Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN MENJAGA TUBUH TETAP BERSIH DAN


MELINDUNGI KULIT (PERSONAL HYGIENE)

A. DEFINISI

Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personalyang

artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygieneadalah suatu tindakan

untuk memelihara kebersihan dan kesehatanseseorang untuk kesejahteraan fisik dan

psikis (Wartonah, 2004).

Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusiadalam

memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejah

teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan

dirinya jika tidak dapat melakukanperawatan diri (Direja, 2011).

Personal hygiene adalah perawatan kebersihan diri yang dilakukan oleh

individu untuk mempertahankan kesehatannya sehingga individu merasa nyaman dan

aman.

B. TUJUAN

Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan diri seseorang

3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

4. Pencegahan penyakit

1
5. Meningkatkan percaya diri seseorang

6. Menciptakan keindahan

7. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan

bakteri

8. Menghilangkan bau badan yang berlebihan

9. Memelihara integritas permukaan kulit

10. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah

11. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien

12. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.

13. Meningkatkan percaya diri seseorang

14. Menciptakan keindahan

15. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.

C. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE

1.      Perawatan kulit kepala dan rambut

2.      Perawatan mata

3.      Perawatan hidung

4.      Perawatan telinga

5.      Perawatan kuku kaki dan tangan

6.      Perawatan genitalia

7.      Perawatan kulit seluruh tubuh

8.      Perawatan tubuh secara keseluruhan

9.      Perawatan gigi dan mulut.

2
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE

1.      Body image

Gambaran individu terhadap dirinya mempengaruhi kebersihan diri misalnya

karena adanya perubahn fisik sehingga individu tidak peduli terhadap

kebersihannya.

2.      Praktik sosial

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan

terjadi perubahan pola personal hygiene.

3.      Status ekonomi-sosial

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperrti sabun, pasta gigi, sikat

gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk penyediaan.

4.      Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik

dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus,

ia harus selalu menjaga kebersihan kakinya.

5.      Budaya

Budaya mempengaruhi kebersihan diri seseorang, sebagai contoh orang eropa,

umumnha mandi sekali seminggu, karena cuaca di eropa yang memang dingin,

dan perempuan didesa yang biasa mandi di suangai sehingga tergolong yang

memiliki personal hygiene buruk.

6.      Kebiasaan seseorang

Tiap individu memiliki kebiasanan tersendiri kapan dia ingin memotong rambut,

menggunting kuku/bahkan keinginan untuk mandi 2 kali sehari/tidak mandi.

3
7.      Kondisi fisik

Orang sakit lebih banyak membutuhkan kebersihan diri dan personal hygiene

perlu lebih berhati-hati pada orang dengan luka terbuka.

E. MASALAH PADA PERSONAL HYGIENE

1.      Masalah pada kulit.

a.       Kulit kering disenanknan karena kurang cairan. Lebih terlihat pada kilit

tangan, lengan, kaki dan wajah.

b.      Jerawat : inflamantory, erupsi kulit papulopostular.

c.       Hirsutisme : pertumbuhan rambut badan dan muka yang berlebihan

terutama pada wanita.

d.       Ruam kulit (erithema) : terjadi karena paparan matahari berlebihan,

pelembab atau reaksi alergi.

e.       Dermatitis :kontak   inflamasi kulit ditandai dengan letusan eritema

pruritis, nyeri dan lesi bersisik.

f.        Abrasi : lapisan epidermis yang hancur/ terpotog sehingga terjadi

perdarahan local dan mengeluarkan cairan serosa.

2.      Masalah pada kaki dan kuku

a.       Kalus : bagian epidermis mengeras, terdiri dari masa sel tanduk dan

kerototik. Terjadi pada area permukaan kaki atau telapak.

b.      Katimumul : disebabkan tekanan dari sepatu dan friksi. Terjadi dia rea

jari kaki dan penonjolam tulang. Biasanya berbentuk bulat,

lonjong/kerucut.

4
c.       Plantar wart : luka menjamur pada tumit kaki karena virus papiloma.

d.      Fisura : sering terjadi diantara jari kaki disebabkan oleh kulit yang kering

dan pecah-pecah.

e.       Tinea pedis : disebabkan jamur pada kaki, keretakan kulit antara jari kaki

dengan tumit.

f.       Ingrown toenail : disebabkan karena salah pemotongan kuku dapat

menimbulkan nyeri.

3.       Masalah pada mulut

a.       Karies gigi : tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang

berhubungan dengan kekurangn kalsium.

b.      Plak : plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi

asam normal; dan netralisasi karena asam akan merusak gigi.

c.       Penyakit periodontal : merupakan penyakit jaringan sekitar gigi. Penyakit

seperti deficit kalkulus, gingival bengkak, peradangan dan alveolar

hancur.

d.      Halitosis : sidebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake makanan

tertentu dan infeksi. Halitosis juga disebabkan karena kondisi sistemik

karena penyakit liver dan diabetes.

e.       Keilosis : timbulnya bibir retak. Disebabkan salvias berlebih, nafas mulut

dan defisiendi riboflavin.

f.        Stomatitis / sariawan

: disebabkan oleh tembakau, defisiensi vitamin, infeksi bakteri atau virus

dan kemoterapi.

5
Glositis / peradangan lidah : disebabkan oleh infeksi/cedera, luka

bakar/gigitan.

Gingginvitis / peradangan gusi : defisiensi vitamin dan personal hygiene

yang buruk.

4.      Masalah pada rambut

a.       Ketombe : pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal. Dapat

disebabkan karena bersampo yang tidak teratur.

b.      Alpoesia / kehilangan rambut : dapat disebabkan penggunaan alat pelurus

rambut, pengikat rambut dan pemakaian produk pembersih rambut yang

tidak cocok. Alopesia terlihat dibagian perifer tumbuhnya rambut.

c.       Pediculosis capitis / kutu pada rambut.

: kutu ini menghisap darah dan meninggalkan telurnya. Penderita akan

merasa gatal sekali saat kutu menghisap dan akan timbul bintik

hemoragik.

Pediculosis sorporis : yaitu kutu pada badan, seperti diketiak.

Pediculosis pubis : yaitu kutu pada daerah genitalia.

F. MANIFESTASI KLINIS

1.      Fisik

a.       Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acak-acakan

b.      Hidung kotor telinga juga kotor

c.       Gigi kotor disertai mulut bau

d.      Kuku panjang dan tidak terawatt

6
e.       Badan kotor dan pakaian kotor

f.       Penampilan tidak rapi

2.      Psikologis

a.       Malas, tidak ada inisiatif

b.      Menarik diri, isolasi

c.       Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina

3.      Social

a.       Interaksi kurang

b.      Kegiatan kurang

c.       Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan

berantakan, buang air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/siakt gigi,

tidak dapat berpakaian sendiri.

G. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengakajian

a.       Riwayat keperawatan

1)      Keluhan utama

2)      Riwayat kesehatan sekarang

3)      Riwayat kesehatan penyakit dahulu

4)      Riwayat kesehatan keluarga

b.      Perubahan pola fungsional

1)      Pola oksigenasi : pola nafas, bersihan jalan nafas, keluhan sesak

nafas.

7
2)      Pola nutrisi : asupan nutrisi, pola makan, kecukupan gizi.

3)      Pola eliminasi :  pola BAK dan BAB, konsistensi feses, warna

urine, volume output.

4)      Pola aktivitas : meliputi gerakan (mobilisasi) pasien

5)      Pola personal hygiene : meliputi kebiasaan menjaga kebersihan

tubuh dari penampilan yang baik serta melindungi kulit, kebiasaan

mandi, gosok gigi, membersihkan genitalia dll untuk menjaga

kesehatan.

c.       Pemeriksaan umum

1)      Kesadaran

2)      TD

3)      Nadi

4)      Suhu

5)      Respiratory rate

d.      Pemeriksaan fisik

1)      Rambut : keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah

rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.

2)      Kepala : botak/alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema,

kebersihan.

3)      Mata : apakah sclera ikterik, apakah konjugntiva pucat, kebersihan

mata, apakah gatal/mata merah.

4)      Hidung : adakah pilek, alergi, perubahan penciuman, kebersihan

hidung, keadaan membrane mukosa, adakah septum deviasi.

8
5)      Mulut : keadaan mukosa mulut, kelembapan, kebersihan.

6)      Gigi : adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi

7)      Telinga : adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga.

8)      Kulit : kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor kulit, warna kulit,

suhu.

9)      Kuku : bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan.

10)   Genitalia : kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit.

2. Diagnosa Keperawatan

1. Defisit perawatan diri (mandi, makan, berpakaian, toileting)

NOC : Perawatan diri ADL

kriteria hasil, klien secara mandiri mampu:

a. Makan.

b. Berganti pakaian.

c. Toileting.

d. Mandi.

e. Merawat diri.

f. Menjaga kebersihan diri.

g. Menjaga kebersihan mulut.

NIC :

9
a. Monitor kemampuan klien dalam melakukan ADL secara mandiri.

b. Monitor kebutuhan klien akan alat bantu dalam melakukan ADL.

c. Sediakan peralatan-peralatan pribadi yang dibutuhkan klien (seperti

deodoran, pasta gigi, dan sabun mandi).

d. Bantu klien dalam melakukan ADL sampai klien mampu melakukannya

dengan mandiri.

e. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan

tingkat kemampuannya.

f. Dorong klien untuk mandiri, tetapi bantu klien bila klien tidak bisa

melakukannya sendiri.

g. Ajari keluarga untuk mendorong kemandirian klien, dan hanya

membantu jika klien tidak mampu melakukannya sendiri.

h. Lakukan perawatan diri secara rutin.

2. Gangguan integritas kulit

NOC : Integritas kulit membran mukosa dan

kulit kriteria hasil :

a. Memiliki temperatur kulit dalam batas normal

b. Sensasi kulit dalam batas normal

c. Elastisitas kulit dalam batas normal

d. Hidrasi kulit dalam batas normal

10
e. Pigmentasi kulit dalam batas normal

f. Perspirasi kulit dalam batas normal

g. Warna kulit dalam batas normal

h. Tekstur kulit dalam batas normal

i. Kulit terbebas dari lesi

j. Perfusi kulit yang adekuat

k. Memiliki kulit yang utuh

NIC: Observasi kulit, Perawatan luka

a. Observasi keadaan ekstremitas terhadap warna, kehangatan, tekstur,

nadi, edema, ulkus, bengkak.

b. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap adanya kemerahan, suhu

yang tinggi, atau drainasi.

c. Monitor area kulit yang kemerahan dan rusak.

d. Monitor terjadinya infeksi terutama pada area edema.

e. Monitor kulit dan membran mukosa pada area yang mengalami

kemerahan dan luka.

f. Monitor kulit terhadap adanya ruam dan abrasi.

g. Monitor kulit terhadap kondisi kering atau lembab yang berlebihan.

h. Monitor warna dan suhu kulit.

11
i. Catat perubahan terhadap kulit atau membran mukosa.

j. Minta keluarga untuk melaporkan bila ada kerusakan pada kulit.

12

Anda mungkin juga menyukai