Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP CMHN (COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING)


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa

Dosen Pengampu: Lia Novianty, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Derti Nurdesiantari C1AB23069


Dewi Sulistiani C1AB23073
Hazairin Mubarak CIAB23089
Hijah Amaliah C1AB23092
Moch Ilham Hamdani C1AB23114
Pita Puspita Arian C1AB23130

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT , atas seluruh
curahan rahmat dan hidayatNya sehingga penyusun mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul “KONSEP CMHN (COMMUNITY MENTAL
HEALTH NURSING)” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memenuhi tugas
kelompok Mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa II. Dalam penyelesaian
makalah ini, penyusun banyak memperoleh bantuan baik pengajaran, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu penyusun menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :

1. Ibu Lia Novianty, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen Mata kuliah


Keperawatan Kesehatan Jiwa II yang telah meluangkan waktu ditengah
kesibukan beliau, memberikan kritik, saran dan pengarahan kepada
kelompok dalam proses penulisan makalah ini.

2. Kepada anggota kelompok yang telah berkontribusi dan bekerja sama


dalam menyelesaikan makalah ini.

Sebagai manusia biasa, kami sebagai penyusun menyadari makalah ini


jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan lmu pengetahuan
yang dimiliki oleh penyusun. Oleh karenanya atas kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan makalah ini, kami memohon maaf dan bersedia menerima
kritikan yang membangun.

Terakhir, harapan Penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat


bagi siapa saja yang membacanya.

Sukabumi, 27 September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 CMHN (Community Mental Health Nursing).........................................3


A. Definisi CMHN....................................................................................3
B. Tujuan CMHN......................................................................................4
2.2 Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas................................................4

2.3 Pelayanan Keperawatan Jiwa Komprehensip..........................................7

2.4 Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas..................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................16
3.2 Saran......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

ii
i
1.1. Latar BAB I
Belakang
PENDAHULUAN

Comunity Mental Health Nursing adalah upaya untuk mewujudkan


pelayanan kesehatan jiwa dengan tujuan pasien yang tidak tertangani di
masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik. CMHN adalah
pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik, dan paripurna,
berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentang terhadap stres dan
dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan (gangguan jiwa).
CMHN merupakan salah satu strategi berupa program peningkatan
pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada petugas kesehatan
melalui pelatihan dalam rangka upaya membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan jiwa. (Keliat, 2018).
Kenyataannya perawat CMHN berupaya untuk memberikan
layanan untuk meningkatkan produktifitas. Penderita gangguan jiwa yang
terjadi di Indonesia tidak sesuai dengan perkembangan produktifitas pada
gangguan jiwa, dalam penerapan peningkatan produktivitas ODGJ (orang
dengan ganggguan jiwa) setelah diberikan terapi farmakologi/obat-obatan
penderita gangguan jiwa mendapatkan kembali kontak realita dimana
skizofrenia adalah gangguan yang terjadi karena gangguan fungsi
neurologis yang diakibatkan stumulan dari tekanan psikologis yang
menyebakan adanya waham dan halusinasi. Penerimaan lingkungan
terutama lingkungan internal atau keluarga mendapatkan tekanantekanan
dari lingkungan sosial yang memberikan dampak pada cara pandang untuk
penderita gangguan skizofrenia terutama pada daerah Jombang, Indonesia
yang menganggap penderita skizofrenia adalah musibah untuk keluarga
dan dilingkungan dianggap sebagai orang yang tidak berguna.
Perawat jiwa berbasis komunitas (CMHN) di Kabupaten jombang
sendiri sudah mendapatkan pelatihan secara khusus oleh dinas kesehatan
setempat, menurut (Ramawati, 2017). Informan utama adalah mereka yang
terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama pada

1
penelitian ini adalah pemegang program kesehatan jiwa. Di Kabupaten
Jombang telah diakui mempunyai kelebihan pada pelayanan kesehatan
jiwa komunitas. Di Kabupaten Jombang, Desa Bongkot, Kecamatan
Peterongan. Perawat CMHN disana telah melakukan Itermediate Course
CMHN (IC CMHN) yaitu pemberdayaan kader kesehatan jiwa. Perawat
dan kader CMHN telah mengadakan posyandu khusus penderita gangguan
jiwa sejak akhir 2014 dan telah diakui keberadaannya.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah yang didapat yaitu :
1. Apa itu CMHN (Community Mental Health Nursing)?
2. Apa tujuan dari CMHN?
3. Apa itu Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas?
4. Bagaimana Pelayanan Keperawatan Jiwa Komprehensip?
5. Bagaimana Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan makalah yang ingin di capai yaitu :
1. Untuk mengetahui Apa itu CMHN (Community Mental Health
Nursing)?
2. Untuk mengetahui Apa tujuan dari CMHN?
3. Untuk mengetahui Apa itu Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas?
4. Untuk mengetahui Bagaimana Pelayanan Keperawatan Jiwa
Komprehensip?
5. Untuk mengetahui Bagaimana Proses Keperawatan
Kesehatan Jiwa Komunitas?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CMHN (COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING)
A. Definisi CMHN
CMHN (Community Mental Health Nursing) adalah memberikan
perawatan dengan metode yang efektif dalam merspon kebutuhan
kesehatan jiwa individu keluarga atau kelompok . komunitas menjadi
dasar pelayanan keperawatan jiwa dengan cara memberikan perawatan
dalam bentuk hubungan teraupetik bersama pasien di rumah , tempat
kerja, rumah singgah klinik kesehatan jiwa , pusat perawatan primer,
pusat krisis, rumah perawatan atau seting komunitas lainnya
(ANA,2000).
Fokus utama dalam CMHN Adalah pentingnya menjalin kerja
sama dengan keluarga, orang yang berarti bagi pasien dan kerja sama
dalam berbagai setting di komunitas. Tujuan Dari CMHN yaitu
memberikan pelayanan, konsultasi dan edukasi, atau memberikan
informasi mengenai prinsip-prinsip kesehatan jiwa kepada para agen
komunitas lainnya. Tujuan lainnya adalah menurunkan angka resiko
terjadinya gangguan jiwa dan meningkatkan penerimaan komunitas
terhadap praktek kesehatan jiwa melalui edukasi (stuart &laria, 2005)
. Perencanaan Layanan Kesehatan jiwa komunitas adalah keseluruhan
proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan
dikerjakan di masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang
telah di tetapkan (siagian,1990).
Jenis perencanaan terdiri atas rencana jangka
pendek,menengah,dan panjang. Perencanaan jangka panjang disebut
juga perencanaan strategis yang disusun untuk 3 sampai 10 tahun.
Perencanaan jangka menengah di buat dan berlaku 1 sampai 5 tahun.
(Berdasarkan Hierraki Perencanaan Marquis dan hautston). Dalam
keperawatan jiwa komunitas terdiri dari Visi dan misi , Visi dari
Layanan keperawatan jiwa komunitas adalah Meningkatkan kesehatan
jiwa masyarakat, mencegah masalah kesehatan jiwa masyarakat,
memelihara kesehatan

3
jiwa masyarakat , dan mengoptimalkan kemampuan hidup pasien
gangguan jiwa yang ada di masyarakat sesuai dengan kemampuannya
dengan memberdayakan keluarga dan masyarakat. Dan mempunya
misi layanan keperawatan jiwa komunitas adalah pengembangan
masyarakat (Community development) dan pemberdayaan masyarakat
(Community empowerment) untuk mencapai masyarakat sehat.
Konsep CMHN yang paling penting adalah pemberian asuhan
keperawatan kepada klien, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
kondisi sehat mental,beresiko ganguan jiwa. Keperawatan kesehatan
jiwa komunitas mempunya rencana jangka pendek, Rencana jangka
pendek layanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas yaitu rencana
yang di terapkan pada layanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas
terdiri atas rencana bulanan dan tahunan. Perawat puskesmas (CMHN)
membuat rencana bulanan dan tahunan. Sedangkan tokoh masyarakat
hanya menbuat rencana bulanan. Rencana bulanan. Rencana bulanan
ini adalah kegiatan yang akan di laksanakan oleh perawat CMHN dan
kader kesehatan jiwa dalam waktu stau bulan .

B. Tujuan CMHN
Tujuan dari Community Mental Health Nursing (CMHN) adalah
memberikan pelayanan, konsultasi dan edukasi, atau memberikan
informasi mengenai prinsipprinsip kesehatan jiwa kepada para age n
komunitas lainnya. Tujuan lainnya adalah menurunkan angka resiko
terjadinya gangguan jiwa dan meningkatkan penerimaan komunitas
terhadap praktek kesehatan jiwa melalui edukasi (Yosep & Titin,
2014).

2.2 KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS


Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah pelayanan
keperawatan yang komprehensif, holistik, dan paripurna yang berfokus
pada masyarakat yang sehat jiwa, rentan terhadap stres (risiko gangguan
jiwa) dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan
(gangguan jiwa).

4
Pelayanan keperawatan komprehensif adalah pelayanan
yang difokuskan pada pencegahan primer pada anggota
masyarakat yang sehat jiwa, pencegahan sekun- der pada anggota
masyarakat yang mengalami masalah psikososial (risiko gang-
guan jiwa) dan pencegahan tersier pada pasien gangguan jiwa
dengan proses pemulihan.
A. Prinsip Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
Dari rentang respon tersebut sehat jiwa dicirikan dengan
pikiran yang logis, persepsi akurat, emosi konsisten, perilaku
selaras dengan lingkungan dan memiliki hubungan sosial yang
memuaskan. Individu yang mengalami masalah psikososial adalah
yang mengalami pikiran menyimpang (distres), gangguan persepsi
ilusi, emosional menghadapi berbagai stimulus, perilaku kadang-
kadang tidak selaras dengan lingkungan dan menarik diri. Apabila
seseorang sudah mengalami waham, halusinasi, tidak mampu
mengendalikan emosi, tingkah lakunya kacau (disorganisasi),
isolasi sosial, maka sudah dikategorikan mengalami gangguan
jiwa.
Pelayanan keperawatan holistik adalah pelayanan
menyeluruh pada semua aspek kehidupan manusia yaitu aspek bio-
psiko-sosio-kultural dan spiritual.
1. Aspek (bio-fisik)
Dikaitkan dengan masalah kesehatan fisik seperti
kehilangan organ tubuh yang dialami anggota masyarakat
akibat bencana yang memerlukan pelayanan dalam rangka
adaptasi mereka terhadap kondisi fisiknya.
Demikian pula dengan penyakit fisik lain baik yang
akut, kronis maupun terminal yang memberi dampak pada
kesehatan jiwa.
2. Aspek psikologis
Dikaitkan dengan berbagai masalah psikologis yang
alami masyarakat seperti ketakutan, trauma, kecemasan

5
maupun kondisi yang lebih berat yang memerlukan
pelayanan agar mereka dapat beradaptasi dengan situasi
tersebut.
3. Aspek sosial
Dikaitkan dengan kehilangan suami/isteri/anak,
keluarga dekat, kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, dan
harta benda yang me- merlukan pelayanan dari berbagai
sektor terkait agar mereka mampu mempertahankan
kehidupan sosial yang memuaskan.
4. Aspek kultural
Dikaitkan dengan budaya tolong menolong dan
kekeluargaan yang dapat digunakan sebagai sistem
pendukung sosial dalam meng- atasi berbagai permasalahan
yang ditemukan.
5. Aspek spiritual
Dikaitkan dengan nilai-nilai keagamaan yang kuat
yang dapat diberdayakan sebagai potensi masyarakat dalam
mengatasi berbagai konflik dan masalah kesehatan yang
terjadi.
Pelayanan keperawatan paripurna adalah pelayanan pada
semua jenjang pelayanan yaitu dari pelayanan kesehatan jiwa
spesialis, pelayanan kesehatan jiwa integratif dan pelayanan
kesehatan jiwa yang bersumber daya masyarakat. Pemberdayaan
seluruh potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat diupaya-
kan agar terwujud masyarakat yang mandiri dalam memelihara
kesehatannya. Pelayanan keperawatan paripurna akan diuraikan
lebih mendalam dalam modul pengorganisasian masyarakat.
Pelayanan keperawatan diberikan secara terus menerus
(continuity of care) dari kondisi sehat sampai sakit dan sebaliknya,
baik di rumah maupun di rumah sakit, (di mana saja orang berada),
dari dalam kandungan sampai lanjut usia.

6
2.3 PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA KOMPREHENSIF
Pelayanan keperawatan jiwa komprehensif adalah pelayanan
keperawatan jiwa yang diberikan pada masyarakat pascabencana dan
konflik, dengan kondisi masyarakat yang sangat beragam dalam rentang
sehat-sakit yang memerlukan pelayanan keperawatan pada tingkat
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa yang komprehensif mencakup 3 tingkat pencegahan yaitu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
A. Pencegahan Primer
Fokus pelayanan keperawatan jiwa adalah pada
peningkatan kesehatan dan pen- cegahan terjadinya gangguan jiwa.
Tujuan pelayanan adalah mencegah terjadinya gangguan jiwa,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jiwa. Target pe-
layanan yaitu anggota masyarakat yang belum mengalami
gangguan jiwa sesuai dengan kelompok umur yaitu anak, remaja,
dewasa, dan usia lanjut. Aktivitas pada pencegahan primer adalah
program pendidikan kesehatan, program stimulasi perkembangan,
program sosialisasi kesehatan jiwa, manajemen stres, persiapan
menjadi orang tua.
 Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua antara
lain : - Pendidikan menjadi orang tua
a) Pendidikan tentang perkembangan anak sesuai dengan
usia si perkembangan
b) Pendidikan tentang perkembangan anak sesuai dengan
usia Memantau dan menstimulasi perkembangan
Mensosialisasikan anak dengan lingkungan
2. Pendidikan kesehatan mengatasi stress
a) Stres pekerjaan
b) Stres perkawinan
c) Stres sekolah
d) Stres pasca bencana

7
3. Program dukungan sosial diberikan pada anak yatim piatu,
individu kehilangan pasangan, kehilangan pekerjaan,
kehilangan rumah/tempat tinggal, yang semuanya ini
mungkin terjadi akibat bencana.
 Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Memberikan informasi tentang cara mengatasi
kehilangan.
b. Menggerakkan dukungan masyarakat seperti menjadi
orang tua asuh bagi anak yatim piatu.
c. Melatih keterampilan sesuai dengan keahlian masing-
masing untuk mendapatkan pekerjaan.
d. Mendapatkan dukungan pemerintah dan LSM untuk
memperoleh tempat tinggal.
4. Program pencegahan penyalahgunaan obat.
Penyalahgunaan obat sering digunakan sebagai koping
untuk mengatasi masalah.
 Kegiatan yang dapat dilakukan:
a. Pendidikan kesehatan melatih koping positif untuk
mengatasi stres.
b. Latihan asertif yaitu mengungkapkan keinginan dan
perasaan tanpa menyakiti orang lain.
c. Latihan afirmasi dengan menguatkan aspek-aspek
positif yang ada pada diri seseorang.
5. Program pencegahan bunuh diri. Bunuh diri merupakan
salah satu cara penyelesaian masalah oleh individu yang
mengalami keputusasaan.
 Oleh karena itu perlu dilakukan program:
a. Memberikan informasi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda bunuh diri.
b. Menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah
bunuh diri.
c. Melatih keterampilan koping yang adaptif.

8
B. Pencegahan Sekunder
Fokus pelayanan keperawatan pada pencegahan sekunder
adalah deteksi dini dan penanganan dengan segera masalah
psikososial dan gangguan jiwa Tujuan pelayanan adalah
menurunkan angka kejadian gangguan jiwa. Target pelayanan
adalah anggota masyarakat yang berisiko/memperlihatkan tanda-
tanda masalah psikososial dan gangguan jiwa.
 Aktivitas pada pencegahan sekunder adalah:
1. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara
memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti
masyarakat, tim kesehatan lain, dan pene- muan langsung.
2. Melakukan penjaringan kasus dengan melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian dua menit untuk memperoleh
data fokus pada semua pasien yang berobat ke
puskesmas dengan keluhan fisik (format terlampir
pada modul pencatatan dan pelaporan).
b. Jika ditemukan tanda - tanda yang berkaitan dengan
kecemasan dan depresi maka lanjutkan pengkajian
dengan menggunakan pengkajian keperawatan
kesehatan jiwa.
c. Mengumumkan kepada masyarakat tentang gejala
dini gangguan jiwa (di tempat-tempat umum).
d. Memberikan pengobatan cepat terhadap kasus baru
yang ditemukan sesuai dengan standar pendelegasian
program pengobatan (bekerja sama dengan dokter)
dan memonitor efek samping pemberian obat. gejala,
dan kepatuhan pasien minum obat.
e. Melibatkan keluarga dalam pemberian obat,
mengajarkan keluarga agar melaporkan segera kepada
perawat jika ditemukan adanya tanda- tanda yang
tidak biasa, dan menginformasikan jadwal tindak
lanjut.

9
f. Menangani kasus bunuh diri dengan menempatkan
pasien di tempat yang aman, melakukan pengawasan
ketat, menguatkan koping, dan melakukan rujukan
jika mengancam keselamatan jiwa. Menempatkan
pasien di tempat yang aman sebelum dirujuk dengan
menciptakan lingkungan yang tenang, dan stimulus
yang minimal.
g. Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi
keperawatan untuk membantu pemulihan pasien
seperti terapi aktivitas kelompok, terapi keluarga, dan
terapi lingkungan.
h. Memfasilitasi self-help group (kelompok pasien,
kelompok keluarga, atau kelompok masyarakat
pemerhati) berupa kegiatan kelompok yang
membahas masalah-masalah yang terkait dengan
kesehatan jiwa dan cara penyelesaiannya.
i. Menyediakan Hotline service untuk intervensi krisis
yaitu pelayanan dalam 24 pukul melalui telepon
berupa pelayanan konseling.
j. Melakukan tindak lanjut (follow-up)
dan rujukan kasus.
C. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah pelayanan keperawatan yang
berfokus pelayanan keperawatan adalah pada peningkatan fungsi
dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan pada pasien
gangguan jiwa.
Tujuan pelayanan adalah mengurangi kecacatan /
ketidakmampuan akibat gangguan jiwa. Target pelayanan yaitu
anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada tahap
pemulihan.
 Aktivitas pada pencegahan tersier meliputi :
1. Program dukungan sosial

10
Dengan mengerakkan sumber-sumber dir rakat
seperti sumber pendidikan, dukungan masyarakat (tetangga,
dekat, tokoh masyarakat), dan pelayanan terdekat yang
terjangkau masya- rakat. Beberapa kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Pendidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap
masyarakat terhadap penerimaan pasien gangguan
jiwa.
b. Penjelasan tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan
kesehatan penanganan pasien yang mengalami
kekambuhan.
2. Program rehabilitasi
Untuk memberdayakan pasien dan keluarga hingga
mandiri berfokus pada kekuatan dan kemampuan pasien dan
keluarga dengan cara:
a. Meningkatkan kemampuan koping yaitu belajar
mengungkapkan dan menyelesaikan masalah dengan
cara yang tepat.
b. Mengembangkan sistem pendukung dengan
memberdayakan keluarga dan masyarakat.
c. Menyediakan pelatihan kemampuan dan potensi yang
perlu dikem- bangkan oleh pasien, keluarga dan
masyarakat agar pasien dapat produktif kembali.
d. Membantu pasien dan keluarga merencanakan dan
mengambil ke- putusan untuk dirinya.
3. Program Sosialisasi
a. Membuat tempat pertemuan untuk sosialisasi.
b. Mengembangkan keterampilan hidup (aktivitas hidup
sehari-hari [ADL], mengelola rumah tangga,
mengembangkan hobi.

11
c. Program rekreasi seperti nonton bersama, jalan santai,
pergi ke tempat rekreasi.
d. Kegiatan sosial dan keagamaan, (arisan bersama,
pengajian, majelis taklim, kegiatan adat).
4. Program mencegah stigma
Stigma merupakan anggapan yang keliru dari
masyarakat terhadap gangguan jiwa. Oleh karena itu, perlu
diberikan program mencegah stigma untuk menghindari
isolasi dan deskriminasi terhadap pasien gangguan jiwa.
Beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu :
a. Memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat tentang kese- hatan jiwa dan gangguan
jiwa, serta tentang sikap dan tindakan meng- hargai
pasien gangguan jiwa.
b. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat
atau orang yang berpengaruh dalam rangka
mensosialisasikan kesehatan jiwa dan
gangguan jiwa.
2.4 PROSES KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
Dalam mengaplikasikan konsep keperawatan kesehatan jiwa
komunitas gunakan pendekatan proses keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien.
Tahapan proses keperawatan kesehatan jiwa adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan dengan menggunakan
pengkajian 2 menit berdasarkan keluhan pasien. Setelah
ditemukan tanda-tanda menonjol yang mendukung adanya
gangguan jiwa, maka pengkajian dilanjutkan dengan
menggunakan format pengkajian kesehatan jiwa. Data yang
dikumpulkan mencangkup keluhan utama,riwayat kesehatan jiwa
, prngkajian psikososial dan pengkajian setatus mental (format
berlampir pada modul pencatatan dan pelaporan)

12
2. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan hasil
pengkajian, baik masalah yang bersifat aktual (gangguan
kesehatan jiwa) maupun yang berisiko mengalami gangguan jiwa.
Masalah gangguan jiwa ada 7 masalah keperawatan dalam
gangguan jiwa yaitu : Halusinasi, Waham, Isolasi sosial, Hardga
diri rendah (HDR), Resiko Bunuh Diri (RBD), dan Defisit
perawatan diri (DPD), dan ada 7 masalah psikososial yaitu :
Berduka, Ansietas, Keputusasaan, Ketidak berdayaan, gangguan
citra tubuh, koping tidak efektif, koping kelurga tidak efektif ,
HDR situasional (NANDA,2012)
3. Perencanaan Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan standar
asuhan keperawatan kesehatanjiwa yang mencakup tindakan
psikoterapeutik yaitu penggunaan berbagai teknik
komunikasiterapeutik dalam membina hubungan dengan
pasien,pendidikan kesehatan tentang prinsip-prinsip kesehatan
jiwa dan gangguan jiwa; perawatan mandiri (aktivitas kehidupan
sehari-hari)meliputi kebersihan diri, makan dan minum, buang air
besar dan buang air kecil; terapimodalitas seperti terapi aktivitas
kelompok, terapi lingkungan dan terapi.
Dalam menyusun rencana tindakan harus dipertimbangkan
bahwa untuk mengatasi satu diagnose keperawatan diperlukan
beberapa kali pertemuan hingga tercapai kemampuan yang
diharapkan baik untukpasien maupun keluarga. Rencana tindakan
keperawatan ditujukan pada individu, keluarga,kelompok dan
komunitas.
a. Pada tingkat individu difokuskan pada peningkatan
keterampilan dalam adalah dan keterampilan koping
adaptif dalam mengatasi masalah.

13
b. Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan
keluarga dalam merawat pasien dan mensosialisasikan
pasien dengan lingkungan.
c. Pada tingkat kelompok difokuskan pada kegiatan
kelompok dalam rangka sosialisasi agarpasien mampu
beradaptasi dengan lingkungan.
d. Pada tingkat komunitas difokuskan pada peningkatan
kesadaran masyarakat tentangkesehatan jiwa dan
gangguan jiwa, menggerakkan sumber-sumber yang ada
dimasyarakat yang dapat di manfaatkan oleh pasien dan
keluarga
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana yang
telah dibuat. Tindakankeperawatan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pasien saat ini. Perawatbekerjasama
dengan pasien, keluarga dan tim kesehatan lain dalam
melakukan tindakan.Tujuannya adalah memberdayakan pasien
dan keluarga agar mampu mandiri memenuhikebutuhannya serta
meningkatkan keterampilan koping dalam menyelesaikan
masalah.Perawat bekerja dengan pasien dan keluarga untuk
mengidentifikasi kebutuhan mereka dan memfasilitasi
pengobatan melalui kolaborasi dan rujukan.
5. Evaluasi Asuhan
Keperawatan Evaluasi dilakukan untuk menilai
perkembangan pasien dan keluarga dalam memenuhikebutuhan
dan menyelesaikan masalah. Kemampuan yang diharapkan adalah
Pada tingkat individu diharapkan pasien mampu :
a. Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai
kemampuan Membina hubungan dengan orang lain
dilingkungannya secara bertahan
b. Melakukan cara-cara menyelesaikan masalah yang
dialami. Pada tingkat keluarga diharapkan keluarga
mampu :

14
1) Membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari
pasien hingga pasien mandiri
2) Mengidentifikasi perilaku pasien yang
membutuhkan konsultasi segera
3) Mengenal tanda dan gejala dini terjadinya
gangguan jiwa
4) Melakukan perawatan pada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa atau kekambuhan
5) Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di
masyarakat seperti tetangga, teman dekat dan
pelayanan kesehatan terdekat.
6. Monitoring dan Evaluasi
Menurut Mockler (1984) dalam Keliat et.al (2006)
pengendalian manajemen adalah kegiatan sistematis yang terdiri
dari menentukan standar prestasi kerja, menetapkan
tujuan,perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi
kinerja. Hasil evaluasi kinerja dibandingkan dengan standar yang
telah ditetapkan,untuk mengetahui pencapaian tujuan
danpenyimpangan serta mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan untuk memastikan bahwasumber daya yang digunakan
efektif danefisien dalam mencapai tujuan.
Pengendalian manajemen merupakan proses untuk
memastikan bahwa aktivitas yang komunitas ditujukan pada
fasilitator lokal, perawat CMHN, kader kesehatan jiwa dan pasien
dan keluarga telah dilakukan sesuaidengan aktivitas yang
direncanakan dan berfungsi untuk menjamin kualitas penampilan
kerja.Kegiatan monitoring dan evaluasi pada pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa.

15
BAB III
PENUTUPAN
3.1. KESIMPULAN

CMHN adalah memberikan perawatan dengan metode yang efektif


dalam merspon kebutuhan kesehatan jiwa individu keluarga atau
kelompok . komunitas menjadi dasar pelayanan keperawatan jiwa dengan
cara memberikan perawatan dalam bentuk hubungan teraupetik bersama
pasien di rumah , tempat kerja, rumah singgah klinik kesehatan
jiwa , pusat perawatan primer, pusat krisis, rumah perawatan atau seting
komunitas.
Fokus utama dalam CMHN Adalah pentingnya menjalin kerja
sama dengan keluarga, orang yang berarti bagi pasien dan kerja sama
dalam berbagai setting di komunitas. Jenis perencanaan terdiri atas
rencana jangka pendek,menengah,dan panjang.
Konsep CMHN yang paling penting adalah pemberian asuhan
keperawatan kepada klien, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
kondisi sehat mental,beresiko ganguan jiwa. Keperawatan kesehatan jiwa
komunitas mempunya rencana jangka pendek, Rencana jangka pendek
layanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas yaitu rencana yang di
terapkan pada layanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas terdiri atas
rencana bulanan dan tahunan

3.2. SARAN

Agar pengetahuan tentang “COMMUNITY MENTAL HEALTH


NURSING” dapat dipahami oleh para pembaca sebaiknya makalah ini
dipelajari dengan baik karena dengan mengetahui “Keperawatan,
Pelayanan serta Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa dari CMHN” ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam ilmu medis. Karena
dengan bertambahnya pengetahuan dan wawasannya tersebut maka kita
akan temotivasi lagi untuk belajar menjadi orang yang lebih baik dalam
hal ilmu pengetahuan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Keperawatan


kesehatan jiwa komunitas: CMHN (basic course) / Editor, Budi Anna
Keliat
... [et al.]; editor penyelaras, Monica Ester, Devi Yulianti.- Jakarta: EGC,
2011. xi, 417 hlm.; 15,5 x 24 cm.ISBN 978-979-044-063-0
1. Perawat dan perawatan kesehatan jiwa. I. Budi Anna Keliat. II. Monica
Ester. III. Devi Yulianti. 616.890 23

17

Anda mungkin juga menyukai