Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Overweight/obesitas merupakan akar dari berbagai penyakit tidak menular seperti


diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler yang saat ini masih menjadi masalah
kesehatan yang utama di Indonesia dan diperkirakan akan meledak di tahun 2020.
Overweight dan obesitas merupakan masalah kesehatan utama, baik di negara maju
maupun di negara berkembang. Prevalensi obesitas meningkat antara tahun 1999-2000
dan 2007-2008. Menurut data 2007-2008 yang diperoleh National Health and Nutrition
Examination Survey (NHANES) menunjukkan bahwa 16,9% anak-anak dan remaja yang
berumur 2-19 tahun mengalami obesitas. Remaja yang mengalami obesitas cenderung
menjadi obesitas pada saat dewasa dan lebih berisiko menimbulkan masalah kesehatan
seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, beberapa jenis kanker, dan osteoarthritis.
Selain itu akibat lain yang ditimbulkan yaitu mempunyai risiko yang lebih besar
mengalami masalah tulang dan sendi, sleep apnea, dan masalah sosial serta psikologis
seperti stigmatisasi dan rendahnya kepercayaan diri.

Pengetahuan diet dan perilaku membaca informasi nilai gizi makanan kemasan
merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen
dengan kondisi medis tertentu yang memerlukan pengendalian asupan zat gizi, misalnya
penderita penyakit degeneratif (non communicable disease). Penderita penyakit obesitas
jantung koroner (PJK) dengan hipertensi dapat mengatur jumlah asupan lemak dan
natrium dengan memperhatikan jumlah lemak total dan natrium yang tercantum dalam
informasi nilai gizi suatu produk pangan. Hal ini memudahkan pasien dalam memilih
makanan yang baik dan tepat untuk dikonsumsi sesuai dengan jenis diet penderita
tersebut.

Penerapan diet atau pengaturan menu makanan tidak secara langsung menyembuhkan
penyakit, tetapi dapat memperbaiki kelainan metabolisme dan mencegah atau
mengurangi gejala penyakit. Kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi produk pangan
saat ini mengalami kecenderungan lebih memilih untuk mengonsumsi makanan
kemasan, makanan tinggi garam, lemak, gula, dan kalori yang terus meningkat
dibandingkan dengan bahan makanan segar. Perubahan ini dapat disebabkan karena
keterbatasan waktu atau pengaruh gaya hidup masyarakat secara global yang sudah
semakin dinamis akibat tuntutan pekerjaan dan permintaan masyarakat yang semakin
tinggi.

Pencantuman informasi yang jelas dan benar pada label makanan kemasan akan
memudahkan konsumen dalam memilih suatu produk pangan yang biasanya juga
dipengaruhi oleh pengetahuan konsumen tentang label makanan kemasan. Menurut
Depkes RI Tahun 2014, membaca label informasi nilai gizi merupakan salah satu
perilaku hidup sehat sebagai upaya preventif dan promotif untuk penyeimbangan
konsumsi karena ada zat gizi (lemak, kolesterol, dan natrium) yang apabila dikonsumsi
terlalu banyak akan meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif seperti penyakit
jantung dan hipertensi. Tingkat pengetahuan gizi seseorang mempengaruhi sikap dan
perilaku dalam pemilihan makanan yang akibatnya akan berpengaruh pada keadaan atau
status gizi yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan diet ?


2. Bagaimana prinsip diet Mayo ?
3. Bagaimana prinsip diet Golongan Darah ?
4. Bagaimana prinsip diet OCD ?
5. Bagaimana prinsip diet Food Combining ?
6. Bagaimana prinsip diet Ketogenik ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis diet


2. Untuk mengethui prinsip diet mayo
3. Untuk mengethui prinsip diet golongan darah
4. Untuk mengethui prinsip diet OCD
5. Untuk mengethui prinsip diet Food Combining
6. Untuk mengethui prinsip diet Kategonik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Diet

Diet berasal dari kata Romawi yang berarti gaya hidup. Akan tetapi masyarakat
sudah beranggapan jauh dari pengertian diet itu sendiri. Konsep diet yang benar haruslah
aman. Diet hanya mengacu pada nutrisi yang didapatkan setiap hari. Ada beberapa diet
yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan spesifik, tidak hanya digunakan untuk
proses penurunan berat badan, namun diet digunakan juga untuk menjaga kesehatan
tubuh seorang pasien walaupun pasien tersebut tidak mengalami obesitas. Ada program
diet bagi penderita obesitas yang rendah karbohidrat dan tinggi protein.

Menurut Amirta (2007) diet yaitu pengaturan pola makan yang sesuai dengan tujuan
seseorang melakukan pengaturan makan tersebut. Bila pengaturan pola makan tersebut
bertujuan untuk menurunkan berat badan maka total asupan makanan diatur agak lebih
kecil dari yang dibutuhkan sehingga terjadi penurunan berat badan.

Sedangkan menurut Sandjaja dkk (2009) dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan
Keluarga, diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan dan
minuman yang dilarang, dimodifikasi atau diperbolehkan dengn jumlah tertentu untuk
tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.

Oleh sebab itu diet dapat di definisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur
pola makan yang bertujuan untuk memperoleh berat badan yang ideal. Seiring
berkembangnya ilmu, dewasa ini diet mempunyai banyak jenisnya dari diet mayo,
golong darah, OCD, Food Combining, dan diet kategonik. Berikut macam-mcam diet
dan definisinya akan di rangkum di bawah ini:

1. Diet Mayo
2. Diet Golongan Darah
3. Diet OCD
4. Diet Food Combining
5. Diet Kategonik
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Diet adalah usaha seseorang dalam mengatur pola makan yang bertujuan untuk
memperoleh berat badan yang ideal.
2. Jenis-jenis diet saat yang terpopuler adalah diet mayo, golong darah, OCD,
Food Combining, dan diet kategonik
DAFTAR PUSTAKA

Amirta, Y. (2007). Diet Sehat, Murah & Menyenangkan. Yogyakarata: Kreasi


Wacana. Budianto, A. K. (2002). Gizi dan Kesehatan.

Sandjaja, dkk. 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Kompas
Penerbit Buku.

Anda mungkin juga menyukai