Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INFEKSI NOSOKOMIAL

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Muhammad Firdaus, S.Kep, MMR

DISUSUN OLEH :
1. Saripah Nuraini
2. Savira Ramalldah
3. Selda Fitri
4. Silvia Siska Rahayu DLY
5. Soci Wisma Sari
6. Syarifah Annisatun Jariah
7. Taufik Ridho Saputra
8. Yahdina Afriany
9. Zahara Ossa Alwardah

STIKES AWAL BROS PEKANBARU


PRODI RADIOLOGI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami anggota kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “INFEKSI NOSOKOMIAL”.
Perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada : Bapak Dosen mata kuliah
Keperawatan Radiologi atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan
kami,demikian pula kepada teman-teman yang turut memberi sumbang saran dalam
penyelesaian makalah sebagaimana yang kami sajikan. Kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami yang
memohon saran dankritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semogamakalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Pekanbaru,22 April 2021

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
2.1 Defenisi Infeksi Nosokomial....................................................................................... 6
2.2 Diagnosa Infeksi Nosokomial ..................................................................................... 7
2.3 Gejala Infeksi Nosokomial .......................................................................................... 7
2.4 Penyebab Infeksi Nosokomial ..................................................................................... 8
2.5 Faktor Memengaruhi Proses Infeksi ........................................................................... 9
2.6 Pencegahan terhadap Infeksi Nosokomial ................................................................ 10
2.7 Infeksi secara umum dan Infeksi Nosokomial .......................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSAKA................................................................................................................. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah infeksi pada umumnya digunakan untuk mengartikan penumpukan dan
pelipatgandaan bakteri, serta mikro organisme lain dalam jaringan atau pada permukaan
tubuh tempat mereka dapat menyebabkan efek merugikan. Jika respon tuan rumah kecil
atau tidak ada, biasanya disebut kolonisasi. Sepsis berarti hadirnya radang,
pembentukan nanah, dan tanda kesakitan lain dalam luka yang dikolonisasi oleh
mikroorganisme serta dalam jaringan yang padanya infeksi itu telah menyebar.
Nosokomial berasal dari kata Nosos yang berarti penyakit dan kooeo yang
berarti merawat. Nosokomion berarti tempat untuk merawat penyakit atau rumah sakit,
sehingga nosokomial berarti yang berhubungan dengan rumah sakit dan infeksi
nosokomial berarti infeksi yang berasal dari atau terjadi di rumah sakit .
Infeksi Nosokomial merupakan infeksi banyak terjadi pada penderita yang
dirawat di rumah sakit dan merupakan penyebab penyakit kesakitan dan kematian
terutama pada penderita dengan imuno compromise. Secara umum, pasien yang masuk
rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan
bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan
infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit baru
disebut infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar
tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah
ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection
atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya
(Siregar, 2004).

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari infeksi nosokomial?
2. Apa saja Syarat Menegakkan Diagnosa Infeksi Nosokomial
3. Apa saja Gejala Infeksi Nosokomial ?
4. Penyebab Infeksi Nosokomial ?
5. Apa saja faktor yang dapat memengaruhi proses infeksi ?
6. Begaimana tindakan pencegahan terhadap infeksi nosokomial ?
7. Apa Perbedaan antara infeksi secara umum dan infeksi Nosokomial ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
terstruktur mata kulia Konsep Dasar Kebidanan 1 (KDK 1).

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui definisi dari Infeksi Nosokomial
2. Untuk mengetahui Syarat Menegakkan Diagnosa Infeksi Nosokomial
3. Untuk mengetahui Apa saja Gejala Infeksi Nosokomial
4. Untuk mengetahui Penyebab Infeksi Nosokomial
5. Untuk mengetahui Apa saja faktor yang dapat memengaruhi proses infeksi
6. Untuk mengetahui tindakan pencegahan infeksi nosokomial
7. Untuk mengetahui Apa Perbedaan anatara infeksi secara umum dan infeksi
Nosokomial

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Infeksi Nosokomial


Infeksi Nosokomial (Nosocomial Infections atau Hospital-Acquired Infections)
adalah suatu infeksi yang diperoleh/dialami pasien selama dia dirawat di rumah sakit
dan infeksi itu tidak ditemukan/diderita pada saat pasien masuk rumah sakit Infeksi
Nosokomial sangat nyata merupakan penyebab kesakitan dan kematian. Infeksi
nosokomial dapat terjadi oleh karena tindakan instrumenisasi ataupun intervensi pada
saat dirawat di rumah sakit, misalnya pemasangan kateter, infus, tindakan-tindakan
operatif lainnya.
Infeksi oportunistik terjadi pada penderita yang mengalami immuno
compromise yang dirawat di rumah sakit, infeksi biasa berasal dari luar dan dari dalam
penderita sendiri yang disebabkan oleh kerusakan barier mukosa. Infeksi nosokomial
transmisi berasal dari dokter, perawat dan pelayan medik yang lain bisa berasal dari
tangan yang tidak steril, infeksi dari makanan, minuman atau ventilasi, kateter dan alat
endoscope ataupun tindakan invasif yang lain.
Infeksi Nosokomial mempunyai angka kejadian 2 – 12% (rata-rata 5%) dari
semua penderita yang dirawat di rumah sakit. Angka kematian 1-2 % dari semua kasus
yang dirawat di rumah sakit di USA 1,5 juta pertahun dan meninggal 15.000 orang.
Organisasi utama yang menyebabkan infeksi nosokomial meliputi Pseudomonas
aeruginosa (13%), Staphylococcus aereus (12%), staphylococcus koagulase-negatif
(10%), Candida (10%), enterococci (9%), dan enterobacter (8%). Di negara
berkembang angka kejadian infeksi Nosokomial belum bayak diketahui dengan pasti
(Siregar, 2004).

6
2.2 Diagnosa Infeksi Nosokomial
Dokter akan mendiagnosis infeksi nosokomial dengan melakukan wawancara
medis, , kemudian melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi pasien dan
ada tidak tanda infeksi lokal pada kulit. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan
melakukan pemeriksaan penunjang berikut:
1. Tes darah, untuk mendeteksi tanda infeksi dari kadar sel-sel darah
2. Tes urine, untuk mengetahui ada tidaknya infeksi pada saluran kemih, termasuk
untuk melihat jenis bakteri yang menginfeksi
3. Tes dahak, untuk mengetahui jenis bakteri yang menginfeksi saluran
pernapasan
4. Kultur darah, dahak, atau cairan luka operasi, untuk memastikan keberadaan
dan jenis dari bakteri, jamur, atau parasit yang menyebabkan infeksi
5. Pemindaian CT scan, MRI, USG, atau Rontgen, untuk mendeteksi ada tidaknya
kerusakan dan tanda infeksi pada organ-organ tertentu

2.3 Gejala Infeksi Nosokomial


Gejala yang diderita oleh penderita infeksi nosokomial dapat bervariasi,
tergantung penyakit infeksi yang terjadi. Gejala yang dapat muncul antara lain:
1. Demam
2. Ruam di kulit
3. Sesak napas
4. Denyut nadi yang cepat
5. Tubuh terasa lemas
6. Sakit kepala
7. Mual atau muntah

7
2.4 Penyebab Infeksi Nosokomial
Infeksi nosokomial disebabkan oleh bakteri yang ada di rumah sakit. Bakteri
tersebut bisa didapat dari orang lain yang ada di rumah sakit, bakteri yang menjadi flora
normal (bakteri yang secara normal ada di dalam tubuh dan pada keadaan normal tidak
menyebabkan gangguan) orang itu sendiri, atau bakteri yang mengontaminasi
lingkungan dan alat-alat di rumah sakit. Selain bakteri, jamur, virus, atau parasit juga
dapat menjadi penyebab infeksi nosokomial.
Bakteri yang resisten adalah ketika antibiotik menjadi kurang efektif untuk
membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak
sesuai dengan anjuran dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan
mengakibatkan bakteri yang ada di dalam tubuh manusia berubah karakter dan menjadi
tahan terhadap antibiotik. Rumah sakit merupakan tempat berbagai jenis pasien,
sehingga bakteri yang resisten tersebut dapat menyebar di lingkungan rumah sakit dan
akan lebih sulit untuk ditangani bila menjangkiti seseorang.

8
2.5 Faktor Memengaruhi Proses Infeksi
Berikut faktor yang mempengaruhi proses infeksi menurut Hidayat (2006),yaitu :
1. Sumber Penyakit. Sumber penyakit dapat mempengaruhi apakahinfeksi
berjalan dengan cepat atau lambat.
2. Kuman Penyebab. Kuman penyebab dapat menentukan jumlahmikroorganisme,
kemampuan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh,dan virulensinya.
3. Cara membebaskan sumber dari kuman. Cara membebaskan kumandapat
menentukan apakah proses infeksi cepat teratasi ataudiperlambat, seperti tingkat
keasaman (pH), suhu, penyinaran(cahaya), dan lain-lain.
4. Cara penularan. cara penularan seperti kontak langsung, melaluimakanan atau
udara, dapat menyebabkan penyebaran kuman ke dalamtubuh.
5. Cara masuknya kuman. Proses penyebaran kuman berbeda, tergantungdari sifatnya.
Kuman dapat masuk melalui saluran pernafasan, saluranpencernaan, kulit, dan lain-
lain.
6. Daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang baik dapat memperlambatproses infeksi
atau mempercepat proses penyembuhan. Demikian pulasebaliknya, daya tahan
tubuh yang buruk dapat memperburuk prosesinfeksi.Selain faktor-faktor diatas,
terdapat faktor lain seperti status gizi ataunutrisi, tingkat stres pada tubuh, faktor
usia, dan kebiasaan yang tidak sehat.

9
2.6 Pencegahan terhadap Infeksi Nosokomial
Infeksi adalah mencegah dan mendeteksi infeksi pada pasienyang beresiko
infeksi. Pencegahan infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularaninfeksi mikroorganisme dari
lingkungan rumah sakit .Cara pencegahan infeksi (Kewaspadaan Isolasi)Berikut cara
pencegahan infeksi , yaitu :
a. Mencuci tanganMencuci tangan sebaiknya dilakukan pada air yang mengalir
dandengan sabun yang digosokkan selama 15 sampai 20 detik. Mencucitangan
dengan sabun biasa dan air bersih adalah sama efektifnyamencuci tangan
dengan sabun antimikroba. Ada beberapa kondisi yangmengharuskan petugas
kesehatan menggunakan sabun antiseptik ini,yaitu saat akan melakukan
tindakan invasif, sebelum kontak denganpasien yang dicurigai mudah terkena
infeksi (misalnya: bayi yang barulahir dan pasien yang dirawat di ICU).
b. Penggunaan alat pelindung diri
c. Alat pelindung diri yang paling baik adalah yang terbuat dari bahanyang telah
diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus oleh cairan.
1. Sarung Tangan
Sarung tangan melindungi tangan dari bahan yang dapatmenularkan
penyakit dan dapat melindungi pasien darimikroorganisme yang
terdapat di tangan petugas kesehatan.
2. Masker
Masker dipakai untuk mencegah percikan darah atau cairan
tubuhmemasuki hidung atau mulut petugas kesehatan, juga menahan
cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan berbicara, bersindan
batuk.
3. Pelindung mata dan wajah
Pelindung mata dan wajah harus dipakai pada prosedur yangmemiliki
kemungkinan terkena percikan darah atau cairan tubuh.Pelindung mata
harus jernih, tidak mudah berembun, tidakmenyebabkan distorsi, dan
terdapat penutup disampingnya.
4. Gaun pelindung

10
Pemakaian gaun pelindung terutama untuk melindungi baju dankulit
petugas kesehatan dari sekresi respirasi. Gaun pelindung jugaharus
dipakai saat ada kemungkinan terkena darah, cairan tubuh.
5. Apron
Apron terbuat dari karet atau plastik, merupakan penghalang tahanair
sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan. Apron
harusdikenakan dibawah gaun pelindung ketika melakukan
perawatanlangsung pada pasien, membersihkan pasien atau
melakukanprosedur saat terdapat risiko terkena tumpahan darah dan
cairantubuh.
d. Praktik keselamatan kerja Praktik keselamatan kerja berhubungan dengan
pemakaianinstrumen tajam seperti jarum suntik, dll.
e. Perawatan pasien Perawatan pasien yang sering dilakukan meliputi
tindakan:pemakaian kateter urin, pemakaian alat intravaskular, transfusi
darah,pemasangan selang nasogastrik, pemakaian ventilator dan perawatanluka
bekas operasi. Kateterisasi kandung kemih membawa risiko tinggiterhadap
infeksi saluran kemih (ISK). Penggunaan alat intravascular

11
2.7 Infeksi secara umum dan Infeksi Nosokomial
Infeksi secara umum adalah penyakit atau kondisi kesehatan yang disebabkan
oleh serangan mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, fungi (jamur), atau parasit. Di
dalam tubuh manusia yang sehat, sebenarnya terdapat mikroorganisme, seperti bakteri
dan parasit di dalam mulut atau usus.
Infeksi nosokomial merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman
dari rumah sakit. Infeksi ini umumnya lebih serius dan menimbulkan gejala lebih berat
dibandingkan dengan infeksi kuman yang didapat dari lingkungan luas di luar rumah
sakit. Seseorang dikatakan mengalami infeksi nosokomial jika infeksinya didapat
ketika berada atau menjalani perawatan di rumah sakit. Infeksi nosokomial bisa terjadi
pada pasien, perawat, dokter, serta pekerja atau pengunjung rumah sakit.

12
BAB III
PENUTUP

Nosokomial berasal dari Bahasa Yunani, dari kata nosos yang artinya penyakitdan
Komeo yang artinya merawat. Nosokomion berarti tempat untuk untukmerawat/rumah sakit.
Jadi, infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai infeksiyang diperoleh atau terjadi di rumah
sakit. Infeksi nosokomial saat inimerupakan salah satu penyebab meningkatnya angka
kesakitan (morbidity)dan angka kematian (mortility) di rumah sakit sehingga dapat menjadi
masalahkesehatan baru, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Infeksiini dikenal
pertama kali pada tahun 1847 oleh Semmelweis dan saat ini tetapmenjadi masalah yang cukup
menyita perhatian.Faktor yang memengaruhi terjadinya infeksi nosokomial menurut
Hidayat(2006) antara lain, sumber penyakit, kuman penyebab, cara pembebasansumber dari
kuman, cara masuknya kuman dan daya tahan tubuh. Sedangkanfaktor yang memengaruhi
terjadinya infeksi nosokomial menurut Darmadi(2008), yaitu factor instrinsik, factor
keperawatan, dan factor mikroba.
Proses terjadinya infeksi nosokomial terjadi karena transmisi langsung dantidak
langsung. Sedangkan tahapan terjadinya infeksi yaitu tahap rentan, tahapinkubasi, tahap klinis
dan tahap akhir penyakit. Tahap akhir penyakit inimenentukan keadaan penderita karena
penderita dapat sembuh sempurna,sembuh dengan obat, menjadi pembawa sehingga masih
memiliki potensisumber penularan atau kematian.
Pencegahan infeksi adalah mencegah dan mendeteksi infeksi pada pasien yangberesiko
infeksi. Pencegahan infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai suatuusaha yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksimikroorganisme dari lingkungan rumah
sakit. Cara mencegahnya yaitu mencuci tangan, penggunaan alat pelindung diri, praktik
keselamatan kerja,perawatan pasien, dan penggunaan antiseptic serta dekontaminasi.

13
DAFTAR PUSAKA

https://www.academia.edu/31878303/MAKALAH_INFEKSI_NOSOKOMIAL

https://www.halodoc.com/kesehatan/infeksi-nosokomial

https://id.scribd.com/doc/84449673/MAKALAH-Infeksi-nosokomial-73-2

https://www.alodokter.com/infeksi-nosokomial

14

Anda mungkin juga menyukai