Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PASIEN SAFETY

INFEKSI NOSOKOMIAL
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu: Ibu Tutik Herawati

Oleh:
Kelompok 1 - 1C
1. Mayang Lyan M. P17210223112
2. Femilia Sintani N. P17210224156
3. Nafrila Adien M. P17210223110
4. Redita Dian C.
5. Al-Shamud Akbar H. P17210223116
6. Rahul Nurcholik. P17210233144

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPOLOMA TIGA KEPERAWATAN MALANG
TAHUN 2023

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit selain untuk rnencari kesembuhan juga merupakan surnber dari
berbagai penyakit, yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung yang
berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan
rumah sakit, seperti udara, air, lantai, makanan dan benda-benda peralatan medis
maupuu non medis. Jadi infeksi yang mengenai seseorang dan infeksi tersebut
diakibatkan pengaruh dari lin. Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia
dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang
karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utamanya (Nugraheni &
Winarni, 2012).
Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat dirumah sakit dan
mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai
dirawat disebut infeksi nosokomial. Program pengendalian infeksi ini dapat
dikelompokan dalam tiga kelompok yaitu tindakan operasional, tindakan organisasi,
dan tindakan struktural. Tindakan operasional mencakup kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasarkan penularan/transmisi (Salawati, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah infeksi nosokomial?
2. Apa saja jenis infeksi nosokimial?
3. Apa saja dampak dari infeksi nosokimial?
4. Bagaimana proses infeksi nosokimial?
5. Apa saja komplikasi dari infeksi nosokimial?

1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Dapat mengkaji dan mengidentifikasi infeksi nosokimial.

B. Tujuan Khusus
1. Dapat memahami pengertian infeksi nosocomial.
2. Dapat memahami jenis-jenis infeksi nosocomial.
3. Dapat memahami apa saja dapak dari infeksi nosocomial.
4. Dapat mehami proses infeksi nosocomial.
5. Dapat memahai komplikasi dari infeksi nosocomial.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Infeksi Nosokomial
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang Disebabkan oleh mikroorganisme patogen
naik dari Uretra ke kandung kemih dan berkembangbiak serta Meningkat jumlahnya
sehingga menyebabkan infeksi Pada ureter dan ginjal. Keberadaan bakteriuria
Merupakan indikasi infeksi saluran kemih yaitu Terjadi pertumbuhan bakteri murni
sebanyak 100.000 colony forming units (cfu/ml) pada biakan Urin. Jenis bakteri
patogen penyebab bakteriuria Adalah Escherichia coli, Klebsiella, Proteus,
Pseudomonas, Enterobacter, Serratia, Streptococcus, Dan Staphylococcus. Infeksi
nosokomial saluran Kemih umumnya disebabkan ketidakmampuan Kandung kemih
untuk mengosongkan urine dan Penurunan mekanisme alamiah kandung kemih untuk
Mempertahankan sterilitas terhadap mikroorganisme.

2.2 Jenis Infeksi Nosokomial


Perawatan kesehatan modern menggunakan berbagai jenis perangkat serta
prosedur untuk merawat Pasien dan membantu mereka pulih. Infeksi dapat dikaitkan
dengan prosedur (seperti operasi) dan Perangkat yang digunakan dalam prosedur
medis, seperti kateter atau ventilator. Empat jenis infeksi nosokomial yang paling
umum terkait dengan perangkat atau prosedur pembedahan Meliputi: (i) infeksi aliran
darah primer (IADP), (ii) infeksi saluran kemih (ISK) terkait kateter. (iii) infeksi
Daerah operasi (IDO) dan (iv) Pneumonia terkait ventilator (VAP).
2.3 Dampak Infeksi Nosokomial
2.4 Proses Infeksi Nosokomial
Infeksi nosokomial merupakan kejadian yang sering terjadi di rumah sakit dan dapat
menimbulkan kerugian bagi pasien, keluarga dan rumah sakit itu sendiri. Salah satu
infeksi nosokomial yang sering terjadi adalah infeksi saluran kemih pada pasien-
pasien yang terpasang dower kateter. Faktor-faktor yang menyebabkan infeksi
nosokomial saluran kemih antara lain hospes, agent, prosedur pemasangan, lama
kateter terpasang dan kualitas perawatan kateter.Tingginya angka infeksi nosokomial
menjadi masalah yang penting di suatu rumah sakit karena dari infeksi nosokomial
tersebut kondisi pasien bisa menjadi buruk.

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Tinjauan Kasus
Pasien mengatakan merasakan perut mules tembus tulang belakang mulai pagi tanggal
25 Desember 2019, kemudian keluarga membawa pasien ke Puskesmas SP 4, sampai di
Puskesmas air ketuban sudah pecah namun pembukaan tidak kunjung naik sampai sore,
sehingga pasien dirujuk ke RSUD Manokwari, setelah sampai di RS pasien diperiksa dan
pasien mengambil keputusan untuk operasi. Pasien mengatakan sakit pada perut bagian
bawah karena luka bekas operasi,sakit dirasakan seperti di iris-iris, sakit dirasakan ketika
bergerak dengan skala 8, kemudian pasien mengatakan ASI belum lancar dan puting susu
tidak menonjol sehingga bayi susah untuk minum ASI, pasien mengatakan bagaimana
cara perawatan payudara agar puting susunya menonjol. Pasien nampak lemah, meringis
kesakitan, puting susu tidak menonjol,pasien bertanya tentang perawatan payudara.
Terpasang kateter, warna urin kuning, urin 1500 cc, ada luka bekas operasi.
3.2 Pembahasan
Perawat mengatakan bahwa selama dilakukan pemasangan kateter perawat tidak
pernah melakukan perawatan kateter pada pasien, dan dari hasil wawancara dengan
pasien mengatakan belum pernah dilakukan perawatan kateter oleh perawat, keduanya
mengatakan perawat hanya membuang urin yang ada didalam urin bag jika sudah penuh
dan menutupnya kembali tanpa dilakukan perawatan. Sehubungan dengan penerapan
patient safety yang harus diterapkan di rumah sakit dengan cara menurunkan bacteriuria
pada klien yang menggunakan kateter. Pelaksanaan perawatan kateter dilakukan mulai
dari pemasangan hingga dilepas. Perawatan kateter urin adalah perawatan hygiene
minimal sekali sehari dan lebih baik 2 kali per hari secara rutin, untuk itu sangat penting
untuk menerapkan perawatan kateter yang benar untuk mencegah infeksi.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, SC dan Bare, BG. 2008. Textbook of Medical-Surgical Nursing, 8Th ed,
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Sardi, A. (2021, March). Infeksi Nosokomial: Jenis Infeksi dan Patogen Penyebabnya. In
Seminar Nasional Riset Kedokteran (Vol. 2, No. 1).
Kasmad, K., Sujianto, U., & Hidayati, W. (2010). Hubungan Antara Kualitas Perawatan
Kateter Dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Saluran Kemih. Nurse Media Journal of
Nursing, 1(1).
Rosaliya, Y., & Suryani, M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi
Nosokomial Pada Pasien Luka Post Operasi Di Rsud Tugurejo Semarang. Karya Ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai