DI SUSUN OLEH:
S1 KEPERAWATAN
KOTA BEKASI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kode Etik Keperawatan” tepat waktu..
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Siti Fatimah, S.Kp,
M.Pd selaku dosen Konsep Dasar Keperawatan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum mengetahui apa itu kode etik keperawatan kita perlu mengetahui apa itu etika,
Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan.
Kode etik profesi adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata
cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Sedangkan menurut
Rowson, (1992).etik adalah Segala sesuatu yang berhubungan/alasan tentang isu moral.
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk memilih tindakan
baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku
yang dapat dipertanggung jawabkan (Degraf, 1988). Etika merupakan bagian dari filosofi
yang berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee, 1994).
Jika dihubungkan dengan kode etik keperawatan, dapat diartikan sebagai penerapan
menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat.
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan pada
tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada
tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :
- Tanggung jawab utama perawat :
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya
penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan
tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
1) Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama.
2) Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap
kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
3) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi
terkait.
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk
seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik
perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode
etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan di
Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia
(DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989. Kode etik
keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal yaitu:
- Bab 1: terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
individu,keluarga, dan masyarakat.
- Bab 2: terdiri dari lima pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
tugasnya.
- Bab 3: terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
sesama perawat dan profesi kesehatan lain.
- Bab 4: terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
profesi keperawatan.
- Bab 5: terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
pemerintah,bangsa,dan tanah air.
A. Tanggung Jawab Perawat terhadap Klien
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau
komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan filsafat yang
mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap pelaksanaan praktik
keperawatan, dimana inti dari filsafat tersebut adalah hak dan martabat manusia. Karena
itu, fokus dari etika keperawatan ditujukan terhadap sifat manusia yang unik. Untuk
memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, di perlukan peraturan tentang
hubungan dengan perawat dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut:
1) Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada tanggung
jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap keperawatan
individu,keluarga,dan masyarakat.
2) Perawat, dalam melaksanakan pengabdian di bidang keperawatan, memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,adat istiadat, dan
kelangsungan hidup beragama dari individu,keluarga, dan masyarakat.
3) Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu,keluarga, dan
masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi
luhur keperawatan.
4) Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan individu,keluarga, dan masyarakat,
khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta upaya
kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi
kepentingan masyarakat.
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dengan cara sebagai berikut:
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan kepada
perawat oleh masyarakat.
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan
keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi
yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga
profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai
seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
Selain itu fungsi kode etik adalah sebagai pedoman perilaku bagi para pengemban profesi,
dalamhal ini perawat, sebagai tenaga kesehatan dalam upaya pelayanan kesehatan.
Kode etik bersisi prinsip-prinsip etik yang dianut oleh profesi tertentu. Prinsip-prinsip
etik yang terpenting dalam upaya pelayanan kesehatan adalah prinsip otonomi yang berkaitan
dengan prinsip veracity, nonmaleficence, beneficence, convidentiality, dan justice
(Sumaryono, 1995 ). Otonomi merupakan bentuk kebebasan seseorang untuk bertindak
berdasarkan rencana yang telah ditentukannya sendiri. Di dalam prinsip ini setidaknya
terkandung tiga elemen yaitu kebebasan untuk memutuskan, kebebasan untuk bertindak,
kebebasan untuk mengakui dan menghargai martabat dan otonomi pihak lain. Prinsip
veracity mewajibkan kedua belah pihak, perawat dan pasien, untuk menyatakan yang
sebenarnya tentang kondisi pasien dan pengobatannya yang dilakukan. Prinsip
nonmaleficence berarti bahwa perawat dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan
senantiasa dengan niat untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya.
Berdasarkan prinsip beneficence, perawat memberikan upaya pelayanan kesehatan dengan
menghargai otonomi pasien. Hal ini dilakukan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Prinsip confidentiality berarti bahwa perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang telah
dipercayakan pasien kepadanya, yaitu berupa informasi mengenai penyakitnya dan tindakan
yang telah, sedang, dan akan dilakukan, kecuali jika pasien mengijinkan atas perintah
undang-undang untuk kepentingan pembuktian dalam persidangan. Prinsip justice berarti
bahwa setiap orang berhak atas perlakukan yang sama dalam upaya pelayanan kesehatan
tanpa mempertimbangkan suku, agama, ras, golongan, dan kedudukan sosial ekonomi.
Idealnya perbedaan yang mungkin adalah dalam fasilitas, tetapi bukan dalam hal pengobatan
dan atau perawatan.
Kode Etik Keperawatan Indonesia terdiri dari mukadimah dan batang tubuh.
Mukadimah berisi :
1) Pedoman kehidupan profesi keperawatan, bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan
pelayanan keperawatan;
2) Sifat dan dasar pelayanan keperawatan;
3) Ruang lingkup pelayanan keperawatan;
4) Kesiapan perawat untuk melaksanakan pelayanan keperawatan secara profesional;
5) Perawat berjiwa Pancasila dan UUD 1945, dalam melaksanakan pekerjaan berpedoman
kepada ketentuan kode etik.
Sedangkan batang tubuh berisi sebagai berikut :
1) Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat;
2) Tanggung jawab perawat terhadap tugas;
3) Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain;
4) Tanggung jawa perawat terhadap profesi keperawatan;
5) Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air.
Bentuk Kode Etik Keperawatan Indonesia adalah Keputusan Musyawarah Nasional
IV Persatuan Perawat Nasional Indonesia pada tahun 1989. Kode etik ini disusun oleh
Komisi C PPNI pada tahun 1989, yang kemudian dalam keputusan MUNAS IV PPNI NO:
09/MUNAS IV/PPNI/1989 tentang pemberlakukan Kode Etik Keperawatan, kode etik ini
menjadi materi/isi keputusan musyawarah tersebut yang tertuang dalam bagian lampiran.
Kode etik ini hanya berlaku bagi perawat, jadi sifatnya intern. Kode etik harus mampu
menjadi tolok ukur nilai dan moral perawat dalam melaksanakan pekerjaannya.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggunggugat atas
pelayanan / asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian pelayanan /
asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan.
Standar asuhan keperawatan di Indonesia sangat di perlukan untuk melaksanakan
praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi,
hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan di lapangan karena bentuk
kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk
petunjuk teknisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat, D. A. (2014). Aspek Hukum Praktik Keperawatan. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A.
Yani
https://www.nerslicious.com/kode-etik-perawat,
https://docplayer.info/40615687-kode-etik-keperawatan