Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU KEPERAWATAN DASAR II

INFEKSI NOSOKOMIAL DAN SAFE PATIENT HANDLING

Disusun Oleh :
KELOMPOK A

1. TIAN NOPITA SARI (1001) 9. MUTIARA YERIVANDA (1017)

2. VANNY ANDIROZSE (1003) 10. FIZA ISOLPIA (1019)


3. FENY ANGRAINI (1005) 11. REFFY ANYATI (1021)
4. UTHARI CHINTYA (1007) 12. WERISKA OKTRIVANY (1023)
5. YESIKA SISILIA (1009) 13. MUKHLISIN PUTRA (1025)
6. PUTRI RAMADHANI (1011) 14. LILIAN MEUTYA (1027)
7. AMELIA JAMIRUS (1013) 15. LARA CLAUDYA (1029)
8. OLGA CITRA N (1015)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa ,
karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “INFEKSI NOSOKOMIAL
DAN SAFE PATIENT HANDLING”.

Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga
mengambil beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang


telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:

1. Yang terhormat Ibu Ns. Estika Ariany Maisa, M.kep selaku dosen mata
kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II

2. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun


proses penyelesaian makalah ini.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah


pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah
satu pedoman dalam proses pembelajaran. Namun, kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun
pembahasan dalam makalah ini, sehingga belum begitu sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan
tersebut sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Maret 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................. ................................ 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Infeksi Nosocomial ...................................................................... ..... 3

2.1.1 Pengertian Infeksi Nosokomial ............................................ 3


2.1.2 Kriteria Infeksi Nosocomial ................................................. 3
2.1.3 Penularan Infeksi Nosocomial ............................................ 4
2.1.4 Etiologi Infeksi Nosokomial ............................................... 6
2.1.5 Patogenesis Dan Patofisiologi Infeksi Nosokomial ............. 6
2.1.6 Siklus Terjadinya Infeksi Nosokomial ................................. 7
2.1.7 Pengendalian Infeksi Nosokomial ..................................... 10
2.1.8 Sumber Infeksi Nosokomial ............................................... 10
2.2 Safe Patient Handling .................................................. ..................... 11
2.2.1 Standar Patient Safety ........................................................ 12
2.2.2 Self Protection Dalam Pencegahan Infeksi Nasokomial .... 14
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 25

3.2 Saran ................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan diberikan di berbagai fasilitas kesehatan, mulai


dari fasilitas yang mempunyai peralatan yang sangat sederhana, sampai
yang memiliki teknologi modern. Meskipun telah ada perkembangan dalam
pelayanan di rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainya, infeksi terus pula
berkembang terutama pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Infeksi yang terjadi di rumah sakit disebut juga “Infeksi Nosokomial”,


yaitu infeksi yang diperoleh ketika seseorang dirawat di rumah sakit, tanpa
adanya tanda-tanda infeksi sebelumnya dan minimal terjadi 3 x 24 jam
sesudah masuk kuman.

Survey prevalensi yang dilakukan oleh WHO terhadap 55 rumah sakit


di 14 negara mewakili 14 daerah WHO (Eropa, Mediterania timur, Asia
Selatan – Timur, dan Pasifik Barat) menunjukkan rata-rata 8,7% pasien di
rumah sakit menderita infeksi nosokomial.

Tingkat infeksi nosokomial di Asia dilaporkan lebih dari 40% (Alvarado


2000). Sebagian besar infeksi nosokomial dapat dicegah dengan strategi-
strategi yang sudah ada:

1. Menaati praktek-praktek pencegahan infeksi yang direkomendasikan,


khususnya cuci tangan dan pemakaian sarung tangan.

2. Memperhatikan proses dekontaminasi dan pembersihan alat-alat


kotor yang diikuti dengan sterilisasi dan desinfeksi.

3. Meningkatkan keamanan pada area-area yang beresiko tinggi terjadi


infeksi nosokomial.

5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Infeksi Nosokomial ?
2. Apa saja kriteria Infeksi Nosokomial ?
3. Bagaimana penularan infeksi nosokomial ?
4. Bagaimana etiologi infeksi nosokomial ?
5. Bagaimana pathogenesis dan patofisiologi infeksi nosokomial ?
6. Bagaimana siklus terjadinya infeksi nosokomial ?
7. Bagaimana Pengendalian Infeksi Nosokomial ?
8. Bagaimana sumber infeksi nosocomial ?
9. Bagaiman safe patient handling ?
10. Bagaimana standar patient safety ?
11. Bagaimana cara perawat untuk melindungi diri dari infeksi nosokomial
dan apa saja alat-alat yang digunakan dalam self protection ?

1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian Infeksi Nosokomial
2. Mengetahui kriteria Infeksi Nosokomial
3. Mengetahui penularan infeksi nosokomial
4. Mengetahui etiologi infeksi nosokomial
5. Mengetahui pathogenesis dan patofisiologi infeksi nosocomial
6. Mengetahui siklus terjadinya infeksi nosokomial
7. Mengetahui pengendalian infeksi nosokomial
8. Mengetahui sumber infeksi nosocomial
9. Mengetahui safe patient handling
10. Mengetahui standar patient safety
11. Mengetahui cara perawat untuk melindungi diri dari infeksi nosokomial
dan apa saja alat-alat yang digunakan dalam self protection

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Infeksi Nosokomial


2.1.1 Pengertian Infenksi Nosokomial

Infeksi adalah peristiwa masuk dan penggandaan


mikroorganisme di dalam tubuh pejamu yang mampu menyebabkan
sakit (Perry & Potter, 2005; Linda Tietjen, 2004).

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat seseorang dalam


waktu 3x24 jam sejak mereka masuk rumah sakit (Depkes RI, 2003).
Infeksi nosokomial diakibatkan oleh pemberian layanan kesehatan
dalam fasilitas perawatan kesehatan. Rumah sakit merupakan satu
tempat yang paling mungkin mendapat infeksi karena mengandung
populasi mikroorganisme yang tinggi dengan jenis virulen yang
mungkin resisten terhadap antibiotik (Perry & Potter, 2005).

2.1.2 Kriteria Infeksi Nosokomial

Kriteria infeksi nosokomial (Depkes RI, 2003), antara lain:

1. Waktu mulai dirawat tidak didapat tanda-tanda klinik infeksi


dan tidak sedang dalam masa inkubasi infeksi tersebut.

2. Infeksi terjadi sekurang-kurangnya 3x24 jam (72 jam) sejak


pasien mulai dirawat.

3. Infeksi terjadi pada pasien dengan masa perawatan yang


lebih lama dari waktu inkubasi infeksi tersebut.

4. Infeksi terjadi pada neonatus yang diperoleh dari ibunya


pada saat persalinan atau selama dirawat di rumah sakit.
5. Bila dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda infeksi dan
terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di

7
2.1.7 Pengendalian Infeksi Nosokomial

Pengendalian infeksi nosokomial bertujuan untuk menekan dan


memindahkan perkembangan infeksi pada penderita yang sedang
dirawat di rumah sakit ataupun mengurangi angka infeksi yang terjadi
di rumah sakit. Sebagian infeksi nosokomial ini dapat dicegah dengan
strategi yang telah tersedia secara relatif murah, yaitu:

a) Menaati praktik pencegahan infeksi yang dianjurkan, terutama


kebersihan dan kesehatan tangan serta pemakaian sarung tangan
b) Memperhatikan dengan seksama proses yang telah terbukti bermanfaat

untuk dekontaminasi dan pencucian peralatan dan benda lain yang kotor,

diikuti dengan sterilisasi atau desinfektan tingkat tinggi

c) Meningkatkan keamanan dalam ruang operasi dan area berisiko


tinggi lainnya sebagaiman kecelakaan perlukaan yang sangat
serius dan paparan pada agen penyebab infeksi sering terjadi
(Linda Tietjen, 2004; Darmadi, 2008).

2.1.8 Sumber Infeksi Nosokomial

Sumber infeksi nosocomial dapat dibagi menjadi 4 bagian antara lain :

a. Petugas rumah sakit (prilaku)


Kurang memahami cara penularan penyakit

Kurang memperhatikan kebersihan

Kurang atau tidak memperrhatikan teknik aseptic


dan antiseptic
Menderita penyakit tertentu

Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah


melakukan pekerjaan
b. Alat yang dipakai

Kotor

14
Rusak

Penyimpanan kurang

baik Dipakai berulang kali

Kadaluarsa
c. Pasien

Kondisi yang sangat


lemah Kebersihan kurang

Menderita penyakit kronis

Menderita penyakit menular

d. Lingkungan

Tidak ada sinar matahari/ penerangan yang


masuk Ventilasi udara kurang baik
Tuangan lembab

Banyak serangga

2.2 Safe Patient Handling

Keselamatan (safety) sangat penting dalam memberikan asuhan

keperawatan baik dirumah sakit, puskesmas dan lain – lain. Keselamatan

pasien merupakan prioritas utama. Keamanan dan keselamatan pasien

merupakan hal yang mendasar yang perlu diperhatikan oleh tenaga medis

saat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. (Depkes, 2008).

Setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien hendaklah

memberikan dampak positif dan tidak merugikan pasien.oleh karena itu

perlu adanya standar dalam pelayanan supaya dapat melindungi hak pasien

dan menerima pelayanan yang baik sebagai pedoman bagi tenaga kesehatan

keperawatan dalam memberi asuhan keperawatan kepada pasien.

Menurut uandang – undang kesehatan pasal 43 no 36 tahun 2009 yang


dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam

15
rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada pasien secara aman
termasuk didalamnya pengkajian mengenai resiko, identifikasi,
menajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden.

Isu atau elemen penyebab kesalahan yang paling umum dalam


pateient safety antara lain :

a. Adverse drug event (ADE)/ medication errors (ME) atau


ketidakcocokan obat/ Kesalahan pengobatan
b. Restraint Use atau Kendali penggunaan
c. Nosocomial infections atau infeksi nosokomial
d. Kecelakaan operasi
e. Keamanan produk darah/ administrasi
f. Tekanan ulkus
g. Program imunisasi
h. Terjatuh

2.2.1 Standar pasient safety


Setiap perawat menerapkan prinsip keselamatan pasien antara lain :
a) Ketetapan identifikasi pasien
Kesalahan karena keliru pasien sebenarnya disemua aspek

diagnosis dan pengobatan. Keadaan dapat mengarahkan terjadinya

error atau kesalahan dalam mengidentifikasi pasien dalam keadaan

terbius, mengalami disorientasi, atau dalam keadaan tidak sadar.

Perawat harus mengidentifikasi seluruh pasien yang di rawat


di RS dengan benar :

Memastikan identitas pasien sebagai individu yang


akan menerima pelayanan atau pengobatan

Memastikan kesesuaian pelayanan atau pengobatan


terhadap individu tersebut

16
Proses identifikasi dilakukan untuk mengidentifikasi
pasien pada saat :
Pemberian obat, darah atau produk darah

Pengambilan darah dan spesimen lain untuk


pemeriksaan klinis; atau

Tindakan lain (pembedahan, non pembedahan,


pemeriksaan klinis dan penunjang)

Identifikasi pasien mencakup 3 detail wajib yaitu Nama


pasien, Tanggal lahir / umur, Nomor rekam medis pasien.

b) Peningkatan Komunikasi Efektif


Komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap dan
jelas dan dipahami oleh penerima pesan akan mengurangi
kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.
Komunikasi dapat secara elektronik, lisan atau tertulis.
Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah
perintah diberikan secara lisan dan melalui telepon.

c) Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai

Obat yang harus diwaspadai adalah obat yang sering


menyebabkan terjadi kesalahan / kesalahan serius (sentinel
event) serta obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak
yang tidak diinginkan.

d) Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi


Seorang perawat harus mengetahui lokasi pasien,

mengetahui dengan benar dan baik procedure menurut SOP


dan tepat dalam mengeidentifikasi pasien yang akan dioperasi.

17
satu gaun pelindung dipakai untuk menangani satu pasien
cara memakai gaun pelindung/ bedah mengikuti proses tanpa
singgung, yaitu dengan mengusahakan agar bagian luar gaun
tidak bersinggungan langsung dengan kulit tubuh pemakai

hanya bagian luar gaun saja yang boleh terkontaminasi, karena

tujuan pemakaian gaun untuk melindungi pemakai dari infeksi

hanya bagian depan atas gaun bedah ( di atas pinggang) saja

yang dianggap steril dan boleh bersinggungan dengan lapangan

celemek kedar air di pakai di sebelah


Persiapan :
baju pelindung steril

sarung tangan steril

handuk /lap steril

cuci tangan steril

Tindakan :
keringkan tangan dan lengan satu persatu secara
bergantian, dimulai dari tangan, kemudian lengan bawah
memakai handuk steril
jaga agar tangan tidak menyentuh gaun pelindung. Taruh lap/
handuk steril yang telah digunakan pada suatu wadah/ember

ambil gaun pelindung dengan memegang bagian dalam,


yaitu pada bagian pundak

biarkan gaun pelindung terbuka, masukkan tangan-tangan


ke dalam lubang

upayakan posisi lengan terletak setinggi dada, menjauh


dari tubuh
gerakkan lengan dan tangan ke dalam gaun pelindung

tutup/ikat bagian belakang gaun dengan bantuan petugas


lain yang tidak steril

28
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat


seseorang dalam waktu 3x24 jam sejak mereka masuk rumah
sakit (Depkes RI, 2003). Infeksi nosokomial diakibatkan oleh
pemberian layanan kesehatan dalam fasilitas perawatan
kesehatan. Rumah sakit merupakan satu tempat yang paling
mungkin mendapat infeksi karena mengandung populasi
mikroorganisme yang tinggi dengan jenis virulen yang mungkin
resisten terhadap antibiotik (Perry & Potter, 2005).

3.2 Saran
Bagi seorang perawat harus mengikuti SOP dan aturan
yang telah dibuat baik Menkes RI maupun organisasi PPNI
sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya infeksi.

29
DAFTAR PUSTAKA

Maryunani,Anik. 2011. keterampilan dalam Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta :


Trans Info Media

Potter , P.A & Peery, A.G 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan;
Konsep, proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. Alih Bhasa
: Yusmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.
Rahma,futia. 2010. Infeksi nosocomial. Unila.

30

Anda mungkin juga menyukai