Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN DASAR

TENTANG TEORI MAJORY GORDON

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

 LEVI NISIA HARTATI


 AMANDA JULITA SARI
 DINDA KIRANA PUTRI
 ANGELA MEDISTA
 PITUS ARYO GIAN SAMAS
 MUHAMAD YOGA WAHYU P
 HELEN OKTAVIONI
 SERLINA
 BELLA OKTA FIONA

D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmatdan
hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan sebaik-
 baiknya. Makalah yang berjudul “Konsep Dalam Teori Keperawatan Menurut Gordon”
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Falsafah dan Teori IlmuKeperawatan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kamimenyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusidalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tanganterbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Konsep Dalam Teori

KeperawatanMenurut Gordon ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap

pembaca.
DAFTAR ISI

MAKALAH..............................................................................................................................................1
KONSEP KEPERAWATAN DASAR...........................................................................................................1
TENTANG TEORI MAJORY GORDON.....................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Konsep adalah keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek benda, suatu peristiwa atau
fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandanganatau
keyakinan.Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep / defnisi
yangmemberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-
fenomenadengan menentukan hbungan spesifik antara konsep-konsep tersebutdengan
maksuduntuk menguraikan, menerangkan, meramalakan dan atau mengendalikan
suatufenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai pedoman dalam
penelitian.Ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan,yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan
tujuan untukmengintegrasikan teori-teori ini ke dalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi
praktikkeperwatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik
keperawatan,serta menumbuh-kembangkan praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan.Pola-konsep di definisikan seperti pembentukan tingkah laku yang terjadi
secara berangkai. (Gordon, 1994 : 70)
”Pola Fungsional Kesehatan (cara hidup) klien, apakah pribadi keluarga atau masyarakan,
  berkembangan dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah penjabarandari
gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dimengerti tanpa mengetahui polayang
lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi, perkembangan,
 budaya, sosial, dan spiritual” (Gordon, 1994 : 318)

 B.TUJUAN

Penulisan ini ditujukan untuk pemenuhan tuntutan akademik sebagai tugas penulisan
makalah.Selain itu penulisan makalah ini ditujukan untuk memperdalam pengetahuan dan
wawasan tentang macam pola fungsional Gordon dan diaplikasikan dalam
sebuahkasus.Sementara itu tujuan daridokumentasi itu sendiri
1.Sebagai sarana komunikasi antara pasien dengan perawat
2.Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat
3.Sebagai sumber data perencanaan dalam proses keperawatan berkelanjutan.
C.RUMUSAN MASALAH

1.Apa saja 11 macam pola fungsional Gordon?


2.Bagaimana pengaplikasian pola fungsional Gordon dalam sebuah kasus lengkap
dengan proses keperawatan dengan menggunakan NANDA, NIC, dan NOC?

 
 

BAB II
PEMBAHASAN

MAJORY GORDON

A.Biografi Marjory Gordon

Marjory Gordon merupakan ahli teori keperawatan yang lahir di Cleveland, Ohio, Amerika
Serikat pada 10 November 1931 dan tutup usia di Massachusetts, Amerika Serikat pada 29
April 2015. Beliau merupakan Ahli teori keperawatn dan profesor yang menciptakan teori
penilaian keperawatan yang dikenal sebagai pola kesehatan fungsional Gordon. Gordon
menjabat sebagai presiden pertama Asosiasi Diagnosis Keperawatan Amerika Utara pada
tahun 1973 hingga 1988. Beliau telah menjadi anggota Akademi Keperawatan Amerika sejak
tahun 1977 dan ditetapkan sebagai Legenda Hidup Oleh organisasi yang sama pada tahn
2009.
Marjory Gordon memulai karir keperawatannya di New York di Sekolah Perawat Rumah
Sakit Mount Sinai. Dia memperoleh gelar sarjana dan magister dari Hunter College di City
University of New York dan PhD dari Boston College. Beliau adalah seorang profesor
keperawatan emeritus di Bosto College di Chenust Hill, Massachusetts. Dia adalah penulis
empat buku, termasuk Manual of Nursing Diagnosis , sekarang dalam edisi ketiga belas.
Buku-bukunya muncul dalam sepuluh bahasa yang berbeda, di empat puluh delapan negara
dan enam benua. Dia telah berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan bahasa
keperawatan standar. Pekerjaan Dr. Gordon dalam bidang ini memiliki implikasi untuk
penelitian, pendidikan, evaluasi kompetensi, dan pembentukan inti pengetahuan keperawatan
berdasarkan bukti. Bahasa ini juga akan membentuk dasar komponen keperawatan dari
catatan medis elektronik.

B.Teori Marjory Gordon

Marjory Gordon terkenal karena menciptakan model diagnostik keperawatan yang


dikenal sebagai pola fungsional. Ini terdiri dari daftar kegiatan dan perilaku yang
berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup orang. Untuk memeriksa pasien, baik
pertanyaan dan kuesioner digunakan serta data objektif, diekstraksi dari pengamatan
oleh perawat. Marjory Gordon membedakan sebelas pola fungsional perilaku dalam
karya-karyanya.
Teori keperawatan Marjori Gordon,
diantaranya :

1.Pola persepsi kesehatan


manajemen Kesehatan Mendeskripsikan pola kesehatan dan kesejahteraan klien dan
bagaimana kesehatan dikelola. Termasuk persepsi individu tentang status kesehatan dan
relevansinya dengan kegiatan saat ini dan perencanaan masa depan. Juga termasuk
manajemen risiko kesehatan individu dan kesehatan umum perawatan perilaku, seperti
praktek praktek keselamatan dan kepatuhan terhadap promosi kegiatan kesehatan mental
dan fisik, resep medis atau perawat, dan tindak lanjut perawatan.
Pola pertama ini berupaya dengan beberapa pertanyaan menentukan tingkat kepedulian
kesehatan pada pasien, meneliti kebiasaan pasien dan tingkat kesejahteraan pasien saat ini..
Pertanyaan tersebut menanyakan tentang kesehatan umum pasien, seperti misalnya,
waktu dia sakit selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, berupaya untuk menyelidiki
kemungkinan kebiasaan berbahaya dan bermanfaat dari orang tersebut, seperti
penggunaan alkohol atau tembakau, junk food, tingkat latihan kebiasaan dan data lainnya..
Selain itu untuk memeriksa tingkat kesadarandiri yang dimiliki pasien terhadap
kebiasaan kesehatan pasien sendiri, klien sering ditanya tentang mengapa mereka berpikir
penyakit mereka saat ini terjadi, apakah klien telah mencoba melakukan sesuatu untuk
meningkatkan kesehatan mereka atau apakah mereka biasanya mengikuti rekomendasi dokter
mereka.

Contoh kasus :
Pola Persepsi Kesehatan
seperti ketidaktahuan klien tentang informasi dari penyakit yang dideritanya. Secara
umum, hipertiroid ini adalah akibat dari hiperaktifnya kelenjar tiroid dalam
mamproduksi hormone tiroid. Penyakit ini termasuk dalam autoimun yang
menghasilkan antibody yang dapat meningkatkan produksi hormone tiroid secara bebas.
Kurangnya pengetahuan klien tentang penyebab dan factor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertiroid.
2.Pola nutrisi-metabolisme
Mendeskripsikan pola konsumsi makanan dan cairan berhubungan dengan kebutuhan
metabolisme dan pola petunjuk dari kebutuhan nutrisi. Termasuk pola konsumsi
makanan dan cairan individu: berapa kali makan sehari, jenis dan jumlah konsumsi
makanan dan cairan, preferensi makanan tertentu, dan penggun
aan suplemen nutrien atau vitamin.
Menjelaskan pola menyusui dan pemberian makanan bayi. Mencakup laporan dari setiap lesi
kulit, kemampuan untuk menyembuhkan, dan ukuran suhu tubuh, tinggi, dan berat badan.
Pola ini berfokus pada memeriksa jumlah nutrisi dan kalori yang dikonsumsi oleh pasien dan
hubungannya dengan jumlah harian yang dibutuhkan. Oleh karena itu, ada beberapa
pertanyaan umum yang biasa ditanyakan kepada pasien, seperti
apa saja yang pasienmakan dan minum dalam sehari, apakah pasien kehilangan atau
sedang menambah berat badan, apakah pasien mengikuti diet tertentu.Pasien mungkin
ditanya tentang penggunaan suplemen atau vitamin, atau apakah pasien memiliki masalah
dengan selera makan baru-baru ini.
Contoh kasus :
Pola Nutrisi Metabolik sepetri kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan
meningkat, makan banyak, kurus, makannya sering, kehausan, mual dan muntah.

3.Pola eliminasi
Mendeskripsikan pola fungsi ekskresi ( bowel, perkemihan, dan kulit). Mencakup
keteraturan individu merasakan fungsi ekskretoris, penggunaan rutinitas atau pencahar untuk
eliminasi usus, dan setiap perubahan atau gangguan dalam pola waktu, cara ekskresi, kualitas,
atau kuantitas eliminasi. Juga termasuk adalah setiap perangkat yang digunakan untuk
mengontrol ekskresi.Pola ketiga ini menyelidiki fungsi yang benar dari alat ekskresi tubuh
dari urin, keringat, dan fungsi usus. Berkat penggunaan pola ini, perawat dapat
menemukan kualitas, kuantitas, dan keteraturan dari tinja pasien.
Sekali lagi, sebagian besar pertanyaan dalam pola ini fokus pada riwayat pasien.
Beberapa pertanyaan mungkin: "Apakah Anda pernah mengalami masalah usus atau
urin?" Atau "Pernahkah Anda melihat perubahan besar dalam beberapa waktu terakhir?".
Jika perlu,perawat juga dapat meminta sampel urin atau feses untuk membuat diagnosis
yang lebih lengkap.
Contoh kasus :
pola Eliminasi seperti urine dalam jumlah banyak, urin encer berwarna pucat dan kuning,
perubahan dalam feses ( diare), sering buang air besar dan terkadang diare, keringat
berlebihan, berkeringat dingin.

4. Pola aktifitas-latihan
Mendeskripsikan pola latihan, aktifitas, waktu luang, dan rekreasi. Termasuk kegiatan
sehari-hari yang memerlukan pengeluaran energi, seperti kebersihan, memasak, belanja,
makan, bekerja, dan pemeliharaan rumah. Juga termasuk adalah jenis, jumlah, dan
kualitas olahraga, termasuk olahraga, yang menggambarkan pola khas untuk individu.
Penekanan pada kegiatan penting atau signifikan dan ada pembatasan. Faktor-faktor
yang mengganggu dengan keinginan atau kegiatan yang diharapkan untuk individu
(seperti defisit dan kompensasi neuromuskular, dypsnea, angina, atau otot kram saat
aktivitas, dan klasifikasi jantung/paru, jika sesuai) juga termasuk. Pola ini berfokus pada
penyelidikan tingkat aktivitas fisik pasien, baik dalam latihan yang dilakukannya secara
sadar maupun selama tugas sehari-hari. Ia juga mencoba untuk mengetahui lebih
banyak tentang energi yang dimiliki subjek untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Contoh kasus :
Pola Aktivitas Latihan
seperti sensitivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat,
palpitasi, nyeri dada, Bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku,
seperti: bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma,
tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak sentak, hiperaktif
refleks tendon dalam (RTD). frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, edema
paru (pada krisis tirotoksikosis),Jari tangan gemetar (tremor), Jantung berdebar cepat,
denyut nadi cepat, seringkali sampai lebih dari 100 kali per menit Rasa capai, Otot
lemas, terutama lengan atas dan paha, Ketidaktoleranan panas Pergerakan-pergerakan
usus besar yang meningkat Gemetaran Kegelisahan; agitasi.

5.Pola tidur
istirahat Mendeskripsikan pola tidur, istirahat, dan relaksasi. Termasuk pola periode
tidur dan istirahat / relaksasi selama 24 jam. Termasuk persepsi kualitas dan kuantitas
tidur dan istirahat, persepsi tingkat energi setelah tidur, dan setiap gangguan tidur. Termasuk
juga alat bantu untuk tidur seperti obat atau waktu malam, rutinitas yang digunakan individu.
Pola kelima ini berfokus pada mempelajari pola tidur dan istirahat pasien. Apakah
pasien memiliki energi yang cukup setelah bangun? Apakah pasien biasanya sulit tidur,
pasien terlalu cepat bangun? atau apakah Apakah pasien tidur berjam-jam yang diperlukan?
Jika perlu, pasien dapat menjalani studi tidur langsung untuk mendeteksi masalah
seperti apnea (Gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut
berulang kali.).
Contoh kasus
Pola Istirahat Dan Tidur seperti Insomnia sehingga sulit untuk berkonsentrasi.

6.Pola kognitif
-persepsi Mendeskripsikan pola persepsi sensori dan pola kognitif. Termasuk kecukupan
model sensorik, seperti penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, dan bau, dan
kompensasi atau prostesis yang saat ini digunakan. Laporan persepsi rasa sakit dan
bagaimana rasa sakit yang dikelola. Termasuk juga kemampuan fungsional kognitif
seperti bahasa, memori, penilaian, dan pengambilan keputusan. Pola ini berupaya
mengidentifikasi kemampuan pasien untuk memahami unsur-unsur lingkungan mereka
melalui panca indera, serta kemampuan mereka untuk mengambil keputusan, mengikuti
instruksi, berpikir secara logis dan menggunakan memori..Beberapa kesulitan paling umum
yang terkait dengan pola ini adalah masalah persepsi (seperti miopia atau tuli) atau
kesulitan dalam bernalar dan menggunakan informasi yang tersedia.
Contoh kasus
Pola Kognitif Perseptual
seperti Ada kekhawatiran karena pusing, kesemutan, gangguan penglihatan, penglihatan
ganda, gangguan koordinasi, Pikiran sukar berkonsentrasi.

7.Pola persepsi diri dan konsep diri


Mendeskripsikan pola persepsi diri dan konsep diri (contoh, kenyamanan tubuh,
gambaran diri, keadaan perasaan). Termasuk sikap individu tentang diri,
kemampuan persepsi (kognitif, afektif, atau fisik), citra tubuh, identitas, pengertian
umum dari nilai, dan pola umum emosional. Postur tubuh dan gerakan, kontak mata,
suara, dan termasuk pola bicara. Konsep diri dan persepsi diri berkaitan dengan cara kita
memandang diri sendiri. Apakah pasien percaya diri? Bagaimana pasiemenggambarkan diri
mereka? Bagaimana perasaan pasin dengan tubuh pasien sendiri, dengan cara pasien
berada atau dengan emosi pasien? Apakah pasien merasa mengendalikan hidup nya
sendiri? Atau sebaliknya, apakah pasien berpikir bahwa merekaadalah budak keadaan.
Contoh kasus:
Pola Persesdi Diri
seperti Gangguan citra diri akibat perubahan struktur anatomi, mata besar (membelalak
exophthalmus), keluhan lain pada mata (spt nyeri,peka cahaya,kelainan penglihatan dan
conjunctivitis), kelenjar gondok membesar (struma nodosa), kurus., kulit yang seperti beludru
halus, rambut halus dan tipis,Rambut rontok.

8.Pola peran
-hubungan Mendeskripsikan pola keterlibatan peran dan hubungan. Termasuk persepsi
individu dari peran utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini. Kepuasan
atau gangguan dalam keluarga, pekerjaan, atau hubungan sosial dan mencakup tanggung
jawab yang terkait dengan peran-peran ini. Hubungan interpersonal adalah salah satu bagian
terpenting dalam kehidupan orang. Pola ini digunakan untuk menyelidiki hubungan pasien
dengan orang-orang di lingkungan mereka; Misalnya, bagaimana pasien bergaul dengan
keluarga Apakah pasien sering merasa sendirian? Bagaimana pasien berhubungan dengan
orang-orang dilingkungan kerja atau belajar mereka??Jika ada anggota keluarga atau
teman, perawat juga dapat mengamati hubungan di antara mereka untuk mendapatkan
data objektif.
Contoh kasus :
Pola Peran-Hubungan seperti Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung. Bila
bias menyesuaikan tidak akan menjadi masalah dalam hubungannya dengan anggota
keluarganya

9.Pola seksualitas
reproduksi Menjelaskan pola kepuasan atau ketidakpuasan dengan seksualitas;
menggambarkan pola reproduksi. Sertakan kepuasan yang dirasakan individu atau
laporan gangguan dalam seksualitasnya. Mencakup juga tahap reproduksi
wanita (premenopause atau pascamenopause) dan setiap masalah yang dirasakan.
Pola ini hanya boleh digunakan jika sesuai untuk usia pasien dan situasi tertentu.
Jika perawat berpikir perlu mengetahui lebih banyak tentang subjek, ia dapat
mengajukan pertanyaan berikut: Apakah pasienbiasanya berhubungan seks? Apakah
pasien puas dengan mereka? Atau sebaliknya, apakah pasien mengalami masalah apa
pun? Apakah
pasien biasanya menggunakan beberapa jenis kontrasepsi?
Contoh kasus:
Pola Seksualitas, Reproduksi seperti
penurunan libido, hipomenore,
amenore dan impoten, Haid menjadi tidak teratur dan sedikit, Kehamilan sering
berakhir dengan keguguran, Bola mata menonjol, dapat disertai dengan penglihatan
ganda (double vision).

10.Pola koping
toleransi stess Menjelaskan pola koping umum dan efektivitas pola dalam hal toleransi stres.
Termasuk cadangan individu atau kapasitas untuk menolak tantangan untuk
integritas diri, cara penanganan stres, keluarga atau sistem pendukung lainnya, dan
kemampuan yang dirasakan untuk mengelola situasi penuh tekanan. Pola inibertanggung
jawab untuk mempelajari tingkat stres pasien, memeriksa cara mereka menghadapi
situasi kehidupan yang rumit dan situasi sulit yang harus mereka jalani belakangan ini..
Beberapa pertanyaan yang paling sering digunakan adalah: bagaimana pasien mengatasi
stres? Pernahkah pasienmengalami krisis atau perubahan besar dalam setahun terakhir??
Contoh kasus:
Pola Koping Toleransi stress seperti Mengalami stres yang berat baik emosional maupun
fisik. Emosi labil (euforia sedang sampai delirium), depresi.
11.Pola nilai-kepercayaan
Menjelaskan pola nilai nilai, tujuan, atau keyakinan (termasuk spiritual) yang memandu
pilihan atau keputusan. Termasuk apa yang dianggapi penting dalam hidup, kualitas
hidup, dan setiap konflik yang dirasakan dalam nilai nilai, keyakinan, atau harapan yang
terkait dengan Kesehatan. Apakah pasien mencapai apa yang diusulkan dalam hidup?
Apakah pasien memiliki rencana penting untuk masa depan? Apakah pasien memiliki
keyakinan yang membantunyamengatasi situasi yang rumit?
Pola ini bertanggung jawab untuk mempelajari cara pasien menghadapi kehidupan dan
berhubungan dengan dunia dan dirinya sendiri.
Contoh kasus :
Pola Nilai Kepercayaan seperti Tergantung pada kebiasaan, ajaran dan
aturan dari agama yang dianut oleh individu tersebut.
Nervus, tegang, gelisah, cemas.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Marjory Gordon terkenal karena menciptakan model diagnostik keperawatan yang


dikenal sebagai pola fungsional. Ini terdiri dari daftar kegiatan dan perilaku yang
berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup orang.
Untuk memeriksa pasien, baik pertanyaan dan kuesioner digunakan serta data objektif,
diekstraksi dari pengamatan oleh perawat.
Marjory ordon membedakan sebelas pola funsional perilaku dalam karya-karyanya,
antara lain :
1.Presepsi Kesehatan
2.Nutrisi metabolik
3.Eliminasi
4.Aktivitas latihan
5.Istirahat tidur
6.Kognitif perseptual
7.Konsep dari presepsi diri
8.Peran dan hubungan
9.Reproduksi seksualitas
10.Pertahanan diri
11.Keyakinan dan nilai

B.Saran

Sebagai seorang perawat, akan lebih baik jika kita lebih mengenal dan menghormati
Marjory Gordon yang telah yang menciptakan model diagnostik keperawatan Karena beliau
kita dapat memeriksa pasien dengan pertanyaan dan kuesioner yang digunakan untuk
data objektif, diekstraksi dari pengamatan oleh perawat.

Anda mungkin juga menyukai