Anda di halaman 1dari 9

GIZI DAN DIET

KEBUTUHAN NUTRISI PADA USIA REMAJA

Oleh :

I Putu Krisna Wiryantara


(P07120019026)
Kelas 1.1

DIII Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. KARAKTERISTIK REMAJA
Remaja sering disebut juga dengan Adolensence growth spurt, yang artinya pada fase
remaja ini pertumbuhan yang dialami manusia sangat cepat atau mengalami percepatan.
Batasan usia remaja bervariasi, umumnya yang digunakan para ahli antara 12 hingga 21
tahun, dibagi menjadi 3: (1) 12 – 15 tahun = masa remaja awal; (2) 15 – 18 tahun = masa
remaja pertengahan; dan (3) 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Ciri-ciri seorang anak telah memasuki fase remaja yaitu adanya pubertas. Pubertas
dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang menimbulkan ciri-ciri kelamin
sekunder. Pada wanita, pubertas ditandai dengan adanya menarche yang sangat dipengaruhi
oleh status gizi remaja tersebut. Saat menarche, ovarium mulai berfungsi dibawah pengaruh
hormone gonadotropin untuk menghasilkan ovum.
Pada fase remaja ini, timbul yang namanya body image. Remaja merasa perlu memiliki
body yang ideal dan sering tidak puas dengan tubuhnya. Di sisi lain, beberapa muncul
gangguan makan seperti mengkonsumsi makanan semau gue. Pada fase ini diperlukan energi
dan zat gizi esensial dengan jumlah relatif lebih besar terutama energi, protein, kalsium dan
zat besi.

B. STATUS GIZI REMAJA


Masa remaja merupakan periode yang paling menantang dalam pertumbuhan manusia
karena pertumbuhan yang seragam pada masa anak berubah mendadak dengan kecepatan
pertumbuhan yang meningkat, serta kebutuhan akan zat gizi yang khusus.
 Pertumbuhan selama masa remaja dipengaruhi oleh hormonal dan bervariasi antar
individu.
a. Pada wanita dimulai saat usia 10,5-11 tahun dan puncaknya pada usia 12 tahun dan
akan berlangsung sampai 2 tahun.
b. Pada laki-laki dimulai saat usia 12,5-13 tahun dan puncaknya pada usia 14 tahun dan
akan berlangsung sampai 2 tahun.
 Pertumbuhan tinggi badan:
a. Anak laki-laki akan bertambah tinggi sekitar 20 cm
b. Anak perempuan akan bertambah tinggi sekitar 15 cm
 Pertumbuhan berat badan (yang dipengaruhi oleh asupan makanan dan latihan fisik) :
a. Anak laki-laki akan bertambah berat badannya sekitar 20 kg
b. Anak perempuan akan bertambah berat badannya sekitar 16 kg
 Masa remaja merupakan masa rentan gizi karena:
a. Kebutuhan akan zat gizi meningkat karena peningkatan mendadak dari pertumbuhan
fisik dan perkembangan.
b. Ada perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan sehingga mempengaruhi asupan dan
kebutuhan zat gizi.
c. Mempunyai kebutuhan akan zat-zat gizi khusus berkaitan dengan peran mereka
dalam olah raga, kehamilan, adanya kelainan cara makan, diet yang berlebihan,
penggunaan alkohol/obat berbahaya ataupun keadaan-keadaan lainnya.

C. KECUKUPAN GIZI REMAJA


 Kebutuhan energi masa remaja:
Kebutuhan akan energi diperuntukkan bagi: Pemeliharaan kesehatan, pertumbuhan dan
maturasi yang optimal, dan menunjang tingkat aktivitas fisik yang diinginkan.

Untuk Remaja Laki-laki Perempuan


10-12 tahun 2000 kalori 1900 kalori
13-15 tahun 2400 kalori 2100 kalori
16-19 tahun 2500 kalori 2000 kalori

• Kebutuhan protein masa remaja:


Kebutuhan akan protein diperuntukkan bagi pola pertumbuhan fisiknya.
Untuk Remaja Laki-laki Perempuan
10-12 tahun 45 gram 54 gram
13-15 tahun 66 gram 62 gram
16-19 tahun 66 gram 51 gram

• Kebutuhan kalsium masa remaja:


Kebutuhan akan kalsium diperuntukkan bagi peningkatan perkembangan otot, rangka dan
kelenjar endokrin. Pada puncak pertumbuhan cepat ini, deposisi kalsium harian bisa
sampai 2 kali lipat (45% massa tulang ditambahkan pada periode remaja).
Untuk Remaja Laki-laki Perempuan
10-12 tahun 700 mg 700 mg
13-15 tahun 700 mg 700 mg
16-19 tahun 600 mg 600 mg

 Kebutuhan zat besi masa remaja:


Kebutuhan akan zat besi diperuntukkan bagi kebutuhan akan peningkatan volume darah
untuk pertumbuhan massa otot pada laki-laki dan kehilangan darah haid bulanan pada
perempuan. Walau cadangan zat besi tubuh mencukupi, namun pertumbuhan yang cepat
dan penambahan massa otot menyebabkan terjadinya anemia fisiologi karena
pertumbuhan dengan akibat: Gangguan respon kekebalan tubuh dan Gangguan proses
belajar (ingatan jangka pendek).

Untuk Remaja Laki-laki Perempuan


10-12 tahun 14 mg 14 mg
13-15 tahun 17 mg 19 mg
16-19 tahun 23 mg 25 mg

• Kebutuhan zat seng masa remaja:


Kebutuhan akan seng diperuntukkan bagi pertumbuhan fisik dan pematangan seksual.

Untuk Remaja Laki-laki Perempuan


10-12 tahun 15 mg 15 mg
13-15 tahun 17,4 mg 15,4 mg
16-19 tahun 17 mg 14 mg

• Kebutuhan asam folat masa remaja:


Kebutuhan akan asam folat diperuntukkan bagi pencegahan risiko terjadinya kelainan
pada sumsum tulang belakang bayi pada remaja perempuan yang siap hamil.
Untuk Remaja Laki-laki Perempuan
10-12 tahun 90 mcg 100 mcg
13-15 tahun 125 mcg 130 mcg
16-19 tahun 165 mcg 150 mcg
 KEBUTUHAN ENERGI
 Menentukan besaran energi yang diperlukan untuk memenuhi metabolism basal
(Basal Energy Expenditure/ BEE), menggunakan rumus Harris-Bennedict:

BEE = 655 + 9,6 BB + 1,4 TB – 4,7 U

Ket :
BB = berat badan yang ditimbang sekarang
TB = tinggi badan (cm)
U = usia
 Menentukan energi yang dihabiskan untuk kegiatan fisik derajat sedang:

Kegiatan fisik = 13% dari BEE

 Menentukan FIT (Food Induced


Thermogenesis):

FIT = 10% (BEE + Kegiatan fisik)

 Menentukan jumlah total kebutuhan energy


(Total Energy Expenditure/ TEE):

TEE = BEE + KF + FIT

 Menerjemahkan kalori menjadi karbohidrat, protein,


dan lemak:
Karbohidrat = 60% dari TEE
Protein = 15% dari TEE
Lemak = 25% dari TEE
 Menerjemahkan kalori menjadi gram:
Karbohidrat = kalori : 4
Protein = kalori : 4
Lemak = kalori : 9
 Faktor yang mempengaruhi intake:
a. Kebiasaan makan:
1) Pola makan yang tidak teratur
2) Makan cemilan
3) Makanan cepat saji
4) Pengaruh media
b. Situasi khusus:
1) Vegetarian
2) Gangguan cara makan
3) Adanya kegemukan
4) Hiperlipidemia
5) Atlet remaja
6) Penggunaan bahan berbahaya
7) Kehamilan

D. GANGGUAN MAKAN YANG SERING TERJADI


1. Bulimia Nervosa
Sering disebut binge-eater/foodaholics, yaitu seseorang yg maunya makan banyak
pada waktu pendek. Gangguan makan ini sering terjadi pada wanita. 40 % anoreksia
nervosa pernah mengalami bulemia nervosa, tetapi tidak sebaliknya. Ada periode makan
banyak, ada periode makan biasa. Penderita tahu kalau dirinya bulimia. Menggunakan
makanan untuk lari dari stress. Secara teratur melakukan diit ketat, puasa, memuntahkan
makanan, menggunakan laxansia antara waktu binge-eating. Mempunyai perhatian
terhadap berat badan dan bentuk tubuh
2. Anoreksia Nervosa
Kasus pada laki-laki : perempuan = 1 : 15. Dimulai masa remaja, apabila terjadi di
atas 25 tahun, bisa jadi terdapat masalah mental dan fisik. Gangguan ini banyak terjadi di
negara maju. Insiden pada usia 13-25 tahun = 1 : 1000; 15-18 th = 1 : 200. Gambaran
klinis: takut gemuk, terjadi penurunan BB signifikan bukan karena sakit atau faktor fisik
(mis: BMI<15), serta amenorea.

E. MASALAH GIZI REMAJA


Masalah gizi pada remaja merupakan masalah yang penting karena selain mempunyai
risiko penyakit, tetapi juga dapat mempengaruhi kebugaran dan daya konsentrasi remaja.
Masalah gizi yang sering dijumpai pada remaja, yaitu anemia defisiensi besi, KEK, gizi lebih
(obesitas), dan kekurangan BB.
1. KEK (Kurang Energi Kalori)
KEK atau kurang energi kalori merupakan kurangnya zat gizi khususya kurang
energi (sumber karbohidrat) yang terus menerus. Dampak KEK ini yaitu gangguan
pertumbuhan seperti badan menjadi pendek dan tulang panggul tidak sempurna. Akibat
jika wanita usi subur mengalami KEK adalah sulit melahirkan, berisiko BBLR, kematian
pada anak karena gangguan tumbuh kembang di dalam janin.
2. Obesitas
Obesitas merupakan kondisi yang diakibatkan oleh asupan energi yang melebihi
kebutuhan tubuh. Energi yang berlebih tersebut disimpan sebagai lemak di bawah kulit,
sehingga menjadi gemuk. Akibat dari obesitas ini yaitu timbulnya penyakit degeratif.
Obesitas bisa ditanggulangi dengan cara merubah perilaku gizi yang tidak sehat, melalui
peningkatan pengetahuan tentang gizi melalui penerapan PUGS (Pedoman Umum Gizi
Seimbang).
3. Kekurangan gizi
Masalah status gizi pada remaja putri di Indonesia yaitu kurang zat gizi makro
(karbohidrat, protein, dan lemak) serta kurang zat gizi mikro (vitamin dan mineral).
Kurang zat gizi makro dan mikro menyebabkan tubuh menjadi kurus, berat badan turun
drastis, pendek, anemia, sakit terus menerus, sehingga sebagai calon ibu tidak sehat.
Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang,
kurang asupan zat gizi karena pola makan yang salah , pengaruh dari lingkungan
pergaulan (ingin langsing). Remaja putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status
gizi yang optimal (kurus, pendek, pertumbuhan tulang tidak proporsional). Kurang zat
besi dan gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang, sering sakit-sakitan.
Dari kedua masalah status gizi remaja putri tersebut, diperlukan upaya peningkatan
status gizinya, karena remaja putri membutuhkan gizi untuk tumbuh kembang yang
optimal. Remaja putri yang menderita KEK, kekurangan zat besi (anemia), kekurangan
kalsium, vitamin D, yodium, seng (Zn), dan kekurangan vitamin serta mineral lainnya,
akan mempengaruhi proses reproduksi. Kurang gizi berdampak pada penurunan kualitas
Sumber Daya Manusia. Kurang gizi pada remaja putri akan mengakibatkan kegagalan
pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan intelektual, menurunkan produktifitas,
meningkatkan angka kesakitan dan kematian. Remaja yang mengkonsumsi makanan
yang tidak cukup gizi dan tidak teratur akan mengganggu proses tumbuh kembang
sehingga dapat menurunkan prestasi belajar, daya konsentrasi, mempengaruhi kebugaran
dan aktifitas serta mempunyai risiko penyakit.
4. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dalam darah kurang dari normal (12
gram %). Penyebab terjadinya anemia yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi bahan
makanan sumber zat besi yang masuk ke dalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan zat
besi, atau meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi (hamil, remaja, penyakit kronis,
infeksi, dan lain-lain). Gejala apabila seorang remaja mengalami anemia seperti 5 L
(lelah, lemah, lesu, lunglai, lalai), pusing, pucat selaput mata, dan mata kunang-kunang.
Akibat remaja mengalami anemia adalah menurunnya kemampuan tubuh, konsentrasi
belajar, kebugaran tubuh, daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta menghambat tumbuh
kembang. Penanggulangan: jangka pendek pemberian tablet Fe, jangka panjang
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung tinggi zat besi (nabati dan hewani).

F. NUTRISI SEIMBANG UNTUK USIA REMAJA


a) Membawa botol air dan minum jauh lebih sehat daripada mengkonsumsi soda atau
minuman manis.
b) Remaja tidak perlu mengeliminasi makanan yang tidak sehat sama sekali (kadang-kadang
makanan seperti itu baik untuk memanjakan diri), tapi kurangi konsumsinya dan gantikan
dengan makanan yang lebih sehat.
c) Memakan nasi sebaiknya saat siang hari karena metabolisme badan tinggi pada waktu
siang, memberi peluang yang mencukupi untuk memberi energi dalam melakukan
aktivitas. Tidak baik memakan nasi saat malam hari karena semata-mata kan menaikkan
berat badan.
d) Meminum susu sebaiknya saat malam hari karena akan melegakan badan, membantu
anda pada waktu tidur, dan memberi manfaat untuk kesehatan mata. Susu tidak baik
dikonsumsi saat pagi hari karena akan mengganggu waktu makan.
e) Daging dapat dikonsumsi saat siang hari daripada malam hari
f) Pisang sebaiknya dikonsumsi pada siang hari.

Anda mungkin juga menyukai