Anda di halaman 1dari 5

PENGATURAN DIET SEBAGAI BAGIAN PENTING

MANAJEMEN DIABETES MELITUS


Disusun untuk memenuhi mata kuliah KDK II

Dosen Pengampu: Fretika, UD, S.Gz

DISUSUN OLEH :

YAYANG SAVITA
(PO.62.20.1.15.145)

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
Jurusan Keperawatan Prodi DIV Keperawatan Reguler II
2018
PENGATURAN DIET SEBAGAI BAGIAN PENTING

MANAJEMEN DIABETES MELITUS

Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan bagi penderita diabetes
mellitus berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal pemberian makanan (Sulistyowati,2009).
Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat
sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. Menjadi diabetisi
sering segera dikaitkan dengan tidak boleh makan gula atau makan yang manis-manis.
Memang benar gula menaikkan gula darah namun perlu diketahui bahwa semua makanan
juga menaikkan gula darah. Hal itu tergantung jenis makanan yang kita makan dan seberapa
banyak makanan itu kita konsumsi.

Pengaturan makan (diet) merupakan komponen utama keberhasilan pengelolaan


Diabetes Mellitus, akan tetapi mempunyai kendala yang sangat besar yaitu kepatuhan
seseorang untuk menjalaninya. Hal ini dikarenakan perubahan gaya hidup yang serba instan
sehingga maraknya dapat kita temui makan junkfood, makanan yang manis-manis yang
menggugah selera dengan dekorasi yang cantik dan sebagainya yang membuat kepatuhan
dalam melakukan diet yang tepat sanggat sulit diubah. Prinsip pengaturan makan pada
penderita diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum,
yaitu makanan yang beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang
maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Hal
yang sangat penting ditekankan adalah pola makan yang disiplin dalam hal jadwal makan,
jenis dan jumlah makanan atau terkenal dengan istilah 3 J. Pengaturan porsi makanan
sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari. Hal-hal yang penting harus
diperhatikan dalam perencanaan makan adalah kebutuhan energi atau kalori ditentukan
berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan, aktifitas fisik, kehamilan atau menyusui.
Konsensus pengelolaan dan pencegahan DM di Indonesia menetapkan empat pilar utama
dalam pengelolaan DM, yaitu edukasi, terapi nutrisi medis (diet), latihan jasmani dan
intervensi farmakologi. Terapi diet yang menjadi salah satu dalam empat pilar manajemen
DM membuktikan bahwa sangat dibutuhkannya pengaturan diet yang tepat agar DM dapat
terkontrol dengan baik.
Tujuan utama pengaturan diett pada DM adalah menurunkan dan mengendalikan
berat badan disamping mengendalikan kadar gula dan kolesterol. Semua ini harus dilakukan
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Penurunan berat badan pada pasien-pasien DM
yang mengalami obesitas umumnya akan menurunkan resistensi insulin, dengan demikian
penurunan berat badan akan meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel dan memperbaiki
pengendalian glukosa darah.(Hartono, 2006).

Bagi penderita DM dengan obesitas, penurunan berat badan merupakan kunci dalam
penanganan diabetes. Pada obesitas akan disertai peningkatan resistensi terhadap insulin.
Sebagian penderita yang obesitas dan memerlukan insulin atau obat oral untuk
mengendalikan kadar glukosa darahnya mungkin dapat mengurangi secara signifikan atau
bahkan menghilangkan sama sekali kebutuhan terapi melalui penurunan berat badan. Bagi
diabetesi tipe II dengan melakukan pengaturan diet yang benar ditambah melakukan aktifitas
fisik secara teratur dapat mengendalikan kadar gula darah diabetesi dalam batas normal,
sehingga penggunaan obat-obatan dapat dihindari.

Bagi penderita DM Tipe I, pengaturan diet dapat berguna untuk memberikan energi
yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai pada orang
dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja,
meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

Bagi penderita diabetes, perencanaan makan harus mempertimbangkan pula


kegemaran pasien terhadap makanan tertentu,gaya hidup, jam-jam makan yang biasa diikuti.
Bagi pasien yang mendapatkan terapi intensif, penentuan jam makan dan banyaknya
makananlebih fleksibel dengan cara mengatur perubahan kebiasaan makan serta latihan.

Dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin,
tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
b. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya,
yaitu berkisar 60 – 70% dari total konsumsi. Makanan/minuman yang mengandung
gula dibatasi, dan digunakan jenis karbohidrat kompleks/makanan yang berserat.
c. Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi (nilai
cernanya tinggi).
d. Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
e. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus
adalah:
a. Sumber Karbohidrat kompleks
Seperti beras/nasi, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkue, makaroni, mie,
bihun, roti, dan biskuit.
b. Protein Hewani
Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal 2x/minggu.
c. Sayuran
Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau berwarna hijau seperti
bayam, kangkung, daun singkong, dll.
d. Buah
Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah yang sudah
ditentukan.

Makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes


Mellitus adalah:
a. Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir/gula merah,
susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue tart, jelly, dll.
b. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental (mengandung lemak jenuh).
c. Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan seperti saus, kecap, abon, sarden kaleng, buah kalengan, dll
DAFTAR PUSTAKA

Soegondo,S.2007. Penatalaksanaan Diabetes Terpadu. Fakultas kedokteran Univrsitas

Indonesia.Jakarta.

Anwar, Khaerul Rosadi.2017. Gambaran Diet Pasien DM Tipe II dalam Rangka

Mengendalikan Gula Darah Di Wilayah Puskesmas Purwokerto Utara


http://repository.ump.ac.id/4604/3/KHAERUL%20ANWAR%20ROSADI%20BAB
%20II.pdf. Diakses pada tanggal : 4 Agustus 2018

Bimantaro, Yoga. 2011. Penatalaksanaan Gizi pada Diabetes Mellitus.

http://www.morphostlab.com/artikel/penatalaksanaan-gizi-pada-pasien-
diabetesmellitus.html. Diakses pada tanggal 4 Agustus 2018

Tumiwa, Franky A.2010. Terapi Gizi Medis Diabetes Melitus.

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&
uact=8&ved=2ahUKEwjrlonmidbcAhVCXn0KHW5eBV4QFjACegQIBxAC&url=ht
tps%3A%2F%2Fejournal.unsrat.ac.id%2Findex.php%2Fbiomedik%2Farticle%2Fdo
wnload%2F846%2F664&usg=AOvVaw1xBV2UYhJGoat4kbGkhs_P. Diakses pada
tanggal 4 Agustus 2018

Budiyanto. 2002.Gizi dan Kesehatan. Jakarta: UMM Pres

Anda mungkin juga menyukai