Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA

PENYULUHAN APENDISITIS
Rianty Damayanti Ruhiat 191FK03024
Pengertian
Apendisitis adalah suatu proses obstruksi yang disebabkan oleh benda
asing batu feses kemudian terjadi proses infeksi dan disusul oleh
peradangan dari apendiks verivormis (Nugroho, 2011). Apendisitis
merupakan peradangan yang berbahaya jika tidak ditangani segera bisa
menyebabkan pecahnya lumen usus (Williams & Wilkins, 2011).
Apendisitis adalah suatu peradangan yang berbentuk cacing yang
berlokasi dekat ileosekal (Reksoprojo, 2010).
Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau
umbai cacing. Infeksi ini bisa mengakibatkan peradangan akut sehingga
memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang
umumnya berbahaya
• Gejala Apendisitis
Gejala penyakit usus buntu yang biasanya dialami pengidap, antara lain:
Nyeri perut mendadak yang dimulai di sisi kanan perut bagian bawah.Nyeri perut
yang bermula di sekitar pusar, lalu berpindah ke perut kanan bawah.Nyeri perut
kanan bawah yang terasa semakin buruk saat batuk, berjalan, atau bergerak.Mual
dan muntah.Kehilangan nafsu makan.Demam.Konstipasi atau diare.Kembung.Lokasi
rasa sakit bisa bervariasi, tergantung pada usia dan posisi usus buntu pengidap. Bagi
wanita hamil, rasa sakit mungkin terasa di perut bagian atas karena posisi usus
buntu lebih tinggi selama kehamilan
Penyebab Penyakit Usus Buntu
Penyakit usus buntu terjadi karena rongga usus buntu mengalami infeksi. Dalam
kondisi ini, bakteri berkembang biak dengan cepat sehingga membuat usus buntu
meradang, bengkak, hingga bernanah. Banyak faktor yang diduga membuat
seseorang mengalami radang usus buntu, di antaranya:
Hambatan pada pintu rongga usus buntu
Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran
pencernaan atau di bagian tubuh lainnya
Tinja atau pertumbuhan parasit yang menyumbat rongga usus buntu
Cedera pada perut.
Kondisi medis, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.
Kendati demikian, penyebab penyakit usus buntu tetap belum dapat dipastikan.
Pengobatan Penyakit Usus Buntu
Langkah pengobatan utama untuk penyakit usus buntu adalah melalui prosedur operasi
pengangkatan usus buntu, atau yang dikenal dengan istilah apendektomi. Namun sebelum
dilakukan operasi, penderita biasanya diberi obat antibiotik untuk mencegah terjadinya
infeksi, terutama pada usus buntu yang belum pecah namun sudah terbentuk abses.
Sedangkan pada usus buntu yang ringan, pemberian antibiotik sebelum operasi dapat
memulihkan kondisi sebagian pasien, sehingga operasi tidak perlu dilakukan.
Terdapat dua cara dalam melakukan apendektomi, yaitu secara laparoskopi atau operasi
lubang kunci, dan bedah terbuka atau laparotomi. Kedua teknik bedah tersebut diawali
dengan melakukan bius total pada pasien. Operasi usus buntu dengan laparoskopi dilakukan
dengan membuat beberapa sayatan kecil sebesar lubang kunci pada perut, untuk memasukkan
alat bedah khusus yang dilengkapi kamera untuk mengangkat usus buntu. Operasi ini lebih
disukai karena proses pemulihannya lebih singkat. Operasi jenis ini juga dianjurkan pada
penderita lansia atau obesitas.
Komplikasi yang terjadi pada apendisitis menurut Smeltzer dan
Bare (2009). yaitu :
a. Perforasi
Perforasi berupa massa yang terdiri dari kumpulan apendiks,
sekum, dan letak usus halus. Perforasi terjadi 70% pada kasus
dengan peningkatan suhu 39,50C tampak toksik, nyeri tekan
seluruh perut dan leukositosis meningkat akibat perforasi dan
pembentukan abses.
b. Peritonitis
Peritonitis yaitu infeksi pada sistem vena porta ditandai dengan
panas tinggi 390C – 400C menggigil dan ikterus merupakan
penyakit yang jarang.
•Pencegahan Apendisitis
Konsumsi makanan berseratMakanan yang tinggi serat adalah makanan yang bisa
dikonsumsi untuk mencegah usus buntu. Alasannya, radang yang ada di usus buntu
banyak disebabkan oleh penumpukan feses. Bisa dikatakan bahwa orang yang terkena
sembelit memiliki risiko untuk terkena radang usus buntu.Oleh sebab itu, orang yang
sering sembelit ada baiknya mengonsumsi makanan tinggi serat seperti agar-agar,
sayur, dan buah. Serat baik untuk pencernaan karena akan melunakkan feses sehingga
buang air besar menjadi lancar. Feses yang keras akan menyumbat usus, terutama
usus buntu.
Vitamin A dan D Selain serat, konsumsi vitamin A dan D juga diyakini
merupakan salah satu cara mencegah radang usus buntu.Vitamin A membantu
sel darah putih melawan infeksi, sementara vitamin D melawan bakteri dan
infeksi pada tingkatan yang lebih tinggi. Dua vitamin ini wajib ada dalam
asupan makanan jika Anda ingin mencegah radang usus buntu.

Anda mungkin juga menyukai