Anda di halaman 1dari 11

MODEL KONSEPTUAL

KEPERAWATAN (GORDON)
Dosen Pengajar :

Bapak Syaifurrahman Hidayat, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :

Indah Pawitrasari (716.6.2.0731)

Novianti Asri Putri Nur Rochmah(716.6.2.0727)

Triyana Novia Putri (716.6.2.0736)

Vilda Kartika Dewi (716.6.2.0750)

Abdus Syukur (716.6.2.0751)

Fakhirul Athfal (716.6.2.0723)

Muhammad Darajatus Syarif(716.6.2.0725)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA

2016
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "MODEL KONSEPTUAL
KEPERAWATAN (GORDON)" untuk memenuhi tugas Falsafah dan Teori
Keperawatan dari Dosen kami, yaitu Bapak Syaifurrahman Hidayat, S.Kep., Ns.,
M.Kep.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang " MODEL


KONSEPTUAL KEPERAWATAN (GORDON)" ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Sumenep, 23 Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 1

C. Tujuan..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Riwayat Marjory Gordon ....................................................... 2

B. Pengkajian 11 Pola Marjory Gordon ...................................... 3

C. Pengembangan Konsep Diagnostik ........................................ 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................ 7

B. Saran ....................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang diperlukan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis (oksigen, cairan, nutrisi,
eliminasi dll) maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Walaupun setiap individu mempunyai
karateristik yang unik. Kebutuhan dasarnya sama. Perbedaan hanya terdapat pada
bagaimana cara pemenuhan kebutuhan dasar tersebut. Namun, setiap manusia
pada hakikatnya mempunyai dua macam kebutuhan dasar yaitu kebutuhan yang
berbentuk materi dan nonmateri. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia: Penyakit, hubungan keluarga, konsep diri, tahap perkembangan.

B. Rumusan Masalah

▪Apa Saja Pengkajian Pada 11 Pola Menurut Gordon ?

▪ Bagaimana Pengembangan Konsep Diagnostik Menurut Pengamatan Gordon ?

C. Tujuan
Supaya dapat memahami model pengkajian 11 pola menurut Gordon dan
Pengamatan terhadap konsep diagnostik. Selain itu penulisan makalah ini
ditujukan untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan tentang pola fungsional
Gordon .

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Riwayat Marjory Gordon


Marjory Gordon lahir pada tanggal 20 Mei 1911 di Winnipeg Kanada.Profesor
Emerita Marjory Gordon, seorang Connell Sekolah dosen Keperawatan selama 23
tahun dan seorang ahli yang diakui secara internasional pada pengembangan
bahasa standar keperawatan, yang meninggal pada 29 April.Dr Gordon adalah
pencipta Eleven Fungsional Pola Kesehatan (FHP), yang telah memberikan
generasi perawat dengan format untuk diagnosis pasien.kerja terobosannya dalam
penalaran dan bahasa keperawatan pengembangan klinis dikreditkan dengan
memberikan perawat suara dalam hasil perawatan pasien dan menyebabkan
adopsi bahasa keperawatan di daerah muncul dari pencatatan medis elektronik.

Dia menerbitkan empat buku, termasuk Manual Diagnosis Keperawatan, yang


dalam edisi ke-12 dan telah diterjemahkan ke dalam hampir selusin bahasa, dan
kuliah untuk perawat dan pendidik pada diagnosis keperawatan dan FHP di
Jepang, Prancis, Jerman, Inggris, Denmark, Belanda, Slovenia, Singapura,
Australia, Brazil, dan di seluruh Amerika Tengah.

Pada tahun 1982, Dr. Gordon menjadi presiden pertama dari NANDA, Amerika
Utara Keperawatan Diagnosis Association. Dia peneliti utama pada proyek
penelitian yang melibatkan proses keperawatan dan diagnosa keperawatan, dan
co-director dari US Public Health Service Grant untuk meningkatkan perawat
penalaran diagnostik dan etika.

Diantara banyak penghargaan lainnya, Dr. Gordon disajikan dengan Award


Mentor dari NANDA-International, dan merupakan salah satu anggota dari kelas
perdana NANDA Fellows International dilantik pada tahun 2012. Dalam
penghargaan untuk Dr Gordon di situsnya pekan lalu, NANDA -Internasional
yang disebut "suara nya yang selalu ada untuk diagnosa keperawatan standar
yang akan mendukung pengambilan keputusan klinis.

"Fakta bahwa dia bersikeras kriteria diagnostik untuk mendukung bahwa berpikir
kritis - sebelum pengenalan teknologi atau catatan kesehatan elektronik - adalah
bukti visinya serta kesadaran nya dari kebutuhan untuk akurasi dalam diagnosis
untuk mendorong kualitas, perawatan pasien yang aman . "Dr Gordon, Pensiun
dari Sekolah Connell pada Tahun 1996, Adalah Sesama dari American Academy
of Nursing, yang pada Tahun 2009 menghormatinya sebagai Living Legend of

2
the Academy. Berbicara pada Upacara selalu ada untuk diagnosa keperawatan
standar yang akan mendukung pengambilan keputusan klinis.

Suster Roy mengatakan bahwa karena karya Dr Gordon, "keperawatan sebagai


suatu disiplin lebih kuat di Amerika Serikat dan di seluruh dunia."Dia juga
menerima Massachusetts Nurses Association Education Award; Masyarakat
Jepang untuk Diagnosa Keperawatan 'Distinguished Service Award, dan
Massachusetts Asosiasi Perawat Terdaftar Hidup Legend Award.Dr
Gordonmeraih sarjana ilmu pengetahuan dan master derajat ilmu dari Hunter
College, City University of New York dan gelar doktor dari Boston College.

B. Pengkajian 11 PolaMarjoryGordon
1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan

Menggambarkan Persepsi,pemeliharaan dan penanganan kesehatanPersepsi


terhadap arti kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan,kemampuan menyusun
tujuan,pengetahuan tentang praktek kesehatan.

2. Pola Nurtisi –Metabolik

Menggambarkan Masukan Nutrisi, balance cairan dan elektrolitNafsu makan,pola


makan, diet,fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan
menelan,Mual/muntah,Kebutuhan jumlah zat gizi, masalah /penyembuhan kulit.

3. Pola Eliminasi

Menjelaskan pola Fungsi eksresi,kandung kemih dan KulitKebiasaan


defekasi,ada tidaknya masalah defekasi,masalah miksi (oliguri,disuri dll),
penggunaan kateter, frekuensi defekasi dan miksi, Karakteristik urin dan feses,
pola input cairan, infeksi saluran kemih,masalah bau badan, perspirasi berlebih.

4. Pola Latihan-Aktivitas

Menggambarkan pola latihan,aktivitas,fungsi pernafasan dan sirkulasi.


Pentingnya latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit,gerak tubuh dan
kesehatan berhubungan satu sama lain. Kemampuan klien dalam menata diri
apabila tingkat kemampuan 0: mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang
lain, 3 : dibantu orang dan alat 4 : tergantung dalam melakukan ADL,kekuatan
otot dan Range Of Motion, riwayat penyakit jantung, frekuensi,irama dan
kedalam nafas,bunyi nafas riwayat penyakit paru,. .

3
5. Pola Kognitif Perseptual

Menjelaskan Persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori meliputi


pengkajian fungsi penglihatan,pendengaran,perasaan,pembau dan kompensasinya
terhadap tubuh. Sedangkan pola kognitif didalamnya mengandung kemampuan
daya ingat klien terhadap persitiwa yang telah lama terjadi dan atau baru terjadi
dan kemampuan orientasi klien terhadap waktu,tempat, dan nama (orang,atau
benda yang lain).

Tingkat pendidikan,persepsi nyeri dan penanganan nyeri,kemampuan untuk


mengikuti,pemakaian alat bantu dengar,melihat,kehilangan bagian tubuh atau
fungsinya, tingkat kesadaran, orientasi pasien, adakah gangguan
penglihatan,pendengaran, persepsi sensori (nyeri),penciuman dll.

6. Pola Istirahat-Tidur

Menggambarkan Pola Tidur,istirahat dan persepsi tentang energy.Jumlah jam


tidur pada siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi buruk,
penggunaan obat ,mengeluh letih.

7. Pola Konsep Diri-persepsi Diri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap


kemampuan.Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran,
identitas dan ide diri sendiri. Manusia sebagai system terbuka dimana
keseluruhan bagian manusia akan berinteraksi dengan lingkungannya. Disamping
sebagai system terbuka, manuasia juga sebagai mahkluk bio-psiko-sosio-kultural
spriritual dan dalam pandangan secara holistic . Adanya kecemasan, ketakutan
atau penilaian terhadap diri., dampak sakit terhadap diri, kontak mata, asetif atau
passive, isyarat non verbal,ekspresi wajah, merasa tak berdaya,gugup/relaks.

8. Pola Peran dan Hubungan

Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap anggota


keluarga dan masyarakat tempat tinggal klien . Pekerjaan,tempat tinggal, tidak
punya rumah, tingkah laku yang passive/agresif teradap orang lain,masalah
keuangan dll.

9. Pola Reproduksi/Seksual

Menggambarkan kepuasan atau masalah yang actual atau dirasakan dengan


seksualitas dampak sakit terhadap seksualitas, riwayat haid,pemeriksaan mamae
sendiri, riwayat penyakit hub sex,pemeriksaan genital.

4
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )

Menggambarkan kemampuan untuk menanngani stress dan penggunaan system


pendukung , penggunaan obat untuk menangani stress,interaksi dengan orang
terdekat, menangis, kontak mata,metode koping yang biasa digunakan,efek
penyakit terhadap tingkat stress.

11. Pola Keyakinan Dan Nilai

Menggambarkan dan Menjelaskan pola nilai,keyakinan termasuk spiritual.


Menerangkan sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama yang
dipeluk dan konsekuensinya. Agama, kegiatan keagamaan dan budaya
berbagidengan orang lain,bukti melaksanakan nilai dan kepercayaan, mencari
bantuan spiritual dan pantangan dalam agama selama sakit.

C. Pengembangan Konsep Diagnostik


Diagnosis adalah konsep yang diberi kata-label. Gordon mengamati bahwa
diagnosis adalah model konseptual untuk menafsirkan serangkaian pengamatan
dan karena itu menyediakan cara pemahaman dan berpikir tentang konsep dasar.
Dari konsep diagnostik diringkas dalam empat dimensi: definisi, mendefinisikan
karakteristik, dan terkait kontribusi, etiologi faktor. Idealnya, dasar konseptual
setiap konsep diagnostik tegas didasarkan pada studi tentang fenomena (Gordon,
1990).Pada tahun 1973 ketika konferensi klasifikasi pertama diadakan, penelitian
sangat minim dan substantif literatur tentang konsep jenis ini, diabaikan.

Setelah menentukan tujuan dari sistem yang diusulkan, langkah pertama dalam
klasifikasi adalah untuk mengidentifikasi fenomena perhatian harus
diklasifikasikan itu jelas di Konferensi Pertama pada tahun 1973 bahwa tujuan
klasifikasi adalah untuk mengembangkan sistem klasifikasi penggunaan untuk
semua perawat dalam praktek mereka, pendidikan, dan penelitian. Sejak saat itu
penggunaan dalam praktek, sendirian telah cukup. Contoh aplikasi yang jaminan
kualitas (McCourt, 1986; Gordon, 1980), staf (Halloran, 1985), data minimum
keperawatan ditetapkan (Werley dan Lang, 1987; Mehmert & Delaney, 1991)
mengidentifikasi tren (Rantz dan Miller, 1987), dan sistem informasi (Warren,
1997; Warren, Delaney, dan Ryan, 1997).

Pendekatan induktif digunakan awalnya oleh NANDA untuk mulai


mengidentifikasi kelas / kategori.Hal ini berbeda dengan pengurangan elemen
dari teori keperawatan.pluralisme teoritis berlaku dan pilihan satu teori akan
meniadakan yang lain. 100 peserta (staf perawat, ahli klinis, pendidik, peneliti,
administrator, teori, dan konsultan) pada 1973 konferensi dihasilkan satu set
diagnosa keperawatan, definisi, dan karakteristik mendefinisikan dari keahlian

5
praktik keperawatan mereka disimpan dalam memori. diagnosa ini diwakili 29
daerah konseptual dengan sekitar 100 istilah yang kemudian kental. Hal ini dapat
dibandingkan dengan sistem klasifikasi saat ini yang berisi 71 daerah konseptual
dan 143 hal (Nursing Amerika Utara Diagnosis Association, In Press).

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori Gordon ini sangat bermafaat bagi perawat dalam mengembangkan
pengkajian pola kesehatan pasien. Tindakan pengkajian tersebut
akanmenghasilkan data-data yang mampu membantu pekerjaan perawat dalam
menentukan diagnosa dan pemilihan tindakan keperawatan yang tepat bagi
kesehatan pasien.

B. Saran
Demikian penyusunan makalah tentang 11 pola Gordon . Menghimbau kepada
seluruh pembaca untuk melakukan kebiasaan hidup sehat , karena pola hidup
yang tidak sehattentu tidak benar dan harus dihindari. Pengetahuan tentang
penyakit dan makanan menjadi prioritas utama untuk menanamkan pola hidup
sehat.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.nanda.org/in-memorium-marjory-gordon.html

http://www.nursingworld.org/MainMenuCategories/ANAMarketplace/ANAPerio
dicals/OJIN/TableofContents/Vol31998/No2Sept1998/NomenclatureandClassific
ation.html

http://fkep.unand.ac.id/images/11_fgs_gordon2.ppt

Anda mungkin juga menyukai