Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN GIZI DIABETES MELITUS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dietetika Lanjut yang dibimbing oleh Etik
Sulistyowati,SST.,M.Kes

Kelompok 6 Tingkat III


Anggi Riska D.N
Atika S. Putri
Karlina Oktaviani
Ivanda Glanny A.
Winda Irawati

1203410003
1203410006
1203410012
1203410017
1203410038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PRODI DIPLOMA IV GIZI
MALANG
2014
Identitas Kasus

Nama

: Ny. NWR

Umur

: 57 tahun

Tinggi Badan

: 154 cm

Berat Badan

: 46 kg

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status Perkawinan

: Sudah menikah

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Diet yang diberikan

: RP 40 2000 BB

Bentuk makanan

: Lunak/bubur

Keadaan Umum Penderita


Keluhan Utama

Pasien merasa separuh badannya lemas


Pasien merasa mual dan muntah
Pasien mengeluh sesak nafas

Data Subyektif
Riwayat penyakit dahulu :
Diabetes Melitus Type II
Riwayat penyakit sekarang :
DM Type II + Hipertensi
Riwayat penyakit keluarga :
Bapaknya meninggal karena komplikasi DM + gagal jantung dan ginjal
Keadaan sosial ekonomi :
Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Obat-obatan yang biasa diminum di rumah :


Tidak ingat nama obat.
Kebiasaan hidup :
Px makan tiga kali sehari, makan banyak karena jarang makan snack
Sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi setiap hari adalah @100 200 g.
Sumber protein yang sering dikonsumsi adalah daging ayam @40 50 g.
Px sering mengkonsumsi sayuran berupa kangkung dan labu siam.
Px jarang mengkonsumsi buah.

Px tidak bisa menghindari makanan dan kue-kue manis.


Data Obyektif
Hasil Pemeriksaan Anthropometri
Berat badan

: 46 kg

Tinggi badan : 154 cm


Hasil Pemeriksaan Fisik/Klinis
Hasil Pemeriksaan
Tanggal
Pemeriksaan
4 April 2013
5 April 2013

Suhu
(oC)

Nadi
(x/mnt)

RR
(x/mnt)

36
36

92
84

40
22

Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Parameter
Hasil
SGOT
26,00
SGPT
8,00
Albumin
2,5
Asam Urat
7,00
Glukosa Darah
200,00
Sewaktu
Hb
7,10

Tekanan
Darah
(mmHg)
190/120
160/100

Satuan
U/L
U/L
g/dL
mg/dL

Nilai Rujukan
11,00 27,00
11,00 34,00
3,4 4,8
2,00 5,70

mg/dL

70,00 140,00

g/dL

12,00 16,00

Hasil Pemeriksaan Rontgen, USG, CT-Scan, Biopsi


Tidak ada
Tingkat Konsumsi
Konsumsi
Tingkat
Konsumsi (%)

Energi (kkal)
584

Protein (g)
35,7

Lemak (g)
19,7

30,9

55,09

31

KH (g)
67,7
25,5

Perhitungan Kebutuhan Energi


BBI (Wanita) = (TB)2 x 21
= (1,54)2 x 21= 49,8 kg = 50 kg
Energi basal

= BBI x 25 Kal
= 50 x 25 Kal = 1250 Kal

FA

= 20% x energi basal = 20% x 1250 Kal = 250 Kal

FS

= 10% x energi basal = 10% x 1250 Kal = 125 Kal

Korreksi umur = 5% x energi basal = 5% x 1250 Kal = 62,5 Kal


TEE

= energi basal + FA + FS Koreksi umur


= 1250 + 250 + 125 62,5Kal
= 1562,5 Kal = 1500 Kal

Jadi, jenis diet yang diberikan

: Diet DM III
E = 1500 Kal, P = 51,5g, L = 36,5g, KH = 235g

Menu sehari :
Pagi
Snack

Snack

Siang

Malam

Snack

Assesment
Data Dasar
Identifikasi
Anthropometri
BB : 46 kg
TB : 154 cm
BBI : 49,8 kg
Biokimia
SGPT = 8,00 U/L
Albumin
Albumin = 2,5 g/dL
HB
Asam urat = 7,00 ml/dL
GDS = 200,00 mg/dL
Hb = 7,10 g/dL

Klinis
T = 36 0C
Nadi = 84 x/mnt
RR = 22 x/mnt
TD = 160/100 mmHg
Dietary
Riwayat Gizi Sekarang
Tingkat konsumsi zat gizi

Diagnosa Gizi

Rencana Intervensi

Rencana Monev

NI 5.1. Peningkatan kebutuhan


protein dan Fe dikarenakan
gangguan metabolisme protein
ditandai dengan Albumin dan
HB

N.D.1.2. Modifikasi distribusi zat gizi,


jenis diet DM III.

Perubahan nilai
lab.
ss (sesuai)
prosedur RS

Asam urat

N.I.5.4. Penurunan kebutuhan


purin yang disebabkan oleh pola
makan yang ditandai dengan
Asam urat

N.D.1.2. Modifikasi distribusi zat gizi,


jenis diet purin rendah II.

Perubahan nilai
lab

GDS

NI.5.8.3 Ketidaksesuaian jenis


karbohidrat dikarenkan gangguan
metabolisme karbohidrat ditandai
dengan GDS

N.D.1.2. Modifikasi distribusi zat gizi,


jenis diet DM III.

Pemeriksaan
GDS/hari

Hipertensi

NI.5.4. Penurunan kebutuhan Na


yang disebabkan oleh hipertensi
ditandai dengan nilai TD

N.D.1.2. modifikasi distribusi zat gizi,


jenis diet rendah garam I

Pemeriksaan
Tekanan
darah/hari

Intake energi
dan zat gizi

N.I.5.3. Energi dan protein tidak


adekuat yang disebabkan oleh

N.D.1.2. Modifikasi distribusi zat gizi,


jenis diet DM III

Px patuh
terhadap diet

E = 584 Kal (30,9%)


P = 35,7 g (55,09%)
L = 19,7 g (31%)
KH = 67,7 g (25,5%)

kurang

gangguan katabolik yang ditandai


dengan hasil Recall kurang dari
kebutuhan

Kebiasan Hidup
Px makan 3x sehari jarang
snack
Sumber KH nasi jagung
100-200 g
Sumber protein daging
ayam 40-50 g.
Px sering konsumsi labu
siam, kangkung.
Px jarang konsumsi buah
Px tidak bisa menghindari
kue-kue manis.

Pola makan
kurang tepat

NB 1.7 Pemilihan bahan makanan


yang tidak sesuai dikarenakan
kurang pengetahuan atau
informasi tentang makanan yang
baik untuk px saat ini ditandai
dengan pola makan yang salah

yang diberikan

N.E.2.1. Edukasi gizi tentang pola makan


yang benar.

Pola makan
benar

C. RENCANA INTERVENSI
1. INTERVENSI DIET
A. Tujuan Intervensi
1. Memberikan makanan yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
2. Memberikan makanan rendah Purin untuk menurunkan kadar asam urat darah
3. Memberikan makanan rendah Karbohidrat untuk menurunkan GDS
4. Memberikan makanan rendah Na untuk menormalkan Tekanan Darah
B. Prinsip Diet
1. Rendah Purin
2. Rendah Kabohidrat Sederhana
3. Rendah Na
C. Syarat Diet DM
1.
Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan BB normal
Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk
metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, kebutuhan aktifitas fisik
dan kedaan khusus, misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya
komplikasi. Makanan dibagai dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi 20%,
makan siang 30% dan sore 25%, serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan
2.
3.

(10-15%)
Kebutuhan protein normal, yaitu 10-18% dari kebutuhann eregi total
Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan nergi total,
dalam bentuk < 10% dari kebutuhan energi toral berasal dari
lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari

lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol


makanan dibatasi, yaitu 300mg/hari
4.
Kebutuhan KH adalah sisa dari kebuthan energi total, yaitu 60-70%
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan
kecuali jumlah sedikit untuk bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah
terkendali, diperbolehkan mengkonsumsi gulai murni sampai 10% dari
kebutuhan energi total
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif

adalah

bahan pemanis selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternatif yaitu yang bergizi
dan yang tidak bergizi. Gula alternatis bergizi adalah fruktosa, gula alkohol
berupa sorbitol, manitol, dan silitol, sedangkan gula alternatif tak bergizi
adalah aspartam dan sakarin. Penggunaan gula alternatif hendaknya dalam
jumlah terbatas. Fruktosa dalam jumlah 205 dari kebutuhan energi total dapat
meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula alkohol dalam jumlah
berlebihan mempunyai pengaruh laksatif

7. Asupan serat dianjurkan 5gr/hari, mengutamakan serat larut air yang terdapat
didalam sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan serat
sehari
8. Pasien DM dengan Tekanan Darah normal diperbolehkan mengkonsumsi
Natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000mg. Apabila
mengalami hipertensi, asupan garam harus dikurangi (Lihat Diet Garam
Rendah)
9. Cukup vitamin dan mineral apabila asupan dalam asupan makanan cukup,
penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
D. INTERVENSI EDUKASI / KONSELING
1.

Tujuan
Melakukan konseling pada Px
Memotivasi Px
Memberi edukasi pada Px

2.

Metode
Konseling Gizi

3.

Waktu
Visite ke ruangan Px 15 menit

4.

Materi
Pengertian Diet DM III
Pola makan yang benar
Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

5. Alat Peraga
Leaflet

F. Kasus
Ny. MM, usia 46 tahun, ibu mengeluh sering merasa lapar, makan, dan minum banyak
dengan berat badan turun drastis dari 75kg menjadi 65kg, seringkali juga kesemutan dan
gatal-gatal pada lipatan kulit. Seminggu yang lalu badannya demam, dan luka paku di kaki
kirinya dan tak kunjung sembuh meski sudah diberikan obat. Karena takut ada yang tidak
beres dengan kondisinya, mengingat ibunya menderita kencing manis, maka Ny. MM kontrol
kembali ke dokter sehubungan dengan kondisinya. Ibu rumah tangga dengan 2 anak yang

suka makan banyak ini sejak muda memang sangat menyukai makanan yang manis dan tidak
bisa mengurangi hingga saat ini. Sebetulnya pada awal pemeriksaan ganya GDP dan
GDP2JPP saja yang melebihi normal, namun seminggu kemarin menunjukkan tingginya
kadar ureum dan kreatinin serta leukosit penderita.
Pertanyaan :
1.

Sebutkan faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko dan juga gejala-gejala Diabetes
Mellitus pada Ny. MM !
a. Antropometri

: Umur = 46 tahun, BBA = 65kg

b. Laboratorium

: GDP , GD2JPP , Kadar Ureum , Kreatin , Leokosit

c. Keluhan fisik klinis

: Kesemutan, gatal-gatal pada lipatan kulit, demam, luka paku


di kaki kiri

d. Diet
2.

: Diabetes Mellitus Type II dengan Komplikasi (Nefropati)

Masalah gizi yang dialami oleh Ny. MM adalah


a. Zat gizi tidak seimbang
b. Kelebihan asupan karbohidrat dan protein
c. Perubahan nilai laboratorium yang terkait gizi
d. Berat badan turun 10 kg
e. Polidipsia dan Polifagia

3. Intervensi gizi yang diberikan kepada Ny. MM adalah


a. Modifikasi distribusi zat gizi, jenis makanan, jenis zat gizi dalam makanan pada waktu
tertentu
b. Tujuan edukasi gizi
c. Anjuran perubahan makanan

d. Kolaborasi rujukan ke tenaga kesehatan lain


4. Prinsip Diet untuk Ny. MM adalah

Energi cukup, rendah protein, KH cukup

5. Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam menentukan kebutuhan energi Ny. MM


adalah
Jenis kelamin, Umur, BB, TB, Keadaan fisik, Faktor Aktifitas, Faktor Stress, Adanya
Komplikasi, Data Laboratorium

G. Pertanyaan Setelah Praktikum


1. Bagaimana status gizi kasus ?
- Perhitungan untuk status gizi dengan menggunakan IMT pasien yaitu
IMT = BB/TB2(m) = 46/1,542 = 19,39 (Status Gizi Normal)
2. Masalah gizi apa saja yang dialami kasus (Domain Diagnosis Gizi apa saja) ?
- Asupan protein tidak adekuat yang disebabkan oleh konsumsi protein yang
-

ditandai dengan Albumin dan HB


Penurunan kebutuhan purin yang disebabkan oleh pola makan yang ditandai

dengan Asam urat


Penurunan kebutuhan karbohidrat yang disebabkan oleh pola makan yang ditandai

dengan GDS
3. Bentuk Intervensi apa saja yang saudara rencanakan ? Mengapa ?
- Diet DMRPRG II
- Pemberian oral
- Makanan Lunak
- Modifikasi distribusi zat gizi, jenis diet DM III agar asupan zat gizi makro
-

(karbohidrat, protein) dan zat gizi mikro (purin) menjadi normal


Kolaborasi rujukan ke tenaga kesehatan untuk membantu

mempertahankan status gizi normal pasien


Edukasi gizi tentang pola makan yang benar untuk memberikan pengetahuan

ahli

gizi

pemilihan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan sesuai dengan
kebutuhan pasien dalam menjalankan diet dan juga untuk mengembalikan nilai
laboratorium (GDS, Albumin, SGPT, Asam Urat dan Hb) kembali menjadi
normal.

Anda mungkin juga menyukai