Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dini permatasari

Nim : PO71201190010

Prodi : Tk2 Sarjana Terapan Keperawatan

Matkul: keperawatan Jiwa

Konsep penggolongan penyakit gangguan jiwa

A. Definisi Penyakit Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa (psikiatri) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa seseorang yang
menunjukan sindrom dan atau perubahan perilaku yang berlebihan terjadi tanpa alasan
masuk akal secara klinik bermakna dan dapat menimbulkan penderitaan atau hambatan di
dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan, 2010:13). Kelompok masyarakat yang berisiko menderita gangguan jiwa
yaitu anak berusia 5 tahun sampai lansia yang berumur lebih dari 60 tahun (Andina Elga,
2013:26)

B. JENIS-JENIS GANGGUAN JIWA

1. Gangguan mental organik

Depresi.

Seorang yang mengalami depresi biasanya merasa rendah diri,


sedih, marah, atau tidak berharga. Ini merupakan gangguan pada emosi
dan hampir setiap orang pernah mengalaminya.

Gangguan Jiwa karena Ketergantungan Zat dan Alkohol.

Seseorang dikatakan mengalami ketergantungan terhadap alkohol


dan zat ketika penggunaan zat-zat tersebut telah membahayakan
kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang.

2. Gangguan mental psikotik


Gangguan Bipolar

Keadaan ini biasanya disertai dengan adanya dua kutub ekstrim yaitu mood
yang meningkat (mania) dan mood yang rendah (depresi). Penyakit ini
biasanya muncul pada usia dewasa muda dan dapat dikenali karena adanya
fase mania.

3. Gangguan Jiwa pada Anak dan Remaja.

Jenis-jenis tertentu gangguan jiwa yang sering muncul pada anak-anak,


tampak sebagai:

1. disleksia, yang akan mempengaruhi kemampuan belajar;

2. hiperaktivitas, dimana anak-anak menjadi terlalu aktif;

4. Retardasi mental,

Penyakit demensia dan gangguan emosional dapat disebabkanoleh


infeksi otak, AIDS, cedera kepala, epilepsi dan stroke. Belum ada
patologi otak yang berhasil dikenali pada banyak kasus gangguan jiwa.
Meskipun ada bukti yang menunjukkan bahwa banyak gangguan jiwa
disertai dengan perubahan kimiawi otak seperti neurotransmitter

5. Skizofrenia.

Ini merupakan gangguan jiwa berat yang biasanya dimulai pada usia
dewasa muda. Penderita dapat menjadi agresif atau menarik diri, bicara
sendiri, atau bicara yang tidak berhubungan ujung dan pangkalnya.

6. Gangguan neurotik dan gangguan kepribadian


Gangguan neurotik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai kondisi yang melibatkan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya.
7. Gangguan kepribadian dan masa dewasa
Gangguan kepribadian adalah suatu kondisi yang menyebabkan penderitanya
memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat dan berbeda dari orang normal.
Selain pola pikir yang tidak sehat, kondisi yang dikategorikan sebagai penyakit
mental ini juga bisa membuat penderitanya sulit untuk merasakan, memahami,
atau berinteraksi dengan orang lain.
8. Gangguan perkembangan psikologis
Gangguan perkembangan psikologi biasa terjadi pada masa remaja dan terkadang
dimulai saat awal masa kanak-kanak juga. Banyak hal yang mendasari terjadinya
gangguan perkembangan ini,  adanya permasalahan yang sulit diatasi pada masa
usia yang masih sangat muda bisa dikatakan menjadi pemicu gangguan
perkembangan di dalam psikologi.
9. Gangguan afektif
Gangguan emosi dan afek diantaranya euforia (emosi menyenangkan atau
bahagia secara berlebihan sehingga apabila tidak sesuai dengan keadaan maka hal
ini menunjukkan adanya gangguan), afek yang kaku (pendirian yang tetap
dipertahankan sehingga menyebabkan reaksi emosional yang berlebihan)

C. Klasifikasi penyakit jiwa


Klasifikasi yang paling populer digunakan orang adalah klasifikasi gangguan
yang dikemukakan oleh American Psychiatric association (APA) pada tahun 1952 yang
akhirnya pada tahun 1992 telah berhasil melahirkan Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorder IV (DSM-IV), setelah mengalami tiga kali revisi sejak tahun 1979. Di
Indonesia, pemerintah telah berhasil melahirkan klasifikasi gangguan kejiwaan yang
memuat gangguan kejiwaan yang disebut PPDGJ atau Pedoman Penggolongan
Diagnostik Gangguan Jiwa, yang saat ini telah secara resmi digunakan adalah PPDGJ.
Konsep Gangguan Jiwa dari PPDGJ II merujuk ke DSM-III, sedang PPDGJ-III merujuk
pada DSM-IV, dan saat ini di Indonesia yang terbaru dan digunakan adalah PPDJ III yang
merujuk pada DSM-IV.

D. FASE SKIZOFRENIA (COPEL, 2000)


A. FASE PRODROMAL
Kemunduran fungsi perawatan diri, sosial, waktu luang. Berlangsung selama
6-12 bulan. Timbul gejala positif dan negatif
B. Fase aktif
Permulaan intervensi askep kususnya hospitalisasi,penegenalan pemberian
obat dan terapi. Belajar hidup dengan penyakit yang mempengaruhi pikiran
perasaan dan perilaku.
C. Fase Residual
Pengalaman sehari-hari dengan penanganan gejala pengurangan dan
penguatan gejala adaptasi.

Anda mungkin juga menyukai