Oleh:
Dosen Pengampu:
JURUSAN BIOLOGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengendalian
Penyakit Tanaman Dengan Peraturan-Peraturan”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pengendalian Penyakit Tanaman. Saya berharap dapat menambah
wawasan dan pengetahuan khususnya dalam mata kuliah Pengendalian Penyakit Tanaman ini.
Serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana cara pengendalian penyakit tanaman secara
hayati/biologi.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, saya
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan
dan kesalahan dari makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................6
A. Latar Belakang.................................................................................................................................6
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................7
C. Tujuan..............................................................................................................................................7
BAB II.........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melalui UU Nomor 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan,
pemerintah telah melakukan usaha untuk mencegah ancaman yang dapat merusak
kelestarian sumber daya alam hayati dari masuk, keluar, dan tersebarnya penyakit hewan,
penyakit ikan, dan organisme pengganggu tumbuhan yang selain membahayakan kelestarian
sumber daya alam berupa hewan, ikan, dan tumbuhan, juga dapat membahayakan bagi
kehidupan manusia maupun lingkungan hidup. Salah satu hal yang dilakukan adaklah
pengendlian dengan karantina.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pengendalian penyakit tanaman secara hayati?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pengendalian penyakit tanaman secara hayati
2. Untuk mengetahui pengendalian dengan menggunakan eradiksi
3. Untuk mengetahui pengendalian dengan menggunakan karatina
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Cook dan Baker (1983) pengendalian hayati pathogen tanaman mempunyai
banyak keuntungan diantaranya:
a) Meningkatkan produksi tanaman dengan tanpa merubah atau sesedikit mungkin merubah
sumber daya alam yang tersedia
b) Menghidari perkembangan pathogen yang resisten terhadap pestisida dimana dalam
tahun 1974 belum begitu umum ditemukan, namun sekarang menjadi masalah yang
sangat besar:
Cendawan penyakit yang resisten terhadap metalaxyl: Phytophtora infestans
penyebab penyakit Hawar daun pada kentang; Phytophthora paraistica var.
nicotianae penyebab penyakit black shank pada tembakau; Peronospora tabacina
penyebab penyakit blue mold pada tembakau.
Cendawan penyakit yang resisten terhadap triadimefon; Erysiphe graminis
penyebab penyakit embun tepung pada gandum.
c) Pengendalian yang bebas resiko polusi
d) Compatibel dengan system pertanian berkelanjutan
e) Menjaga keseimbangan biologi di alam
B. Pengendalian Dengan Menggunakan Eradiksi
Eradikasi yaitu melakukan tindakan terhadap tanaman yang sudah terserang atau
yang sudah sakit dengan harapan tanaman yang sakit tersebut menjadi normal kembali
atau menghindari penularan terhadap tanaman yang masih sehat. Misalnya pemotongan
bagian tanaman yang sakit atau pemusnahan tanaman inang yang penyakitnya sangat
berbahaya dengan cara membakar atau membenamkan ke tanah, sperti pada penyakit
CVPD pada jeruk. Penyakit lain yang pernah dieradikasi adalah penyakit karat daun yang
disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix. Dalam undang-undang no. 12 tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman ditegaskan bahwa pemerintah dapat melakukan untuk
memerintahkan tindakan eradikasi apabila terdapat organisme pengganggu tumbuhan
yang dianggap sangat berbahaya dan mengancam keselamatan tanaman secara meluas.
Kepada pemilik tanmaan yang tidak terserang, tetapi tanamannya harus dimusnahkan
dalam rangka eradikasi akan diberikan ganti rugi.
Fungsi karantina adalah mengatur kualitas barang yang berhubungan dengan Organisme
Penyakit Tanaman (OPT). Karantina dibedakan berdasarkan tugasnya, yaitu:
Karantina ini bertujuan untuk mencegah masuknya hama dan penyakit dari luar
negeri dan mencegah keluarnya hama dan penyakit ke luar negeri. Impor bahan-bahan
tumbuhan dikenakan dua macam, yaitu yang bersifat larangan (prohibitive) dan yang
bersifat pembatasan (restrictive), tergantung dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh
hama dan penyakit yang bersangkutan. Contoh tanaman yang dilarang impor ke
Indonesia adalah tanaman karet dari Amerika selatan, karena dikhawatirkan akan
membawa penyakit SALB yang disebabkan oleh jamur Microcylus uley.
Orang yang memasukkan atau mengeluarkan bahan tumbuha ke atau dari wilayah
Indonesia wajib melapor ke petugas karantina di tempat-tempat pemasukkan atau
pengeluaran. Syarat-syarat membawa barang impor adalah:
Kalau ada barang yang datang dari luar negeri, petugas karantina dapat
mengadakan pengenalan, antara lain dengan melihat Phytosanitary Certificate atau Surat
Keterangan Kesehatan. Dalam surat ini dapat dijumpai keterangan tentang macam, asal
dan jumlah barang.
Karantina ini bertujuan untuk mencegah meluasnya hama dan penyakit satu pulau
ke pulau lain dalam negeri sendiri, karena Indonesia terdiri dari banyak pulau. Karantina
dalam negeri memegang peranan penting, karena hama dan penyakit yang terdapat di
suatu pulau sering berbeda dengan terdapat di pulau lain. pada karantina dalam negeri
juga bersifat larangan dan pembatasan.
Dalam Undang-undang No. 16 tahun 1992 (pasal 6 ayat 1), ditegaskan bahwa
petugas karantian berhak melakukan “tindakan karantina” yang berupa pemeriksaan,
pengasingan, pengamatan, perlakuan (treatment), penahanan, penolakan, pemusnahan
dan pembebasan. Keputusan yang dapat diambil petugas karantina ada empat
kemungkinan:
3. Barang tidak boleh masuk dan diserahkan ke pembawa untuk di bawa kembali.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cara pengendalian dengan Undang-undang bertujuan untuk menghilangkan patogen
dari inang atau dari area geografis tertentu. Ada du acara yaitu dengan eridikasi dan
karatina. Eradikasi yaitu melakukan tindakan terhadap tanaman yang sudah terserang
atau yang sudah sakit dengan harapan tanaman yang sakit tersebut menjadi normal
kembali atau menghindari penularan terhadap tanaman yang masih sehat. Sedangkan .
Karantina merupakan suatu badan atau instansi yang dibentuk pemerintah berdasarkan
undang-undang/peraturan. Peraturan-peraturan Karantina yang sama terdapat hampir di
seluruh negara. Tujuan karantina tumbuhan adalah mencegah pemasukan dan penyebaran
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke suatu negara atau daerah yang
masih bebas dari OPT tersebut.
B. Saran
Penulis menyadari bahwasanya dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA