Anda di halaman 1dari 24

PRINSIP – PRINSIP KEWIRAUSAHAAN

OLEH :

KELAS 1.1

I GUSTI AYU MADE SRI LESTARI DEWI (P07120019001)

IDA AYU KETUT ATIKA SARI DEWI (P07120019002)

NI MADE NURMAYANTI (P07120019003)

DEWA MADE ARDI KRISNA MUKTI (P07120019004)

NI KADEK AYU SETIANI (P07120019005)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
anugrah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip
Kewirausahaan” dengan baik. Keberhasilan dalam membuat makalah ini juga
tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami
ucapkan terima kasih.

Saya berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi
orang yang membacanya. Saya sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini belum
sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun.

Denpasar, 3 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Visi dan Misi Kewirausahaan....................................................................3
2.2 Unsur Semangat dan Gairah......................................................................3
2.3 Unsur Manajerial Dalam Melakukan Suatu Usaha...................................9
2.4 Unsur Kontrol Kendali Terhadap Kualitas, Keuangan, Proses dan
Distribusi............................................................................................................11
2.5 Unsur Kreativitas dan Inovasi.................................................................11
2.6 Unsur Pola Pikir Yang Jauh Lebih Kedepan...........................................15
2.7 Unsur Komitmen Terhadap Tujuan Awal...............................................15
2.8 Unsur Improvisasi Terhadap Tujuan Awal.............................................17
2.9 Tujuan Perencanaan Konsep, Strategi, Taktik, dan Program..................18
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
3.1 Simpulan..................................................................................................19
3.2 Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan tentang kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah
ataupun perguruan tinggi tertentu saja, sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Seiring dengan hal tersebut
telah di resmikan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada awal 2011
lalu oleh Presiden RI Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono.Dalam acara
tersebut diharapkan Bangsa atau masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut dapat memiliki modal yang akan ditransfer menjadi
karya baru dan dapat meningkatkan jumlah ratio antara jumlah wirausaha
dengan jumlah penduduk dan dapat dipastikan penyerapan tenaga kerja
semakin meningkat, kemiskinan semakin menurun dan pada akhirnya
kesejahteraan rakyat semakin meningkat dan semakin baik”.

Kewirausahaan itu sendiri berarti usaha dimana seseorang memiliki


kemampuan berfikir yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda.Banyak orang baik pengusaha maupun bukan pengusaha
yang meraih kesuksesan berkat adanya kemampuan berfikir yang inovatif dan
kreatif. Biasanya kemampun berfikir yang inovatif dan kreatif itu akan
memunculkan ide-ide yang baru dan berbeda. Ide-ide yang baru dan berbeda
itulah yang sebenarnya memilki peluang untuk dijadikan sebagai awal dalam
berwirausaha.Seorang wirausahawan merupakan seseorang yang mampu
menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan kondisi ketidakpastian
demi mencapai keuntungan yang diharapkan. Mereka memaksimalkan peluang
yang berada di sekitar mereka untuk dijadikan sebagai sumber daya yang
diperlukan dalam proses kewirausahaan yang sedang dijalankan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu visi dan misi kewirausahaan?
2. Apa itu unsur semangat dan gairah dalam kewirausahaan?
3. Apa itu unsur manajerial dalam melakukan suatu usaha?
4. Apa itu unsur control kendali terhadap kualitas, keuangan, proses, dan
distribusi?
5. Apa itu unsur kreativitas dan inovasi?
6. Apa itu unsur pola pikir yang jauh lebih kedepan?
7. Apa itu unsur komitmen terhadap tujuan awal?
8. Apa itu unsur improvisasi terhadap tujuan awal?
9. Bagaimana tujuan perencanaan konsep, strategi, taktik, dan program
kewirausahaan?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui visi dan misi kewirausahaan?
2. Dapat mengetahui unsur semangat dan gairah dalam kewirausahaan?
3. Dapat mengetahui unsur manajerial dalam melakukan suatu usaha?
4. Dapat mengetahui unsur control kendali terhadap kualitas, keuangan,
proses, dan distribusi?
5. Dapat mengetahui unsur kreativitas dan inovasi?
6. Dapat mengetahui unsur pola pikir yang jauh lebih kedepan?
7. Dapat mengetahui unsur komitmen terhadap tujuan awal?
8. Dapat mengetahui unsur improvisasi terhadap tujuan awal?
9. Dapat mengetahui tujuan perencanaan konsep, strategi, taktik, dan program
kewirausahaan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Visi dan Misi Kewirausahaan

Tujuan hidup manusia pada umumnya adalah ingin merasa aman, nyaman,
dan kaya raya. Untuk menyongsong masa depan, seseorang harus mempunyai
dan menetapkan apa tujuan hidupnya. Tujuan hidup yang jelas membuat kita
dapat fokus dalam menghadapi gelombang kehidupan. Kita dapat terus
menentukan arah dengan langkah yang tepat dan secepatnya. Memperbaiki
suatu hal atau segera memutuskan untuk memilih suatu hal (Kuntowicaksono,
2012).
Dengan menetapkan tujuan hidup kita akan memperoleh motivasi hidup
yang lebih untuk mengembangkan apapun yang menjadi target kedepan,
manusia itu perlu suatu kendaraan dalam bentuk suatu bisnis, usaha mandiri
atau pekerjaan di suatu perusahaan seperti halnya perusahaan dalam
mendirikan usaha atau bisnis maka tujuan dari mendirikan usaha harus
diterjemahkan atau dijabarkan kedalam istilah karenanya yaitu visi dan misi.
Visi adalah pernyataan tentang pandangan jauh kedepan mengenai usaha
atau bisnis yang akan dimulai. Dalam membuat pernyataan visi ada beberapa
hal yang harus diperhatikan:
1. Harus berorientasi kedepan dan tidak berdasarkan kondisi saat ini
2. Menggambarkan kreativitas dan mengandung penghargaan kehidupan
bermasyarakat.
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam
usaha untuk mewujudkan visi. Misi usaha adalah cara mencapai tujuan dan
alasan mengapa usaha itu ada. Dan misi juga akan memberikan arah sekaligus
batasan dalam mencapai tujuan dalam merumuskan misi.

2.2 Unsur Semangat dan Gairah

Semangat dan gairah merupakan suatu hal yang menarik untuk dijelaskan
secara lebih detail. Terlihat sama namun intinya berbeda. Semangat adalah

3
energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat
untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat.
Sedangkan gairah adalah energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan
karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi didalamnya. Jadi bukan
semata-mata karena manfaat saja. Sumber energi yang dibutuhkan untuk
berwirausaha atau kegiatan apapun adalah semangat (harapan) dan gairah
untuk mengerjakannya. Keduanya menjadi satu dan menjadi sumber energi
dalam berwirausaha (Kuratko & Hoodgest, 2007). Seorang wirausaha juga
butuh dynamo starter agar sumber energi itu dapat menyala terus menerus,
yaitu komitmen dalam memilih karir sebagai wirausaha yang sukses dan
cerdas.
Semangat wirausaha muncul karena beberapa faktor berikut :
1. Keinginan meniru figur seseorang yang sukses
2. Rasa suka terhadap tantangan
3. Keinginan untuk tetap bertahan hidup
4. Keinginana untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik
5. Kegagalan yang di alami dalam meniti karier
6. Adanya cita – cita untuk menjadi pengusaha
Untuk mengembangkan semangat wirausaha, kita harus memiliki sikap
tidak takut dalam menghadapi kegagalan dan perlu memiliki kreatifitas.
a. Memiliki Sikap Tidak Takut Menghadapi Kegagalan
Filosofi orang – orang yang sukses dan bekerja penuh semangat dalam
berwirausaha adalah kesuksesan itu bukan karena tidak pernah gagal dalam
meraih impian, tetapi kesuksesan itu karena selalu bangkit dari setiap
kegagalan yang dihadapi hingga bisa melanjutkan impiannya.
Semangat wirausaha dapat dikembangkan jika memiliki sikap tidak takut
dalam menghadapi kegagalan. Pola pikir orang yang memiliki semangat
wirausaha sehingga ia tidak takut menghadapi kegagalan adalah sebagai
berikut:
1) Selalu bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan hingga selesai dan
tuntas.

4
2) Berpikir berbeda dari orang lain, yaitu selalau belajar dari setiap
kesalahanya.
3) Mengetahui bahwa kegagalan adalah bagian dari kemajuan dan
kemunduran usaha.
4) Berorientasi ke arah hasil yang positif  dan berpikir ke depan, bukan ke
belakang.
5) Kegagalan itu bagian dari pengalaman menuju kesuksesan dan sebuah
risiko yang harus di hadapi
6) Percaya diri bahwa semua pasti ada jalan keluarnya

b. Memiliki Kreatifitas
Kreatifitas merupakan suatu faktor penting untuk mengatasi kegagalan demi
kegagalan yang berujung pada penciptaan semangat wirausaha yang tinggi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI), kreatifitas adalah kemampuan
untuk mencipta ; daya cipta; perihal berkreasi; kekreatifan. Pengertian lain yang
terkandung dari kreatifitas adalah.
1) Kreatifitas bukanlah semata – mata memecahkan masalah tetapi menciptakan
sesuatu yang lebih baik
2) Kreatifitas merupakan cara mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan
untuk mengatasi masalah yang belum memiliki jawaban pasti
3) Kreatifitas merupakan kemampuan utama dan dasar menjadi wirausaha yang
sukses
4) Kreatifitas merupakan cara untuk menghasilkan kesuksesan dengan
penciptaan ide, gagasan serta memunculkan sebuah inspirasi yang brilian
5) Kreatifitas adalah sesuatu yang tidak bisa ditiru, di cangkok, atau dipaksakan,
pada orang lain tetapi dapat dipelajari dan dilatih
6) Kreatifitas menggunakan cara yang berbeda dari yang orang lain lakukan
7) Kreatifitas merupakan kunci untuk merancang desain produk baru dan
munculnya teknologi baru
8) Tanpa kreatifitas berarti tidak ada penemuan (invention)

5
Dapat disimpulkan bahwa kreatifitas adalah kemampuan mengelola,
memberdayakan dan menggunakan pengetahuan apapun yang dimiliki seperti
informasi, pengalaman, dan keterampilan lainnya untuk menciptakan peluang
serta mengatasi kesulitan.

a) Kegunaan Pola Pikir Kreatif


Untuk menemukan gagasan, ide, peluang dan inspirasi, merubah
masalah/kesulitan menjadi sebuah peluang dan berpikiran cemerlang untuk
menemukan solusi inovatif dan menemukan penemuan baru sehingga tercipta
teknologi baru dan merubah kelemahan menjadi sebuah keunggulan.

b) Cara Membangkitkan Kemampuan Kreatif


1) Mulai Berimajinasi
a) Imajinasikan dan gambar pemikiran tentang suatu kejadian yang unik,
menarik dan aneh.
b) Imajinasikan suatu benda/produk, lalu buat contoh barang/propertinya
kemudian berkreasilah maka pemikiran kreatif akan muncul
c) Imajinasikan tentang suatu hal atau persoalan lalu katakan :
 Andaikan seperti ini, lalu hasilnya bagaimana?
 Bila saya buat begini, kemudian apa yang terjadi selanjutnya?
 Jika saya kembali ke awal, maka saya ingin tahu apa yang menyebabkan
masalah itu terjadi
 Mulailah berpikir dan berkata “mengapa” sebanyak lima kali setiap
menghadapi masalah, mengapa begini, mengapa begitu, mengapa bisa
terjadi, mengapa tidak bisa dilanjutkan, mengapa pengetahuan ini tidak
bisa digunakan untuk memecahkan masalah?, hingga anda mendapatkan
jawaban, solusi atau inspirasi untuk pemecahan masalah kreatif.

2) Berpikir Berbeda Dari Orang Lain


Contoh       : menghindari jebakan logika, bagaimana jika hari minggu anda ke
mall tetapi juga mau keperkebunan yang sejuk, maka ditemukanlah mall
bernuansa kehijauan.

6
3) Belajar berpikir optimis, bukan berpikir pesimis dalam menghadapi masalah
yang belum bisa terjawab, caranya :
a) Selalu ingat, pasti ada kesempatan dalam setiap kesulitan, bukan ada
kesulitan dalam setiap kesempatan
b) Selalu ada solusi dari setiap kesulitan, bukan tidak ada solusi dari setiap
kesulitan
c) Tidak ada yang mungkin tidak diselesaikan

4) Selalu membuat konsep, antara lain :


a) Sketsa dalam sebuah perencanaan
b) Buat coretan dari setiap pemikiran anda
c) Uraikan kejadian dalam sebuah pegalaman
d) Menggambarkan apa yang baru saja terjadi
e) Membuat perincian atau uraian dari berbagai sisi

5) Berpikir, melihat, dan menvisualisasikan hal dari segala aspek


Contoh       : bila anda melihat sesuatu, coba anda lihat dariberbagai sisi, anda
akan menemukan suatu halyang menarik

6) Berpikir lebih detail

7) Melihat suatu produk, hal atau gambar lebih lama dari biasanya.

8) Amati perubahan – perubahan yang terjadi dan temukan :


a) Faktor penyebabnya
b) Hal yang belum atau belum tersentuh oleh perubahan
c) Hal yang terkena dampak langsung dan dampak tidak langsung dari
perubahan
d) Hal yang akan terjadi dikemudian hari dan temukan sesuatu yang baru atau
perubahan yang baru.

7
e) Temukan inspirasi dan ide baru untuk mendapatkan sesuatu hal yang dapat
dijadikan peluang usaha yang akan memunculkan semangat baru.

9) Gabungkan kotak pilihan anda yang terdiri dari pengetahuan, pengalaman,


informasi – informasi yang baru dan kejadian – kejadian yang dialami untuk
dibuat dan di olah menjadi alat dalam memecahkan masalah yang belum
terjadi. Inilah yang disebut teori kreatifitas yang akan membuat sebuah
kesulitan menjadi peluang. Kreatifitas antara pikiran anda dengan masalah
yang anda alami.

10) Selalu berpikir bahwa barang, perubahan, produk atau hal yang anda lihat itu
belum sempurna. Masih bisa di sempurnakan lagi untuk dijadikan inspirasi
dan peluang bisnis.

c. Selalu Memunculkan Inovasi Baru


Inovasi adalah selalu memunculkan karya baru, dan mengembangkan produk
yang telah ada. Inovasi juga bisa dilalakukan tidak hanya pada produk saja tetapi
juga bisa pada teknologinya atau pada pelayanannya.

d. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yaitu rasa yang bisa menggerakan seseorang
utuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan, motif akan mejadi suatu motivasi,
yaitu dorongan dari motif seseorang untuk melakukan hal – hal yang diinginkan.

e. Sikap Bekerja Efektif Dan Efisien


Efisien adalah hemat, baik dari segi biayanya, tenaganya, waktu, serta
berbagai sumber daya. Efektif adalah tepat guna, baik dalam hal cara/metode, alat,
sasaran, maupun kebijakan.
Agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien maka seorang wirausaha harus
berusaha mencari dan menetapkan suatu metode kerja yang paling ekonomis yaitu
harus selalu dicari metode baru yang lebih baik.

8
2.3 Unsur Manajerial Dalam Melakukan Suatu Usaha

Menurut Saputro dkk (2016), suatu usaha harus dilakukan dengan


perhitungan strategi dan taktik, tidak hanya sekedar asal berjalan dalam
menjalankan suatu usaha Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik manajerial yang
tepat dalam melakukan suatu usaha tertentu. Manajemen merupakan
mengkoordinasikan semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan kontrol guna mencapai tujuan secara
obyektif. Tujuan dilakukannya manajemen tidak lain adalah agar pelaksanaan
suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat,
dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan
efisien.manajemen kewirausahaan adalah pendayagunaan potensi ekonomis secara
kreatif, inovatif, dan dengan keberanian menghadapi resiko untuk mendapatkan
laba yang berguna mensukseskan program dalam organisasi.
Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan
(keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut
kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan
eksternal, di mana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-
keputusan strategis. Adapun fungsi- fungsi yang terdapat dalam manajemen
kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan
kegiatan - kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan
dikerjakan/dimulai, bagaimana melakukannya, dengan cara apa hal tersebut
dilaksanakan, dan siapa yang akan melakukan pekerjaan tersebut. Proses tersebut
itulah yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu rencana.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan berbagai kegiatan atau
pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara
tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik

9
mungkin dalam bidangnya masing-masing.Hasil dari pengorganisasian ini adalah
terbentuknya struktur organisasi sesuai dengan rencana yang telah disusun.

3. Pelaksanaan (Actuating)
Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan
kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para
pemimpin atau manajer harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk
mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin , memberi
perintah,, memberi petunjuk dan memotivasi, pelaksanaan pekerjaan dilakukan
dengan berpedoman pada rencana yang telah disusun.

4. Pengawasan ( Controlling)
Controlling (pengawasan) adalah proses untuk mengukur dan menilai
pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut
terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan sesuai dengan rencana
yang disusun. Dengan adanya pengendalian diharapkan tujuan dapat dicapai
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan ini juga dilaporkan faktor-faktor pendukung dan
penghambat kerja, sehingga memudahkan usaha perbaikan. Jadi, pengawasan ini
dilihat dari segi input, proses, output bahkan outcomenya telah sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan atau belum sesuai tujuan yang ditetapkan.

5. Penilaian (evaluating)
Pengevaluasian merupakan fungsi lanjutan dari pengawasan.Evaluasi
artinya menilai kegiatan untuk menemukan indikator yang menyebabkan sukses
atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian
berikutnya. Dalam mengkaji masalah yang dihadapi, rumuskan solusi alternatif
yang dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan meningkatkan
kualitas keberhasilan di masa yang akan datang.

10
2.4 Unsur Kontrol Kendali Terhadap Kualitas, Keuangan, Proses dan

Distribusi

Menurut Yuyun (2003), wirausahawan harus mampu mengontrol dan


mengendalikan keuangan (balance) dan mengontrol kualitas produk serta
distribusi produk yang dipasarkan. Keputusan mengenai saluran distribusi dalam
pemasaran merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi
wirausahawan. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan
pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau
menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam
pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat usaha dalam menyalurkan
barang atau jasa tersebut.
Kontrol kualitas (Quality Control) adalah suatu kegiatan meneliti,
mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi
pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam
perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana (Dr. K.
Ishikawa).

2.5 Unsur Kreativitas dan Inovasi

1. Kreativitas Kewirausahaan
Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan dalam menciptakan hasil
karya baru yang merupakan produk-produk kreasi.Ada beberapa perbedaan
pandangan mengenai definisi kreativitas.
Kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru
dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain
itu kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional,
sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut
pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan.Menurut Sulaiman
Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan

11
berpikir kreatif.Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses
berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan,
perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud
dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah
wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung
resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan
dalam berprestasi di bidang usaha. Sementara itu menurut Prawirokusumo
wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup.
Senada dengan pendapat di atas, menurut Suryana, enterpreneur atau
wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur(elemen-
elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi,komunikasi,
optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untukmemanfaatkan
peluang usaha (Yuyun, 2003).
Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi
merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas
dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah
proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk
mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang
menetukan solusi.
Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :
1. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive,reasoning, creative.
Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya
meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan
menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar.

12
Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni
dari pikiran manusia.

2. Sifat Proses kreatif


Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan.
Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan
dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal
yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam
suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari
untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif
lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka
inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses
kreatif.

2. Inovasi Kewirausahaan
Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh
manusia atau unit adopsi lainnya.Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi
terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa
kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka
mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat
lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi
tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu
dikatakan atau meledak. Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi
adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka
pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing) inovasi
merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter
Druckermengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi
wirausahawan.Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya
produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan
peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi
ada.Meskipun demikian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide

13
yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran
riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting,
Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk
memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan.Dengan demikian
inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang
lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui
implementasi.
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang
menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami
dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam
mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya,
mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat
orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya
untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada
umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain
khas, jelas dan cermat.Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada
pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius merupakan perpaduan
yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator pada
umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam
bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu
Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya penemuan, pengembangan,
duplikasi dan sintesis.
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner.Ex, penemuan
pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham
bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep
seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.Misalnya,
pengembangan McD oleh Ray Kroc.

14
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun
demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan
kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan
persaingan.Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi
baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah
ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat
diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.

2.6 Unsur Pola Pikir Yang Jauh Lebih Kedepan

Pola pikir wirausahawan lebih dari sekedar penciptaan usaha tetapi juga
mencari kesempatan, mengambil risiko, memiliki semangat untuk mendorong
suatu gagasan atau ide menjadi kenytaan atau reaitas
Seorang pegusaha atau enterpreneur harus bisa membaca peluang jika
usaha itu tidak hanya berlaku sesaat kemudian sudah, tetapi untuk masa depan
maka dalam berpikir disesuaikan dengan visi dan misi kedepan apa yang ingin
dicapai (Yuyun, 2003).

2.7 Unsur Komitmen Terhadap Tujuan Awal

Komitmen adalah fokus pikiran yang diarahkan pada tugas dan


usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal dan
membangun, memajukan, serta mempertahankan usahanya dalam situasi
apapun.Menurut kamus besar bahasa Indonesia,komitmen adalah perjanjian
(keterikatan) untuk melakukan sesuatu.Berdasarkan pengertian tersebut dapat
didefinisikan bahwa komitmen dalam berwirausaha adalah suatu keterikatan
diri dan keinginan yang kuat untuk membangun,memajukan,dan
mempertahankan keberadaan usahanya dalam situasi apapun. Kewirausahaan
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang

15
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber
acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
Ada 2 (dua) faktor utama yang membuat orang tidak dapat
mempertahankan komitmen yang telah ia buat sebelumnya, yaitu :
1. Internal (diri sendiri)
2. Eksternal (di luar diri sendiri)
Untuk membangun komitmen dalam berwirausaha diperlukan kekuatan
pribadi setiap wirausaha,contohnya:
1. kesabaran dan ketabahan
2. keinginan keras untuk maju
3. keyakinan kuat untuk maju
4. keuletan dan ketekunan
5. pemikiran yang kreatif dan konstruktif
6. ketahanan mental dan fisik
7. tanggung jawab dan jujur.

Jenis – Jenis Komitmen Dalam Berwirausaha


1. Komitmen terhadap diri sendiri
Komitmen pada diri sendiri atara lain :
a. Komitmen untuk mewujudkan cita – cita
b. Komitmen untuk keluar dari kemiskinan
c. Komitmen untuk hidup lebih baik
d. Komitmen untuk maju,hidup makmur, dan kaya
2. Komitmen pada keluarga (family commitment)
3. Komitmen pada visi bisnis (bussiness commitment)
4. Komitmen kepada orang yang mempercayai (trust bulding commitment)
5. Komitmen kepada konsumen (commitment to customers)
6. Komitmen terhadap lingkungan (environment commitment)
7. Komitmen terhadap aspek sosial ( social commitment)
Contohnya sebagai berikut :

16
a. Ikut menjaga kebersihan
b. Ikut mendukung program masyarakat
8. Komitmen terhadap etika bisnis (business ethic commitment)
Agar kita dapat menjadi orang yang berkomitmen tinggi maka kita harus
menerapkan hal-hal berikut:
a. Penerapan perilaku tepat janji
b. Penerapan perilaku tepat waktu
c. Penerapan kepedulian terhadap mutu hasil kerja penampilan

2.8 Unsur Improvisasi Terhadap Tujuan Awal

Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan.Biasanya terjadi


secara serta merta karena didukung oleh kondisi dan keadaan. Improvisasi
bersifat spontan dan reflex biasanya dilakukan untuk mencairkan sesuatu atau
sebagai pengisi waktu jeda. Improvisasi membutuhkan spontanitas, kratifitas,
daya cipta, daya khayal serta kepiawaian dalam menguasai keadaan.Seorang
yang berjiwa terbuka rileks dan percaya diri lebih mudah melakukan
improvisasi daripada mereka yang cenderung pemalu, penakut dan negative
thinking.Improvisasi bisa bermakna kemampuan menyesuaian diri dengan
kondisi yang dihadapi dengan melakukan beberapa perubahan.
Persfektif Improvisasi dalam dunia Usaha
Dari persfektif dunia usaha, improvisasi bisa juga dimaknai sebagai
kemampuan untuk melakuan trial and error dalam upaya bertahan ditengah
ketatnya persaingan. Platform improvisasi dalam pola piker kewirausahaan
adalah salah satu factor yang akan sangat membantu dalam menjembatani
kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Dengan bekal
kemampuan berimprovisasi, seorang karyawan mampu mengembangkan
karirnya dan menghadapi persaingan kerja.
Di Indonesia, improvisasi sering mendapatkan ruang terbatas dalam kegiatan
usaha di Indonesia. Ketika Steve Jobs, Bill Gates dan Jerry Yang ditanya
kenapa membuat perusahaan yang mereka buat, jawabannya adalah ‘’to chance
the world’’.Uang bagi mereka bukan tujuan utama membuat bisnis. Uang akan

17
dating sebagai konsekuensi logis. Bukan tujuan utama.Mereka melakuannya
dengan kecintaannya karena mereka cinta pada bidang mereka.

2.9 Tujuan Perencanaan Konsep, Strategi, Taktik, dan Program

Dalam prinsip-prinsip kewirahusaan terdapat unsure dari perencanaan,


strategi, taktik dan program kewirahusaan. Sebelum memulai suatu usaha,
dimana perencanaan itu penting, perencanaan adalah fungsi manajemen yang
berhubungandengan pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan,
prosedur,aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas
sekarangdapat didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai
prosespenentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan,program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu
usahaatau bisnis tertentu (Yuyun, 2003).
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hokum, teknologi/fisik
dan sosial/budaya
3. Kiat pemasaran dari sudut pandang penjual adalah tempat yang strategis,
produk yang bermutu harga yang kompetitif dan promosi yang gencar
4. Sudut pandang pelanggan adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan,
biaya pelanggan, kenyamanan dan komunikasi
Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan
pelanggan sepenuhnya.Taktik merupakan implementasi dari strategi yang
menekankan pada bagian-bagian tertentu dalam kegiatan bisnis. Program
merupakan rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kewirausahaan itu sendiri berarti usaha dimana seseorang memiliki
kemampuan berfikir yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Banyak orang, baik pengusaha maupun bukan
pengusaha yang meraih kesuksesan berkat adanya kemampuan berfikir yang
inovatif dan kreatif. Mereka memaksimalkan peluang yang berada di sekitar
mereka untuk dijadikan sebagai sumber daya yang diperlukan dalam proses
kewirausahaan yang sedang dijalankan. Kewirausahaan memiliki prinsip-
prinsip sebagai berikut, 1) Menjelaskan prinsip kewirausahaan ada tujuan dan
mimpi sebagai visi dan misi. 2) Menjelaskan pengertian prinsip
kewirausahaan unsur semangat dan motivasi. 3) Menjelaskan pengertian
unsur manajerial dalam suatu usaha. 4) Menjelaskan pengertian control
kendali terhadap kualitas, keuangan, proses dan distribusi dalam
berwirausaha. 5) Menjelaskan prinsip unsur kreativitas dan inovasi. 6)
Menjelaskan prinsip unsur pola pikir yang lebih jauh ke depan. 7)
Menjelaskan prinsip unsur komitmen terhadap tujuan awal. 8) Menjelaskan
prinsip unsur improvisasi terhadap tujuan awal. 9) Menjelaskan prinsip unsur
perencanaan konsep, strategi, taktik dan program.

3.2 Saran
Jiwa wirausaha harus ditumbuhkan , dilatih, dan diasah sedini mungkin
agar mahasiswa tidak hanya berperan sebagai job seeker (pencari kerja)
namun juga sebagai job maker (pencipta lapangan kerja).

19
DAFTAR PUSTAKA

Kuntowicaksono.2012. Pengaruh Pengetahuan Wirausaha dan Kemampuan


Memecahkan Masalah Wirausaha TerhadapMinat Berwirausaha Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan: Journal of Economic Education, 1(1). 46-52

Kuratko & Hoodgets. 2007. Kewirausahaan Pendekatan Manajemen dan praktik.


Yogyakarta : Graha Ilmu.

Saputro, Edy Purwo, Achmad, Nur dan Handayani, Sih. 2016. Identifikasi Faktor
yang Mempengaruhi Sukses Wirausaha. Benefit Jurnal Manajemen dan
Bisnis. Volume 1,Nomor 1.

Yuyun Wirasasmita. 2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama

20

Anda mungkin juga menyukai