Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Taufiq Rahman Somantri

NIM : 1197060048
Kelas : 3B
Dosen Pengampu : Ida Yusidah, S.P., M.P.

Tugas Dasar Perlindungan Tanaman


Dasar Hukum (Al-Qur’an, Hadits, dan Undang-Undang) Serta Latar Belakang
Perlunya Perlindungan Tanaman

1. Dasar Hukum Al-Qur’an dan Hadits.


Dasar perlindungan tanaman pada dasarnya adalah melindungi tanaman dari
kerusakan yang disebabkan oleh OPT seperti: hama, penyakit, dan gulma. Namun tak
jarang kerusakan-kerusakan tanaman disebabkan oleh manusia, salah satu penyebabnya
adalah alih fungsi lahan. Sebagaimana manusia yang berakal, bahwa sesungguhnya
Allah SWT telah berfirman dalam Q.S. Al-Baqoroh ayat 11-12, yang artinya : “Dan bila
dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,”
mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi
mereka tidak sadar” (QS al-Baqarah:11-12).
Selain dalam Al-Quran termaktub pula dalam hadits Rasulullah SAW,
diantaranya:
1. “Dari Yahya bin Sa’id bahwa Abu Bakar pernah mengutus pasukan perang Syam dan
Ia memeriksa (inspeksi) tentaranya dengan ditemani oleh Yazid bin Abi Sofyan yang
saat itu menjadi salah satu pimpinan dari pasukan tersebut. Abu Bakar berkata kepada
Yazid: “Aku berpesan kepada engkau dengan sepuluh hal”, yaitu: Jangan bunuh
perempuan, jangan bunuh anak kecil, jangan bunuh orang tua renta, jangan tebang
pohon berbuah, jangan hancurkan bangunan, jangan sembelih kambing dan unta
kecuali untuk dimakan, jangan bakar pohon kurma dan jangan pula menggenanginya
sehingga mati, jangan merusak, jangan berlaku pengecut. (HR. Malik dalam kitabnya
al-Muwattha’).
2. Dari Jabir ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Seorang muslim yang menanam
pohon akan memperoleh pahala sadaqah dari pohon tersebut dengan mengkonsumsinya,
dan sesuatu yang dicuri darinya yang dimakan oleh hewan, oleh burung dan kerusakan
oleh seseorang yaitu amal kebajikan. (Abu Zakaria Mahyudin bin Syaraf Nawawi,
Shahih Muslim Syarah al-Nawawi, bab Fadl al-Gars wa al-Zar’, (Dar al-Fikr, 2001M),
Juz V, hal. 173, No. Hadits: 1552).

2. Pengaruh OPT terhadap Tanaman yang diserang.


Ketika tanaman diserang oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) maka
tanaman tersebut akan terganggu baik dari segi produktivitas maupun dari segi estetika.
Tanaman akan terganggu produktivitasnya karena diserang oleh OPT seperti tidak akan
tumbuh sebagaimana mestinya sehingga akan mengganggu pendapatan dari petani
akibat serangan OPT tersebut, dari segi estetika akan terganggu karena tanaman yang
terserang OPT akan menunjukan gejalanya seperti bolong, busuk, mengeluarkan bau,
dan lain-lain sehingga tidak layak lagi untuk dibudidayakan.

3. Dasar Hukum Perundang-Undangan mengenai Dasar Perlindungan Tanaman


Perlindungan tanaman budidaya ternyata diatur dalam perundang-undangan di
Indonesia, diantaranya:
1. Perlindungan tanaman yang diatur dalam UU No. 12 tahun 1992. Mengenai
pengertian perlindungan tanaman dan organisme pengganggu tanaman sebagaimana
diatur pada Pasal 1 butir 7 dan butir 8 bahwa "Perlindungan tanaman adalah segala
upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh
organisme pengganggu tumbuhan" dan bahwa "Organisme pengganggu tumbuhan
adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau
menyebabkan kematian tumbuhan". Pelaksanaan perlindungan tanaman yang diatur
dalam Bagian Keenam Perlindungan Tanaman yang terdiri atas Pasal 20 sampai Pasal
27.
2. Pengendalian OPT sendiri diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan)
No. 887 tahun 1997. Dalam pasal 1 poin B, C, dan D disebutkan bahwa:
B. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tumbuhan.
C. Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah upaya pengendalian populasi
atau tingkat serangan OPT dengan menggunakan satu atau lebih dari berbagai
teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan untuk mencegah
timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup.
D. Pengendalian OPT adalah segala kegiatan atau upaya untuk mencegah dan
menanggulangi serangan OPT terhadap tanaman.
3. Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman
disebutkan di pasal 1 ayat 1 bahwa perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk
mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme
penggangu tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai