Anda di halaman 1dari 9

Instruksi Kerja/Implementasi Pelaksanaan K3

Laboratorium Mikrobiologi
K3 and Patient Safety

Dosen Pengampu: Diah Lestari, MKM,

Kelompok 10

Disusun oleh:
Adelia Fitri Anggraeni (P3.73.34.1.23.001)
Muhammad Fajar Robbytul Khairi (P3.73.34.1.23.027)
Siti Lailatul Rizkyah (P3.73.34.1.23.043)

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“instruksi intruksi kerja/implementasi pelaksanaan k3 laboratorium mikrobiologi” ini
tepat waktu. Makalah ini disusun oleh kelompok 10 yang masing-masingnya dapat
membagi tugasnya dengan baik. Makalah ini disusun secara sederhana karena
dimaksudkan untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada mahasiswa/I semester 1
Poltekkes Jakarta III.
Harapan kami semoga makalah ini menambah pengetahuan bagi para pembaca,
walaupun kami akui masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini karena ilmu
yang kami miliki masih sangat kurang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan mkalah ini, dari awal sampai akhir hingga menjadi sebuah
makalah. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
pembuatan makalh berikutnya, terima kasih.

Bekasi, 16 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG........................................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................................4
TUJUAN.......................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
KLASIFIKASI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI BERDASARKAN RESIKO INFEKSI...........................................5
PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK K3 LABORATORIUM MIKROBIOLOGI...................................6
PERSYARATAN STANDAR KEAMANAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI....................................................6
PROSEDUR K3 UNTUK LABORATORIUM MIKROBIOLOGI.............................................................................7
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA LABORATORIUM.................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
K3 merupakan bidang yang berhubungan dengan keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan manusia yang bekerja pada sebuah institusi. Tujuan K3 tidak hanya
untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dan orang lain yang berada di
tempat kerja agar terjmain keselamatannya, tetapi juga untuk mengendalikan resiko
agar dapat digunakan secara aman dan efisien agar terhindar dari penyakit akibat
kerja.
Laboratorium mikrobiologi merupakan laboratorium yang didesain secara khusus
untuk keperluan praktikum atau eksperimen yang berhubungan dengan mikrobiologi.
Mikrobiologi adalh ilmu pengetahuan tentang kehidupan makhluk-makhluk kecil
yang hanya kelihatan dengan mikroskop.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas mengenai K3 di
Laboratorium Mikrobiologi, didapatkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut
:

1. Bagaimana cara memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja agar terjamin


keselamatannya?
2. Mengapa laboratorium mikrobiologi didesain secara khusus?
3. Apa saja guna laboratorium mikrobiologi?
4. Terdapat apa saja di laboratorium mikrobiologi?
5. Prinsip apa saja yang harus di perhatikan di laboratorium mikrobiologi?
6. Apa saja persyaratan standar keamanan di laboratorium mikro biologi?
7. Apa saja penanganan kecelakaan kerja di laboratorium mikrobiologi?
8. Bagaimana prosedur K3 untuk laboratorium mikrobioloi?
9. Apa saja yang terdapat pada klasifikasi laboratorium mikrobiologi berdasarkan resiko
infeksi?

TUJUAN
 Memaparkan klasifikasi laboratorium mikrobiologi berdasarkan infeksi.
 Menjabarkan prinsip yang harus diperhatikan untuk K3 laboratorium mikrobiologi.
 Menjelaskan persyaratan standar keamanan laboratorium mikrobiologi
 Memaparkan prosedur K3 untuk laboratorium mikrobiologi.
 Mendeskripsikan penanganan kecelakaan kerja laboratorium mikrobiologi.

BAB II
PEMBAHASAN
Laboratorium mikrobiologi berkaitan erat dengan efektivitas pengendalian dan pencegahan
infeksi secara efektif. Terdapat dua fungsi penting dari laboratorium mikrobiologi yaitu,

1. Klinis, yakni mengelola infeksi dalam kehidupan sehari-hari


2. Epidemiologi, yaitu memahami mikroba infektif secara mendalam pada pasien
sehingga mempu membantu menginvestigasi sumber dan mode transmisinya.

Pada laboratorium mikrobiologi, peneliti rentan terkspos oleh potensi bahaya mikrobiologi, di
antarnya cairan tubuh, saliva, darah, specimen patologi, kultur sel hewan, bintang percobaan, dan
bahaya biolohis dari sesame rekan yang mungkin terekspos materi biologid berbahaya.

Terdapat beberapa bahaya biologi yang telah diidentifikasi oleh occupational safety and healt
administration (OSHA) adalah bakteri anthraks, virus flu burung, botulisme (keracunan dari
bakteri), flu pandemic, dan masih banyak lagi.

KLASIFIKASI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI


BERDASARKAN RESIKO INFEKSI
1. Kategori resiko 1
Tidak menimbulkan resiko atau resiko sangat rendah dan tidak menyebabkan penyakit
2. Kategori resiko 2
Menimbulkan resiko sedang bagi individu. Resiko rendah bagi masyarakat, dapat
menimbulkan sakit tetapi tidak menimbulkan bahaya yang serius. Infeksi yang terjadi
dapat dicegah dan resiko penyebaran terbatas
3. Kategori resiko 3
Menimbulkan resiko tinggi bagi individu, resiko rendah bagi masyarakat, dapat
menimbulkan sakit serius tetapi tidak menyebar, tersedia tindakan pencegahan dan
pengobatan efektif
4. Kategori resiko 4
Menimbulkan resiko tinggi bagi individu dan masyarakat, dapat menimbulkan sakit
serius, sangat menular dan belum tersedia tindakan pencegahan dan pengobatan yang
efektif.

PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK K3


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
 Matery safety data sheets (MSDS)/lembar data keselamatan bahan (LKMB) untuk agen
infeksius. Setiap meteri untuk digunakan di laboratorium harus dilengkapi dengan MSDS
agar penangan jika terjadi hal yang tidak diinginkan dapat dilakukan dengan efektif
 Pathogen menular dari darah, terutama terhadapt risiko penularan pathogen dari darah
seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan yang lain. OSHA memberikan panduan untuk
mengendalikan pathogen menular dari darah dalam panduan 29 CFR 1910.1030
 Binatang percobaan, semua prosedur terkait dengan binatang percobaan harus dilakukan
oleh personel yang telah ditraining dengan benar dan tersertifikasi. Dengan menggunakan
praktek dan APD yang sesuai, pekerja dapat mengurangi kemungkinan mereka akan
tergigit, terluka, atau terpapar oleh badan binatang, cairan binatang, dan jaringan
binatang.

PERSYARATAN STANDAR KEAMANAN LABORATORIUM


MIKROBIOLOGI
 Persyaratan laboratorium tingkat keamanan biologis I
o Pintu akses keluar masuk
o Tersedia bak cuci tangan
o Jas laboratorium dan rak penyimpanannya
o Ruangan mudah dibersihkan
o Kedap air
o Perabotan kokoh
o Jendela dilengkapi saringan debu
o Biological safety cabinet (BSL)
o Autoclave untuk sterilisasi alat, bahan, dan sisa-sisa kultur
 Persyaratan laboratorium tingkat keamanan biologis II
o Pintu dapat menutup sendiri
o Tersedia bak cuci tangan
o Perabotan kokoh
o Jendela dilengkapi saringan debu
o Dilengkapi BSL atau laminar flow menggunakan filter udara yang dapat
mengalirkan ulang udara yang tersaring, membuang sebagian udara ke atmosfir
dan memasukkan udara melalui bagian depan cabinet
o Penerangan yang cukup
o Membatasi lalu lintas orang maupun barang ketika personil laboratorium sedang
bekerja.

PROSEDUR K3 UNTUK LABORATORIUM MIKROBIOLOGI


 Tangani semua mikroorganisme sebagai pathogen potensial
 Lakukan sterilisasi bahan-bahan dan peralatan
 Gunakan disinfektan sebelum atau sesudah menggunakan area kerja
 Cuci tangan sampai bersih, lalu keringkan
 Tidak boleh makan dan minum di lanoratorium, apalagi menaruh makanan dekat dengan
penyimpanan mikroorganisme
 Berikan label yang jelas untuk setiap kultur, bahan kimia, disinfektan, dan media yang
terlibat dalam penelitian. Tuliskan nama dan tanggal dengan akurat. Jika berbahaya,
berikan label peringatan
 Sterilkan semua limbah
 Bersihkan tumpahan dengan penuh perhatian
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI
Laboratorium mikrobiologi termasuk dalam tempat kerja yang memiliki potensi menyebabkan
kecelakanaan seperti paparan agen infeksius, kebakaran, ledakan, keracunan, dan iritasi. Karena
itu, tiap peneliti harus memahami kondisi penahanan mikrobiologi. Berikut adalah lima langkah
dalam melakukan penilaian risiko, di antaranya

 Identifikasi bahaya agen dan penilaian risiko awal


 Identifikasi prosedur bahaya laboratorium
 Menentukan tingkat BSL (Biosafety Level) dan tingkat pencegahan yang tepat
 Mengevaluasi keahlian staf mengenai praktik dan peralatan keselamatan
 Meninjau ulang penilaian risiko dengan tenaga ahli dan pakar biosafety.

Selain itu, terdapat kelompok risiko yang perlu diketahui dalam laboratorium mikrobiologi.
Kelompok risiko ini terbagi menjadi empat grup, tingginya nilai grup maka tingkat risiko yang
diberikan semakin tinggi untuk peneliti dan masyarakat.

Kecelakaan kerja pada laboratorium mikrobiologi yang kerap terjadi adalah risiko penularan.
Penularan dapat terjadi melalui paparan kulit, mata, jarum suntik atau benda infeksius lainya,
inhalasi aerosol infeksius, dan menelan suspense cairan infeksius.
DAFTAR PUSTAKA
Rosmania, Yuniar. (2021). ’’Pengaruh waktu penyimpanan inokulum Escherichia coli dan
Staphilococcus aureus pada suhu dingin terhadap jumlah sel bakteri di Laboratorium
Mikrobiologi’’. Jurnal Penelitian Sains, 1-8. Diakses 14 Oktober 2023 dari
http://ejurnal.mipa.unsri.ac.id/index.php/jps/article/view/624/594
TAMI. (2021). ‘’Mengenal K3 Laboratorium Mikrobiologi’’. MUTU INSTITUTE. Diakses 14
Oktober 2023 dari
https://mutuinstitute.com/post/k3-laboratorium-mikrobiologi/#:~:text=untuk%20Laboratorium
%20Mikrobiologi-,Prosedur%20K3%20untuk%20Laboratorium%20Mikrobiologi,atau
%20sesudah%20menggunakan%20area%20kerja
GENECRAFT LABS. (2021). ‘’K3 Laboratorium Mikrobiologi, Perlu Kamu Ketahui’’.
GeneCraft Labs. Diakses 14 Oktober 2023 dari
https://genecraftlabs.com/k3-laboratorium-mikrobiologi/

Anda mungkin juga menyukai