Anda di halaman 1dari 4

ROLEPLAY CBT PADA IBU DEPRESI POST PARTUM

Kondisi pasien Ny.L merupakan pasien postpartum, Ny.L tampak tidak bersemangat dan tampak
tidak senang dengan keberadaan bayi keduanya
Irma (Perawat) : Assalamu’alaikum bapak dan ibu perkenalkan saya perawat Irma yang bertugas
pada hari ini untuk merawat ibu dari jam 07.00-14.00 siang nanti. Bagaimana perasaannya pagi
ini bu, apakah tidurnya tadi malam nyenyak?
Lidia (Pasien) : Saya lelah sus, tidur saya semalam tidak nyenyak
Irma (Perawat) : Apa yang membuat tidur ibu tidak nyenyak? Apakah ada keluhan bu?
Lidia (Pasien) : Saya merasa frustasi sus
Irma (Perawat): Bisa ibu katakan apa yang membuat ibu frustasi bu?
Lidia (Pasien) : Minggu ini bayi saya sering menangis dan saya sangat lelah sus, karena saya
sangat lelah saya tidak bisa bangun dari tempat tidur
Irma (Perawat) : Berapa lama ibu biasanya tidur setiap malam sejak memiliki bayi ini bu?
Lidia (Pasien) : Mungkin 5-6 jam atau lebih
Irma (Perawat) : apakah terdapat perbedaan waktu tidur antara saat ibu memiliki bayi atau tidak
bu?
Lidia (Pasien) : Biasanya saat belum memiliki bayi saya tidur sekitar 8 jam
Irma (Perawat) : Berarti terdapat sedikit perbedaan ya bu antara waktu tidur saat sebelum
memiliki bayi dan tidak, apakah ada keluhan lain bu?
Lidia (Pasien): Saya merasa kurang memperhatikan bayi saya dan saya berfikir untuk masuk
kerja lagi
Irma (Perawat) : Ibu mengatakan kurang memperhatikan bayi ibu, bisa dijelaskan lebih spesifik
bu?
Ratih (Suami) : istri saya lebih memperhatikan anak pertama saya, ketika anak pertama saya
menangis ditengah malam istri saya langsung menghampirinya ke kamar namun ketika anak
kedua saya ini menangis istri saya hanya berbaring
Irma (Perawat) : OO begitu , jadi istri bapak kurang antusias merawat bayi bapak dari anak
pertama bapak
Ratih (Suami) : Ya, lebih kurang seperti itu
Irma (Perawat) : Bisa ibu ceritakan lebih detail tentang apa yang ibu rasakan sekarang?
Lidia (Pasien) : Mungkin karena bayi saya menangis sepanjang waktu dan semua orang
mengatakan kalau saya ibu yang baik saat saya merawat anak pertama dan berbeda saat saya
merawat anak kedua saya. Saya juga melakukan pekerjaan dengan baik saat saya merawat anak
pertama saya diusia anak kedua saya yang sekarang
Rahmi (Perawat) : Baik, orang orang mengatakan bahwa ibu adalah ibu yang baik dalam
merawat anak pertama namun ibu merasa kurang baik dalam merawat anak kedua dan ibu
merasa harus bekerja lebih optimal ketika merawat anak kedua
Lidia (Pasien) : Bayi saya berusia 6 bulan dan saya berfikir untuk menitipkan bayi saya ke
penitipan ketika saya bekerja
Rahmi (Perawat) : Apa yang terlintas dalam fikiran ibu ketika mempertimbangkan untuk
menitipkan anak ibu sementara ibu bekerja?
Ratih (suami) : istri saya sebelumnya mengatakan perasaannya campur aduk karena dulu saat
merawat anak pertama kami waktu bayi istri saya tidak pergi bekerja hanya fokus merawat anak
petama hingga dia sekolah namun pada anak kedua tidak mendapatkan perlakuan yang sama.
Rahmi (Perawat) : Apa yang ibu lakukan kepada anak pertama bapak ketika dia seusia anak
kedua ibu/bapak?
Lidia (Pasien) : Saya banyak bernyanyi untuknya, mambacakan buku dan saat masih dalam
kandungan saya sering mengajaknya ketaman bermain
Rahmi (Perawat) : Apakah ibu melakukan hal yang sama kepada anak kedua ibu?
Lidia (Pasien): Saya mencoba melakukan hal yang sama, tetapi anak kedua saya mungkin lebih
rewel dari pada anak pertama saya. Dulu anak pertama saya saat saya menyanyikan beberapa
lagu dia sudah tenang, namun pada anak kedua saya dia tidak berhenti menangis saat saya
bernyanyi
Rahmi (Perawat) : Setiap bayi mungkin memberi tanggapan yang berbeda ini juga penting ibu
ketahui. Menurut saya ibu harus melakukan hal yang berbeda yang bisa membuat anak kedua ibu
tenang seperti diberi mainan mungkin bisa membuat anak kedua ibu bisa tenang
Lidia (Pasien): Beberapa teman saya memiliki anak yang berusia sama dengan anak kedua saya
mereka sudah masuk berkerja sementara saya belum. Saya merasa mereka merendahkan saya
Rahmi (Perawat) : Jadi itu yang ibu rasakan, apakah ibu memiliki bukti bahwa teman ibu
merasakan hal yang demikian pada ibu?
Lidia (Pasien) : Itu semacam perasaan saya, mereka mengatakan bahwa saya memiliki banyak
waktu untuk melakukan semua ini dan bisa bekerja, cara dia mengatakan membuat saya merasa
sedih
Rahmi (Perawat) : Saya paham bu bahwa itu menyakitkan dan akan selalu ada orang yang akan
mengatakan seperti itu, apakah saat merawat anak pertama dulu ibu juga merasakan perasaan
sedih yang sama?
Lidia (Pasien) : Tidak, saya merasa senang dengan kehadiran anak pertama saya begitupun
dengan suami saya, bukankah begitu mas?
Ratih (Suami) : Iya sayang
Rahmi (Perawat) : Lalu, apakah ibu dan bapak tidak merasakan perasaan yang sama dengan
adanya anak kedua ini?
Ratih (Suami) : Saya juga merasa senang dengan adanya anak kedua saya karena saya sudah
menantikannya sejak lama, namun istri saya merasakan semuanya berbeda karena ada anak
pertama yang harus diperhatikan juga, dia tidak bisa memberikan perhatian penuh pada anak
kedua karena terus menerus menangis, istri saya merasa frustasi karena tidak mampu
menenangkannnya
Sri (Perawat) : Jadi bu ada penyesuaian antara ibu, begitupun anak pertama ibu dengan kehadiran
adiknya ya bu sehingga banyak fikiran dan perasaan yang berbeda yang tidak sesuai dengan
harapan ibu
Lidia (Pasien): Ya sus
Sri (Perawat) : Kemudian saya berfikir baik dari pandangan negative yang kita bicarakan seperti
ibu meilihat sesuatu dari sudut pandangn negative ketika sebelum menemui saya
Lidia (Pasien): Benar sus, ketika anak pertama rewel dan menangis saya bisa membuatnya
tenang dengan cepat berbeda dengan anak kedua saya yang rewel butuh waktu 15-20 menit
untuk menenangkannya. sebenarnya saya merasa seperti bukan ibu yang baik untuk anak kedua
saya sebagaimana saya memperlakukan anak pertama saya
Sri (Perawat) : Baiklah bu banyak pemikiran dan perasaan yang ibu rasakan, terkadang ketika
seseorang memiliki jenis perasaan depresi penting bagi ibu untuk mencari kegiatan yang bisa
membawa kessenangan bahkan jika ibu tidak mendapat kesenangan yang tepat pada saat itu ibu
harus menyesuaikan diri dengan anggota baru, mengingat kembali apa yang ibu harapkan dan
ibu nantikan saat ibu hamil
Lidia (Pasien) : Baiklah sus saya akan mencoba untuk mengubah sikap saya dan saya akan
memperlakukan anak kedua saya sama seperti anak pertama saya sus
Sri (Perawat) : Iya itu pilihan yang bagus bu dan ketika ada hal yang ibu suka mulailah libatkan
dan ajak anak kedua ibu agar ibu merasakan kedekatan dengan anak kedua ibu dan saran saya
untuk bapak agar selalu memberi support dan membantu ibu ketika ibu susah menenangkan anak
kedua karena dengan adanya bantuan dari suami membuat seorang istri tidak merasakan
kewalahan mengurus anak sendiri dan bantuan seorang suami sangat berharga bagi istri
Ratih (Suami) : Baik sus, saya akan selalu membantu istri saya dalam merawat kedua anak saya
karena saya tidak ingin istri saya merasakan frustasi dan sedih lagi karena ini
Sri (Perawat) : Baiklah ibu setelah perbincangan kita tadi apa yang ibu rasakan saat ini?
Lidia (Pasien) : Saya merasa lebih tenang dari sebelumnya sus dan saya tau apa yang akan saya
lakukan selanjutnya terhadap anak kedua saya
Sri (Perawat) : Jadi apa yang akan ibu lakukan kepada anak kedua ibu untu selanjutnya?
Lidia (Pasien) : Saya akan lebih antusias lagi kepada anak kedua saya dan jika dia menangis saya
akan mencoba menenangkannya dengan memberikan mainan namun jika dia masih belum
berhenti menangis saya akan mencari cara lain hingga dia berhenti menangis . saya ingin
memberikan kasih sayang yang sama antara anak pertama dan kedua saya sus
Sri (Perawat) : Baik bu, itu bagus sekali tampaknya ibu sudah mulai antusias dengan anak kedua
ibu, semoga selalu dipertahankan ya bu karena bayi butuh perhatian dari seorang ibunya dan dia
juga bisa merasakan kedekatan dengan ibunya
Lidia (Pasien) : Iya sus
Sri (Perawat) : Baiklah bapak dan ibu mungkin sampai disini dulu obrolan kita pada hari ini dan
kita lanjutkan besok hari lagi , kalau begitu saya permisi dulu bapak dan ibu assalamu’alaikum
Lidia dan Ratih : Wa’alaikumussalam sus

Anda mungkin juga menyukai