Anda di halaman 1dari 5

BSC

Pengertian Tujuan

Biological Safety Cabinet atau disebut Untuk melindungi


juga Biosafety Cabinet merupakan area operator dari
kerja laboratorium dengan ventilasi mikroorganisme.
udara yang telah direkayasa untuk Kebanyakan BSC juga
mengamankan pekerja yang bekerja menawarkan produk
dengan sampel material, lingkungan dan yang dapat menjaga
sampel material dari kemungkinan sampel dari
bahaya terkontaminasi atau kontaminan ruangan.
menimbulkan penyebaran bakteri atau
virus yang bersifat patogen.
Tipe berdasarkan kelas

1. Biosafety Kelas I
Kecepatan minimum 0,38 m/s. Sementara, jendela depan ruangan tetap
dibiarkan terbuka agar udara dapat masuk dan disaring dengan HEPA Filter.
Dalam kelas ini, memang akan ada risiko kontaminasi pada sampel.
Biasanya, biosafety ini digunakan untuk peralatan khusus seperti centrifuge
.
2. Biosafety Kelas II
Di kelas ini, biosafety yang diproteksi ada dua, yaitu produk sampel dan lingkungan. Cara
kerjanya, udara dari luar + chamber ditarik oleh kipas hisap yang dipasang di atas lemari,
kemudian disaring dengan HEPA Filter, baru digunakan untuk sirkulasi atau balik keluar
kembali. Dengan sistem seperti ini, personel tetap aman karena udara diarahkan pada sistem
saringan.
Sesuai standar dari NSF, biosafety kelas II ini dibagi menjadi 4 tipe yaitu : Tipe A1, Tipe A2,
Tipe B1, dan Tipe B2.
3. Biosafety Kelas III
Pada kelas ini, perlindungan yang diberikan sangat maksimal, meliputi personel, produk sampel,
dan lingkungan. Ruangan didesain sedemikian rupa sehingga sirkulasi udara di dalam chambar
tertutup rapat. Semua material yang keluar masuk harus menggunakan pass box. Personel juga
harus menggunakan sarung tangan agar tidak langsung dengan produk sampel saat bekerja.
CARA KERJA

1.Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya segera dimatikan sebelum


mulai bekerja.
2. Kaca penutup dipastikan terkunci dan pada posisi terendah.
3. Lampu neon dan blower dinyalakan dan dibiarkan selama 5 menit.
4. Tangan dan lengan dicuci dengan sabun gemisidal/alkohol 70%.
5. Permukaan interior BSC diusap dengan alkohol 70% atau desinfektan
yang cocok dan dibiarkan menguap.
6. Alat dan bahan yang akan dikerjakan dimasukkan, jangan terlalu penuh
(overload) karena memperbesar risiko kontaminan.
7. Alat dan bahan yang telah dimasukkan ke BSC diatur sedemikian rupa
sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
8. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol
tetapi gunakan yang berbahan bakar gas.
9. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh
aktivitas kerja.
10. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak
keluar dari BSC.
11. Permukaan interior BSC diusap dengan alkohol 70% dan dibiarkan
menguap, kemudian tangan dibasuh dengan desinfektan.
12. Lampu neon dan blower dimatikan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai