Anda di halaman 1dari 19

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

“FAKTOR BIOLOGI PADA LINGKUNGAN KERJA”


KELOMPOK IV :

1. Kresna Bayu
2. Dhiyaul Auliyah Muslimin
3. Fadhilah Auni Mumtazah
4. Rifqi Luthfianto
5. Ridwan Adhi
6. Dinda Safitri
Faktor Bahaya Biologi

02 04
VIRUS PROTOZOA
01
BAKTERI 03
JAMUR
01
BAKTERI

Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus),


lengkung dan batang (basil). Banyak bakteri penyebab
penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk,
makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan dengan
baik dan kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi.
Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri : anthrax,
tbc, lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya.
02
VIRUS

Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 - 300


nano meter. Virus tidak mampu bereplikasi, untuk itu virus
harus menginfeksi sel inangnya yang khas. Contoh penyakit
yang diakibatkan oleh virus : influenza, varicella, hepatitis,
HIV, dan sebagainya.
03
JAMUR

Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi


berbentuk lebih komplek karena berupa multi sel.
Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang
mati dan hidup dari organisme atau hewan lain.
04
PROTOZOA

Protozoa adalah grup organisme bersel satu yang sangat


bervariasi dengan lebih dari 50.000 jenis. Banyak yang hidup
secara soliter (Sendiri), ada yang secara berkoloni. Pada
manusia, protozoa merupakan salah satu pathogen dan dapat
menyebabkan penyakit seperti malaria yang disebabkan oleh
plasmodium falciparu.
Alat untuk Mengukur Faktor Biologi

1. Microbiological Air Sampler (MAS)

1. Untuk mengetahui kepadatan mikroorganisme


di udara ruangan, hingga per meter kubik
udara. Perangkat sampling udara mikroba
banyak digunakan di industri Farmasi dan
Perawatan Pribadi serta aplikasi Makanan,
Minuman dan Lingkungan. Mekanisme cara
kerja alat MAS yaitu Sample udara dihisap
pada kecepatan konstan dengan waktu yang di
tentukan, tergantung kelas ruangan yang akan
diperiksa.
Alat untuk Mengukur Faktor Biologi

2. 2. Thermo hygrometer
Thermo Hygrometer berfungsi untuk
menhukur suhu pada sebuah ruangan
(thermometer). Sedangkan hygro berarti
bahwa alat ini juga bisa dipakai untuk
mengukur kelembapan suatu ruangan
(hygrometer). Thermo hygrometer dapat
digunakan untuk mengukur suhu dan
kelembapan suatu ruangan, yang tidak hanya
yang tertutup saja (indoor), tapi juga ruangan
yang terbuka sekalipun (outdoor).
Alat untuk Mengukur Faktor Biologi

3. Mikroskop

1. Mikroskop adalah alat laboratorium yang


digunakan untuk membantu melihat atau
mengamati benda yang berukuran kecil
(mikroskopis). Kata “mikroskop” diambil dari
Bahasa Latin yakni micro = kecil; scope =
melihat, sehingga pengertian mikroskop
adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda yang berukuran kecil. Jadi dalam kasus
kesehatan dan keselamata kerja ini, mikroskop
berperan dalam mengetahui jenis bakteri
serta virus dalam lingkungan kerja.
Nilai Ambang Batas
Persyaratan faktor biologi merupakan nilai maksimal bakteri dan jamur yang
terdapat di udara ruang kantor industri. Berdasarkan Pedoman-Permenaker-
No.5-Th.-2018-13072018 persyaratannya adalah sebagai berikut :

Catatan:

(cfu/m3 ) = colony forming unit per meter k


ubikudara.

Angka tersebut merupakan batas maksima


l yang dipersyaratkan. Apabila angka terse
but terlampaui, bukan mengindikasikan ad
anya risiko kesehatan, tetapi merupakan in
dikasi untuk dilakukannya investigasi lebih
Jamur : 1000 cfu/m3 Bakteri : 700 cfu/m3
lanjut
Pekerjaan atau Tempat yang Memiliki Potensi Bahaya

Daerah Pertanian
Llingkungan pertanian yang cenderung berupa tanah membuat pekerja dapat terinfeksi
oleh mikroorganisme seperti : Tetanus, Leptospirosis, cacing, Asma bronkhiale atau
keracunan Mycotoxins yang merupakan hasil metabolisme jamur.

Lingkungan Berdebu ( Pertambangan atau Pabrik )


Di tempat kerja seperti ini, mikroorganisme yang mungkin ditemukan adalah bakteri
penyebab penyakit saluran napas, seperti : Tbc, Bronchitis dan Infeksi saluran
pernapasan lainnya seperti Pneumonia.

Daerah peternakan terutama yang mengolah kulit hewan serta produk-produk dari hewan
Penyakit-penyakit yang mungkin ditemukan di peternakan seperti ini misalnya : Anthrax yang
penularannya melalui bakteri yang tertelan atau terhirup, Brucellosis, Infeksi Salmonella.
Pekerjaan atau Tempat yang Memiliki Potensi Bahaya

Di Laboratorium
Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk
laboratorium yang menangani organisme atau bahan-bahan yang megandung
organisme pathogen

Di Perkantoran
Perkantoran yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami Para pekerja di
perkantoran seperti itu dapat berisiko mengidap penyakit seperti : Humidifier fever
yaitu suatu penyakit pada saluran pernapasan dan alergi yang disebabkan organisme
yang hidup pada air yang terdapat pada system pendingin, Legionnaire disease
penyakit yang juga berhubungan dengan sistem pendingin dan akan lebih berbahaya
pada pekerja dengan usia lanjut.
Dampak “Penyakit” yang Ditimbulkan

Tabakosis
Tabakosis pada pekerja yang mengerjakan tembakau,
adalah penyakit bronkhopulmoner yang penyebabnya debu
tembakau

Bagassosis
Bagassosis adalah suatu penyakit paru yang dialami oleh
para petani, pekerja pabrik tebu, atau pabrik kertas yang
terpapar sisa atau debu batang tebu (bagasse).
Penyebabnya adalah jamur Thermophilic actinomycetes
sacchari yang hidup subur pada alas batang tebu.
Dampak “Penyakit” yang Ditimbulkan

Sporotrichosis

Sporotrichosis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh


jamur Sporothrix schenckii. Jamur ini sering ditemukan pada
duri bunga mawar, jerami, sphagnum moss (spesies lumut
atau gambut; biasanya digunakan untuk media tanam
anggrek atau tanaman hias lainnya), ranting, dan tanah.

Jamur Kuku

Sering diderita para pekerja yang tempat kerjanya lembab dan


basah atau bila mereka terlalu banyak merendam tangan atau
kaki di air seperti pencuci. jamur kuku adalah infeksi jamur
yang terjadi pada kuku tangan maupun kuku kaki. Kondisi yang
juga dikenal dengan nama tinea unguium atau onkomikosis ini
dapat dialami oleh siapa saja, terutama lansia. Umumnya,
jamur kuku bukanlah kondisi yang berbahaya.
Add title here
Agak berbeda dari faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja lainnya, faktor biologis dapat

menular dari seorang pekerja ke pekerja lainnya. Usaha yang lain harus pula ditempuh cara

pencegahan penyakit menular, antara lain imunisasi dengan pemberian vaksinasi atau suntikan, mutlak

dilakukan untuk pekerja-pekerja di Indonesia sebagai usaha kesehatan biasa. Imunisasi tersebut berupa

imunisasi dengan vaksin cacar terhadap variola, dan dengan suntikan terhadap kolera, tipus dan para

tipus perut. Bila memungkinkan diadakan pula imunisasi terhadap TBC dengan BCG yang diberikan

kepada pekerja-pekerja dan keluarganya yang reaksinya terhadap uji Mantaoux negatif, imunisasi

terhadap difteri, tetanus, batuk rejan dari keluarga-keluarga pekerja sesuai dengan usaha kesehatan

anak-anak dan keluarganya, sedangkan di Negara yang maju diberikan pula imunisasi dengan virus

influenza.
Langkah-langkah Penvegahan Terhadap
Bahaya Faktor Biologi

Membersihkan semua debu


yang ada di sistem pendingin
paling tidak datu kali setiap
bulan
 Membuat sistem
pembersihan yang
memungkinkan terbunuhnya
mikroorganisme yang
patogen pada system Dengan mengenal bahaya
pendingin. dari faktor biologi dan
bagaimana mengotrol dan
mencegah penularannya
diharapkan efek yang
Langkah-langkah Penvegahan Terhadap
Bahaya Faktor Biologi

Penggunaan masker yang baik


untuk pekerja yang berisiko
tertular lewat debu yang
mengandung organism patogen
Mengkarantina hewan
yang terinfeksi dan
vaksinasi

Imunisasi bagi pekerja yang


berisiko tertular penyakit di
tempat kerja
KESIMPULAN

Faktor-faktor Biologi pada Lingkungan kerja meliputi Bakteri, Virus,


Jamur dan Mikroorganisme. Faktor biologis dapat menular dari seorang
pekerja ke pekerja lainnya. Usaha yang lain harus pula ditempuh cara
pencegahan penyakit menular, antara lain imunisasi dengan pemberian
vaksinasi atau suntikan, mutlak dilakukan untuk pekerja-pekerja di
Indonesia sebagai usaha kesehatan biasa.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai