Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KONSEP TEORI KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD


E. PEPLAU, JEAN WATSON, BETTY NEUMAN, DAN
NOLA J. PANDER

Disusun Oleh :
1. DESTIA DWI CAHYANI (2021080018P)
2. NISWATIN (2021080020P)
3. SUPRIYADI (2021080022P)
4. M. NUR HAKIM (2021080024P)
5. YUNITA AZMIL MUFIDAH (2021080027P)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“KONSEP TEORI KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD E. PEPLAU,
JEAN WATSON, BETTY NEUMAN, DAN NOLA J. PENDER” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “KONSEP TEORI
KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD E. PEPLAU, JEAN WATSON,
BETTY NEUMAN, DAN NOLA J. PENDER” bagipara pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Lina Madyatuti R,
S.Kep.,Ns.M.Kep dan ibu Istiroha, S.Kep.Ns.M.Kep yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Gresik, Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
1
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI .................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan.......................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................6
2.1 Riwayat Hidup Hildegard E. Peplau.........................................................6
2.1.1 Hildegard E. Peplau........................................................................6
2.1.2 Jean Watson....................................................................................6
2.1.3 Betty Neuman.................................................................................7
2.1.4 Nola J. Pender.................................................................................8
2.2 Konsep Dasar Keperawatan......................................................................9
2.2.1 Hildegard E. Peplau........................................................................9
2.2.2 Jean Watson..................................................................................10
2.2.3 Betty Nueman...............................................................................11
2.2.4 Nola J. Pender...............................................................................12
2.3 Karakteristik Konsep Dasar Keperawatan..............................................13
2.3.1 Hildegard E. Peplau......................................................................13
2.3.2 Jean Watson..................................................................................14
2.3.3 Betty Nueman...............................................................................18
2.3.4 Nola J. Pender...............................................................................22
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................23
3.1 Kesimpulan.............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................25

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek,
benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi
seseorang yang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapa
konsep di dalam suatu kerangka yang dapat dipahami membentuk suatu model
atau kerangka konsep. Konsep dapat dianalogikan sebagai batu bata dan papan
untuk membangun sebuah rumah ketika dibangun diibaratkan sebagai kerangka
konsep.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep,
atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala
atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-
konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan,
dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah, atau
digunakan sebagai suatu pedoman dan penelitian. Menurut Stevenson teori
sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena
keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan
dengan ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan, dan mengontrol hasil atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlunya mempelajari model
konsep dan teori keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam
mengembangkan ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia.
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan
mutu dari pelayanan kesehatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak
teori keperawatan yang digunakan, beberapa diantaranya adalah konsep teori dari
Hildegard E. Peplau, Jean Watson, Betty Neuman, dan Nola J. Pender.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain

4
yang menggunakandasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan
proses interpersonal. Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam
keperawatan adalah “Human Science” and “Human Care”. Watson percaya
bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada “Caractive Factor” yang
bermula dari “Perspektif Humanistik” yang dikombinasikan dengan dasar
pengetahuan ilmiah.
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep
“Health Care System”, yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stres dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Sedangkan model konsep dari Nola
J. Pander adalah model promosi kesehatan yang merupakan sebuah teori yang
menggabungkan 2 teori yaitu Teori Nilai Harapan (Expectancy Value) dan Teori
Kognitif Sosial (Social Cognitive).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana riwayat hidup Hildegard E. Peplau, Jean Watson, Betty
Neuman, dan Nola J. Pander ?
1.2.2 Bagaimana konsep teori dasar keperawatan menurut Hildegard E. Peplau,
Jean Watson, Betty Neuman, dan Nola J. Pander ?
1.2.3 Bagaimana karakteristik konsep dasar keperawatan menurut Hildegard E.
Peplau, Jean Watson, Betty Neuman, dan Nola J. Pander ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui riwayat hidup Hildegard E. Peplau, Jean Watson, Betty
Neuman, dan Nola J. Pander.
1.3.2 Untuk mengetahui konsep teori dasar keperawatan menurut Hildegard E.
Peplau, Jean Watson, Betty Neuman, dan Nola J. Pander.
1.3.3 Untuk mengetahui karakteristik konsep dasar keperawatan menurut
Hildegard E. Peplau, Jean Watson, Betty Neuman, dan Nola J. Pander.

5
6
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Riwayat Hidup


2.1.1 Hildegard E. Peplau
Hildegard E. Peplau lahir pada tanggal 01 September
1909 di Reading, Pennsyilvania. Peplau lulus dari Hospital
School Of Nursing di Pottstown, Pennsyilvania pada tahun
1931. Gelar B. A dalam bidang psikologo interpersonal
diperolehnya dari Bennington Univercity, Vermon pada tahun
1943. Gelar M. A dalam bidang keperawatan Psikiatri dari
Teacher’s College, Colombia, New York berhasil diraih pada
tahun 1947 dan gelar Ed.D dalam bidang pengetahuan
kurikulum pada tahun 1953.
Konstribusi Peplau dalam bidang keperawatan, khususnya keperwatan
Psikiatri sangat banyak. Tahun 1952, ia meluncurkan bukunya yang berjudul
“Interpersonal Relations In Nursing”. Peplau membuat model keperawatan
dengan istilah keperawatan dengan istilah keperawatan Psikodinamik.
Menurutnya, keperawatan Psikodinamik merupakan kemampuan seorang perawat
untuk memeahami tingkah lakunya guna membantu orang lain, mengidentifikasi
kesulitan yang dirasakannya, dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia
pada permasalahan yang timbul di semua level pengalaman.

2.1.2 Jean Watson


Jean Watson lahir pada tahun 1940, lahir di kota kecil di negara bagian
Virginia Barat dengan delapan bersaudara yang memberinya rasa kebersamaan
yang kuat. Dia menyelesaikan pendidikannya di Virginia Barat. Watson belajar
keperawatan di sekolah Lewis Gale, yang berlokasi di Roanoke. Setelah lulus
tahun 1961, Watson melanjutkan pelatihannya di Colorado. Dia adalah ”Bachelor

7
of Science” dalam Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental
Health Nursing dari University of Colorado–Danver, serta PhD dalam
Educational Psychology. Watson adalah pengarang banyak artikel, chapter/tulisan
singkat dalam buku. Hasil penelitiannya adalah tentang manusia dan rasa
kehilangan.
Sekarang ini Dr. Jean Watson adalah seorang Profesor
yang membedakan keperawatan dan sebagai ketua Caring
Science di University of Colorado, Sekolah Keperawatan
dan merupakan pendiri Center for Human Caring di
Colorado. Dia merupakan anggota dari Amecican
Academy of  Nursing yang telah menerima penghargaan
nasional dan internasional. Dia telah menerbitkan berbagai
karya yang menjelaskan filsafat dan teori kepedulian
manusia, yang dipelajari oleh perawat di berbagai belahan
dunia. 
Dasar dari teori keperawatan Jean Watson di terbitkan pada tahun 1979
di keperawatan yaitu ”The Philosphy and Science of Caring”. Pada tahun 1988,
teorinya diumumkan dalam “Nursing: Human Science and Human Care”,
Postmodern Nursing and Beyond (1999), Assessing and Measuring Caring in
Nursing and Health Sciences (2002). Watson berpendapat bahwa fokus utama
dalam keperawatan ada di Faktor Carative. Dia percaya bahwa bagi perawat
untuk mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai, seorang liberal
dengan latar belakang seni yang kuat diperlukan. Sistem filsafat dan nilai
memberikan fondasi yang kokoh bagi science of caring.

2.1.3 Betty Neuman


Betty Neuman lahir di Ohio, Amerika Serikat, pada 11
September 1924. Setelah lulus SMA dia pindah ke
Dayton. Di kota ini Betty Neuman bekerja di industri
pesawat terbang yang beroperasi selama periode Parang
Dunia Kedua di Amerika Serikat.

8
Pada tahun 1944 Betty Neuman memulai pelatihannya sebagai perawat.
Lulus pada tahun 1947 dia pindah ke Los Angles, dimana dia mulai bekerja di
Rumah Sakit Umum Los Angles sebagai anggota staff perawat. Pada tahun 1956
ia mulai belajar Kesehatan Masyarakat dengan spesialisasi di bidang Psikologi.
Pada tahun 1964 hingga 1966 ia bekerja dalam program kesehatan mental di
UCLA. Dari sini Betty Neuman mulai tertarik pada peran yang dimainkan perawat
di pusat-pusat kesehatan. Sebagai anggota departemen ini, ia mengembangkan
model pertamanya untuk bidang kesehatan mental. Pada tahun 1966 juga beliau
mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan
masyarakat di University of California, dan menyelesaikan program doktoral di
jurusan Psikologi Klinik di Pasific Western University. Pada tahun 1982 Neuman
menulis buku berjudul “Model Sistem Neuman”. Dalam buku ini ia menjelaskan
bahwa peran seorang perawat kesehatan mental adalah untuk menstabilkan sistem
energi seseorang untuk menciptakan keseimbangan mental hingga mencapai
tingat kesehatan sebaik mungkin.

2.1.4 Nolla J. Pender


Nola J. Pander lahir di kota Lansing, Michigan,
Amerika Serikat pada 16 Agustus 1941. Ketertarikan
Nolla J. Pender pada keperawatan saat berusia 7 tahun,
pada saat mengamati para perawat yang sedang memberi
asuhan keperawatan pada bibinya di rumah sakit. Pada
tahun 1962 meraih gelar diploma keperawatan dan
selanjutnya diterima bekerja di unit bedah RS Michigan.
Tahun 1964 Nolla J. Pander memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Keperawatan dan gelas Master di Michigan State
University.
Dia pindah ke Universitas Northwestern di Evanston, Illinois untuk
memperoleh gelar PhD. Nolla J. Pender mejadi terapis perawat dan mulai bekerja
paa teorinya, model promosi keperawatan pada tahun 1972. Teori ini disajikan
dalam bukunya Promosi Kesehatan dalam Praktek Keperawatan. Selama karirnya

9
di Michigan State University selama 40 tahun, Pender memiliki minat aktif dalam
penelitian dan melakukan banyk studi tentang model promosi kesehatan dengan
remaja dan orang dewasa. Dengan tim risetnya, Pender mengembangkan program
“Girls in Motion”. Ini mempelajari dan mengukur hasil yang digunakan untuk
membantu kaum muda untuk menerapkan gaya hidup aktif. Bersamaan dengan
itu, model gaya hidup yang tidak bergerak pun diperjuangkan. Sejak tahun 1962
Pender telah menjadi anggota Asosiasi Perawat Amerika. Dia adalah salah satu
pendiri Lembaga Penelitian Keperawatan Midwest. Dia menjadi pemimpin di
Akademi Keperawatan Amerika dari tahun 1991 hingga 1993 dan Ia juga menjadi
anggota dewan direksi organisasi Research Amerika. Tahun 1998 hingga 2002
Nolla J. Pender menjadi anggota Gugus Tugas Layanan Pencegahan AS.

2.2 Konsep Teori Dasar Keperawatan


2.2.1 Hildegar E. Peplau
Teori yang dikembangkan Hildegard E. Peplau adalah keperawatan
psikodinamik (Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model
hubungan interpesonal yang bersifat terapeutik (Significant Therapeutic
Interpersonal Process). Hildegard E. Peplau mendefenisikan teori
keperawatan psikodinamikanya sebagai kemampuan untuk memahami
perilaku seseorang untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan
yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua hal atau
kejadian yang telah dialami.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang
lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral.
a) Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya
memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.

10
Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses
interpersonal.

b) Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal.
c) Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit/sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas
terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung
dengan kondisi sakit.
d) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksut antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien
oleh perawat yang terdiri dari 4 fase.

2.2.2 JEAN WATSON


Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah
“Human Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam
keperawatan adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari
humanistic perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan.
Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistem nilai,
serta menggunakan seni perawatan yang baik. Teori Jean Watson ini ternyata
merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat pasien.

11
Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar
biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa
manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Untuk mengembangkan teorinya Watson (1988) mendefenisikan teorinya sebagai
pengelompokan imajinatif dari pengetahuan, gagasan, dan pengalaman yang
diwakili secara simbolik dan bertujuan untuk menerangkan fenomena tertentu.
Watson menarik dari asal kata teori dalam bahasa Latin yang berarti “untuk
melihat” dan menyimpulkan bahwa “Ilmu Manusia” merupakan teori karena ilmu
ini membantu saya melihat dengan lebih luas dan jelas. Watson juga menerangkan
mengenai orientasi fenomenologis, eksistensial, dan spiritual dari aspek ilmu dan
kemanusiaan serta panduan filosofis dan intelektual dari teori feminis, metafisika,
fenomenologi, fisika,kuantum, tradisi kebijaksanaan,filosofi kuno, ajaran budha
(Watson, 1995, 1997, 2005, 2012), Watson mengutip pemikiran dari para teoris
keperawatan seperti Nightingale, Henderson, Leininger, Peplau, Rogers, dan
Newman. Ia menghubungkan komitmen yang dalam dan panggilan jiwa terhadap
etika pelayanan manusia seperti yang dimiliki Nihghtingale.

2.2.3 BETTY NEUMAN

12
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Healt Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas. Serta Betty Neuman mendifinisikan manusia secara
utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka.
Teori model Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum
tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua
elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang
kompleks. Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian
yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi.
Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu
konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental.
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap
klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap
respon klien akibat tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik
dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal
atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang merupakan
konsep mental klien yaitu individu atau pasien itu sendiri, lingkungan sekitar,
kesehatan, dan pelayanan.

2.2.4 NOLA JANE PANDER


Nola J. Pander mempublikasikan model konseptual kesehatan preventif.
Dasar studinya adalah bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan
kesehatan mereka sendiri dalam konteks keperawatan. Model promosi kesehatan
pertama kali diterbitkan tahun 1987 dan mengalami revisi tahun 1996 yang
memuat model promosi kesehatan dan di presentasikan.
Teori model konseptual Nola J. Pander ini dilatarbelakangi oleh adanya
suatu bentuk pergeseran paradigma, dimana pergeseran paradigma ini terjadi
dalam suatu bentuk pemberian pelayanan kesehatan yang lebih holistik dalam
memandang sebuah penyakit dan berbagai gejala penyebabnya, bukan sebagai
focus pelayanan kesehatan saja. Hampir semua lapisan dibidang pelayanan

13
kesehatan dalam melakukan pelayanan promosi dan preventif (pencegahan)
kesehatan dilakukan oleh perawat. Oleh karena adanya promosi dan preventif
kesehatan yang cenderung dilakukan oleh perawat inilah lahir sebuah teori dan
model konseptual dari Nola J. Pander yang berjudul “Health Promotion Model”
atau model promosi keperawatan.

2.3 KARAKTERISTIK MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


2.3.1 Hildegard E. Peplau
Teori Peplau ini merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi
perawat-klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu memenuhi kebutuhan klien (Beeber,
Anderson dan Sills 1990). Ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan baru
mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan dalam
empat fase diantaranya :
a) Fase Orientasi.
Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
b) Fase Identifikasi.
Pada tahap ini membahas peran perawat apakah sudah melakukan atau
bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien
serta melaksanakan asuhan keperawatan.
c) Fase Eksplorasi.
Pada tahap ini perawat telah membantu klien dalam memberikan
gambaran kondisi klien.
d) Fase Resolusi.
Pada tahap ini perawat berusaha untuk secara bertahan membantu klien
agar bisa mandiri yang bertujuan untuk membebaskan diri dari
ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunaka kemampuan
yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.

Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik


psikiatri. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrumen perilaku

14
dan instrument untuk mengevaluasi respons verbal dihasilkan dari model
konseptual Peplau (Marinner, Tomey, 1994). Pada model Peplau ini dapat dilihat
adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau
psikoterapi.
Teori keperawatan Peplau dan komponen utama keperawatan antara lain :
a) Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang
signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
merupakan instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan
menborong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif,
konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan komunitas.
b) Individu
Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai
kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang
ditimbulkan oleh kebutuhan.
c) Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang
menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari
kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah
pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan
pribadi ataupun komunitas.
d) Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan
sebagai salah satu konsep utama dalam perawatan, ia mendorong
perawat untuk memperhatikan kebudayaan da adat istiadat klien saat
klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.

2.3.2 Jean Watson


Teori Jean Watson ini merupakan salah satu dari kebutuhan manusia
dalam merawat pasien.
a) Kebutuhan Biofisikal (kebutuhan makan dan cairan, kebutuhan eliminasi,
kebutuhan ventilasi)

15
b) Kebutuhan Psikofisikal (kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan
seksualitas)
c) Kebutuhan Psikososial (kebutuhan berprestasi, kebutuhan organisasi)
d) Kebutuhan Intrapersonal dan Interpersonal (kebutuhan aktualisasi diri)

Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4


bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang
satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut,
Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan
memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta
spiritual. Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :

a) Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan


dipraktekkan hanya secara interpersonal.
b) Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang
hasilnya dapat memuaskan Kebutuhan manusia yang memerlukan
bantuan.
c) Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan
berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.
d) Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di
rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien
pulang.
e) Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa
menawarkan kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk
memilih apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.
f) Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek
asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan
pengetahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan
untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.
g) Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

16
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian,
yaitu:

a) Kemanusiaan (Human Beeing).

Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang
lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara,
menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang
sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi
yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga
dinilai sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidak
berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama kngi.onflik psikososial),
yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal
tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.

b) Kesehatan

Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental, dan sosial yang
baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain
yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat ini, yaitu:

 Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi
 Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan
lingkungannya
 Tidak adanya penyakit.

17
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan
lingkungan :

 Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan


jiwa.
 Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang
dirasakan dengan apa yang dialami.

c) Lingkungan Sosial

Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah


lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap
bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai.
Nilai – nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan
spiritual. Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap
masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain.
Watson menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat
dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang
yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan
dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan
profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.

d) Keperawatan

Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan,


pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik.
Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan mengobati
penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu:
masalah penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang
tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat
menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson
mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat

18
berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga
perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang
ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan. Ada 10 faktor
utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:

 Membentuk sistem nilai humanistic altruistic


 Membangkitkan rasa percaya dan harapan
 Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain
 Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien (helping trust),
 Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif,
maupun negatif
 Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk
mengambil keputusan
 Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
 Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki
kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
 Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
 Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

2.3.3 Betty Neuman

Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang


termasuk dalam konsep mayor menurutnya yaitu tekanan, merupakan rangsangan
yang timbul diakibatkan kondisi sekitar. Pandangan Neuman tentang tekanan
yaitu:

a) Intra Personal :
Secara individu atau perorangan

b) Inter Personal :
Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.
c) Ekstra Personal : Diluar individu
 Struktur Pokok Sumber Energi, Merupakan penggerak untuk
melakukan aktivitas.

19
 Tingkat Ketahuan, Merupakan faktor internal untuk menghadapi
tekanan.
 Garis Normal Pertahanan Tingkatan, kemampuan adaptasi individu
untuk menghadapi tekanan di batas normal.
 Gangguan Pertahanan, Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan
akibat dari tekanan.
 Tingkat Reaksi, Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh
tekanan.
 Intervensi, Tindakan yang muncul akibat dari reaksi yang timbul.
 Tingkat-Tingkat Pencegahan, Dibagi menjadi Pencegahan primer
(sebelum terjadi tindakan), Pencegahan sekunder (ketika terjadi
tindakan), Pencegahan Tersier (adaptasi atau pengaruh kerusakan)
 Penyesuaian Kembali, adaptasi dari tindakan yang berasal dari
sekitar baik interpersonal, Intra personal dan ekstra personal.

Adapun tujuan  keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam


limgkumgan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman 
tentang 4 konsep utama yang terkait dengan keperawatan  keluarga adalah 
sebagai berikut:
a) Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan
dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel :
fisiologis, psikologis, sosiokultural,perkembangan dan spiritual.
b) Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-
pengaruh dari sekitar klien atau sistem  klien.
c) Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.
d) Keperawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui
pencegahan primer, sekunder dan tertier.

20
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi
yaitu :
a) Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa :
 Pendidikan kesehatan.
 Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang
dapat dilakukan klien dirumah    atau komonitas yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.
b) Intervensi yang bersifat prevensi
 Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
Deteksi dini gangguan kesehatan
 Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
 Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pra nikah.
c) Intervensi yang bersifat kuratif dilakukan apabila garis pertahanan
terganggu.
d) Intervensi yang bersifat rehabilitative, dilakukan seperti pada upaya
kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

           Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan


kerangka konsep duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem
klien, yaitu : fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial budaya,
dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka cita. Kehilangan di masa
lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka cita diartikan
sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi.
Intervensi untuk membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat

21
dikatagerikan sebagai upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier
(Reed,2003).
          Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep
duka cita dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang muncul sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di
masa lalu merupakan stressor, dan dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan
kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat intra-personal (misalnya :
kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal
(misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-
personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan
yang dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat
didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor.
          Modifikasi terhadap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari
beberapa pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor
yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang,
sifat alami dari kehilangan, dan kehadiran sistem pendukung (support system).
Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat pada perasaan duka cita, seperti
penglaman individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya
yang dianut. Penjelasan mengenai modifikasi respon duka cita sama halnya
dengan gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis,
sosial budaya, perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang
unik pada diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai,
kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang lainnya)
dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis pertahanan
normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-masing garis
pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana
stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan
normal membantu sistem klien untuk menyesuaikan dengan stres akibat
kehilangan, garis perlawanan bertindak sebagai kekuatan untuk membantu klien
kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang lain, seperti pengalaman individu
sebelumnya dengan perasaan kehilangan dan duka cita, budaya, dan kepercayaan
religius menjadi bagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan

22
perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa individu
(Reed, 1993).

2.3.4 Noal J. Pender


Konsep pelayanan keperawatan dari model kuratif ke arah promotif
dan peventif mendorong lahirnya tentang Health Promotion Model oleh Pendder.
Melalui 2 teori yaitu mengenai teori nilai harapan  dan teori kognitif
sosial. Teori nilai harapan (expectancy value) adalah pemahaman bahwa perilaku
sehat bersifat rasional dan ekonomis, ada dua hal pokok yaitu: hasil tindakan
bersifat rasional dan ekonomis dan pengambilan tindakan untuk menyempurnakan
hasil yang diinginkan. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) teori ini
menekankan pengarahan diri,  pengaturan diri, dan persepsi terhadap kemajuan
diri. Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan dasar antara
lain: pengalaman sebagai petunjuk dimasa akan datang, berpikiran ke depan,
belajar dari pengalaman orang lain, pengaturan diri dan refleksi diri. Terdapat 3
landasan HPM yaitu: sikap yang berhubungan dengan aktivitas, komitmen pada
rencana tindakan, dan adanya kebutuhan yang mendesak
Teori keperawatan Nola J. Pender tentang “Health Promotion
Model” (HPM) yang menjelaskan bahwa perilaku kesehatan merupakan hasil
tindakan yang ditujukan untuk mendapatkan hasil kesehatan yang
optimal (Alligood, 2014). HPM membantu perawat dalam memahami perilaku
kesehatan individu, yang menjadi dasar konseling dalam meningkatkan gaya
hidup sehat (Sukut et al., 2015).
Upaya promosi kesehatan juga diarahkan tidak hanya masalah pencegahan
penyakit atau kelemahan fisik tetapi kesejahteraan mental dan sosial yang
menyeluruh guna mendapatkan generasi berkarakter baik, perlu dilakukan
pembinaan kesadaran sosial, terutama kepada keadaan orang lain, pemahaman
pikiran serta pemahaman terhadap situasi yang rumit dalam kehidupan dan tujuan
utama meningkatkan kesadaran, kemauan dan keterampilan dalam berperilaku
sehat (Asniar, 2013).

23
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab
itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana
perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
Konsep utama  teori  Jean  Watson  adalah “ Human   Science
and  Human Care ”, yang fokus utamanya dalam keperawatan adalah careative
factor, dimana  dia  berasal dari humanistic perspective yang dikombinasikan
dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah. Hubungan teori Jean Watson ini dengan
konsep utama  keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan dalam
pandangannya yang mengatakan  bahwa  manusia  adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai ragam perbedaan. Hubungan dengan proses
perawatan, Jean Watson menganjurkan supaya penelitian- penelitian di bidang
keperawatan dapat  dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab di dalam
proses keperawatan langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah.
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model
konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Empat komponen sentral dalam
paradigma keperawatan menurut teori Betty Neuman yaitu Manusia, kesehatan,
keperawatan dan lingkungan.
Model Promosi Kesehatan Nolla J. Pender adalah suatu cara untuk
menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan interpesonalnya
dalam berbagai dimensi. Model ini mengintegrasikan teori nilai harapan

24
(Expectancy-value) dan teori kognitif sosial (Social Cognitive Theory) dalam
perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistik.

25
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Buku Kedokteran EGC


Aziz Alimul Hidayat, A. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Surabaya:
Salemba Medika
Aziz Alimul Hidayat, A. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

Kazer, M.,& Fitzpatrick, J. (2012).Encyclopedia of Nursing Research.New York,


NY:Springer Pub

Potter, Patricia A. 2009. Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 1. Jakarta:


Salemba Medika

https://www.academia.edu/8933719/KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_MA
KALAH_MODEL_KONSEP_DAN_TEORI_KEPERAWATAN_MENURUT_H
ILDEGARD_E_PEPLAU

https://mediaperawat.id/teori-dan-model-keperawatan-jean-watson.

https://www.academia.edu/34922646/TEORI_DAN_MODEL_KEPERAWATAN
_BETTY_NEUMAN

https://www.academia.edu/24242532/MAKALAH_KOMUNITAS_III_MODEL_
KONSEPTUAL_KEPERAWATAN_NOLLA_J_PENDER_MODEL_PROMOSI
_KESEHATAN

26

Anda mungkin juga menyukai