Dosen Pembimbing:
Reni Suherman, S.Kep.,Ners.,M.Kep.Sp.Mat
Disusun Oleh:
Kelompok 5 Kelas 2A DIPLOMA III KEPERAWATAN
Muhamad Yusuf Abdillah 32722001D19063
Muhammad Fauza Alamsyah 32722001D19065
Muhammad Ramdan Fauzi 32722001D19067
Nabila Natisya 32722001D19069
Neneng Pauziah 32722001D19071
Neng Cindy Sri Mulyani 32722001D19073
Neng Nika Agustiani 32722001D19075
Nida Khofia Pratiwi 32722001D19077
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “MANAJEMEN PENCEGAHAN
INFEKSI NASOKOMIAL” ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari
mata kuliah Manajemen Patient Safety Program Studi Diploma III Keperawatan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................... 15
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit selain untuk rnencari kesembuhan juga merupakan
surnber dari berbagai penyakit, yang berasal dari penderita maupun dari
pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan
berkembang di lingkungan rumah sakit, seperti udara, air, lantai, makanan
dan benda-benda peralatan medis maupuu non medis (Nugraheni, dkk,
2012). Hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi silang karena kuman-
kuman, virus, dan sebagainya akan masuk ke dalam tubuh penderita yang
sedang dalam proses asuhan keperawatan dengan mudah (Darmadi, 2008).
Penderita yang sedang dalam proses perawatan di rumah sakit, baik
dengan penyakit dasar tunggal maupun penderita dengan penyakit dasar
lebih dari satu, secara umum keadaan umumnya tentu tidak/kurang baik,
sehingga daya tahan tubuhnya menurun. Infeksi adalah masuk dan
berkembangnya mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit
yang disertai dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik (Potter &
Perry, 2005). Oleh karena itu, di dalam makalah ini membahas tentang
infeksi yang ada di rumah sakit atau biasa disebut dengan infeksi
nosokomial.
Kebutuhan untuk pengendalian infeksi nosokomial akan semakin
meningkat terlebih lagi dalam keadaan sosial ekonomi yang kurang
menguntungkan seperti yang telah dihadapi Indonesia saat ini. Indikasi
rawat pasien akan semakin ketat, pasien akan datang dalam keadaan yang
semakin parah, sehingga perlu perawatan yang lebih lama yang juga
berarti pasien dapat memerlukan tindakan invasif yang lebih banyak.
Secara keseluruhan berarti daya tahan pasien lebih rendah dan pasien
cenderung untuk mengalami berbagai tindakan invasif yang akan
memudahkan masuknya mikroorganisme penyebab infeksi nosocomial.
2
Saat ini, masalah infeksi nosokomial makin banyak mendapat
perhatian para ahli karena di samping dapat meningkatkan morbilitas
maupun mortalitas, juga menambah biaya perawatan dan obat-obatan,
waktu dan tenaga yang pada akhirnya akan membebani pemerintah/rumah
sakit, personil rumah sakit maupun penderita dan keluarganya. Hal ini
jelas bertentangan dengan kebijaksanaan pembangunan bidang kesehatan
yang justru menekankan peningkatan efisiensi pelayanan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari infeksi nosokomial?
2. Apa saja faktor yang dapat memengaruhi proses infeksi?
3. Bagaimana proses terjadinya infeksi nosokomial?
4. Begaimana tindakan pencegahan terhadap infeksi nosokomial?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi dari infeksi nosokomial.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses
infeksi.
3. Untuk mengetahui proses terjadinya infeksi nosokomial.
4. Untuk mengetahui tindakan pencegahan infeksi nosokomial.
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. Kewaspadaan Isolasi
1. Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan standar berlaku untuk semua pasien, kemungkinan
atau terbukti infeksi, setiap waktu di semua unit pelayanan
kesehatan. Kewaspadaan standar disusun untuk mencegah kontaminasi
silang sebelum diagnosis diketahui dan beberapa merupakan praktek
rutin, meliputi :
11
a. Kebersihan tangan/Hand hygiene
Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, masker, goggle (kaca
mata pelindung), face shield (pelindung wajah), dan gaun
b. Peralatan perawatan pasien
c. Pengendalian lingkungan
d. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
e. Kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan
f. Penempatan pasien
g. Hygiene respirasi/Etika batuk
h. Praktek menyuntik yang aman
i. Praktek pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal fungsi
A. Kesimpulan
Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah
sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat
atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial. Infeksi
nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di
negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-
penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama.
Faktor Penyebab perkembangan infeksi nosokomial yaitu Agen
infeksi, Respon dantoleransi tubuh pasien, Infeksi melalui kontak langsung
dan tidak langsung, Resistensi antibiotika dan Faktor alat.
B. Saran
Diharapkan kepada penentu kebijakan dalam hal ini rumah sakit
agar memfasilitasi alat yangdibutuhkan dalam mencegah infeksi
nosokomial di rumah sakit dan mengurangi beban kerja perawat agar dapat
melakukan upaya pencegahan infeksi nosokomial dengan baik, dan kepada
perawat pelaksana agar berupaya dengan baik dalam mencegah
infeksinosokomial di rumah sakit seperti:
1. Sterilisasi alat kesehatan agar mengurangi dampak dari penularan
infeksi nosokomial.
2. Melakukan sanitasi lingkungan sekitar dengan baik dan benar,
3. Serta penanganan pasien infeksi sesuai dengan prosedur.
16
DAFTAR PUSTAKA