NIM : 1904015270
Kelas : 6G
Biosafety adalah aspek keamanan dari organisme hasil rekayasa genetika ataupun agen biologis yang
dapat memberikan dampak buruk terhadap manusia.
Biosafety terbagi dua, yaitu Biohazard dan Genetically Modified Organisms (GMO).
1. Biohazard adalah agen biologis yang mampu memberikan dampak negatif pada manusia, spt:
mikroba, toxin & alergen baik dari mikroba ataupun tumbuhan dan hewan
2. Genetically Modified Organisms (GMO) adalah setiap organisme hidup yang memiliki kombinasi
bahan genetik baru yang diperoleh melalui penggunaan bioteknologi modern
1. Ekologi
Biosafety dapat berkaitan dengan masuknya bahan hidup yang bukan indigenous pada suatu
tempat yang baru
2. Pertanian
Dalam bidang pertanian biosafety dapat mengurangi resiko tersebarnya virus asing / gen
transgenik / prion dan mengurangi kontaminasi bakteri dan makanan.
3. Pengobatan
Pada bidang pengobatan, biosafety dapat terbagi menjadi beberapa tingkatan bahaya sesuai
dengan organisme yang ditangani, yaitu Biosafety Level (BSL) 1, 2, 3 dan 4.
4. Kimia
Contohnya seperti nitrat dalam air
5. Exobiology
Bidang ini berkaitan dengan kontaminasi bakteri mikroba dari luar angkasa. Untuk mikroba luar
angkasa masuk dalam BSL 5. Penanganan bakteri jenis ini dalam kebijakan NASA.
Terdapat aplikasi dari kombinasi antara praktik dan prosedur laboratorium, fasilitas dan
perlengkapan keamanan saat bekerja dengan bahan biologi yang berpotensi infeksi yang disebut Biosafety
Of Micrbiological and Biomedical Laboratories (BMBL). Pengaplikasian ini bertujuan untuk memberikan
perlindungan atau proteksi terhadap pekerja laboratorium, pembantu pekerja lab, produk, personel
administrasi lab dan lingkungan.
Dalam BMBL telah dibagi tingkatan level biosafety yang telah sedikit di sebutkan diatas, yaitu :
BSL3 – agen indigenous/exotic berkaitan dengan penyakit manusia dan berpotensi ditransmisi
aerosol.
BSL 1 adalah tingkatan bahaya yang menangani agen berkarakter baik yaitu tidak secara
konsisten menyebabkan penyakit pada manusia dewasa yang imunokompeten. Untuk potensi
berbahaya pada BSL satu sangat rendah bagi personel laboratorium dan lingkungan.
Dalam BSL 1 tidak memerlukan peralatan atau disain fasilitas khusus. Tetapi tetap
memerlukan personel yang memiliki pelatihan khusus dan harus diawasi oleh ilmuwan yang juga
memiliki pelatihan dibidang mikrobiologi atau ilmu terkait.
Bacillus subtilis
Naegleria grubreri
Virus hepatitis pada anjing yang menular
Tanaman transgenic
Plasmid
Jamur
Mold
Ragi
BSL 2 untuk pekerjaan yang melibatkan agen yang menimbulkan bahaya sedang terhadap
personel dan lingkungan. Personel laboratorium pun harus memiliki pelatihan yang khusus dalam
menangani agen pathogen serta harus diawasi oleh ilmuwan kompeten dalam menangani agen
infeksi. Akses ke laboratorium harus di batasi saat pekerjaan sedang dilakukan. Untuk pekerjaan yang
memerlukan aerosol atau splashes harus dilakukan di Biological Safety Cabinets (BSCs) atau bisa pada
pelaratan penahanan fisik lainnya.
Dalam BSL 2 harus diberi tanda peringatan wajib, terdapat prosedur khusus masuk
laboratorium seperti imunisasi dan Alat Pelindung Diri (APD) serta kontak informasi.
Agen yang ditangani dalam BSL 2 adalah sebagai berikut :
Dalam BSL 2 harus dalam pengawasan ilmuwan kompeten dengan tanggung jawab dalam
membatasi akses jika immunocompromised dan juga membatasi akses ke yang diimunisasi. Dan
personel lab juga harus sadar akan potensi bahaya dan mahir dalam praktik.
BSL 3 berlaku dalam penanganan dengan agen asli atau eksotik yang dapat menyebabkan
penyakit serius atau berpotensi mematikan melalui paparan rute inhalasi yang bertujuan untuk klinis,
diagnostik, pengajaran, penelitian, atau fasilitas produksi.
Personel laboratorium harus menerima pelatihan khusus dalam menangani agen patogen
dan berpotensi mematikan serta diawasi oleh ilmuwan kompeten. Dalam prosedur khusus BSL 3
adalah semua prosedur di BSL 2 plus semua prosedur yang melibatkan manipulasi bahan infeksius
harus dilakukan di dalam BSC.
Struktur laboratorium
Ventilasi pada laboratorium
Peralatan Keselamatan
Praktik Khusus
BSL 2, plus :
Personel Lab :
Dalam BSL 4 diperlukan untuk bekerja dengan agen berbahaya dan eksotik yang menimbulkan
risiko individu tinggi terhadap penyakit yang mengancam jiwa, penularan aerosol, atau agen terkait
dengan risiko penularan yang tidak diketahui.
Agen dengan hubungan antigenik yang dekat atau identik dengan agen yang membutuhkan
penahanan BSL-4 harus ditangani pada tingkat ini sampai data yang memadai diperoleh baik untuk
mengkonfirmasi pekerjaan lanjutan pada tingkat ini, atau menetapkan kembali tingkat tersebut.
Memiliki pelatihan khusus dan menyeluruh dalam menangani agen infeksi yang sangat
berbahaya.
Memahami fungsi penyimpanan primer dan sekunder dari praktik standar dan khusus,
peralatan penyimpanan, dan karakteristik desain laboratorium.
Kompeten dalam menangani agen dan prosedur yang memerlukan penahanan BSL-4.
Akses ke laboratorium dikendalikan oleh supervisor lab sesuai dengan kebijakan institusi dan
memiliki dua jenis lab yang menyediakan pemisahan mutlak antara pekerja dari agen infeksi: jas lab
dan lemari lab.
Potensi paparan patogen yang disebarkan melalui aerosol atau dengan risiko penularan yang
tidak diketahui
Infeksi mungkin mematikan Contoh: Ebola Zaire Virus Sin Nombre Demam Lembah Rift
Peralatan Keamanan :
Lemari pengaman biologis Kelas II (B2) atau III untuk memanipulasi bahan infeksi
Setelan personel tekanan positif
Praktik Khusus
Personel lab :
GMO adalah organisme hidup yang memiliki kombinasi bahan genetik baru yang diperoleh melalui
penggunaan bioteknologi modern (rekayasa genetika). GMO meliputi Bakteri, Fungi, Yeast, Virus,
Tanaman dan Hewan dan GMO Plants yaitu Bt cotton dan Bt corn
BIOETIKA
Bioetika merupakan bidang studi yang berkaitan dengan etika dan implikasi filosofis dari prosedur
biologis dan medis tertentu, teknologi dan perawatan seperti transplantasi organ, rekayasa genetika, dll.
a. Deskriptif, cara org memandang hidup interaksi moral dan tanggung jawab
b. Perspektif, memberi tau org lain mengenai baik dan buruk suatu keputusan
c. Interaktif, debat atau diskusi mengenai deskriptif dan interaktif