Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP DAN KONSEP GIZI

PADA REMAJA
Pengertian Remaja
 WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang
usia 10-19 tahun,
 PP Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun
2014, remaja adalah penduduk dalam rentang
usia 10-18 tahun.
 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24
tahun dan belum menikah.
Menurut World Health Organization (WHO)
(2014), remaja adalah penduduk dalam rentang
usia 10-19.
• Remaja awal (early adolescence) berusia 10-
13 tahun.
• Remaja tengah (middle adolescence) berusia
14-16 tahun.
• Remaja akhir (late adolescence) berusia 17-19
tahun.
Masa remaja merupakan masa terjadinya
perubahan yang berlangsung cepat dalam
hal pertumbuhan fisik (“Growt Spurt”), kognitif
dan psikososial. Masa ini merupakan peralihan
dari masa anak ke masa dewasa sehingga terjadi
banyak perubahan dari segi fisik karena
bertambahnya massa otot dan lemak pada
jaringan tubuh serta perubahan hormonal.
Kondisi ini tentu mempengaruhi kebutuhan
gizinya
Masa remaja mengalami kecepatan
pertumbuhan sehingga perlu dilakukan
pemantauan status gizi untuk mengidentifikasi
risiko gizi kurang maupun gizi lebih. untuk
segera dilakukan intervensi untuk perbaikan
gizinya. Pemenuhan kebutuhan gizi pada masa
ini perlu diperhatikan karena terjadi peningkatan
kebutuhan gizi untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangannya.
PUBERTAS

Untuk remaja perempuan, pubertas umumnya


berlangsung pada usia 8–13 tahun,
Pada anak laki-laki berkisar 9–15 tahun.
Ada pula beberapa anak yang mengalami
pubertas di atas usia tersebut. Ingat, pubertas
merupakan hal yang pasti terjadi dalam tubuh
yang norma
Tiga Fase Perubahan Fisik Yang Terjadi
Pada Masa Perkembangan Remaja,
Pada Laki-laki Maupun Perempuan
1. Growth spurt atau lonjakan pertumbuhan. Tanda
atau awal anak Anda berproses menjadi dewasa.
2. Karakteristik seks primer. Organ reproduksi mulai
bekerja memproduksi sperma pada pria dan sel
telur pada wanita.
3. Karakteristik seks sekunder. Organ seksual yang
mulai matang dan ditunjukkan dengan perubahan
pada tubuh.
Perubahan Fisik Remaja Laki-laki
 Di usia 9 tahun, biasanya testis dan skrotum remaja laki-laki
mengalami perkembangan. Ukuran penis mulai memanjang
Biasanya pertumbuhan ini akan berhenti di usia 17 atau 18
tahun .
 pertumbuhan rambut di kemaluan, ketiak, kaki, dada, serta
wajah. Hal ini bisa dimulai ketika masuk usia 12 tahun.
 Suara akan berubah. Hal ini sejalan dengan terjadinya awal
masa puber yaitu ketika mengalami mimpi basah.
 Mimpi basah biasanya dimulai di perkembangan anak usia 13
hingga 17 tahun.
 Pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki dimulai sejak usia
13,5 tahun dan melambat sekitar usia 18 tahun
Perubahan Fisik Remaja Perempuan

 Pertumbuhan payudara pada remaja perempuan, akan mulai


tumbuh di usia 8 tahun. Biasanya, payudara akan tumbuh
sepenuhnya pada perkembangan anak usia 12 hingga 18 tahun.
 Pada perkembangan anak usia 9 tahun, rambut di area kemaluan,
ketiak, juga kaki mulai muncul.
 Sekitar dua tahun setelah pertumbuhan payudara dan rambut
halus, menarche atau menstruasi pertama akan muncul. Rentang
waktu datangnya menstruasi adalah sekitar usia 9 hingga 16
tahun.
 Pertumbuhan atau perubahan fisik pada anak perempuan akan
mencapai masa puncak di usia 11,5 tahun hingga 16 tahun.
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI
PADA REMAJA
Sebelum masa remaja, kebutuhan nutrisi anak
lelaki dan anak perempuan tidak dibedakan.
Pada masa remaja terjadi perubahan biologik
dan fisiologik tubuh yang spesifik sesuai
gender (gender specific) sehingga kebutuhan
nutrienpun menjadi berlainan. Sebagai contoh,
remaja perempuan membutuhkan zat besi
lebih banyak karena mengalami menstruasi
setiap bulan.
• Fenomena pertumbuhan pada masa remaja
menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar
tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal.
Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa
ini dapat berakibat terlambatnya pematangan
seksual dan hambatan pertumbuhan linear.

• Pada masa ini pula nutrisi penting untuk


mencegah terjadinya penyakit kronik yang terkait
nutrisi pada masa dewasa kelak, seperti penyakit
kardiovaskular, diabetes, kanker dan osteoporosis.
Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat
memenuhi beberapa hal di bawah ini

 Mengandung nutrien yang diperlukan untuk


pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif serta
maturasi seksual.
 Memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil.
 Mencegah penyakit terkait makanan seperti
penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan
kanker.
 Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.
Energi
remaja laki-laki memerlukan energi lebih banyak dari pada perempuan.
Remaja laki-laki memerlukan 2400 􀍴 2800 Kkal/hari
perempuanmemerlukan energi sebesar 2000 􀍴 2200 Kkal/hari.
Angka tersebut dianjurkan sebanyak 50 - 60% berasal dari karbohidrat kompleks yang
diperoleh dari bahan makanan seperti beras, terigu, umbi-umbian, jagung danhasil
olahnya.
remaja laki-laki memerlukan energi lebih banyak dari pada
perempuan. Remaja laki-laki memerlukan 2400 􀍴 2800 Kkal/hari sementara perempuan
memerlukan energi sebesar 2000 􀍴 2200 Kkal/hari. Angka tersebut dianjurkan sebanyak
50 -
60% berasal dari karbohidrat kompleks yang diperoleh dari bahan makanan seperti beras,
terigu, umbi-umbian, jagung dan hasil olahnya.
2. Karbohidrat
Karbohidrat
.
Karbohidrat
untuk aktivitas
tubuh sehingga
pemenuhannya
dianjurkan
sebesar
50 - 60% total
kalori.
Protein
 Kebutuhan protein
pada remaja laki-laki
adalah 66 - 72 g/hr.
 Remaja perempuan
59 - 69 g/hari
 atau 14 - 16% dari
kalori total.
 Sumber protein
utama adalah ikan,
daging, ayam,
tempe, tahu, dan
kacang-kacangan.
LEMAK
Kebutuhan untuk
remaja :
laki-laki 83 gr,
Perempuan 71 gr
Sumber :
Ikan, Telur, Alpukat.
Kacang, Coklat
hitam, Minyak
zaitun, dll
SERAT
Pada manusia usia remaja serat di
perlukan untuk memungkinkan proses
buang air
besar menjadi teratur dan
menghindari penyakit. Serat dapat
memberi rasa kenyang pada
waktu lama Sumber : sayuran-sayuran
dan buah-buahan yang tinggi serat.
vitamin
Kebutuhan vitamin usia Remaja :
a. Vitamin A : 600 mg/org/hr
b. Vitamin B1 : 1,0-1,2 mg/hr
c. Vitamin B6 : 2,0-2,2 mg/org/hr
d. Vitamin B12 : 1,8 -2,4 mcg/org/hr
e. Vitamin C : 60 – 75 mg/hr
f. Vitamin D : 15 mcg/hr
g. Vitamin E 11 - 15 mg/org/hr
Mineral
Kebutuhkan Mineral dalam jumlah
sedikit, namun peranannya sangat
penting dalam berbagai proses
metabolisme di dalam tubuh.
Kebutuhan:
1. Kalsium : 1000 -1200 mg/hr (pria)
1000-1500mg/hr (wanita).
2. Zat Besi : 13-19 mg/hr (laki-laki),
26 mg/hr ( perempuan)
3. Na : 1200 -1500 mg/ org/ hr.
4. Air : 6-8 gls/ org/ hr.
ISU MASALAH NUTRISI PADA REMAJA

Masalah nutrisi utama pada remaja adalah


defisiensi mikronutrien, khususnya anemia
defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik
gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi
lebih sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya
yang keduanya seringkali berkaitan dengan
perilaku makan salah dan gaya hidup.
Defisiensi besi, anemia defisiensi besi dan
defisiensi mikronutrien lain.
Anemia merupakan masalah nutrisi utama pada remaja dan
umumnya pola makan salah sebagai penyebabnya di samping
infeksi dan menstruasi. Prevalensi anemia pada remaja cukup
tinggi. Sukarjo dkk di Jawa Timur (2001) mendapatkan
prevalensi sebesar 25.8% pada remaja perempuan dan 12.1%
pada remaja lelaki usia 12-15 tahun, sedangkan laporan
Sunarno dan Untoro (2002) pada SKRT 1995 menunjukkan
angka 45.8% dan 57.1% masing-masing pada anak sekolah
lelaki dan perempuan usia 10-14 tahun. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya hubungan defisiensi besi dengan
gangguan proses kognitif yang membaik setelah mendapat
suplementasi zat besi.
Gizi kurang dan perawakan pendek
Perawakan pendek pada remaja seringkali
ditemukan pada populasi dengan kejadian
malnutrisi tinggi, prevalensi berkisar antara 27 -
65% pada 11 studi oleh ICRW (International
Centre for Research on Women). Gizi kurang
kronik yang mengakibatkan perawakan pendek
merupakan penyebab terjadinya hambatan
pertumbuhan dan maturasi, memperbesar risiko
obstetrik, dan berkurangnya kapasitas kerja.
Obesitas
Obesitas pada masa remaja cenderung menetap hingga
dewasa dan makin lama obesitas berlangsung makin
besar korelasinya dengan mortalitas dan morbiditas.
Obesitas sentral (rasio lingkar pinggang dengan panggul)
terbukti berkorelasi terbalik dengan profil lipid padal
penelitian longitudinal Bogalusa. Obesitas juga
menimbulkan masalah besar kesehatan dan sosial, dan
pengobatan tidak saja memerlukan biaya tinggi tetapi
seringkali juga tidak efektif. Karenanya pencegahan
obesitas menjadi sangat penting dan remaja merupakan
target utama.
Perilaku dan pola makan remaja.
1. Diet yang salah
 Anoreksia
 bulimia
2. Ngemil
3. Tidak sarapan
4. Makan tidak teratur
5. Junk food

Anda mungkin juga menyukai