Anda di halaman 1dari 9

AisyahDatun Aini

Fakultas Ilmu Kesehatan UNIVERSITAS NASIONAL


Prodi : Keperawatan
NPM : 214201516076
( achaaisha20@gmail.com/081282199442 )
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Drs. Toto Sugiono, MM .

Jelaskan, tantangan yang ada pada bisnis antara lain : menentukan Arah, menentukan
Target Bisnis dan Tulis Rencana Bisnisnya.

 Menentukan Arah

Pandangan yang terarah mengenai tujuan dan sasaran perusahaan memang harus dimiliki seluruh
pebisnis. Dengan adanya arah yang jelas, maka Anda tak akan kesulitan nantinya dalam
merancang alur dari rencana bisnis tersebut. Buatlah tujuan dan sasaran bisnis yang jelas dan
terarah agar dapat mencapainya dengan lebih mudah.Disini akan di uraikan 3 arah dalam
menjalankan bisnis antara lain :

1. Usaha Jasa

Dalam usaha jasa yang akan di terapkan, kita harus memiliki sebuah kemampuan atau bakat
terhadap usaha jasa yang akan di buka atau di jalankan dengan di awali dengan penawarkan jasa
yang anda tawarkan, Jasa yang di tawarkan kepada masyarakat sangat beragam,diantaranya jasa
pengangkutan, jasa pembayaran online,pangkas, yang terlebih dahulu menawarkan jasa yang di
tawarkan sebelum mendapat biaya dari jasa tersebut.

2. Usaha Produksi

Dalam usaha produksi ini, para pembisnis harus menciptakan produk yang akan di pasarkan.
produk yang di produksi berdasarkan kemampuan dan bakat dalam menciptakan suatu produk
yang di tawarkan.untuk itu perlu di lihat pangsa pasar yang paling di minati sebagai langkah
awal untuk memproduksi sebuah produk dibutuhkan.

3. Usaha Dagang
Dalam usaha ini, pembisnis dapat berkerja sama dengan distributor langsung yang penyedia
barang-barang yang selanjutnya akan di perjual belikan di pasar.dengan menerapkan harga yang
sesuai guna produk itu dengan mengharapkan produk tersebut dapat meningkat perjualannya.

 Tentukan Target Bisnis

Dengan menentukan target bisnis plan yang tepat, Anda bisa menyesuaikan konten bisnis plan
dengan baik dan benar. Misalkan target bisnis plan adalah klien, maka Anda harus menyusun
rencana bisnis tersebut dengan lebih serius, mendalam, dan profesional. Dengan adanya target,
Anda akan semakin terpacu untuk mencapai apa yang ditetapkan sedari awal. Cara Menentukan
Target Pasar dengan Tepat. Mengingat pentingnya target pasar bagi bisnis Anda, tentu
mengetahui cara menentukan target pasar yang tepat adalah strategi yang bagus. Lalu, bagaimana
caranya.

1. Memulai dengan Asumsi

Jika sudah memiliki produk yang dipasarkan, Anda bisa melihat konsumen Anda saat ini, lalu
buatlah target pasar yang potensial bagi produk Anda. Sebagai contoh, produk Anda merupakan
produk fashion anak muda yang memiliki desain menarik dan dibandrol dengan harga yang
terjangkau. Produk tersebut mudah dibeli melalui berbagai marketplace, selain toko online Anda
sendiri. Maka, target pasar Anda adalah anak muda yang cenderung ingin tampil beda dengan
desain unik. Mereka adalah pengguna smartphone yang aktif dan gemar berbelanja secara online.
Selain itu, target pasar Anda adalah mereka yang membeli sebuah produk dengan
mempertimbangkan faktor harga. Di sisi lain, jika Anda baru akan menciptakan sebuah produk,
Anda bisa mencoba berasumsi tentang produk Anda dan siapakah target pasarnya seperti cara di
atas.

2. Mencermati Persaingan Pasar

Kemudian, karena setiap produk pasti memiliki kompetitor, Anda harus cerdik mencermati
persaingan. Hal ini akan membuat Anda mendapatkan celah untuk memenangkan hati pelanggan
agar membeli produk Anda. Persaingan yang terjadi bisa dari sisi fitur, harga maupun
kemudahan pembelian. Dengan mempelajari bagaimana pasar merespon produk Anda dan
bagaimana kompetitor menawarkan produk yang serupa, Anda dapat menciptakan atau
mengembangkan produk terbaik Anda. Selain itu, Anda juga bisa mencermati apa yang
membuat konsumen membeli produk Anda dibandingkan produk kompetitor.

3. Berkomunikasi dengan Pelanggan Anda

Untuk meyakinkan pelanggan tentang produk yang Anda miliki, Anda bisa terjun ke lapangan
menemui para pelanggan Anda. Dengan bertanya kepada mereka, Anda akan mengetahui tentang
kebutuhan mereka dan bagaimana produk Anda telah membantu mereka saat ini. Katakanlah,
Anda memiliki bisnis perjalanan wisata. Anda mungkin akan mengetahui bahwa ternyata
pelanggan Anda menginginkan perjalanan wisata dalam bentuk paket. Dengan informasi ini,
Anda bisa berkreasi menciptakan produk paket perjalanan wisata yang menarik. Anda tidak perlu
lagi menawarkan perjalanan wisata dengan lokasi yang pelanggan ditentukan sendiri. Sebab,
pelanggan Anda juga membutuhkan rekomendasi Anda terkait tempat wisata terbaik. Hal ini
juga sekaligus untuk membuktikan asumsi yang telah Anda buat sebelumnya tentang target pasar
Anda.

4. Manfaatkan Analytics Tools

Kemajuan teknologi dapat Anda manfaatkan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Dengan
menggunakan perangkat yang mengolah data (analytics tools), Anda bisa mengetahui target
pasar Anda. Contohnya, Anda bisa menggunakan Google Trend untuk mengetahui apa yang
paling dicari di mesin pencari Google. Ketika Anda mengetikkan “wisata Jogja”, Anda akan
menemukan hasil yang terkait dengan pencarian tersebut yaitu Alun-alun Kidul Yogyakarta.
Maka, Anda bisa menambahkan tujuan wisata Alun-alun Kidul Yogyakarta ke dalam paket
wisata yang Anda tawarkan untuk destinasi di Yogyakarta. Alasannya, banyak pengguna yang
mencoba mencari informasi tentang lokasi tersebut.

5. Menciptakan Buyer Persona

Buyer persona adalah sebuah representasi pelanggan. Anda menggambarkan sosok calon
pembeli Anda dengan berdasar pada ciri fisik, demografi, dan lainnya. Demografi adalah ilmu
yang mempelajari dinamika kependudukan.Untuk membangun buyer persona, Anda bisa
memulai dengan menentukan jenis kelamin, usia, gaya hidup, dan lainnya. Dengan data yang
spesifik, target pasar Anda akan lebih unik. Data untuk buyer persona bisa Anda dapatkan dari
berbagai analytic tools. Jika Anda memiliki website, Google Analytics adalah salah satu tools
yang tepat. Tools ini mampu mencatat informasi pengunjung website Anda mulai dari lokasi,
lama akses, bahkan profilnya.

6. Jelaskan Keunggulan Produk Anda

Setelah Anda menentukan buyer persona calon konsumen Anda dan juga kompetitor Anda, yang
tak kalah penting adalah menunjukkan kelebihan produk Anda. Jika perusahaan Anda
menawarkan produk yang mengedepankan fitur, maka Anda harus fokus pada penjelasan tentang
kecanggihan fitur tersebut. Anda bisa menjelaskan kemudahan yang ditawarkan oleh produk
Anda untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Sebagai contoh, produk-produk dari Apple.
Dengan menyebut produknya sebagai produk premium, faktor harga tidak lagi menjadi
pertimbangan utama karena keistimewaan fitur yang dihadirkan telah menjawab hal tersebut.

7. Menciptakan Brand Positioning

Branding bertujuan untuk menciptakan persepsi sebuah produk bagi pelanggan. Peran branding
sangat penting bagi penjualan suatu produk. Faktanya, 91% konsumen cenderung membeli
produk dari brand ternama. Jika Anda berhasil menciptakan brand positioning, target pasar Anda
akan terbentuk dengan baik. Selanjutnya, Anda hanya perlu menjaga brand Anda tersebut untuk
mendapatkan potensi pasar yang maksimal.

Faktor Yang Menentukan Target Pasar

Setelah mengetahui Apa saja faktor yang mempengaruhi target pasar bisnis Anda? Mari kita ulas
satu persatu.

- Lokasi Bagi Penjualan Produk Anda

Lokasi adalah salah satu faktor ketika menentukan target pasar dengan segmentasi geografis.
Ingat, tidak semua produk bisa Anda jual ke mana saja. Sebagai contoh, bisnis kuliner. Jika
seperti halnya Sambal Bu Rudy Surabaya, Anda memang bisa menjualnya ke seluruh Indonesia
secara online. Namun, jika bisnis Anda adalah laundry atau jasa pencucian mobil, tentu target
pasar Anda akan terbatas pada wilayah tertentu saja. Setidaknya, Anda hanya bisa menentukan
radius-nya saja.
- Demografi dari Calon Pembeli Produk Anda

Demografi adalah segala sesuatu yang terkait dengan dinamika penduduk. Hal ini meliputi jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lainnya. Jika Anda mengetahui demografi dari calon
pembeli, tentu Anda akan mengetahui seberapa besar target pasar Anda dan pendekatan
pemasaran apa yang paling tepat dilakukan. Sebagai contoh, bisnis mainan anak-anak. Walaupun
tujuan dari pemasaran produk Anda adalah para orang tua, konten promosi yang Anda buat akan
mencerminkan dunia anak, baik dari sisi desain, pemilihan warna, jenis huruf yang digunakan
dan cara penyampaiannya.

- Kebiasaan Calon Pembeli Produk Anda

Dengan mempelajari kebiasaan calon pembeli, Anda tidak hanya mampu menentukan produk
apa yang ingin Anda ciptakan namun juga waktu yang tepat untuk memasarkannya. Sebagai
contoh, jika Anda berbisnis kue dan konsumen cenderung membeli produk yang terjangkau,
Anda bisa membuat produk dalam kemasan ekonomis. Lalu, seluruh kegiatan promosi yang
Anda lakukan berfokus pada sisi ekonomis dan harga yang ditawarkan tersebut.

- Daya Beli Konsumen

Sebagian besar konsumen sangat memperhatikan harga sebuah produk sebagai pertimbangan
utama. Namun, terdapat ranah bisnis yang menuntut pada kualitas produk yang ditawarkan,
selain harga. Salah satu contohnya adalah wedding organizer, atau jasa perencanaan pesta
pernikahan. Untuk memastikan momen istimewanya berjalan sempurna, banyak orang
menggunakan jasa wedding organizer dibanding merencanakannya sendiri. Alasannya,
pengalaman dan ketepatan dalam mengatur rangkaian proses menjadi kunci. Tak heran
konsumen rela mengeluarkan uang untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Maka, jika Anda
menggeluti bisnis serupa, pastikan Anda jeli dalam menentukan harga terbaik dari jasa yang
Anda tawarkan, termasuk menyediakan berbagai pilihan paket untuk target pasar yang berbeda.

- Strategi Target Pasar

Nah, setelah mengetahui pentingnya mengetahui target pasar dan cara menentukannya, saatnya
Anda memilih strategi yang tepat. Pada dasarnya, terdapat empat strategi target pasar: Mass,
Differentiated, Niche, dan Micro Marketing.
1. Mass Marketing

Mass marketing adalah upaya untuk menjual produk ke semua orang.Ya, Anda tidak salah
dengar. Strategi ini memang tidak menerapkan segmentasi khusus untuk konsumennya. Sebab,
produk yang dijual bersifat umum dan ditujukan untuk semua orang. Contohnya adalah produk
untuk penggunaan sehari-hari seperti sikat gigi, sabun, dan lainnya.Jika produk yang Anda
ciptakan bersifat umum, strategi ini bisa Anda gunakan. Fokus Anda lebih kepada bagaimana
semakin banyak orang mengetahui dan membeli produk Anda.

2. Differentiated Marketing

Apabila produk Anda sudah mulai ditujukan ke pengguna khusus, maka Anda harus mulai
menggunakan differentiated marketing. Ini adalah strategi yang mengharuskan Anda untuk
menciptakan produk yang berbeda untuk target pasar yang berbeda. Contohnya, Anda bisa mulai
membedakan sabun pria dan wanita. Bahkan shampoo dewasa dan anak-anak.Target pasar pada
differentiated marketing sering ditentukan oleh faktor-faktor demografis.

3. Niche Marketing

Niche marketing adalah strategi target pasar yang lebih sempit karena terkait dengan
karakteristik konsumen yang khusus. Sebagai contoh, penjualan untuk produk pasta gigi untuk
gigi sensitif. Meskipun memiliki pasar yang relatif kecil, tak jarang niche marketing
memungkinkan Anda meraih penetrasi pasar yang lebih baik. Jika menerapkan strategi yang
tepat, Anda bisa saja menjadi market leader di niche tersebut.

4. Micro Marketing

Sesuai namanya, micro marketing menyasar pada target pasar yang lebih kecil. Strategi ini bisa
Anda terapkan jika produk yang Anda hasilkan memiliki keterbatasan dari sisi lokasi, waktu atau
jenis barangnya.Contoh produk yang bisa menerapkan micro marketing adalah hotel, restoran,
pertunjukkan musik, hingga souvenir unik.

Contoh Target Pasar

Setelah mengetahui beberapa faktor yang penting untuk mengetahui target pasar, mari kita
melakukan simulasi dengan contoh target pasar bagi bisnis berikut ini.

Produk :

Kosmetik untuk mencegah penuaan dini dengan menggunakan 100% bahan alami.

Lokasi Penjualan:

Kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dll.

Demografi

Wanita usia 19-35 tahun.

Pendidikan mulai SMA hingga S3.

Mahasiswi, wanita karir, maupun ibu rumah tangga.

Kebiasaan Calon Pembeli:

Cenderung berbelanja secara online dengan kemudahan pengiriman barang

Rajin mengakses sosial media baik Facebook maupun Instagram

Sering mengunjungi toko online melalui handphone maupun komputer

Mengutamakan produk yang terbuat dari bahan-bahan yang alami

Daya Beli Konsumen:

Konsumen menengah ke atas dengan daya beli mulai Rp.50.000 – Rp.200.000 per produk atau
paket produk.
Anda bisa mencoba untuk menentukan target pasar untuk bisnis Anda menggunakan contoh di
atas. Apa yang Dilakukan Setelah Mengetahui Target Pasar? Setelah mengetahui target pasar,
ada beberapa strategi yang bisa lakukan terhadap produk :

- Menciptakan Produk Baru

Target pasar Anda telah menjelaskan secara detail siapa calon konsumen Anda dan bagaimana
peluang bisnisnya. Maka, Anda bisa menciptakan produk baru dengan memastikan semua
elemennya sesuai dengan target pasar tersebut. Elemen tersebut bisa berupa jenis produk yang
dihasilkan, kemasan produk, harga yang ditawarkan, kemudahan pengiriman, maupun kegiatan
purna jual (after sales service).

- Mengembangkan Produk

Jika Anda sudah mengeluarkan suatu produk dan ternyata tidak sesuai dengan target pasar yang
Anda inginkan, Anda bisa melakukan pengembangan produk. Salah satu caranya bisa melakukan
repackage (mengemas ulang). Misalnya dengan membuat kemasan yang lebih kecil jika target
pasar Anda adalah masyarakat yang gemar dengan produk ekonomis. Anda juga bisa melakukan
kegiatan promosi yang menyasar hanya pada target yang telah ditentukan. Selain lebih efektif,
biaya yang dibutuhkan tentu lebih kecil.

- Retargeting

Bagaimana jika target pasar telah sesuai namun peningkatan penjualan belum terjadi? Anda bisa
meyakinkan pembeli dengan menggunakan media dan cara promosi yang berbeda. Sebagai
contoh, jika ada calon pembeli yang sudah pernah mengunjungi website Anda namun belum
melakukan pembelian, Anda bisa kembali menawarkan produk tersebut melalui Facebook atau
Instagram. Harapannya, mengingatkan calon pembeli tentang keunggulan produk Anda.
Rencana Bisnis

Tergantung pada apa kegunaan business plan tersebut, rencana bisnis bisa dibuat secara lebih
mendetail, rata-rata pengusaha membuat bisnis plan dengan panjang sekitar 15 – 20 halaman,
namun untuk sebuah rencana bisnis yang kompleks dan bertujuan menyampaikan visi kepada
calon investor dapat lebih dari 100 halaman mendetail dengan memperluas 3 unsur utama diatas
menjadi 7 elemen penting, sebagai berikut;

1. Ringkasan Executive
2. Deskripsi Bisnis
3. Strategi Pemasaran
4. Analisa Persaingan
5. Rencana desain dan Pengembangan
6. Rencana Operasional dan Manajemen
7. Faktor Keuangan
Banyak tidaknya isi dari sebuah rencana bisnis juga tergantung dari apa tujuan anda dan cara
anda menyampaikan visi. Bila anda memiliki konsep yang sederhana, mungkin anda dapat
mengungkapkannya dengan versi yang singkat dan sedikit kata. Berbeda bila anda bertujuan
untuk mengusulkan sebuah inovasi baru atau bahkan usaha yang baru yang nilainya besar dan
beresiko, mungkin akan dibutuhkan banyak elemen yang detail dan jelas agar pesan anda bisa
dimengerti secara lengkap dan meyakinkan.

Anda mungkin juga menyukai