Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP TEORI JEAN WETSON

Disusun oleh : Kelompok 8C


Pujawati P17210223140
Putri Nasywa Aryani P17210223149
Putri Meilina Rahayu P17210224157
Rahul Nurholick P17210223144
Redita Dian Cahyani P17210224150

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
MALANG TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. karena atas berkat
ramat hidayah serta kehendak-Nya lah kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang kami hadapi. Namun berkat niat dan
tekat kami yang kuat, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tema yang kami angkat dari makalah ini adalah “KONSEP TEORI JEAN WATSON”
Kami menyadari, sebagai mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu
banyak belajar dalam penulisan makalah, makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari Dosen agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dan berguna.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Lawang, 1 September 2022

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................


DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang ...............................................................................
B. Tujuan ............................................................................................
C. Manfaat...........................................................................................
BAB II TUJUAN TEORI ...............................................................................
A. Definisi .........................................................................................
B. Konsep dasar .................................................................................
C. Lain – lain dikembangkan sesuai dengan keterkaitan topik .........

BAB III TINJAUAN KASUS .........................................................................

BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………….


BAB V PENUTUP …………………………………………………………..
A. Kesimpulan …………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………
C. Referensi/ Daftar rujukan yang digunakan ………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu
keperawatanmerupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan
harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa
berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean
Watson. 
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep utama keperawatan menurut Jean Watson?
2. Apakah ada faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan menurut Jean Watson?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep keperawatan menurut Jean Watson.
2. Mengetahui Faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan menurut Jean Watson.

      
BAB II
TINJAUN TEORI

A. Definisi
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human Science and
Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor
care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic perspective dan dikombinasikan
dengan dasar ilmu pengetahuan

B. Konsep Dasar
Menurut Jean Watson meyakini bahwa konsep dasar praktik caring adalah inti dari
keperawatan, hal ini merupakan fokus pemersatu dalam keperawatan. Intervensi keperawatan
yang terkait dengan perawatan manusia disebut sebagai carrative factors, yakni panduan yang
disebut Watson sebagai “Inti Keperawatan”.

C. Manfaat
Teori Jhon Watson dapat membantu kita dalam melakukan pemebleajaran keperawatan,semua
tentang keperawatan sudah di tulis oleh jhon watson dalam buku nya,hanya kita sebagai
mahasiswa tau dari fungsi buku itu
Bab 3
Tinjauan kasus

Ny.S, 70 tahun dilarikan kesebuah rumah sakit pemerintaholeh para tetangganya karena sesak
nafas dan batuk-batukberdahak saat sedang mencuci pakaian didepan rumahnya.Ny.S tampak
kurus, kulit kering, badan lemah dan pucat. Parapengantar mengatakan selama ini Ny.S tinggal
sendiri dirumah dan tidak punya keluarga lagi. Ny.S termasuk kurangmampu. Ny.S sehari-hari
bekerja sebagai pengumpul botol-botol yang akan dijual kepada pabrik pengolah plastik. Ny.
Stinggal dirumah yang sempit dan kurang ventilasi. Dan hasilpemeriksaan saat masuk rumah
sakit didapatkan data tekanandarah 80/60 mmHg, nadi 100 kali/menit,suhu 37 derajatCelcius,
pernafasan 25 kali/menit, dan sklera tampak pucat .Hasil pemeriksaan laboratorium darah
didapatkan Hb 10gr/dl,Ht 33%, leukosit 10000 ul,trombosit 140.000 ul danalbumin diperiksa
dengan hasil gr/dl. Dari rontgent dadamenunjukkan adanya TB paru.
Aplikasi keperawatan menurut teori Watson
1. Membentuk sistem nilai humanistik-altruisme.Selama ini klien tinggal sendiri, tidak
mempunya keluarga sehinggasulit berinteraksi dengan orang lain, perawat disini
berusahamemberikan kepercayaan kepada klien untuk membina hubungansaling percaya dengan
perawat
2. Menanamkan keyakinan dan harapanBerdasarkan hasil rontgent dada klien terkena penyakit
TBparu,dibutuhkan keyakinan kepada klien bahwa penyakit nya bisadisembuhkan dan harapan
hidupnya besar jika klien berobat denganteratur
3. Meningkatkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lainKlien selama ini tinggal sendiri
dirumahnya sehingga klien berorientasikepada dirinya sendiri tidak ada yang memperhatikan dan
klien jugatidak mendapatkan perhatian dari orang lain karena klien juga tidakmempunyai
keluarga,perawat berusaha untuk menjelaskan kepadaklien tentang pentingnya perduli dengan
kesehatan diri sendiri.
4. Membina hubungan saling percayaKlien selama ini tinggal sendiri sehingga sangat sulit untuk
percaya kepada oranglain,dibutuhkan pendekatan terapeutik agar klien dpt belajar mempercayai
perawat.
5. Mengembangkan dan saling menerima ekspresi perasaan positif dan negatif Karena kondisi
penyakit yang diderita klien saat ini,dibutuhkan untuk klienmengungkapkan perasaannya akan
kondisi penyakitnya ,baik perasaan takut ataukeinginan klien untuk sembuh.
6. Menggunakan metode ilmiah dalam menyelesaikan masalahKlien di nyatakan penyakit TB
paru, untuk itu diperlukan bagi klien untuk mengetahuiapa penyakit tsb,penyebab,dll serta
pengobatan yang nanti akan dilakukan oleh klien.
7. Meningkatkan proses pembelajaran interpersonal untuk meningkatkan tanggung jawab
kesehatan klienKlien tidak mempunyai keluarga sehingga perawat melakukan pendekatan
langsungkepada klien untuk dapat memelihara kesehatan dirinya.
8. Menciptakan suasana suportif , korektif dan protektif terhadap mental fisik, sosiokultural dan
sepiritualDibutuhkan dukungan, dorongan kepada klien agar bisa menjaga kesehatan dirinyadan
bisa aktifitas kembali seperti biasanya dari perawat karena klien selama hidupsendiri.
9.Membantu memenuhi kebutuhan dasarmanusiaKarena klien tidak mempunyai keluarga
sehinggapemenuhan kebutuhan dasar klien di rumahsakit dibantu oleh perawat10. Menghargai
kekuatan eksternal yang adadalam kehidupanSelama ini klien menghidupi dirinya sendiritanpa
dibantu orang lain, itu merupakankekuatan yang ada pada klien agar terusberusaha menjalani
kehidupan ini.
BAB IV
PEMBAHASAN

Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson

Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master
of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University of Colorado - Danver,
sertaPhD dalam Educational Psychology. Watson adalah pengarang banyak artikel,
chapter/tulisan -singkat dalam buku, dan buku lainnya. Hasil penelitiannya adalah tentang
manusia dan rasakehilangan.Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan
adalah “Human Science andHuman Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam
keperawatan adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic
perspective dan dikombinasikan dengandasar ilmu pengetahuan. Dalam keperawatan juga
dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistemsistem nilai, serta menggunakan seni perawatan
yang baik. Teori Jean Watson ini ternyatamerupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam
merawat pasien. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori JeanWatson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar
manusia yang salingberhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain.
Berdasarkan dari empatkebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna danmemiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnyadalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta
spiritual.
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
1.Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya secara
interpersonal.
2.Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat
memuaskanKebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3.Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah perbaikan
bagiindividu, serta keluarga.
4.Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja, tetapi
jugakemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5.Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan kepada
pasienuntuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.
6.Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan
keperawatanterintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang perilaku
manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada
mereka yang sakit.
7.Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan:

Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
A. Kemanusiaan (Human Beeing).
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi dirinya atau orang lain dalam
memberikanpelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau
mengerti danmembantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu
mempunyaifungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai
sempurna,karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi
perkembangannyadia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi
tersebut tidakberhasil, maka akan terjadi konflik (terutama kngi.onflik psikososial), yang
berdampak padaterjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan
asuhan, agar dapatditanggulangi.
B. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental, dan sosial yang baik. Akan
tetapiWatson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk
dimasukkandalam definisi sehat ini, yaitu:
· Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial seimbang/serasi
· Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkunganny
· Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan :
· Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
· Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakan dengan
apayang dialami.
C. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial.
Masyarakatmemberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan,
dan tujuan apayang harus dicapai. Nilai - nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial,
kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya
mempunyaiseseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat,
dankeperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai
beberapaorang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari
generasi kegenerasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping
yang unik terhadaplingkungan.
D. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan
penyakit,merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi
kesehatan awalnyasama dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak
dari dua area, yaitu:masalah penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang
tersedianya perawatankesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik
keperawatan. Salah satuasumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu
pengetahuan sangat berkontribusiterhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga
perawat perlu berkomitmen terhadappemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori,
praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negatif
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental,
fisik,sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

Penerapan Teori Jean Watson

Pengkajian:
Pengkajian biofisik (Lower order needs): makanan, cairan, eliminasi, dan ventilasi.
Bagaimana pasien menilai tubuhnya ?
- Apakah tubuhnya dalam batas normal sesuai dengan tinggi, berat, dan umur ?
- Apakah pasien cukup mengkonsumsi kalori untuk menjaga pertumbuhan yang normal ?
- Apakah dari pengkajian fisik, semua sistem berfungsi secara normal ?
- Apakah hasil laboratorium menunjukan defisiensi nutrisi ?
Pengkajian psikofisik (Lower order needs): aktifitas tubuh, seksualitas
- Apakah body imagenya realita ?
- Apakah ia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan umum sesuai dengan umurnya ?
Pengkajian psikofisik (Higher order needs): kebutuhan untuk berprestasi, dan berfiliasi
- Apakah hubungannya dengan kelompok sebaya memuaskan ?
- Bagaimana dia menilai kondisi seksualitasnya?
- Apakah lingkungan mendukung perkembangan pribadin
- Apakah pasien merasa mencintai dan dicintai ?
- Apakah pasien merasa mempunyai otonomi pada dirinya ?
Pengkajian interpersonal (Higher order needs): kebutuhan untuk aktualisasi diri
- Bagaimana perasaan pasien perasaan pasien mengenai dirinya ?
- Apakah dia menyukai dunianya ?
- Apakah dia merasa telah mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya ?
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat dijabarkan sesuai dengan masalah yang ditemukan adalah :

- Gangguan pada kebutuhan-kebutuhan biofisikal yang berhubungan dengan makanan, cairan,


eliminasi dan ventilasi.
- Gangguan konsep diri berhubungan dengan gangguan body image, rasa tidak percaya, dan lain-
lain, Rusaknya gangguan interaksi sosial dan Ketergantungan atau kemandirian yang belum
terselesaikan.
Perencanaan dan Implementasi
Pada perencanaan dan implementasi dianjurkan un tuk menggunakan “careative factor” :
- Membangun lingkungan yang “caring” melalui pemahaman yang empatik.
- Mengembangkan hubungan “helping - trust” dengan meningkatkan perhatian terhadap perasaan
takut terhadap hal - hal sebagai berikut: takut berat badan bertambah, marah terhadap rencana
pengobatan atau perawatan, kesal terhadap wibawa seorang tokoh.
- Menggunakan cara yang empati, hangat, dan sesuai untuk menciptakan komunikasi yang
terbuka
- Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching –learning” dengan melibatkan pasien, misal:
dalam merencanaan nutrisi
- Ajarkan pasien, bagaimana cara menghadapi konflik pada diri sendiri
- Fasilitasi hubungan dengan keluarganya yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan
kemandirian
- Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stres
- Bantu untuk mengenali masalah seksual
- Tingkatkan interaksi sosial pasien dan bantu untuk mengembangkan rasa puas dengan hasil
interaksinya tersebut
- Tekankan pada kepuasan terhadap kemampuan pribadi, dan jangan terlalu berharap terhadap
kesempurnaan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
Kemanusiaan (Human Beeing)
Kesehatan
Lingkungan social
Keperawatan
2. Sepuluh faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
· Membentuk sistem nilai humanistic altruistic
· Membangkitkan rasa percaya dan harapan
· Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain
· Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”
· Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negatif
· Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil
keputusan
· Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
· Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
· Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
· Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik,
sosial-kultural, serta spiritual.

B. Saran
Semoga model keperawatan Jean Watson ini bisa diterapkan dalam praktek keperawatan dan
semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, Mohon kritik dan saran kepada pembaca
demi kesempurnaan makalah.
C. Daftar Pustaka
Hj. Dyah Setyorini, Skp, Etn. (2005). Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Ajaran Teori
dan Model Keperawatan. Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan – Universitas Padjadjaran.
Hidayat A. dan Alimul A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai