Anda di halaman 1dari 4

1.

Organisme pengganggu tanaman merupakan organisme yang mempunyai potensi untuk


merusak tanaman sehingga tanaman menjadi rusak dan menimbulkan kerugian baik dari segi
kualitas tanaman, kuantitas tanaman dalam hal ini adalah hasil panen dan keruugian dari sisi
ekonomi. jenis dari organisme tanaman dan contohnya
a. Hama : Spodoptera Litura (ulat grayak), wereng, tikus, walang sangit, dan kelompok nematode
yang menyerang tanaman melalui akar
b. Penyakit contohnya busuk buah, busuk akar, akar gada, hawar daun penyakit merupakan
serangan tanaman yang diakibatkan oleh makhluk mikro seperti jamur, bakteri, dan virus
c. gulma yang menyerang melalui kompetisi pengambilan unsur hara dengan tanaman budidaya
sehingga tanaman budidaya tidak tumbuh secara maksimal.

2. OPT merupakan suatu organisme yang terus berkembang biak, tak hanya itu OPT juga akan
terus menerus bermutasi, jika ada suatu benih tahan hama atau tanaman tahan hama, maka harus
tetap dilaksanakan perlindungan tanaman, kaerena akan ada suatu waktu dimana hama tersebut
akan tahan terhadap toksin yang dikeluarkan tanaman sehingga menjadi resisten jika tidak
dilakukan perlindungan tanaman. seperti contoh pada tahun 1980 an Indonesia memiliki padi
varietas IR 36 yang diklaim tahan terhadap serangan hama dan penyakit, pengklaiman seperti itu
akan menyebabkan petani atau pelaku tanam lainnya lalai sehingga tidak melakukan upaya
perlindungan tanaman, akibatnya terjadilah serangan wereng dalam skala besar yang menyerang
tanaman tersebut, sehingga tanaman tersebut tidak tahan hama lagi. Inilah pentingnya
perlindungan tanaman, tidak hanya membahas mengenai langkah kuratif atau langkah
penyembuhan tanaman jika terserang hama, tetapi juga langkah preventif yaitu bagaimana
pencegahan agar tanaman tersebut memiliki resiko seminimal mungkin untuk terserang OPT.
Selanjutnya adalah serangga yang bermigrasi secara besar-besaran ke Indonesia melahirkan
perkembangan yaitu pembuatan insektisida, namun karena pemakaian yang tidak bijak timbul
lah resistensi dan sekarang metode perlindungan tanaman menjadi berkembang dengan adanya
pengendalian hama terpadu (PHT).

3. Hubungan interaksi timbal balik antara hama/penyakit, lingkungan, dan tanaman dapat
digambarkan sebagai triangle disease. arti triangle disini dapat diartikan sebagai sesuatu yang
saling berkaitan satu sama lainnya, jika ada satu variabel yang berubah maka dampak yang
dirasakan pada suatu hari nanti pula akan berubah, seperti contoh hubungan hama/penyakit,
lingkungan, dan tanaman ke 3 nya saling mempengaruhi satu sama lain. Tujuan akhir dari
triangle disease ini adalah bagaimana tanaman tidak terkena penyakit. jika ingin memiliki
tanaman yang mempunyai imun bagus, dan tidak mudah terserang OPT, maka yang harus
dilakukan adalah memperkuat imun tanaman seperti asupan unsur hara terpenuhi, nutrisi
terpenuhi dan faktor lingkungan pun harus mendukung, seperti suhu, kelembaban, curah hujan
yang terangkum dalam faktor iklim. Jika faktor tanaman itu dalam kondisi baik dan lingkungan
mendukung maka, secara otomatis tanaman tersebut akan terhindar dari serangan hama maupun
penyakit, namun jika faktor tanaman kurang baik meski faktor lingkungan mendukung, maka
tanaman akan memiliki resiko terkena penyakit. begitupun jika faktor tanaman baik namun
faktor lingkungan kurang baik maka tanaman akan memiliki resiko untuk terkena serangan
hama/penyakit.

4. faktor binatang dapat berubah menjadi hama diantaranya adalah


- Perubahan kedalam sistem tanam monokultur
Sistem monokultur atau lahan tersebut ditanami 1 jenis tanaman saja akan menjadi lahan segar
bagi hama untuk berdiam pada lahan tersebut dan memakan tanaman inang yang ada,
pembukaan hutan juga dapat menjadi salah satu faktor binatang tersebut berubah menjadi hama
dengan contoh seperti hama kumbang kentang colorado yang dahulu saat hutan masih rindang
mendiami tanaman dengan famili solanaceae setelah hutan dibuka menjadi kebun binatang, maka
hama tersebut kehilangan tempat tinggal dan terjadi peledakan populasi sehingga serangga
tersebut mencari tempat tinggalnya yaitu tanaman solanaceae dan akhirnya menjadi hama yang
sangat ganas bagi tanaman kentang.

- Perpindahan hama melewati batas geografik


Perpindahan (migrasi) serangga melewati batas geografik yang jauh sehingga meninggalkan
musuh alaminya, ketika hama tersebut masuk dalam habitat baru bisa jadi hama tersebut menjadi
lebih kuat karena tidak adanya musuh alami yang memakan hama tersebut pada suatu ekosistem,
seperti contoh migrasi ulat grayak dari Afrika ke Indonesia merupakan contoh faktor migrasi
yang menyebabkan binatang tersebut berubah statusnya menjadi hama.
- Perubahan toleransi manusia
binatang serangga dapat berubah menjadi hama karena adanya penggolongan kembali suatu
serangga atau penggolongan serangga baru yang dimasukkan kedalam kelompok hama yang
sebelumnya serangga tersebut bukan suatu hama disebabkan karena menurunnya toleransi
manusia terhadap kerusakan yang disebabkan oleh serangga, seperti contoh serangga yang biasa
tinggal ada pada tanaman budidaya walau secara angka serangan belum dapat dikategorikan
sebagai ancaman hama namun penurunan toleransi manusia dapat mengubah status serangga
tersebut kedalam hama sehingga perlu dikendalikan.

- Pengaplikasian Insektisida yang tidak bijaksana


pengaplikasian insektisida yang tidak bijaksana akan mengakibatkan resistensi yaitu kebalnya
hama terhadap dosis insektisida yang sama sehingga dosis perlu dinaikkan hingga mencapai letal
dose atau mengganti dengan insektisida dengan golongan yang lebih keras, hal ini disebabkan
karena pengaplikasian insektisida yang tidak sesuai dosis, biasanya pengaplikasian insektisida
yang dapat menyebabkan resistensi yaitu pemakaian diatas dosis anjuran wajar atau pemakaian
diatas dosis maksimal, dampak selanjutnya adalah resurgensi yaitu peningkatan populasi
serangga yang terjadi setelah aplikasi insektisida melebihi populasi sebelum diaplikasikan
insektisida hal ini disebabkan matinya musuh alami serangga saat pengaplikasian insektisida.

5. Benih bersertifikat tahan hama/penyakit akan tetap terserang oleh OPT karena
a. OPT itu ada dalam suatu ekosistem dan ada dalam rantai makanan, walaupun tanaman tersebut
tahan OPT karena mengeluarkan toksin berupa alkaloid yang rasanya sangat pahit, tanin, saponin
dan lain-lain, tetap hama dari waktu ke waktu bermutasi sehingga dapat beradaptasi dengan cepat
dan tanaman itu akhirnya terserang hama.

b. Ketidak seimbangan triangle disease dapat menjadikan tanaman tersebut tetap terserang oleh
hama/penyakit seperti faktor lingkungan atau iklim yang tidak mendukung tanaman tersebut
untuk tumbuh pada tempat tertentu.

c. Adanya peledakan populasi hama dan migrasi besar-besaran menyebabkan tanaman tersebut
akan tetap terserang dan memiliki dampak/gejala serangan yang cukup serius.
d. Tidak dilakukannya PHT atau perlindungan tanaman yang baik dan benar sehingga terjadilah
serangan serangga hama yang telah resisten terhadap tanaman tahan hama tersebut, sehingga
tanaman yang dicap sebagai tanaman tahan hama pun akhirnya terserang.

Anda mungkin juga menyukai