tersedia prosedur inspeksi diri dan/atau audit mutu yang secara berkala
mengevaluasi efektivitas dan penerapan sistem Pemastian Mutu;
pemasok bahan awal dan bahan pengemas dievaluasi dan disetujui untuk
memenuhi spesifikasi mutu yang telah ditentukan oleh perusahaan;
7
Persyaratan dasar CPOB
Semua proses pembuatan obat dijabarkan dg jelas, dikaji
secara sistematis
Tahap proses yang kritis, pengawasan dan sarana
penunjang serta perubahan yang signifikan divalidasi
Tersedia sarana :
- personil terkualifikasi dan terlatih
- bangunan dan sarana dg luas yang memadai
- bahan, wadah dan label yang benar
- prosedur dan instruksi yang disetujui
- tempat penyimpanan dan transportasi yang memadai
8
Prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi dg bahasa yang
jelas, tidak bermakna ganda, dapat diterapkan secara spesifik pada
sarana yang tersedia
Operator memperoleh pelatihan untuk menjalankan prosedur secara
benar
Pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat. Tiap
penyimpangan dicatat secara lengkap dan diinvestigasi
Catatan pembuatan termasuk distribusi yang memungkinkan
penelusuran riwayat bets secara lengkap, disimpan secara
komprehensif dan dalam bentuk yang mudah diakses
Penyimpanan dan distribusi obat yang dapat memperkecil risiko
terhadap mutu obat
Tersedia sistem penarikan kembali bets obat manapun dari peredaran
Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu
diinvestigasi, dilakukan perbaikan untuk mencegah terulang kembali
9
Pengawasan Mutu (Quality Control)
Adalah bagian dari CPOB yang berhubungan dengan
pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan
organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang
memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan
telah dilakukan dan bahwa bahan yang belum diluluskan
tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak
dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan
memenuhi syarat
10
Personalia
Tiap personil hendaklah memahami tanggung jawab masing-
masing dan dicatat.
Seluruh personil hendaklah memahami prinsip CPOB serta
memperoleh pelatihan awal dan berkesinambungan, termasuk
instruksi mengenai higiene yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Personil Kunci :
kepala bagian Produksi,
kepala bagian Pengawasan Mutu
kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).
Tanggung Jawab Kepala Bagian Produksi
a) memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan;
b) memberikan persetujuan petunjuk kerja yang terkait dengan produksi dan
memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan secara tepat;
c) memastikan bahwa catatan produksi telah dievaluasi dan ditandatangani oleh
kepala bagian Produksi sebe-lum diserahkan kepada kepala bagian Manajemen
Mutu (Pemastian Mutu);
d) memeriksa pemeliharaan bangunan dan fasilitas serta peralatan di bagian produksi
e) memastikan bahwa validasi yang sesuai telah dilaksanakan; dan
f) memastikan bahwa pelatihan awal dan berkesinambungan bagi personil di
departemennya dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan.
Tanggung Jawab Kepala Bagian Pengawasan Mutu
Pembuatan produk :
• dilakukan di area bersih
• memasuki area bersih melewati ruang Kegiatan pembuatan produk
penyangga untuk personil dan/atau steril digolongkan menjadi dua ;
peralatan dan bahan. 1. produk yang disterilkan
• Area bersih dijaga tingkat kebersihannya dalam wadah akhir dan
sesuai standar kebersihan yang disebut juga sterilisasi akhir,
ditetapkan dan dipasok dg udara yang 2. produk yang diproses
telah melewati filter dg efisiensi yang secara aseptik pada
sesuai sebagian atau semua tahap.
Ketentuan Umum
Kelas B
untuk pembuatan dan
pengisian secara aseptik,
Kelas ini adalah lingkungan
latar belakang untuk zona
kelas A
Klasifikasi Ruang Bersih dan Sarana Udara Bersih
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan di berbagai kelas
22
Produk yang disterilisasi akhir (2)
23
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan di berbagai kelas (2)
Peralatan
Peralatan (2)
Sanitasi
• Sanitasi area bersih sangatlah penting. Area tersebut hendaklah dibersihkan
secara menyeluruh sesuai program tertulis. Bila menggunakan disinfektan
hendaklah memakai lebih dari satu jenis. Pemantauan hendaklah dilakukan
secara berkala untuk mendeteksi perkembangan galur mikroba yang
resisten. Dengan mempertimbangkan efektivitasnya yang terbatas, lampu
ultraviolet hendaklah tidak digunakan untuk menggantikan disinfektan
kimiawi.
Catatan:
(*) Nilai rata-rata
(**) Cawan papar dapat dipaparkan
kurang dari 4 jam
37
AIR
Air yang dipakai untuk membuat produk steril termasuk penyimpanan dan
sistem distribusinya hendaklah selalu dikendalikan untuk menjamin bahwa
spesifikasi yang sesuai dicapai tiap pengoperasian.
Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi melalui cara penyulingan atau
cara lain yang akan menghasilkan mutu yang sama.
Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi, disimpan dan didistribusikan
dengan cara yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba, misal disirkulasi
dengan konstan pada suhu di atas 70°C.
Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah disimpan dalam wadah yang bersih,
steril, nonreaktif, nonabsorptif, nonaditif dan terlindung dari pencemaran.
Sumber air, peralatan pengolahan air dan air hasil pengolahan hendaklah
dipantau secara teratur terhadap pencemaran kimiawi, biologis dan, bila
perlu, terhadap cemaran endotoksin untuk menjamin agar air memenuhi
spesifikasi yang sesuai dengan peruntukannya. Hasil pemantauan dan
tindakan penanggulangan yang dilakukan hendaklah didokumentasikan.
Alat perekam hendaklah digunakan untuk memantau suhu penyimpanan.
38
Pengolahan
• dilakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi
pencemaran pada seluruh tahap pengolahan termasuk tahap
sebelum proses sterilisasi.
• Pembuatan produk yang berasal dari sumber mikrobiologis
hendaklah tidak diproses atau diisi di area yang digunakan
untuk pembuatan obat lain; namun, vaksin yang mengandung
organisme mati atau ekstrak bakterial dapat diisikan ke dalam
wadah-wadah, di dalam bangunan dan fasilitas yang sama
dengan obat steril lain, setelah proses inaktivasi yang
tervalidasi dan pembersihan menurut prosedur yang
tervalidasi.
• Validasi proses aseptis hendaklah mencakup uji simulasi
proses menggunakan media pertumbuhan (media fill).
39
Pengolahan (2)
Pengolahan (3)
• Komponen, wadah dan peralatan, setelah proses pembersihan/pencucian akhir,
hendaklah ditangani sedemikian rupa sehingga tidak terjadi rekontaminasi.
• Interval antara pencucian dan pengeringan serta sterilisasi komponen, wadah dan
peralatan maupun antara sterilisasi dan penggunaannya hendaklah sesingkat
mungkin dan diberi batas waktu yang sesuai dengan kondisi penyimpanan
tervalidasi.
• Jarak waktu antara awal pembuatan larutan dan sterilisasi atau filtrasi melalui filter
mikroba hendaklah sesingkat mungkin. Batas waktu maksimum hendaklah
ditentukan dengan mempertimbangkan komposisinya dan metode penyimpanan
yang ditentukan. Kecuali dilakukan tindakan khusus, volume larutan ruahan
hendaklah tidak lebih besar daripada jumlah yang dapat diisi dalam satu hari dan
hendaklah diisi ke dalam wadah akhir serta disterilisasi dalam satu hari kerja.
• Bioburden hendaklah dipantau sebelum proses sterilisasi. Hendaklah ditetapkan
batas bioburden segera sebelum proses sterilisasi yang dikaitkan dengan efisiensi
metode sterilisasi yang digunakan. Penentuan bioburden hendaklah dilakukan
terhadap tiap bets produk, baik yang diproses dengan sterilisasi akhir maupun secara
aseptis
1. Sampel uji sterilitas hendaklah mewakili keseluruhan bets, tetapi
secara khusus hendaklah mencakup sampel yang diambil dari bagian
bets yang dianggap paling beresiko:
a) Produk yang diisi secara aseptic, sampel mencakup wadah yang diisi
pada awal dan akhir proses pengisian
b) Untuk produk yang disterilisasi cara panas dalam wadah akhir,
sampel hendaklah diambil dari bagian muatan dengan suhu
terendah
2. Untuk produk injeksi, Air untuk Injeksi (WFI), produk antara dan produk
jadi hendaklah dipantau terhadap endotoksin dengan menggunakan
metode farmakope yang diakui dan tervalidasi untuk tiap jenis produk.
THANK YOU