Steril
– Teknik Aseptis :
– Rangkaian tindakan dalam peracikan sediaan steril yang dilakukan untuk
menghindarkan kontaminasi produk oleh mikroorganisme dan dapat mengurangi
risiko paparan terhadap petugas.
– Penggunaan LAF / BSC yang benar, teknik aseptik yang ketat, dan kebiasaan kerja
yang teliti merupakan faktor yang paling penting dalam pencegahan kontaminasi.
Teknik Aseptis
– Tujuan dari proses aseptis adalah untuk mempertahankan sterilitas produk yang dibuat
darikomponen-komponen yang masing-masing telah disterilisasi sebelumnya dengan
menggunakan salah satu cara dari metode yang ada.
– Untuk menjaga sterilitas komponen dan produk selama proses aseptis, perhatian
perludiberikan pada :
• lingkungan; • personil;
• permukaan yang kritis; • sterilisasi wadah/ tutup dan prosedur pemindahannya;
• waktu tunggu maksimum bagi produk sebelum pengisian ke dalam wadah akhir;
• filter untuk sterilisasi.
SYARAT KONDISI ASEPTIK
1. Bahan awal yang steril
2. Alat-alat yang steril
3. Wadah yang steril
4. Lingkungan yang terkontrol
5. Teknik yang sesuai oleh personil yang terlatih
Teknik aseptik dilakukan pada :
❑ Pembuatan sediaan parenteral dan sediaan untuk mata yang tidak disterilkan dalam
wadah akhir, misalnya sterilisasi filtrasi.
Lingkungan (Ruang
& Peralatan) Pemilihan LAF Alat-alat Peracikan
Berudara Bersih
Perlengkapan
Khusus untuk Obat
Perlengkapan Lain
Sitostatika dan
Berbahaya
Clean room
Ruangan bersih atau clean room adalah suatu ruangan tertutup dimana
jumlah partikel dalam udara, temperatur, kelembaban, dan tekanan
dikontrol sesuai dengan persyaratan dan dapat terdiri dari satu atau lebih
area bersih.
Clean area mempunyai klasifikasi atau grade A, B, C, dan D.
Klasifikasi dibagi berdasarkan jumlah maksimum partikel dan jumlah
mikroba yang mengkontaminasinya per meter kubik udara.
KLASIFIKASI RUANG BERSIH
berdasar CPOB 2018
– Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian, wadah tutup karet, ampul
dan vial terbuka, penyambungan secara aseptis. Umumnya kondisi ini dicapai dengan memasang
unit aliran udara laminar (laminar air flow) di tempat kerja. Sistem udara laminar hendaklah
mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54 m/detik (nilai acuan) pada
posisi kerja dalam ruang bersih terbuka. Keadaan laminar yang selalu terjaga hendaklah
dibuktikan dan divalidasi. Aliran udara searah berkecepatan lebih rendah dapat digunakan pada
isolator tertutup dan kotak bersarung tangan.
– Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis, Kelas ini adalah lingkungan latar belakang
untuk zona Kelas A.
– Kelas C dan D: Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang mengandung risiko
lebih rendah.
KONTAMINASI
Kontaminasi adalah pencemaran yang disebabkan masuknya unsur-unsur lain
seperti mikroba, virus, partikel dan sebagainya ke dalam suatu produk.
Sumber kontaminasi:
1. Udara
2. Operator / Personil
Sumber kontaminasi terbesar
3. Bahan baku
4. Alat
Indeks Kontaminasi
Partikel yang
Aktivitas dilepaskan tiap menit
No
(0,3 m)
1 Berdiri atau duduk ( tidak bergerak) 100.000
2 Duduk + tangan bergerak 500.000
3 Duduk + badan & tangan bergerak, jari 1.000.000
mengetuk meja
4 Berpindah posisi dari duduk ke berdiri 2.500.000
5 Berjalan pelan (2 mph) 5.000.000
Berjalan sedang (3,57 mph) 7.500.000
Berjalan cepat (15 mph) 10.000.000
6 Menaiki tangga 10.000.000
7 Senam 15.000.000 sampai
30.000.000
White Area
– Black area merupakan ruangan, dimana pada ruangan ini seluruh produk obat
sudah dalam keadaan tertutup dalam kemasan primer. Dan pada daerah ini
tidak perlu penanganan khusus baik udara maupun konstruksi bangunan.
Contoh area ini adalah kantor, loker, gudang bahan baku, gudang obat jadi,
gudang bahan pengemas primer dan sekunder, ruang administrasi gudang,
ruang pengemasan sekunder, dan ruang laboratorium kimia fisika.
– Daerah pengolahan produk steril harus dipisahkan dari daerah produksi lain
serta dirancang dan dibangun secara khusus. Ruangan harus bebas dari debu,
dialiri udara yang melewati saringan bakteri. Saringan tersebut harus diperiksa
pada saat pemasangan serta dilakukan pemeriksaan secara berkala.
Syarat ruangan black area ini:
a) Ruangannya tidak perlu steril.
b) Jumlah karyawan yang berada di area tersebut.
c) Ruangan dan alat tidak membutuhkan penangan yang khusus baik udara maupun
kontruksi bangunan.
d) Fungsi dari pembangunan area ini adalah sebagai tempat penyimpanan bahan
baku obat, serta tempat dimana para karyawan bisa dengan leluasa melakukan tugas
mereka tanpa adanya penangan khusus.
e) Ruangan ini mempunyai kelembaban 45-75% dan temperatur 20-28°C. area ini
tidak begitu memperhatikan penataan udara dikarenakan black area ini termasuk non
steril.
TATA LETAK RUANG
JENIS RUANGAN
– Pencampuran sediaan steril memerlukan ruangan khusus dan terkontrol. Ruangan ini terdiri
dari :
a. Ruang persiapan
Ruangan yang digunakan untuk administrasi dan penyiapan alat kesehatan dan bahan
obat (etiket, pelabelan, penghitungan dosis dan volume cairan).
10 .Pass box adalah tempat masuk dan keluarnya alat kesehatan dan bahan obat sebelum dan
sesudah dilakukan pencampuran. Pass box ini terletak di antara ruang persiapan dan ruang steril.
PERALATAN
Peralatan yang harus dimiliki untuk melakukan pencampuran sediaan steril meliputi :
1. Alat Pelindung Diri (APD)
a. Baju Pelindung
Baju Pelindung ini sebaiknya terbuat dari bahan yang impermeable (tidak tembus cairan), tidak
melepaskan serat kain, dengan lengan panjang, bermanset dan tertutup di bagian depan.
b. Sarung tangan
harus memiliki permeabilitas yang minimal, terbuat dari latex dan tidak berbedak menutup
pergelangan tangan sehingga dapat memaksimalkan perlindungan bagi petugas. Khusus untuk
penanganan sediaan sitostatika harus menggunakan dua lapis.
c. Kacamata Pelindung
d. Masker disposible
Contoh pemakaian APD
Proses persiapan
memasuki
cleanroom
– Operator/personel produksi dalam pembuatan sediaan steril merupakan
sumber kontaminan terbesar bagi produk → harus dikendalikan
– pengendalian kontaminasi yang berasal dari personel → penggunaan baju kerja
yang tidak melepaskan partikel dari kulit maupun rambut personel.
– Semakin tinggi tingkat kebersihan ruangan, maka semakin tinggi perlindungan
produk terhadap kontaminasi dari personel produksi, dengan demikian tiap
ruangan kelas bersih akan memiliki baju kerja dan perlengkapannya yang
berbeda-beda.
Baju Kerja di Cleanroom