Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP CMHN

A. Definisi CMHN
Comunity mental health nursing adalah upaya untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan jiwa dengan tujuan pasien yang tidak tertangani di
masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
CMHN merupakan salah satu strategi berupa program peningkatan
pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada petugas kesehatan
melaluipelatihan dalam rangka upaya membantu masyarakat menyelesaikan
masalah kesehatan jiwa akibat dampaktsunami, gempa maupun bencana
lainnya. Pelatihan yang dilakukan terdiri dari tigatahapan yaitu Basic,
Intermediate, dan Advance Nursing Training.
CMHN adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik
dan paripurna, berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentang terhadap
stres dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan.

B. Tujuan CMHN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa bagi masyarakat.
Sehingga tercapai kesehatan jiwa masyarakat secara optimal.
a) Tujuan Khusus Menjelaskan konsep keperawatan kesehatan jiwa
komunitas

b) Menerapkan kumunitas teraupetik dalam memberikan pelayanan/


asuhan keperawatan jiwa.
c) Menjelaskan peran dan fungsi perawat kesehatajiwa dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
d) Bekerjasama dengan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan keperawatan sesuai dengan peran dan fungsinya.
e) Menerapkan konsep pengorganisasian masyarakat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa.
f) Memberikan asuhan keperawatan pada anak dan remaja
dengan gangguan jiwa : depresi dan perilaku kekerasan.
g) Memberikan asuhan keperwatan pada usia dewasa yang gangguan
jiwa dengan masalah : harga diri rendah, perilaku kekerasan, resiko
bunuh diri, isolasi diri, halusinasi, waham dan dapat perawatan diri
h) Memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan jiwa
depresi dan demensia.
i) Mendokumentasikan asuhan keperawatan jiwa komunitas.

C. Tugas dan Fungsi Perawatan CMHN

Upaya yang digunakan untuk membantu masyarakat menyelesaikan


masalah-masalah kesehatan jiwa. Adapun tugas dan fungsi dari perawat /
petugas CMHN meliputi :
1. Perencanaa pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa
mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.perencanaan dapat juga diartikan sebagai suatu rencana
kegiatan tentang apa yang harus dilakukan.perencanaan yang matang
akan memberi petunjuk dan mempermudah dalam melaksanakan suatu
kegiatan. Tanpa perencanaan kegiatan akan menjadi tidak terarah
sehingga hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diinginkan.
Jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka pendek, menengah
dan panjang. Perencanaan jangka panjang disebut juga perencanaan
strategis yang disusun untuk 3 sampai 10 tahun. Perencanaan jangka
menengah dibuat dan berlaku 1 sampai 5 tahun sedangkan perencanaan
jangka pendek di buat 1 jam sampai dengan satu tahun.
Kegiatan perencanaan yang akan digunakan di pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa komunitas meliputi perumusan visi, misi
filosofi, dan kebijakan. Untuk jenis perencanaan yang ditetapkan adalah
perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan tahunan dan
bulanan perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh perawat supervisor,
perawat CMHN dipuskesmas dan kader kesehatan jiwa.
Rencana jangka pendek yang ditetapkan pada pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa komunitas terdiri dari rencana bulanan dan tahunan.
a. Rencana bulanan perawat CMHN
Rencana bulanan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh perawat CMHN dan kader dalam 1 bulan. Rencana bulanan
perawat meliputi dua aspek, yaitu :
1) Kegiatan manajerial
Contoh kegiatan : Supervisi kader, rapat/ pertemuan.
2) Kegiatan asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga, yang
terdiri dari :
a) Pendidikan kesehatan bagi kelompok masyarakat yang
sehat Kemapuan yang beresiko msalah psikososial dan
kemampuan keluarga pasien gangguan jiwa.
b) Asuhan keperawatan masalah psikososial
c) Asuhan keperawatan resiko masalah psikososial
d) Asuhan keperawatan gangguan jiwa.
e) Kegiatan terapi aktifitas kelompok dan rehabilitas untuk
kelompok pasien yang mengalami gangguan jiwa
b. Rencana tahunan perawat CMHN
Setiap akhir tahun perawat melakukan evaluasi hasil
kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana
tidak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana
kegiatan tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahun mencakup :
1) Menyusun laporan tahunan yang berisi tntang kinerja
pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas berupa
kegiatan yang dilaksanakan dan hasil evaluasi (wilayah kerja
puskesmas dandesa siaga sehat jiwa ).
2) Penyegaran terkait dengan materi pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa komunitas khusus kegiatan yang masih rendah
pencapaiannya. Ini bertujuan untuk memantapkan hal-hal yang
masih rendah.
3) Pengembangan SDM (perawat CMHN dan kader kesehatan
jiwa ) dalam bentuk rekomendasi untuk melanjutkan
pendidikan formal dan informal.
2. Pengorganisasian pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai satu
tujuan, penugasan suatau kelompok tenaga keperawatan untuk
pengorganisasian aktivitas yang tepat baik vertikal maupun horizontal,
yang bertanggung jawab. Pengorganisasian kegiatan dan tenaga dalam
pelayanan kesehatan jiwa komunitas menggunakan pendekatan lintas
sektoral dan lintas program.setiap perawat cmhn dipuskesmas
bertganggung jawab terhadap dua desa atau lebih. Tokoh masyarakat di
desa berperan sebagai penasihat atau pelindung kader kesehatan jiwa.
Berapa kader kesehatan jiwa bertanggung jawab terhadap masing-masing
dusun yang melakukan kegiatan desa siaga sehat jiwa. Mekanisme
pelaksanaan pengorganisasian desa siaga sehat jiwa adalah :
a) Wilayah kerja puskesmas dibagi dua untuk 2 orang perawat CMHN
misalnya adalah 20 desa maka masing-masing perawat bertanggung jawab
pada 10 desa.
b) Perawat CMHN bersama tokoh masyarakat satu desa untuk dikembangkan
menjadi desa siaga sehat jiwa.
c) Perawat CMHN bersama tokoh masyarakat pada tingkat desa menetapkan
calon kader kesehatan jiwa pada tingkat dusun. Tiap dusun minimaln2 kader
kesehatan jiwa.
Pengelompokkan keluarga pada desa siaga sehat jiwa berdasarkan
asuhan keperawatan yang diberikan yaitu asuhan keperawatan diberikan
kepada keluarga yang sehat, resiko dan gangguan keluarga yang sehat.
Dikelompokkan dengan usia :
a) Keluarga dengan bayi 0 - 18 bulan

b) Keluarga dengan kanak-kanak 18 - 36 bulan

c) Keluarga dengan pra sekolah 3 - 6 tahun

d) Keluarga dengan anak sekolah 6 - 12 tahun


e) Keluarga dengan remaja 12 - 18 tahun.

f) Keluarga dengan dewasa 25 – 65 tahun.

g) Keluarga dengan lansia > 65 tahun

3. Pengarahan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas

Pengarahan adalah langkah ketiga dari fungsi manajemen yaitu


pelaksanaan perencanaan kegiatan dalam bentuk tindakan untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pengarahan
pekerjaan diuraikan dengan jelaskan dalam bentuk tugas yang harus
dilaksanakan. Untuk memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan
diperlukan iklim kerja yang menyenangkan, pengelolaan waktu secara
efisien, keterampilan komunikasi yang baik, pengelolaan konflik,
memfasilitasi kolaborasi, melaksanakan pendelegasian dan supervisi,
melakukan negosiasi dan advokasi lintas program dan sektor.
Kegiatan pengarahan yang akan dilaksanakan pada pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah menciptakan budaya
motivasi menerapkan manejemen waktu, melaksanakan pendelegasian,
melaksanakan supervisi dan komunikasi yang efektif, melakukan
manajemen konflik.
a) Manajemen waktu.

b) Pendelegasian

c) Supervisi

d) Manajemen konflik.

D. Program CMHN

Menbentuk Desa Siaga Sehat jiwa, yaitu :

a. Pendidikan kesehatan jiwa untuk masyarakat sehat.

b. Pendidikan kesehatan jiwa unutk resiko masalah psikososial.

c. Resiko jiwa untuk mengalami gangguan jiwa.

d. Terapi aktifitas bagi pasien gangguan jiwa mandiri.


e. Rehabilitasi bagi pasien gangguan jiwa mandiri

f. Askep bagi keluarga pasien gangguan jiwa.

E. Perencanaan CMHN

a. Memberikan asuhan keperawatan secara langsung ( Practitioner ) :

Perawat menberikan asuhan keperawatan kepada pasien untuk


membantu pasien mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah
dan meningkatkan fungsi kehidupannya.

b. Pendidik ( Educator )
Perawat memberikan pendidikan kesehatan jiwa kepada individu dan
keluarga untuk mengembangkan kemampuan keluarga dalam melakukan 5
tugas kesehatan keluarga.
c. Koordinator ( Coordinator )

Melakukan koordinasi dalam kegiatan

1) Penemuan kasus

2) Rujukan

F. Pengorganisasian CMHN
a. Pendekatan :

1) Perencanaan sosial (social planning)

Keputusan program pemenuhan dan penyelesaian masalah


didasarkan atas fakta- fakta yang didapatkan di lapangan dan
fokusnya pada penyelesaian tugas. Pendekatan ini diperlukan pada
kondisi yang memerlukan penyelesaian masalah dengan segera. Hal
ini telah dilakukan pada awal terjadi tsunami dan gempa bumi.
2) Aksi sosial (social action)

Program pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah pada


satu area tertentu dilakukan oleh sekelompok ahli dari tempat lain.
Hal ini dilakukan jika pada tempat kejadian belum dapat
diidentifikasi sumber daya yang digunakan. Hal ini juga telah
dilakukan dan berlangsung sampai saat ini.
3) Pengembangan masyarakat (Comunity development)

Program pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah


ditekankan pada peran serta masyarakat, pemberdayaan masyarakat
atau peningkatan kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan
masalah dan saling memberi bantuan dalam mengidentifikasi
masalah atau kebutuhan serta penyelesaian masalah.
4) Penerapan

a) Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta sumber daya yang


ada di masyarakat. Cara memeperoleh data dapat dilakukan
melalui :
 Informasi dari masyarakat tentang anggota masyarakat yang
mengalami gangguan jiwa
 Informasi dari perawat komunitas

 Menentukan sendiri dengan melakukan pengkajian langsung


baik perorangan, keluarga maupun kelompok
 Melalui pertemuan-pertemuan formal dan informal

b) Mengelompokkan data yang dikumpulkan dengan cara :

 Jika ditemukan anggota masyarakat yang masih sehat maka


diperlukan program pencegahan dan peningkatan kes-wa agar
tidak terjadi masalah psikososial dan gangguan jiwa.
 Jika ditemukan masyarakat yang mengalami masalah
psikososial maka diperlukan program untuk intervensi
pemulihan segera
 Jika ditemukan kasus gangguan jiwa maka diperlukan intervensi
pemulihan segera dan rehabilitasi
c) Merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan terhadap
kasus. Perawat kesehatan jiwa komunitas membuat jadual dalam
melakukan tindakan terhadap kasus dengan menggunakan modul
asuhan keperawatan, meliputi :
 Jadwal aktivitas harian sesuai dengan program kerja harian

 Jadwal kunjungan terhadap kasus-kasus yang ditangani sesuai


dengan program pemulihan
d) Melakukan evaluasi tindak lanjut

 Mencatat kemajuan perkembangan pasien dan kemampuan


keluarga merawat pasien
 Jika kondisi kasus berkembang kearah yang lebih baik, maka
diteruskan rencana asuhan yang telah ditetapkan sampai pasien
mandiri
 Jika ditemukan tanda dan gejala yang memerlukan pengobatan,
maka perawat kesehatan jiwa komunitas dapat memberikan obat
sesuai dengan standar pendelegasian program pengobatan serta
memonitor pengobatan
 Jika dengan perawatan dan pengobatan pasien tidak mengalami
perubahan (kondisi bertambah berat), maka pasien dirujuk ke
puskesmas
 Jika setelah dirujuk pasien tidak mengalami perubahan, maka
dikonsultasikan dengan tim kesehatan jiwa tingkat kabupaten
 Jika kondisi pasien tetap tidak mengalami perubahan, maka
dirujuk ke rumah sakit umum atau rumah sakit jiwa dengan
rekomendasi tim kesehatan jiwa tingkat kabupaten

G. Pengarahan CMHN

Pengarahan adalah langkah ketiga dari fungsi manajemen yaitu


pelaksanaan perencanaan kegiatan dalam bentuk tindakan untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pengarahan
pekerjaan diuraikan dengan jelas dalam bentuk tugas yang harus
dilaksanakan. Untuk memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan diperlukan
iklim kerja yang menyenangkan, pengelolaan waktu secara efisien,
keterampilan komunikasi yang baik, pengelolaan konflik, memfasilitasi
kolaborasi, melaksanakan pendelegasian dan supervisi, melakukan negosiasi
dan advokasi lintas program dan sektor (Keliat et.al, 2006).
Kegiatan pengarahan yang akan dilaksanakan pada pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah menciptakan budaya motivasi,
menerapkan manajemen waktu, melaksanakan pendelegasian, melaksanakan
supervisi dan komunikasi yang efektif, melakukan manajemen konflik.

1. Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah penggunaan secara optimal waktu yang


dimiliki. Pada desa siaga sehat jiwa manajemen waktu diterapkan dalam
bentuk penerapan rencana kegiatan bulanan untuk perawat CMHN dan kader
kesehatan jiwa masyarakat. Aktivitas manajemen waktu dievaluasi melalui
instrumen evaluasi perencanaan.
2. Pendelegasian

Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain. Dalam


organisasi pendelegasian dilakukan agar aktivitas organisasi tetap berjalan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendelegasian dilaksanakan
melalui proses :
a. Buat rencana tugas yang perlu diselesaikan

b. Identifikasi kemampuan kader kesehatan jiwa yang akan melaksanakan


tugas

c. Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa


tujuannya

d. Jika kader kesehatan jiwa tidak mampu melaksanakan tugas karena


menghadapi masalah tertentu maka perawat CMHN harus bias menjadi
contoh peran dan menjadi nara sumber untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi
e. Evaluasi kinerja setelah tugas selesai
3. Supervisi

Supervisi adalah proses memastikan kegiatan yang dilaksanakan sesuai


dengan tujuan organisasi dengan cara melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan supervisi dilaksanakan untuk
menjamin kegiatan pelayanan kesehatan jiwa sesuai dengan pedoman yang
telah ditetapkan. Fasilitator nasional, fasilitator provinsi dan dinas kesehatan
melakukan supervise satu kali sebulan terhadap fasilitator lokal, perawat
CMHN dan kader kesehatan jiwa masyarakat, fasilitator lokal dan kepala
puskesmas melakukan supervisi dua kali seminggu terhadap perawat CMHN
dan kader kesehatan jiwa. Sedangkan perawat CMHN melakukan supervisi
satu kali seminggu terhadap kader kesehatan jiwa.
Hal yang di supervisi adalah kemampuan fasilitator local, perawat
CMHN dan kader kesehatan jiwa dalam melaksanakan tugasnya terkait aspek
manajerial dan asuhan keperawatan.

4. Manajemen Konflik

Konflik adalah perbedaan pandangan dan ide antara satu orang dengan
orang yang lain. Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang
yang memiliki latar belakang yang berbeda konflik mungkin terjadi. Untuk
mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu dibudayakan manajemen
konflik.

Cara penanganan konflik ada beberapa macam yaitu bersaing,


berkolaborasi, menghindar, mengakomodasi dan berkompromi. Penanganan
konflik yang diterapkan dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa
komunitas adalah dengan cara kolaborasi. Cara ini adalah salah satu bentuk
kerja sama berbagai pihak yang terlibat konflik dalam menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi dengan jalan mencari dan menemukan
persamaan kepentingan dan bukan perbedaan. Untuk itu pembudayaan
kolaborasi antar pihak-pihak terkait menjadi prioritas utama dalam
menyelenggarakan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas

H. Kerjasama Lintas Sector dan Lintas Program


Kerjasama lintas program dan sector pada yankes dasar
Pelayanan kesehatan dasar / Primary Health Care ( PHC ) adalah
pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi
praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu
maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya,
serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup
mandiri dan menentukan nasib sendiri.
Konsep pelayanan kesehatan dasar merupakan pelayanan kesehatan
essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan
keluarga di masyarakat. Fokus dari pelayanan kesehatan primer luas
jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan
kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana
konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut seerta
mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.
Pengertian Kerja Sama Lintas Program dan Lintas Sektor
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan
antara beberapa program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan
yang sama. Kerja sama lintas program yang diterapkan di puskesmas berarti
melibatkan beberapa program terkait yangada di puskesmas.Tujuan khusus
kerja sama lintas program adalah untuk menggalangkerja sama dalam tim dan
selanjutnya menggalang kerja sama lintas sektora
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang- orang di luar
sektor kesehatan yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang
secara langsungatau tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Kerja sama
tidak hanya dalam proposal pengesahan, tetapi juga ikkut serta mendefinisikan
masalah, prioritas kebutuhan, pengumpulan, dan interpretasi informasi serta
mengevaluasi. Lintas sektor kesehatanmerupakan hubungan yang dikenali
antara bagian atau bagian-bagian dari sektor yang berbeda, dibentuk utnuk
mengambil tindakan pada suatu masalah agar hasil yang tercapaidengan cara
yang lebih efektif, berkelanjutan atau efisien disbanding sektor kesehatan
bertindak sendiri (WHO 1998). Prinsip kerja sama lintas sector melalui
pertalian dengan program di dalam dan di luar sektor kesehatan untuk
mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi kesehatan dari
keputusan kebijakan dan praktek organisasisektor-sektor yang berbeda
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kerjsasama lintas sektor
penganggulangan yang meliputi anggaran, peraturan, komunikasi, komitmen,
peran, dantanggung jawab. Masalah anggaran sering membuat beberapa
institusi membentu kerjasama. Pengendalian melalui manajemen lingkungan
memerlukan kejelasan yang efektif antara sektor klinis, kesehatan lingkungan,
perencanaan pemukiman, institusi akademis,dan masyarakat setempa
Komitmen memerlukan pembagian visi dan tujian seta penetapan
kepercayaanyang lebih tinggi dan tanggung jawab timbale balik untuk tujuan
bersama. Peran dantanggung jawab menunjuk masalah siapa yang akan
melakukan keseluruhan kerjasa.Semua kerja sama memerlukan struktur dan
proses untuk memperjelas tanggung jawabdan bagaimana tanggung jawab
tersebut dikerjakan. dan proses untuk memperjelas tanggung jawabdan
bagaimana tanggung jawab tersebut.
DAFTAR PUTAKA

Anonymous. e.d. 2018. Hubungan motivasi internal dan eksternal dengan


kinerja petugas CMHN.
Khasanah, Arifah Nur. 2019. Tutor Community Mental Health Nursing
(CMHN). Arifah Territoire. Diakses pada tanggal 24 Juli 2022 dari
http://arifahpratidina.blogspot.com/2011/04/tutor-community-mental-
health-nursing.html
UI, Fikep dan WHO. 2020. Modul basic course Comunity Mental Health
Nursing. Jakarta : Universitas Indonesia
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN SEHAT MENTAL

Nama perawat : Ns. Yohanes Tumewu.S.Kep


Tanggal pengkajian : 13 Februari 2023
Tempat pengkajian : Jl hayam wuruk, besusu barat
Sumber data : Klien

I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien lengkap : Nn. P
Nama panggilan klien :P
Umur/TTL : 21 Thn/PALU 09 November 2001
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan :-
Suku bangsa : Jawa
Status marital : belum menikah
Alamat lengkap : Jl hayam wuruk, besusu barat
II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama penanggung jawab klien : Tn. S
Umur : 52 Thn
Agama : Islam
Suku bangsa : jawa
Alamat lengkap : Jl hayam wuruk, besusu barat
Telp yang mudah dihubungi :-
Hubungan dengan klien : Ayah

III. PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN Usia 18 – 40 tahun


Petunjuk teknis pengisian format :
1. Berilah tanda (√) jika klien dan keluarga mampu melakukannya
2. Apabila semua kemampuan tercapai (jawaban “Ya“
mencapai 100%) maka dikategorikan “Normal“ namun bila
kurang dari 100% maka dikategorikan “Penyimpangan“

Nama klien : Nn.P

No. Kemampuan Ya Tidak

Kemampuan Klien
1 Mempunyai konsep diri dan pedoman hidup yang realistis √
2 Mengerti arah dan tujuan hidup yang diinginkan √
3 Merasa mampu untuk mandiri, bertanggung jawab
secara √
ekonomi dan sosial
4 Memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan orang

lain
5 Mempunyai hubungan dekat dengan pacar atau sahabat √
6 Memiliki kehidupan sosial yang berarti √
7 Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja

dan Berinteraksi
8 Mampu mengendalikan emosi secara konstruktif dan

bertanggung jawab
9 Membentuk keluarga baru √
10 Menyukai dirinya, mampu mengatasi stress dalam

Kehidupannya
11 Tidak menjadi pelaku tindak kriminal atau terlibat

dalam masalah narkoba
Kemampuan keluarga
1 Membantu individu memilih nilai dan pedoman hidup

yang Positif
2 Membimbing individu menentukan pilihan pekerjaan

sesuai bakat dan kemampuan
3 Membimbing individu menentukan pasangan hidup √
4 Membimbing individu mengambil keputusan penting √
dalam hidup, menikah dan punya anak
5 Membimbing individu untuk mandiri dengan

kehidupannya Sendiri
6 Memfasilitasi individu menentukan tujuan hidup √
7 Segera menghubungi pusat layanan kesehatan bila

menjumpai masalah dengan kesehatannya
8 Membimbing secara bijak bila terlibat tindak kriminal

atau masalah narkoba

Diagnosa Keperawatan :
Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Dewasa (Produktif)
1. Deawasa muda
a. Tujuan
1) Kognitif, dewasa muda mampu:
a) Mengetahui perkambangan dewasa muda
b) Menmpunyai perkembangan untuk bekerja
c) Memahami pentingnya kelompok sosial
2) Psikomotor, dewasa muda mampu:
a) Mempunyai pekerjaan
b) Mempunyai hubungan intim dengan lawan jenis kelamin
c) Aktif dalam kegiatan masyarakat
3) Afektif, dewasa muda mampu:
a) Mengendalikan emosi
b) Memiliki rasa kepercyaan diri
c) Memiliki jiwa penolong
d) Mencintai keluarga dan pekerjaan

Tindakan Keperawatan :
a. Mendiskusikan perkembangan psikososoial yang normal dan
menyimpang
Hasil : Klien mengatakan bahwa klien mengerti dengan perkembangan
psikososial yang yang normal seperti mengetahui perkembangan
dewasa muda dan memiliki pekerjaan, mampu mengendalikan emosi
dan mencintai keluarga dan pekerjaan serta menyimpang seperti tidak
memiliki pekerjaan, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, dan tidak
mampu mengendalikan emosi dan tidak memiliki rasa percaya diri.
2. Keluarga
a. Tujuan
1) Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan
perkembangan dewasa muda yang normal dan menyimpang.
2) Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan
dewasa muda.
3) Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk
menstimulasi perkembangan dewasa muda.
4) Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasi
perkembangan dewasa muda
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga :
a. Menjelaskan perkembangan psikososial yang harus dicapai oleh dewasa
muda kepada keluarga, baik perkembangan psikososial yang normal
maupun yang menyimpang
Hasil : Keluarga mampu memotivasi Nn.p sehingga klien mengerti
dengan perkembangan psikososial yang yang normal seperti
mengetahui perkembangan dewasa muda dan memiliki pekerjaan,
mampu mengendalikan emosi dan mencintai keluarga dan pekerjaan
dan yang menyimpang seperti tidak memiliki pekerjaan, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, dan tidak mampu mengendalikan emosi
dan tidak memiliki rasa percaya diri
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN SEHAT MENTAL

Nama perawat : Ns. Yohanes Tumewu.S.Kep


Tanggal pengkajian : 13 Februari 2023
Tempat pengkajian : Jl hayam wuruk, besusu barat
Sumber data : Klien

I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien lengkap : Ny. N
Nama panggilan klien :N
Umur/TTL : 51 Tahun, Mojoagung, 05 Mei 1971
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku bangsa : Jawa
Status marital : Menikah
Alamat lengkap : Jl hayam wuruk, besusu barat
II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama penanggung jawab klien : Tn. S
Umur : 52 Thn
Agama : Islam
Suku bangsa : jawa
Alamat lengkap : Jl hayam wuruk, besusu barat
Telp yang mudah dihubungi :-
Hubungan dengan klien : suami
III. PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN Usia 25 – 65 tahun
Petunjuk teknis pengisian format :
1. Berilah tanda (√) jika klien dan keluarga mampu melakukannya
2. Apabila semua kemampuan tercapai (jawaban “Ya“ mencapai 100%)
maka dikategorikan “Normal“ namun bila kurang dari 100% maka
dikategorikan “Penyimpangan“
Nama klien : Ny.N

No
Kemampuan Ya Tidak
Kemampuan Klien
1 Penerimaan perubahan diri dan proses penuaan √
2 Menghargai diri sendiri, menikmati hidup dan mandiri √
3 Memiliki pekerjaan sebagai profesi yang disukainya √
4 Merasa nyaman dan menikmati hasil dari profesi √
Pekerjaannya
5 Menyesuaikan diri dengan perubahan peran dalam √
Kehidupannya
6 Berinteraksi baik dengan pasangan hidup, berbagi aktivitas √
dan tanggung jawab rumah tangga
7 Membimbing, menyiapkan dan membina generasi di bawah √
Usianya
8 Memperhatikan kebutuhan orang lain √
9 Mengembangkan minat dan hobby √
10 Menilai pencapaian tujan hidup √
11 Menyesuaikan diri dengan orang tua dan orang yang sudah √
Lansia
12 Memiliki koping yang konstruktif bila mengalami stress √
Kemampuan keluarga
1 Memfasilitasi perubahan peran dalam keluarga √
2 Membantu individu mencapai tujuan jangka panjang √
3 Menjadi role model dan sebagai teman diskusi bagi individu √
4 Mendukung individu dalam pengambilan keputusan bersama √
Keluarga
5 Menyadari pentingnya pusat layanan kesehatan sebagai √
tempat rujukan bagi masalah kesehatan yang dialami

Diagnosa Keperawatan :
Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Dewasa Tengah

Tindakan Keperawatan
a. Dewasa tua
a. Tujuan
1) Kognitif, dewasa tua mampu memahami
a) Ciri perkembangan usia dewasa tua
b) Perlunya pekerjaan
c) Perlunya berkeluarga
d) Perluya peduli dan berperan aktif dalam keluarga dan
20
masyarakat
2) Psikomotor, dewasa tua mampu memahami
a) Melaksanakan pekerjaan engan tekun dan kreatif
b) Merawat keluarga dengan harmonis
c) Melakukan kegiatan bersama masyarakat
3) Afektif, dewasa tua mampu memahami
a) Mengendalikan emosi
b) Memiliki rasa kepercayaan diri
c) Memiliki jiwa penolong
d) Memiliki kepuasan hidup
e) Berguna bagi banyak orang
b. Tindakan keperawatan pada dewasa tua
1) Diskusikan tentang perkembangan usia dewasa tua yang
normal dan menyimpang
Hasil : Klien mengatakan perkembangan yang harus dimiliki
secara normal itu seperti memilkiki pekerjaan dan mampu
merawat anak serta menyekolahkan anaknya.
2. Keluarga
a. Tujuan
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan
individu dewasa yang normal dan menyimpang.
2) Menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan psikososial
dewasa.
3) Memfasilitasi perkembangan psikososial orang dewasa.
4) Merencanakan tindakan untuk mencapai perkembangan
psikososial dewasa yang normal.
b. Tindakan keperawatan pada keluarga
1) Menjelaskan perkembangan psikososial orang dewasa yang
normal dan menyimpang pada keluarga
Hasil : klien mengatakan mengerti tentang tanggung jawab
dalam keluarga seperti mencari nafkah, menyayangi keluarga
dan merawat anak anaknya.

21
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN SEHAT MENTAL

Nama perawat : Ns. Yohanes Tumewu.S.Kep


Tanggal pengkajian : 13 Februari 2023
22
Tempat pengkajian : Jl hayam wuruk, besusu barat
Sumber data : Klien

IV. IDENTITAS KLIEN


Nama klien lengkap : Tn. S
Nama panggilan klien :S
Umur/TTL : 52 Tahun, Jombang, 22 Desember 1970
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa
Status marital : Menikah
Alamat lengkap : Jl hayam wuruk, besusu barat
V. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama penanggung jawab klien : Tn. S
Umur : 52 Thn
Agama : Islam
Suku bangsa : jawa
Alamat lengkap : Jl hayam wuruk, besusu barat
Telp yang mudah dihubungi :-
Hubungan dengan klien :-
VI. PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN Usia 25 – 65 tahun
Petunjuk teknis pengisian format :
1. Berilah tanda (√) jika klien dan keluarga mampu melakukannya
2. Apabila semua kemampuan tercapai (jawaban “Ya“ mencapai 100%)
maka dikategorikan “Normal“ namun bila kurang dari 100% maka
dikategorikan “Penyimpangan“

Nama klien : Tn.S


No
Kemampuan Ya Tidak

23
Kemampuan Klien
1 Penerimaan perubahan diri dan proses penuaan √
2 Menghargai diri sendiri, menikmati hidup dan mandiri √
3 Memiliki pekerjaan sebagai profesi yang disukainya √
4 Merasa nyaman dan menikmati hasil dari profesi √
Pekerjaannya
5 Menyesuaikan diri dengan perubahan peran dalam √
Kehidupannya
6 Berinteraksi baik dengan pasangan hidup, berbagi aktivitas √
dan tanggung jawab rumah tangga
7 Membimbing, menyiapkan dan membina generasi di bawah √
Usianya
8 Memperhatikan kebutuhan orang lain √
9 Mengembangkan minat dan hobby √
10 Menilai pencapaian tujan hidup √
11 Menyesuaikan diri dengan orang tua dan orang yang sudah √
Lansia
12 Memiliki koping yang konstruktif bila mengalami stress √
Kemampuan keluarga
1 Memfasilitasi perubahan peran dalam keluarga √
2 Membantu individu mencapai tujuan jangka panjang √
3 Menjadi role model dan sebagai teman diskusi bagi individu
4 Mendukung individu dalam pengambilan keputusan bersama √
Keluarga
5 Menyadari pentingnya pusat layanan kesehatan sebagai √
tempat rujukan bagi masalah kesehatan yang dialami

Diagnosa Keperawatan :
Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Dewasa
Tengah
Tindakan Keperawatan

24
1. Dewasa tua
a. Tujuan
1) Kognitif, dewasa tua mampu memahami
a) Ciri perkembangan usia dewasa tua
b) Perlunya pekerjaan
c) Perlunya berkeluarga
d) Perluya peduli dan berperan aktif dalam keluarga dan
masyarakat
2) Psikomotor, dewasa tua mampu memahami
a) Melaksanakan pekerjaan engan tekun dan kreatif
b) Merawat keluarga dengan harmonis
c) Melakukan kegiatan bersama masyarakat
3) Afektif, dewasa tua mampu memahami
a) Mengendalikan emosi
b) Memiliki rasa kepercayaan diri
c) Memiliki jiwa penolong
d) Memiliki kepuasan hidup
e) Berguna bagi banyak orang
b. Tindakan keperawatan pada dewasa tua
1) Diskusikan tentang perkembangan usia dewasa tua yang
normal dan menyimpang
Hasil : Klien mengatakan perkembangan yang harus dimiliki
secara normal itu seperti memilkiki pekerjaan dan mampu
merawat anak serta menyekolahkan anaknya dan yang pelign
penting mampu menahan emosi disaat anaknya melakukan
keselahan.

2. Keluarga
a. Tujuan
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan
individu dewasa yang normal dan menyimpang.

25
2) Menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan psikososial
dewasa.
3) Memfasilitasi perkembangan psikososial orang dewasa.
4) Merencanakan tindakan untuk mencapai perkembangan
psikososial dewasa yang normal.
b. Tindakan keperawatan pada keluarga
1) Menjelaskan perkembangan psikososial orang dewasa yang
normal dan menyimpang pada keluarga
Hasil : klien mengatakan mengerti tentang tanggung jawab
dalam keluarga seperti mencari nafkah, menyayangi keluarga
dan merawat anak anaknya, serta yang paling penting adalah
mengajarkan cara beribadah dan selalu menjaga emosi dan
kecemasan yang berlebih

26

Anda mungkin juga menyukai