disusun Oleh :
Kelompok 7
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan yang maha esa,
karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah
dengan tepat waktu.
Berikut penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“Pengendalian OPT pada Tanaman Cabai Rawit (Capsium frutescens) ditinjau
dari Segi Undang-Undang” yang menurut kami dapat bermanfaat bagi para
pelajar, mahasiswa, akademisi dalam memahami seluk beluk pengendalian OPT
pada tanaman cabai rawit khususnya jika ditinjau dari segi undang-undang.
Tak ada gading yang tak retak, karenanya kami sebagai tim penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari sisi materi maupun penulisannya. Kami dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima berbagai masukan maupun saran yang bersifat
membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................5
PENUTUP..........................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..............................................................................................5
3.2 Saran.........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini diantaranya adalah:
a. Mengetahui definisi OPT menurut peraturan perundangan.
b. Mengetahui OPT yang menyerang tanaman cabai rawit (Capsium frutescens)
c. Mengetahui teknik pengendalian OPT khususnya pada tanaman cabai rawit
yang baik dan benar menurut peraturan perundangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
telah mengatur bagaimana pengendalian OPT ini tidak menyebar khususnya di
wilayah Indonesia dengan memberlakukan beberapa tahapan-tahapan. Hal
tersebut diatur dalam PP No. 6 Tahun 1995 pasal 5 dimana media pembawa
organisme tanaman maupun bagian-bagian tanaman harus melalui proses
karantina terlebih dahulu, dan harus menunjukkan sejumlah dokumen antara lain
surat bukti kesehatan tanaman dari negara asal maupun negara transit, tindakan
karantina yang dimaksud pada pasal 5 telah diatur dalam pasal 6 dimana tindakan
karantina dapat berupa pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan. Selanjutnya mengenai
pengendalian tanaman, dalam PP No. 6 Tahun 1995 pasal 10 dijelaskan macam-
macam pengendallian diantaranya:
a. Cara fisik, melalui pemanfaatan unsur fisika tertentu;
b. Cara mekanik, melalui penggunaan alat dan atau kemampuan fisik manusia;
c. Cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanaman;
d. Cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alam organisme pengganggu
tumbuhan;
e. Cara genetik, melalui manipulasi gen baik terhadaporganisme pengganggu
tumbuhan maupun terhadap tanaman;
f. Cara kimiawi, melalui pemanfaatan pestisida; dan atau
g. Cara lain sesuai perkembangan teknologi.
Sarana untuk mengendalikan OPT menurut pasal 12 diantaranya alat dan
mesin, musuh alami, dan pestisida. Untuk pengaplikasian pestisida sendiri
ditekankan pada pasal 19 dimana langkah menggunakan pestisida adalah alternatf
terakhir, dan dampak negatif yang timbul harus ditekan seminimal mungkin.
Perderan pestisida juga diatur dalam pasal 38 hingga 41 dalam UU No. 12 tahun
1992 dimana Pestisida yang akan diedarkan di dalam wilayah negara Republik
Indonesia wajib terdaftar, memenuhi standar mutu, terjamin efektivitasnya, aman
bagi manusia dan lingkungan hidup, serta diberi label. Pemerintah mengawasi
perderan pestisida tersebut dan memiliki kewenangan untuk mencabut atau
membatasi izin edar dan akan dimusnahkan apabila pestisida tersebut tidak
memenuhi standar mutu.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan semua organisme
yang dapat merusak mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian
tumbuhan. Macam-macam organisme pengganggu tanaman yang menyerang
tanaman cabai rawit antara lain T. parvispinus, lalat buah (Bactrocera sp.), kutu
kebul (Bemisia tabaci), kutu daun persik (Myzus persicae), kutu daun
(Aphididae), dan tungau (Polyphagotarsonemus latus dan Tetranychus sp.)
Xanthomonas campestris (bakteri), Colletotrichum spp (cendawan), Tobacco
Mosaic Virus (TMV), atau Cucumber Mosaic Virus (CMV), penyakit layu bakteri
yang disebabkan Ralstonia solanacearum dan lain sebagainya. Peraturan
perundang-undangan telah memperhatikan dengan sedemikian rupa bagaimana
aspek-aspek perlindungan tanaman dan pengendalian OPT mulai dari hulu seperti
karantina hilir seperti aspek pengendalian dengan berbagai macam metode.
3.2 Saran
Peraturan perundangan mengenai perlindungan tanaman dan pengendalian
OPT sangat mengatur dengan spesifik sehingga pembudidaya dan pembuat
pestisida tidak bingung mengenai usaha perlindungan tanaman yang mereka
lakukan dikarenakan ada dasar hukum yang berlaku, namun alangkah lebih baik
jika peraturan perundangan tersebut diamandemen atau direvisi dengan tahun
yang lebih terkini, agar bila terjadi permasalahan di lapangan, peraturan
perundangan yang baru dapat lebih relevan dengan zaman yang ada.
5
DAFTAR PUSTAKA
Duriat, A. S., Gunaeni, N., & Wulandari, A. W. 2007. Penyakit penting pada
tanaman cabai dan pengendaliannya. Jakarta: Repositori Publikasi
Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Indiati, S. W. 2017. Pemanfaatan Pestisida Nabati dan Kimia Terhadap Hama
Thrips dan Hasil Hacang Hijau. Jurnal Tanaman Pangan. 31 (3): 152-157.
Mellin, A. 2014. Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai dan
Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi:
Jambi.
Pemerintah Indonesia. 1992. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 1992 TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN.
Jakarta: Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 1995. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN
TANAMAN. Jakarta: Sekretariat Negara.