Anda di halaman 1dari 3

Nama : Antoni Brema T.

Tambun
Kelas : 3B STr Keperawatan
Makul : Keperawatan Jiwa
Soal:
Ibu N, 39 baru pertama kali dirawat diRSJ karena sejak tiga bulan yang lalu mengurung diri
dikamar, tidak mau berinteraksi dengan anggota keluarga, merasa bersalah atas kematian
anaknya. Berdasarkan hasil observasi saat klien dirawat dirumah sakit , klien tampak selalu
murung, menangis, tidak mau makan, tidak dapat tidur, saat makan selalu duduk sendiri,
tidak mau merawat diri. Klien jarang mandi dengan alasan malas. Baju hampir tidak pernah
diganti, kulit, kuku, dan gigi tampak kotor.
Saat dikaji oleh perawat, klien mengatakan merasa tidak berguna tidak dapat menolong
anaknya.
Tugas :
1. Buat pohon masalah pada kasus diatas?
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan rencana keperawatan untuk ibu A ?
3. Buatlah rencana pelaksanaan komunikasi terapeutik ?

Jawab:
1.
Isolasi Sosial Defisit Perawatan Diri

Hargadiri Rendah

Koping Indifidu Tidak Efektif

Kehilangan: orang yg dicintai yaitu Anaknya


2. A. Rumuskan diagnosa keperawatan :
a. Isolasi Sosial : menarik diri dengan harga diri rendah
b. Gangguan Konsep Diri : harga diri rendah berhubungan dengan koping individu
tidak efektif
c. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan intoleransi aktifitas
B. Rencana Keperawatan Untuk Ibu A :
SP1:
1. Membina hubungan saling percaya.
2. Membantu klien mengenal penyebab isolasi social
3. Membantu klien mengenal keuntungan berhubangan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
4. Mengajarkan klien cara berkenalan
5. Memasukan ke jadwal harian klien
SP2 :
1. Mengevaluasi SP1
2. Mengajarkan klien berinteraksi secara bertahap(berkenal dengan orang
pertama seorang perawat)
3. Memasukan ke jadwal harian klien
SP3 :
1. Mengevaluasi sp 1 dan 2
2. Melatih klien berinteraksi secara bertahap( berkenalan dengan dengan orang
kedua seorang klien)
3. Memasukan ke jadwal harian klien

3. Rencana Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik


SP 1:
- Fase orientasi: “selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Putra Amdreas Saragi hari
ini sya akan membantu ibu melewati masalah ibu, apakah ib punya
waktu sekitar 10-15 menit. Saya akan menemui ibu sampai ibu
merasa tenang”
- Fase kerja: “apakah ibu mau menyampaikan sesuatu?. Baiklah bu, saya paham
dengan perasaan ibu saat ini. ibu seihkan, dan kita semua juga disini
sedih, tapi itu semua sudah kehenda dari yg maha kuasa, kita sebagai
manusia hanya bisa berserah diri dan menerima semua ini. Ibu mau
minum?, Saya ambilkan ya. Bagaimana dengan makan? Coba sedikit
ya bu, agar ibu tidak lemas”.
- Fase Terminasi: “Setelah makan, bagaimana perasaan ibu?. Ibu masih tampak sedih,
saya akan pulang dulu ya bu, usahakan ibu makan, minum,
beristirahat dan membersihkan diri ya bu. Nanti dua hari lagi sya
akan datang kesini lagi yabu, di jam yg sama, baiklah bu. Sampai
jumpa bu”.
SP 2:
- Fase orientasi : “Selamat pagi bu, masih ingat sama saya?, saya Putra yg kemarin
kesini. Tampaknya ibu maih sedikit sedih, ibu bisa ceritkan kenapa
tampak sedikit sedih?, saya akan menemani ibu selama 20 menit
kedepan untuk kita mengobrol. Bagaimana jika kita di halaman
depan bu?, baiklah bu”.
- Fase Kerja: “Apa yg membuat ibu masi sedikit sedih?, apa yg ibu rasakan saat sedih
dan apa yg telah ibu lakukan untuk mereda kesedihan ibu?, baiklah bu,
saya mengerti, ada berapa cara untuk neredekan kesedihan ibu, yaitu
dengan beribadah dan berbincang-bincang dengan anggota keluarga
ibu. Ibu punya hoby olahraga atau hobi lain bu?, o iya, kalau ibuu bisa
melakukan hoby ibu untuk dapat mengatasi kecemasan ibu”.
- Fase Terminasi: “Nah, Kalau muncul rasa asedih coba lakukan cara yg kita bahas
tadi ya bu!. Mau coba cara yg mana?. Mau di jadwalkan?, baiklah
bu, dua hari kedepan lagi kita bertemu laagi ya bu, di sini?.Kita
akan membahas prasaan ibu lebih lanjut, bagaimana bu?, baiklah
kalu begitu bu, saya pamit dahulu ya bu, sampai jumpa lagi ya bu”.

Anda mungkin juga menyukai