikasinya. Penerbit Swadaya, Jakarta.
Oka, I.N. 1998. Pengendalian Hama Terpadu, dan Implementasinya di Indonesia. Gajah Mada
Unversity Press.
Pasetriyani E.T., B,K. Udiarto, dan S. Supriyanto. 1996. Efikasi Insektisida Iorasional Terhadap
Hama (Thrips palmi) pada Tanaman Kentang Laporan Penelitian Balai Penelitian Tanaman
Sayuran Lembang. Lembang
Saranga, A. P., A. Anwar, dan Z. Sumardjito. 1992. Hama-Hama Tanaman Murbei (Morus spp.)
Beserta Arthropoda Alaminya di Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan, vol. VI (2) hal.
2-4. Sunanto, H. 1997. Budidaya Murbei dan Usaha Persuteraan Alam. Yogyakarta: Yogyakarta
Kanisius.