Anda di halaman 1dari 12

1) Konteks Penelitian

Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan yang digemari oleh
masyarakat di dunia. Tanaman mangga ialah tanaman buah tahunan berupa pohon yang
berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara
termasuk Malaysia dan Indonesia. Tanaman mangga berasal dari famili Anarcadiaceae,
genus Mangifera, species Mangifera indica (Singh, 1969). Genus dari keluarga
Anacardiaceae yang berasal dari Asia Tenggara tercatat ada 62 spesies enam belas
spesies diantaranya memiliki buah yang dapat dimakan, tetapi hanya spesies Mangifera
caesia, Jack., Mangifera foetida, Lous., Mangifera odorata, Grift., dan Mangifera
indica, L. yang biasa dimakan. Diantara keempat spesies mangga yang dapat dimakan
tersebut, yang memiliki jenis paling banyak adalah Mangifera indica, L. sebagian dari
mangga tersebut terpenting memiliki aroma yang cukup kuat (Broto, 2003). Pohon
mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5
m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m (Wikipedia, 2010).1

Mangga merupakan salah satu jenis buah-buahan di Indonesia yang mempunyai


nilai ekonomi tinggi (Rismunandar, 1983). Dalam upaya pengembangan hortikultura,
Departemen Pertanian RI mengembangan suatu proyek terpadu pada komoditi mangga di
beberapa sentra tanaman mangga di Jawa Barat (Mahendra et al., 2002). Adapun salah
satu tujuannya adalah untuk meningkatkan income penduduk pada daerah sebaran
mangga secara agrobisnis melalui peningkatan produksi, penanganan pasca panen,
pengolahan dan pemasaran. salah satu daerah persebaran mangga lainnya yang juga
berpotensi untuk dikembangkan adalah Jawa Timur (Said, 2002).2

Salah satu bagian yang menarik dari tumbuhan adalah bunga. Bunga merupakan
alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya peristiwa penyerbukan dan
pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah yang di dalamnya terdapat biji. Biji
inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru (Machin dan Scopes, 2005). Selain
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, bunga juga memiliki banyak manfaat bagi

1
Yoga Oktavianto, et all., Karakteristik Tanaman Mangga (Mangifera Indica L.) Cantek, Ireng, Empok, Jempol
di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri, Jurnal Produksi Tanaman, vol 3, no. 2, (2015): 92.
2
Nurul Sumiasri, et. all., Variasi Jenis dan Kultivar Mangga di Madiun dan Sekitarnya: Pengembangan dan
Pemasaran, Biodiversitas, vol 7, no. 1 (2006):39.
1
kehidupan manusia, antara lain sebagai sumber makanan, minuman, penghias, bahan
parfum, bahan obat, untuk keperluan budaya, dan lain-lain (Harry, 1994).3

Bunga memiliki spesies-spesifik, rentang hidup yang terbatas dengan proses


penuaan yang tetap, yang sebagian besar independen dari faktor lingkungan, seperti
penuaan daun yang jauh lebih erat terkait dengan rangsangan eksternal (Slininger, et al.,
2013). Sedangkan Lacey et al., (2013) menyatakan bahwa rentang kehidupan seluruh
bunga diatur untuk alasan ekologi dan energik, namun kematian jaringan individu dan
sel-sel di dalam bunga dikoordinasikan di berbagai tingkatan untuk memastikan waktu
yang tepat. Beberapa sel bunga mati selektif selama perkembangan organ, sedangkan
yang lain dipertahankan sampai seluruh organ mati.

Periode berbunga dan berbuah suatu tanaman adalah saat yang penting
diperhatikan. Namun, pada kenyataannya terdapat kerontokan bunga dan keguguran
sebelum perkembangan sempurna menjadi bakal buah. Secara umum bahwakerontokan
bakal buah pasca persarian bunga, disebabkan karena beberapa faktor, yaitu karena faktor
fisiologis kimiawi, faktor biologis, dan faktor fisik. Juga perbedaan waktu pemasakan
yang menjadi penyebab kegagalan persarian pada tanaman karena benang sari tidak dapat
membuahi kepala putik. Pemberian beberapa senyawa kimia, seperti gibberelic acid
(GA3), dapat merangsang terjadinya pemasakan benangsari yang serempak dengan
pemasakan kepala putik atau sebaliknya. Aplikasi GA3 pada konsentrasi rendah dapat
dilakukan sebelum atau pada saat masa pembungaan berlangsung, yang diaplikasikan
dengan cara penyemprotan bakal bunga maupun dengan cara pengocoran ke akar
tanaman (Ashari, 1995). 4

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan alam
sekitar, objek yang menjadi bahan kajiannya merupakan hal-hal yang sering dijumpai
di kehidupan nyata. Oleh karena itu membelajarkan biologi sebaiknya menggunakan
media yang mendekatkan siswa kepada alam dan objek nyata. 5 Sampai saat ini telah
banyak ditemukan informasi mengenai karakteristik morfologi dan klasifikasi pada
mangga (Mangifera indica, L.,) namun untuk informasi maupun penelitian yang
3
Anika Sidhya Dewi, et. all., Keanekaragaman Morfologi Bunga Pada Chrysantheumum morifolium Ramat
dan Varietasnya, Universitas Ailangga:2.
4
Muhammad Chabib, et. all., Proses Pembungaan Mangga (Mangifera indica L.) Kultivar Gadung
Berlandaskan pada Penanggulangan Self-Inkompatibel Sporofitik, Agritop, vol 15, no. 1 (2017): 96.
5
Fitri Perwita, Pengembangan Katalog Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran Biologi Pada Materi Plantae
di SMAN 7 Semarang, (Semarang: Skripsi Tidak diterbitkan, 2015), 1.
2
menjelaskan tentang morfologi bunga pada mangga (Mangifera indica, L.,) dan
varietasnya secara jelas dan rinci dari segi biologi hingga saat ini masih kurang.

Peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian mengenai


keanekaragaman varietas morfologi bunga mangga (Mangifera indica, L) di IAIN
Tulungagung, karena kawasan tersebut memiliki pohon mangga (Mangifera indica, L.,)
yang berderet rapi di halaman taman setiap gedung. Selain itu, sejauh ini belum ada
penelitian mengenai bunga mangga di lokasi tersebut sehingga peneliti termotivasi untuk
melakukan penelitian di lokasi tersebut guna memberikan sambungan data atau informasi
mengenai keanekaragaman bunga mangga yang ada di kawasan tersebut.

Bunga mangga yang berhasil ditemukan di IAIN Tulungagung didokumentasikan


dan diidentifikasi dengan menggunakan berbagai macam referensi. Hasil dari identifikasi
tersebut dijadikan sumber belajar Biologi berupa Katalog Bunga Mangga (Mangifera
indica, L.,). Katalog adalah daftar barang atau benda yang disusun dengan tujuan
tertentu. Ukurannya bervariasi, mulai dari sebesar saku hingga sebesar buku telepon
tergantung keperluan. Dari sini yang dimaskud Katalog Bunga Mangga (Mangifera
indica, L.,) adalah media pembelajaran yang menyerupai buku, yang didalamnya
terdapat informasi mengenai bunga mangga yang berhasil ditemukan di IAIN
Tulungagung. Katalog bunga mangga tersebut diharapkan dapat dijadikan sumber belajar
Biologi tambahan khususnya pada materi morfologi tumbuhan. Katalog akan berisi nama
lokal dari bunga mangga, nama latin, gambar bunga mangga, dan deskripsi.

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti memiliki insiatif untuk melakukan


penelitian yang berjudul “Keanekaragaman Varietas Morfologi Bunga Mangga
(Mangifera indica, L.,) di IAIN Tulungagung Sebagai Media Bahan Ajar Berupa
Katalog”.

2) Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

a. Sampai saat ini belum ada data publikasi khususnya mengenai keanekaragaman
tumbuhan paku yang terdapat di IAIN Tulungagung.

b. Sumber belajar mengenai morfologi tumbuhan khususnya yang membahasa


tentang bunga mangga (Mangifera indica, L.,) hingga saat ini jumlahnya masih
terbatas.
3
2. Pembatasan Masalah

a. Penelitian ini hanya dibatasai pada identifikasi keanekaragaman morfologi bunga


mangga (Mangifera indica, L.,) yang terdapat di IAIN Tulungagung.

b. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk mengertahui keanekaragaman morfologi


bunga mangga tanpa menghitung Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif (FR),
Indeks Nilai Penting (INP), dan Indeks Keanekaragaman Morfologi Bunga
Mangga di IAIN Tulungagung.

3) Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka fokus penelitiannya adalah sebagai


berikut.

1. Bagaimana morfologi bunga mangga pada kelompok ordo sapindales ?

2. Bagaimana proses pembuatan media bahan ajar katalog morfologi tumbuhan


kelompok ordo sapindales ?

4) Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.

1. Untuk mengetahui jenis-jenis bunga mangga (Mangifera indica, L.,) di IAIN


Tulungagung.

2. Untuk menghasilkan sumber belajar tambahan biologi pada materi morfologi


tumbuhan.

5) Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat lebih
dalam pemikiran dan pengembangan ilmu secara ilmiah. Secara khusus hasil
penelitian ini dapat memberi konstribusi pada strategi pembelajaran Biologi dengan
menggunakan media katalog.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat
4
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai pelengkap informasi atau
data tentang morfologi bunga mangga yang terdapat di IAIN Tulungagung. Selain
itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk
lebih mengembangkan potensi pemanfaatan bunga mangga.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dijadaikan acuan atau bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

6) Penegasan Istilah

1. Identifikasi, berasal dari kata identify yang artinya meneliti, menelaah. Identifikasi
adalah suatu kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftar,
mencatat data dan informasi dari lapangan.

2. Keanekaragaman adalah keadaan yang menggambarkan keadaan bermacam-macam


suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur
maupun jumlah.

3. Mangga (Mangifera indica, L.,) adalah Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat
tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu
tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa
mencapai tinggi antara 10 hingga 40 m.

4. Identifikasi Keanekaragaman Bunga Mangga adalah suatu kegiatan mencari dan


mendata keberagaman bunga mangga.

7) Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Diantaranya adalah
sebagai berikut.

1. Anika Sindhya Dewi, dkk dalam jurnalnya yang berjudul “Keanekaragaman


Morfologi Bunga Pada Chrysanthemum Morifolium Ramat dan Varietasnya”
dengan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman morfologi
pada Chrysanthemum morifolium Ramat, melalui pengamatan visual dengan
menggunakan kamera digital yang dianalisis secara deskriptif. Dalam penelitian
tersebut peneliti menggunakan metode deskriptif dan eksploratif. Data yang
diperoleh dari penelitian ini dijelaskan secara deskriptif.
5
2. Wawan Haryudin dan Otih Rostiana dalam jurnalnya yang berjudul “Karakteristik
Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia galanga L.)” pada tahun 2008 melakukan
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari biologi bunga tanaman kencur yang
dilaksanakan di Rumah Kaca Pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Obat dan
Aromatik (Balittro) Bogor sejak Januari – Desember 2007.

3. Fitri Perwita dalam skripsi yang berjudul “Pengembangan Katalog Tumbuhan


Sebagai Media Pembelajaran Biologi Pada Materi Plantae Di Sma N 7 Semarang”
pada tahun 2015 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ragam
media pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran Biologi pada materi
plantae di SMA N 7 Semarang dan Mengetahui apakah katalog tumbuhan yang
dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan sebagai media pembelajaran pada
materi plantae.

4. Muhammad Chabib, dkk dalam jurnalnya yang berjudul “Proses Pembungaan


Mangga (Mangifera Indica L.) Kultivar Gadung Berlandaskan Pada
Penanggulangan Self-Inkompatibel Sporofitik” pada tahun 2017 melakukan
penelitian yang dimaksudkan untuk meningkatkan peranan penyubur pollen pada
beberapa kultivar mangga sehingga mampu meningkatkan pembentukan buah
mangga Gadung sampai dengan hasil panen. Dalam penelitian dilaksanakan dalam
dua tahap, yaitu: (1) studi morfologi dan tanggapan pollen terhadap zat penyubur
pollen, dan (2) keefektifan zat penyubur pollen terhadap pembungaan sehingga
terbentuk buah mangga kultivar Gadung.

5. Nurul sumiarsi, dkk dalam jurnalnya yang berjudul “Variasi Jenis dan Kultivar
Mangga di Madiun dan Sekitarnya; Pengembangan dan Permasalahannya” pada
tahun 2005 melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan income
penduduk pada daerah sebaran mangga secara agrobisnis melalui peningkatan
produksi, penanganan pasca panen, pengolahan dan pemasaran.

6. Faizal, dkk dalam jurnalnyayang berjudul “Karakteristik Mangga Lokal


(Mangifera Spp) Melalui Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Di Kabupaten
Donggala Dan Kabupaten Sigi” pada tahun 2017 melakukan penelitian yang
bertujuan mendukung pengembangan sistem dan pengusaha agribisnis tanaman
buah yang efisien, modern, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

6
7. Yoga Oktavianto, dkk dalam jurnalnya yang berjdul “Karakterisasi Tanaman
Mangga (Mangifera Indica L.) Cantek, Ireng, Empok, Jempol Di Desa Tiron,
Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri” pada tahun 2015 melakukan penelitian
yang bertujuan untuk untuk mendapatkan informasi mengenai morfologi dan
menjadikan sebagai dasar pemahaman konservasi plasma nutfah mangga lokal di
Desa Tiron Kabupaten Kediri.

Berdasarkan kajian penelitian terdahulu, maka persamaan dan perbedaan penelitian


yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada table 1.1.

Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian yang Dilakukan dengan Penelitian Terdahulu.

No Nama/Judul/Tahun Persamaan Perbedaan


1. Anika Sindhya Dewi, dkk/ - Menggunakan - Penelitian yang
Keanekaragaman Morfologi Bunga metode eksplorasi akan dilakukan
Pada Chrysanthemum Morifolium tidak
Ramat dan Varietasnya/ menggunakan
tidak dilakukan
pengukuran faktor
abiotik.

- Menggunakan
teknik sampling
berupa insindetal
sampling.

- Penelitian yang
akan dilakukan
akan dijadikan
sumber belajar
biologi.
2. Wawan Haryudin dan Otih Rostiana/ - Menggunakan - Penelitian yang
Karakteristik Morfologi Bunga metode eksplorasi akan dilakukan
Kencur (Kaempferia galanga L.)/ tidak
2008 menggunakan
tidak dilakukan
pengukuran faktor
7
abiotik.

- Menggunakan
teknik sampling
berupa insindetal
sampling.

- Penelitian yang
akan dilakukan
akan dijadikan
sumber belajar
biologi.
3. Fitri Perwita /Pengembangan Katalog - - Penelitian yang
Tumbuhan Sebagai Media akan dilakukan
- Menggunakan
Pembelajaran Biologi Pada Materi tidak
metode eksplorasi
Plantae Di Sma N 7 Semarang / 2015 menggunakan
tidak dilakukan
pengukuran faktor
abiotik.

- Menggunakan
teknik sampling
berupa insindetal
sampling.
4. Muhammad Chabib, dkk/ Proses - Menggunakan - Penelitian yang
Pembungaan Mangga (Mangifera metode eksplorasi akan dilakukan
Indica L.) Kultivar Gadung tidak
Berlandaskan Pada Penanggulangan menggunakan
Self-Inkompatibel Sporofitik / 2017 tidak dilakukan
pengukuran faktor
abiotik.

- Menggunakan
teknik sampling
berupa insindetal

8
sampling.

- Penelitian yang
akan dilakukan
akan dijadikan
sumber belajar
biologi.
5. Nurul sumiarsi, dkk / Variasi Jenis - Menggunakan - Penelitian yang
dan Kultivar Mangga di Madiun dan metode eksplorasi akan dilakukan
Sekitarnya; Pengembangan dan tidak
Permasalahannya / 2005 menggunakan
tidak dilakukan
pengukuran faktor
abiotik.

- Menggunakan
teknik sampling
berupa insindetal
sampling.

- Penelitian yang
akan dilakukan
akan dijadikan
sumber belajar
biologi.
6. Faizal, dkk / Karakteristik Mangga - Menggunakan - Penelitian yang
Lokal (Mangifera Spp) Melalui metode eksplorasi akan dilakukan
Identifikasi Morfologi Dan Anatomi tidak
Di Kabupaten Donggala Dan menggunakan
Kabupaten Sigi / 2017 tidak dilakukan
pengukuran faktor
abiotik.

- Menggunakan
teknik sampling
berupa insindetal
9
sampling.

- Penelitian yang
akan dilakukan
akan dijadikan
sumber belajar
biologi.
7. Yoga Oktavianto, dkk / Karakterisasi - Menggunakan - Penelitian yang
Tanaman Mangga (Mangifera Indica metode eksplorasi akan dilakukan
L.) Cantek, Ireng, Empok, Jempol Di tidak
Desa Tiron, Kecamatan Banyakan menggunakan
Kabupaten Kediri / 2015 tidak dilakukan
pengukuran faktor
abiotik.

- Menggunakan
teknik sampling
berupa insindetal
sampling.

- Penelitian yang
akan dilakukan
akan dijadikan
sumber belajar
biologi.

8) Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
yaitu data dari hasil penelitian yang ditemukan di lapangan diinterpretasikan dan
dideskripsikan secara sistematis dan benar mngenai populasi tumbuhna. Populasi pada
penelitian ini yaitu semua jenis bunga mangga yang terdapat di kawasan IAIN
Tulungagung, sementara sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bunga
mangga yang terdapat di belakang ruang dosen Fakultas Usuluddin Adab dan Dakwah
(FUAD), parkiran Dosen depan gedung lama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

10
(FTIK), dan parkiran depan gedung Arif Mustakim. Penelitian ini menggunakan teknik
Random Sampling karena tidak ada kriteria spesifik bunga mangga yang akan diteliti.
Pengambilan sampel ini yaitu dengan menggunakan metode eksplorasi yaitu dengan
mengambil sampel pada bagian ujung perbungaan bunga mangga dan kemudian diamati
menggunakan mikroskop binokuler. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi
maka penelitian ini tidak menggunakan transek.

Instrument penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Observasi dilakukan


dengan datang langsung ke kawasan IAIN Tulungagung. Pengamatan dilakukan di
Laboratorium IAIN Tulungagung. Bunga mangga yang berhasil ditemukan akan
didokumentasikan dan diambil sampelnya untuk diidentifikasi.

9) Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan laporan penelitian dengan pendekatan kualitatif terdiri dari


tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama (inti), dan bagian akhir.

1. Bagian Awal

Bagian awal memuat halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan penguji, halaman pernyataan keaslian, motto,
halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan
abstrak

2. Bagian Utama (inti)

Bagian ini memuat uraian tentang (1) BAB I : Pendahuluan, (2) BAB II : Kajian
Pustaka, (3) BAB III : Metode Penelitian, (4) BAB IV: Laporan Data atau Temuan
Penelitian, (5) BAB V : Pembahasan, (6) BAB VI: Penutup.

3. Bagian Akhir

Bagian ini memuat uraian tentang daftar rujukan, lampiran-lampiran, dan daftar
riwayat hidup.

10) Daftar Kepustakaan Sementara

Yoga Oktavianto, et all., 2015. Karakteristik Tanaman Mangga (Mangifera Indica L.)
Cantek, Ireng, Empok, Jempol di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan Kabupaten
Kediri, Jurnal Produksi Tanaman, vol 3, no. 2.

11
Nurul Sumiasri, et. all., 2006. Variasi Jenis dan Kultivar Mangga di Madiun dan
Sekitarnya: Pengembangan dan Pemasaran, Biodiversitas, vol 7, no. 1.

Anika Sidhya Dewi, et. all., Keanekaragaman Morfologi Bunga Pada Chrysantheumum
morifolium Ramat dan Varietasnya, Universitas Ailangga:2.

Muhammad Chabib, et. all., 2017. Proses Pembungaan Mangga (Mangifera indica L.)
Kultivar Gadung Berlandaskan pada Penanggulangan Self-Inkompatibel
Sporofitik, Agritop, vol 15, no. 1.

Fitri Perwita, 2015. Pengembangan Katalog Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran


Biologi Pada Materi Plantae di SMAN 7 Semarang, (Semarang: Skripsi Tidak
diterbitkan).

12

Anda mungkin juga menyukai