Anda di halaman 1dari 17

PEMELIHARAAN KESEHATAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Biologi

Dosen Pengampu : Dr. Aroffa Acesta, M.Pd.

Disusun oleh:

Andre Nurdiansyah 20191510108

Azi Nurpaizi 20191510071

Ega Ifridawati 20191510013

Imel Mayrani 20191510050

Linda Laela Hanum 20191510062

Kelas: 3B

Kelompok 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KUNINGAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. yang telah memberikan
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah dengan Judul
Pemeliharaan Kesehatan dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari sarana, bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak. Sehingga pada kesepatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Aroffa Acesta, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep
Dasar Biologi.
2. Rekan-rekan Kelompok 6 dan rekan-rekan Pendidikan Guru Sekolah dasar
Universitas Kuningan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Kami sadari Makalah Pemeliharaan Kesehatan kurang dari kata sempurna, sehingga kami
mengaharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah yang lebih
baik lagi.

Kuningan, Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan.....................................................................................2
B. Cara Pemeliharaan Kesehatan...............................................................................................2
C. Ruang Lingkup Kesehatan....................................................................................................11
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan itu mahal harganya sehingga tidak seorangpun ingin sakit. Tetapi,
seringkali penyakit datang dengan tiba-tiba hanya karena manusia lalai menjaga
kesehatan. Tanpa disadari, terkadang pola hidup sehari-hari dapat menyebabkan seseorang
jatuh sakit. Pola hidup sehat merupakan kebiasaan hidup yang berpegang pada prinsip
menjaga kesehatan. Menjalani pola hidup sehat merupakan pekerjaan yang tidak mudah.
Sejak tahun 1954, organisasi kesehatan dunia WHO menggalakkan pendidikan
kesehatan dengan tujuan untuk mengubah perilaku orang atau masyarakat dari perilaku
tidak sehat menjadi perilaku sehat (Machfoedz, 2003: 5). Dalam UU No. 23 Tahun 1992
disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. cukup hanya
ditunjukkan oleh otot yang besar atau badan yang kekar, tetapi selain sehat secara fisik
juga harus sehat secara rohani dan tidak mudah menderita gangguan jiwa. Beberapa tahun
yang lalu, Human Population Laboratory di California Departemen of Healt menerbitkan
daftar kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan dan umur panjang, yaitu mencakup
olahraga yang teratur, tidur secukupnya, sarapan yang baik, makan yang teratur, kontrol
berat badan, bebas dari rokok dan obat-obatan, dan tidak mengomsumsi alkohol (Sharkey,
2003:15). Irianto (2000:16) mengemukakan bahwa untuk mencapai kebugaran dan
kesehatan, seseorang harus mengatur makanan, beristirahat secara cukup, dan berolahraga
teratur. Dengan demikian, pola hidup sehat akan mencakup pola makan, menjaga
kesehatan pribadi, istirahat yang cukup, dan aktif berolahraga.
Sehingga dalam makalah yang berujudl Pemeliharaan Kesehatan, akan dijelaskan
tentang Kesehatan, cara menjaga hidup sehat dan apa saja ruang lingkup Kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Pemeliharaan Kesehatan?
2. Bagaimana Cara pemeliharaan Kesehatan?
3. Bagimana Ruang Lingkup Pemeliharaan Kesehatan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Pemeliharaan Kesehatan
2. Untuk mengetahui Cara pemeliharaan Kesehatan
3. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Pemeliharaan Kesehatan

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan
Dalam UU No. 23 Tahun 1992 disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Dengan demikian, orang yang sehat tidak cukup hanya ditunjukkan oleh otot
yang besar atau badan yang kekar, tetapi selain sehat secara fisik juga harus sehat secara
rohani dan tidak mudah menderita gangguan jiwa. Pemeliharaan Kesehatan adalah perilku
atau usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga agar tidak sakit (Notoatmodjo,
2003).

B. Cara Pemeliharaan Kesehatan


Pola hidup sehat merupakan kebiasaan hidup yang berpegang pada prinsip menjaga
kesehatan. Sejak tahun 1954, organisasi kesehatan dunia WHO menggalakkan pendidikan
kesehatan dengan tujuan untuk mengubah perilaku orang atau masyarakat dari perilaku
tidak sehat menjadi perilaku sehat (Machfoedz, 2003: 5).
Dalam UU No. 23 Tahun 1992 disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan
sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Dengan demikian, orang yang sehat tidak cukup hanya ditunjukkan
oleh otot yang besar atau badan yang kekar, tetapi selain sehat secara fisik juga harus sehat
secara rohani dan tidak mudah menderita gangguan jiwa. Beberapa tahun yang lalu,
Human Population Laboratory di California Departemen of Healt menerbitkan daftar
kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan dan umur panjang, yaitu mencakup olahraga
yang teratur, tidur secukupnya, sarapan yang baik, makan yang teratur, kontrol berat
badan, bebas dari rokok dan obat-obatan, dan tidak mengomsumsi alkohol (Sharkey,
2003:15). Irianto (2000:16) mengemukakan bahwa untuk mencapai kebugaran dan
kesehatan, seseorang harus mengatur makanan, beristirahat secara cukup, dan berolahraga
teratur. Dengan demikian, pola hidup sehat akan mencakup pola makan, menjaga
kesehatan pribadi, istirahat yang cukup, dan aktif berolahraga.
1. Menjaga Pola Makan
Diet berarti mengatur makan. Hal ini mengandung makna bahwa makan harus
seimbang dengan kebutuhan tenaga. Kalau seseorang bekerja dengan kebutuhan
tenaga yang banyak, seperti tukang batu, pengayuh becak, atau seorang atlet berarti
kebutuhan makan juga banyak. Sebaliknya, seseorang yang bekerja di atas meja

2
seperti sekretaris atau kepala kantor yang memerlukan tenaga tidak banyak, maka
makanan yang dibutuhkan juga tidak banyak. Oleh karena itu, konsumsi makanan
harus sesuai dengan kebutuhan tenaga. Dengan kata lain, input energi harus sama
dengan output energi. Ingat, mengonsumsi makanan yang berlebihan dapat berakibat
langsung pada kelebihan berat badan, kegemukan, dan akibatnya dapat menyebabkan
penyakit jantung, diabetes melitus, dan secara tidak langsung dapat menimbulkan
depresi, dan ketidaknyamanan sosial.
Sebaliknya, jika mengonsumsi makanan yang kurang memenuhi standar
kecukupan gizi, juga menyebabkan tubuh tidak sehat, badan tampak kurus, dan
penampilan menjadi kurang percaya diri. Oleh karena itu, untuk mencapai kesehatan,
setiap orang harus membisakan mengonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung
zat-zat gizi yang seimbang. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) menganjurkan
agar 60-70% kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat (terutama karbohidrat
kompleks), 10-15% dari protein, dan 10-25% dari lemak (Almatsier, 2005: 13). Agar
makanan yang dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh, makanan harus ada takarannya.
Cara yang mudah untuk menentukan takaran makan adalah dengan metode Low
Calory Eating atau 70% - 80% kenyang setiap kali makan dan memperhatikan
kandungan gizinya, yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan mineral (Long & Shanon, 1983:25).
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya
dengan cara mengkonsumsi makanan. Zat makanan merupakan bahan-bahan yang
diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Makanan tersebut kemudian
diuraikan dalam sistem pencernaan. Zat makanan dapat dikelompokkan menurut
jumlah yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yaitu zat makanan makro dan zat
makanan mikro. Zat makanan makro, yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam
jumlah besar, antara lain berupa karbohidrat, protein, lemak, dan air. Zat makanan
mikro, yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, antara lain
berupa vitamin dan mineral.
Makanan yang kita makan harus dicerna atau dipecah menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil atau sederhana agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Makanan
mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
1) Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2) Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusakatau tua.
3) Pengaturan metabolisme tubuh.

3
4) Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
5) Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
6) Penghasil energi.
Zat-zat Makanan
a. Karbohodrat
Nasi meupakan salah satu makanan pokok yang banyak mengandung
karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi paling utama.
Karbohidrat dibagi menjaditiga macam, yaitu:
1) Monosakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul paling
sederhana, molekul gugus gula yang termasuk monosakarida yaitu glukosa,
fruktosa dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida tersebut banyak terdapat
pada buah-buahan. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan dari
karbohidrat yang lebih kompleks susunan molekulnya.
2) Disakarida terdiri atas dua molekul monosakarida, contoh disakarida adalah
sukrosa, maltose dan laktosa. Sukrosa banyak terdapat dalam gula pasir yang
dikonsumsi, adapun maltose terdapat di dalam biji-bijian. Laktosa adalah
karbohidrat yang terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewan
misalnya air susu.
3) Polisakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul yang
kompleks. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen dan selulosa. Pati
banhyak terdapat di dalam umbi-umbian, glikogen banyak terdapat dalam otot
dan hati hewan, sedangkan selulosa banyak terdapat di bagian serat tumbuhan.
b. Protein
Protein adalah zat makanan yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen
(H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Sumber energi
2) Sebagai zat pembangan dalam tubuh
3) Berperan dalam sistesis zat=zat penting tubuh seperti hormone dan enzim
4) Perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh
Sebelum diserap oleh tubuh, protein harus diubah dahulu menjadi asam amino.
Asam amino dibagi menjadi dua macam yaitu asam amino esensial dan asam
amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat
disintesis atau dibentuk oleh tubuh, jadi diperoleh melalui makanan. Sedangkan
asam amino nonesensial yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Bahan

4
makanan yang banyak mengandung protein dapat digolongkan menjadi dua macam
yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang
diperoleh dari hewan, seperti daging, telur dan ikan. Adapun protein nabati adalah
protein yang diperoleh dari tumbuhan seperti kacangkacangan.
c. Lemak
Lemak sering disebut lipid dan tersusun atas unsur C, H dan O. Di dalam satu
molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam
lemak debadakan menjadi dua yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh banyak terdapat pada daging, keju, susu dan mentega.
Sedangkan asam lemmak tak jenuh banyak terdapat pada minyak kedelai, minyak
kelapa, ikan dan minyak goreng.
Fungsi lemak bagi tubuh adalah:
1) Marupakan sumber energi
2) Sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K
3) Sebagai pelindung organ-organ tubuh
4) Pembangun bagian sel
5) Sebagai makanan cadangan
Lemak memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein. Oleh karena itu lemak akan lebih lama tinggal di
lambung.
d. Vitamin
Vitamin adalah zat organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit.
Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, vitamin memiliki peran sangat penting
bagi tubuh seperti untuk kesehatan mata dan tulang. Semua jenis vitamin dapat
dibagi menjadi dua golongan besar yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B
dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Untuk lebih
memahami jenis vitamin dan fungsunya, perhatikan table berikut.

Vitamin Sumber Fungsi Kebutuhan Gejala


Per Hari Kekurangan
Larut dalam air
Beri-
Ragi, hati,
Metabolisme beri,kerusakan
Vitamin B1 daging merah, 1.5 mg
karbohidrat jantung,dan kulit
(tiamin) dan biji-bijian
lembam

5
Metabolisme
Vitamin B2 Susu, telur, Luka pada mulut
energi dan 1,8 mg
(riboflavin) dan sayuran dan kulit lebam
pertumbuhan
Daging
Pelagra, kerusakan
Vitamin B3 merah, Metabolisme
20 mg kulit kelamin, dan
(niasin) unggas, dan energy
gangguan mental
hat
Anemia,
Vitamin B6 Susu, hati, Metabolisme pertumbuhan yang
2 mg
(piridoksin) dan padi asam amino terhambat, dan
kejang otot
Vitamin Daging, susu, Produksi sel Anemia dan
0,003 mg
B12 dan telur darah merah gangguan saraf
Hati, daging,
Gangguan sistem
Asam telur, dan Metabolisme
5–10 mg reproduksi dan
pantotenat hampir semua energy
hormone
makanan
Anemia,
pertumbuhan
Koenzim
Biji-bijian, terhambat, dan
Asam folat dalam jalur
telur, dan hati 0,4 mg pembentukan sel
biosintesis
darah putih
terhambat
Koenzim Gangguan kulit
Ragi,sayuran, dalam Tidak dan rambut,
Biotin
dantelur berbagai diketahui gangguan saraf,
metabolisme dan gangguan otot
Vitamin C Jeruk, tomat,
Pembentukan Kudis dan
(asam kentang, dan 45 mg
kartilago pendarahan kulit
askorbat) sayuran
Larut dalam lemak
Buah-buahan,
Vitamin A Rabunsenja
sayuran, susu Kesehatan 1 mg
(retinol) dangangguan kulit
dan hati kulit dan mata
Vitamin D Susu, minyak Penyerapan Kelainan tulang
0,01 mg
(kalsiferol) ikan, dan telur kalsium dan gigi
Vitamin E Daging, Kesehatan sel 15 mg Anemia

6
sayuran, dan
(tokoferol) darah merah
biji-bijian
Gangguan
Penggumpala
Vitamin K Sayuran hijau 0,03 mg penggumpalan
n darah
darah
e. Mineral
Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relative sedikit. Sumber
mineral dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan. Fungsi mineral bagi tubuh
antara lain:
1) Bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh, misalnya tulang, gigi, rambut,
kuku, kulit dan sel darah merah.
2) Sebagai bahan pengatur, misalnya keseimbangan keasaman cairan tubuh,
proses penggumpalan darah dan membantu proses metabolisme dalam tubuh.
Untuk lebih memahami tentang macam-macam mineral dan fungsinya,
perhatikan table di bawah ini.

Kebutuhan Gejaka
Mineral Sumber Fungsi
Per Hari Kekurangan
Susu, Pertumbuhan
Pertumbuhan tulang,
keju,sayuran terhambat,
Kalsium penggumpalan
hijau, dan 800 mg osteoporosis,
(Ca) darah,
polongpolon dan kejang
fungsiototdansaraf
gan otot
Gangguan
Susu, telur, Pertumbuhan tulang
Fosfor (P) 800 mg tulang dan
dan daging dan gig
gigi
Setiap
makanan Gangguan
Pembentukan
Sulfur (S) yang Tidak tulang dan
kartilago dan tendon
mengandung diketahui otot
protein
Otot lemah,
Hampir di
Kalium gangguan
setiap Fungsi saraf dan otot 2.500 mg
(K) jantung, dan
makanan
kematian
Klor (Cl) Garam Keseimbangan 2.000 mg Gangguan

7
asambasatubuh,fung
usus dan
sisaraf dan otot, serta
muntah-
keseimbanganairdala
muntah
m tubuh
Keseimbangan
asambasatubuh,fung Lemah, diare,
Natrium Natrium
sisaraf dan otot, dan 2.500 mg dan kejang
(Na) (Na)
keseimbanganairdala otot
m tubuh
Kejang otot,
pertumbuhan
Magnesiu Sayuran Kofaktor enzim dan
350 mg terhambat, dan
m (Mg) hijau sintesis protein
detak jantung
tak beraturan
Telur, Anemia dan
Besi (Fe) sayuran, dan Hemoglobin (Hb) 10 mg gangguan
Daging pada kulit
Air minum
Gangguan
dan Memperkuat tulang
Fluor (F) 2 mg tulang dan
makanan dan gigi
gigi
laut
Hampir di Kofaktor enzim dan Demam dan
Seng (Zn) setiap pertumbuhan 15 mg muntah-
makanan jaringan muntah
Tembaga
Daging Sintesis hemoglobin 2 mg Anemia
(Cu)
Kuning telur
Mangan Komponen beberapa Tidak
dan sayuran 3 mg
(Mn) enzim diketahui
hijau
Sintesis hormon
Makanan
tiroid
Iod (I) laut, susu, 0,14 mg Gondok
Bagiandarivitamin
dan garam
B12
Daging, Tercakup
Kobalt Tidak
hati, dan dalam
(Co) diketahui
susu vitamin B12

8
Tabel Pola Hidup Sehat

No Pola Hidup Sehat Pola Hidup Tidak Sehat


1. Mengonsumsi makanan dengan Mengonsumsi makanan apa saja yang
gizi seimbang. penting enak dan cepat saji
2. Mengonsumsi makanan berserat Jarang mengonsumsi makanan berserat
tinggi, sayuran, dan buah segar tinggi, sayuran dan buah segar setiap hari
setiap hari. (hanya kalau ingin dan ingat).
3. Menghindari makanan yang Suka mengonsumsi makanan yang
mengandung banyak lemak, gula mengandung banyak lemak, gula, atau
atau garam. garam.
4. Mengonsumsi susu atau produk Kadang-kadang kalau ingin saja
dari susu setiap hari. mengonsumsi susu atau produk dari susu
5. Tenang dan selalu berpikir positif. Pikiran gampang stress dan dan mudah
pusing.
6. Berat badan dalam batas normal. Berat badan lebih atau kurang dari berat
badan ideal
7. Olahraga teratur. Kadang-kadang olahraga jika mau, atau
sama sekali tidak berolahraga.
8. Cukup istirahat. Banyak kerja lembur dan keluar malam.
9. Minum air putih 1,5-2 liter per Lebih suka minum kopi atau teh dari
hari. pada air putih.
10 Tidak merokok. Banyak merokok.
.

2. Menjaga Kesehatan Pribadi


Tugas lain dalam usaha mendapatkan kesehatan yang baik adalah dengan cara
menjaga kesehatan pribadi. Kesehatan pribadi dapat diartikan sebagai aktivitas rutin
yang biasa dilakukan oleh setiap orang, seperti mandi, menggosok gigi, berpakaian,
kebersihan rambut (Irianto (2004: 83).
3. Mengatur Istirahat
Mengatur istirahat berarti mengatur antara bekerja dan beristirahat. Tenaga
manusia ada batasnya, kapan harus bekerja dan kapan harus istirahat. Jika antara
bekerja dan istirahat tidak seimbang, dapat menyebabkan badan menjadi tidak
nyaman dan bisa menimbulkan sakit. Istirahat bagi tubuh diperlukan untuk
memberikan patan pada alat-alat tubuh atau organ-organ tubuh mengurangi
pekerjaaanya secara faali sehingga tubuh dapat melakukan kerja sehari-hari dengan

9
baik. Istirahat yang baik adalah tidur selama 7-8 jam setiap hari. Tidur sebaiknya
dilakukan pada malam hari setelah seharian fisik bekerja.
4. Olahraga Teratur
Olahraga yang teratur adalah olahraga yang dilakukan setiap dua hari sekali.
Olahraga yang cocok dan mudah dilakukan oleh setiap orang adalah olahraga aerobik,
seperti jalan kaki, jogging, senam aerobik, berenang, bersepeda atau permainan
ringan, seperti tenes meja atau golf. Olahraga permainan lebih disukai banyak orang
karena menyenangkan. Olahraga permainan lebih cocok untuk pengembangan
motorik anak (Poppen, 2002:41). Problem yang muncul dalam masyarakat adalah
budaya malas untuk berolahraga. Dengan kata lain, tidak semua orang suka
berolahraga. Agar orang gemar bermain atau berolahraga, aktivitas itu harus muncul
dari motivasi diri sendiri dan dipilih sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan
tubuh masih dapat mengontrol aktivitas yang dilakukan, baik bentuk gerakan maupun
kecepatan gerakan (Mechikoff, 2010: 5).
Dosis latihan olahraga yang baik menurut Hinson (1995:30) adalah ketika denyut
jantung bekerja di antara 60-80% dari denyut jantung maksimal dan lama latihan
antara 30 sampai dengan 60 menit. Yang perlu diperhatikan dalam berolahraga selain
penentuan dosis latihan adalah latihan jangan berlebihan atau over dosis. Jika
seseorang berolahraga secara berlebihan (over training), badan akan menjadi lelah.
Jika hal ni dilakukan secara terus-menerus, dalam jangka panjang dapat menyebabkan
jatuh sakit dan akhirnya akan menjadi takut berolahraga (Richardson, 2008:9).

C. Ruang Lingkup Kesehatan

1. Pelayanan Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri,
mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan
kesehatannya (Depkes RI 2009).
2. Pelayanan Preventif
Preventif Adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan atau tindakan pencegahan terhadap ganguan
yang bisa mengancam pribadi atau kelompok atau melakukan berbagai tindakan untuk

10
menghindari terjadinya masalah kesehatan yang mengancam diri kita sendiri dengan
orang lain dimasa yang akan datang.
3. Pelayanan Kuratif
Upaya kuratif adalah upaya kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih
parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien) terutama
penyakit kronis sperti asma, DM, TBC, rematik, hipertensi dan sebagainya. Upaya
kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang
menderita penyakit atau masalah kesehatan.
4. Pelayanan Rehabilitatif
Rehabilitatif adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita kedalam
masyarakat, sehingga dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat yang berguna
untuk dirinya dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya.

Contoh implementasi

Contohnya antara lain penanganan demam berdarah yang tidak maksimal, kurangnya
kesadaran akan bahaya demam berdarah, dan absennya usaha untuk mencegah penyebaran
demam berdarah. Penatalaksanaan penyakit demam berdarah sendiri dibagi menjadi empat
tahapan, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Tahapan-tahapan ini sudah
ditetapkan secara umum untuk pelayanan kesehatan masyarakat oleh pemerintah semenjak
tahun 2009 lewat Undang- Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.

Upaya promotif dan preventif merupakan usaha yang dilakukan sebelum penyakit
tersebut muncul. Upaya promotif dilakukan sebagai usaha menciptakan perilaku dan
keadaan kondusif dalam bentuk pendidikan, ekonomi, organisasi, maupun sistem
penunjang dalam lingkungan yang mendukung terciptanya kesehatan. Sedangkan upaya
preventif berupa tindakan yang dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit.
Tindakan-tindakan tersebut dapat berupa pemusnahan atau pengurangan dampak yang
dapat ditimbulkan suatu penyakit. Apabila keduanya tidak dapat dicapai, upaya preventif
juga bisa ditujukan untuk memperlambat penyebaran suatu penyakit. Kedua upaya ini
secara konseptual dapat dibedakan, namun dalam praktik yang terjadi di lapangan
keduanya dapat dilakukan secara bersamaan (Wendimagegn & Bezuidenhout, 2019).
Upaya yang ketiga yaitu kuratif merupakan usaha medis yang dilakukan untuk
menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit yang diderita seseorang. Contoh dari upaya
kuratif adalah pemberian antibiotik pada penyakit infeksi. Tahapan ini merupakan tahapan
yang biasa kita ketahui dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam fasilitas kesehatan. Dan
yang terakhir upaya rehabilitatif, yaitu suatu upaya ataupun rangkaian kegiatan yang
ditujukan kepada pasien yang sudah tidak menderita penyakit agar dapat berinteraksi
secara normal lagi dalam lingkungan sosial.

11
2.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeliharaan kesehatan adalah perilaku atau usaha seseorang untuk memelihara atau
menjaga agar tidak sakit. Cara untuk menjaga kesehatan ada beberapa cara yaitu menjaga
pola makan dengan memakan makanan yang bergizi seimbang, menjaga kesehatan pribadi
seperti mandi, menggosok gigi, berpakaian, kebersihan rambut, istirahat yang cukup, dan
olahraga yang teratur. Ruang lingkup kesehatan ada empat, yaitu promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.

B. Saran
Orang yang sehat tidak cukup hanya ditunjukkan oleh otot yang besar atau badan
yang kekar, tetapi selain sehat secara fisik juga harus sehat secara rohani dan tidak mudah
menderita gangguan jiwa. Bahwa untuk mencapai kebugaran dan kesehatan, seseorang
harus mengatur makanan, beristirahat secara cukup, dan berolahraga teratur. Dengan
demikian, pola hidup sehat akan mencakup pola makan, menjaga kesehatan pribadi,
istirahat yang cukup, dan aktif berolahraga.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kartini. Rikardus Belang Meman dan Lusyana Aripa. (2021). Pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan Peserta Bpjs Penerima Bantuan Iuran Di Puskesmas Mamajang. Vol. 4 No. 1. Hal.
29 – 38.

Suharjana. (2012). Kebiasaan Berprilaku Hidup Sehat dan Nilai-nilai Pendidikan


Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter. Vol.3(2). 189-202.

Setiawan. Dedi Seuhendi dan Ahmad Yamin. (2012). Perilaku Pemeliharaan


Kesehatan dan Lingkungan terhadap pencegahan Demam Chikungunya pada Keluarga di
Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Students e-Journals. Vol.1(1). 1-
15.

Susanto, Aldona Akhirna. Upaya Pengobatan Promatif, Preventif, Kuratif dan


Rehabilitatif Demam Berdarah di Kecamatan Bulukerto, Wonogiri.

Tresnaasih, Icih. (2020). Modul Biologi Kelas XI. Direktorat SMA, Direktorat
Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

14

Anda mungkin juga menyukai