Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

GAGAL GINJAL

Dosen Pengampu :

NAMA : RATU AISAH ALIFYA

NIM : PO.7120.119.0018

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


1. Patifisiologi edema pada gagal ginjal

Munculnya edema merupakan pertanda adanya kebocoran cairan tubuh melalui pembuluh
darah. Cairan ini kemudian menumpuk pada jaringan di sekitarnya, kemudian
menyebabkan pembengkakan. Penyakit edem pada gagal ginjal disebabkan karena hal
berikut :

- Kehilangan protein yang berat dalam urin


Kehilangan protein yang berat atau terjadi lebih dari 3.0 gram per hari dengan disertai
edema disebut nephrotic syndrome. Nephrotic syndrome berakibat pada pengurangan
pada konsentrasi dari albumin dalam darah atau disebut hypoalbuminemia. Karena
albumin membantu mempertahankan volume darah pada pembuluh-pembuluh darah,
yang dapat mengurangi cairan pada pembuluh-pembuluh darah. Ginjal kemudian akan
mencatat bahwa ada penipisan atau pengurangan volume darah, sehingga mencoba
menahan asupan garam. Hal tersebut membuat cairan bergerak ke dalam ruang-ruang
interstitial, yang selanjutnya menyebabkan pitting edema.
- Fungsi ginjal atau renal yang terganggu
Terjadi karena ginjal yang bermasalah mengganggu fungsi renal, sehingga
mengembangkan edema karena kemampuan ginjal yang terbatas untuk mengeluarkan
sodium ke dalam urin. Jadi pasien dengan gagal ginjal akan mengembangkan edema
jika pemasukan sodium mereka melebihi kemampuan ginjal-ginjal untuk
mengeluarkan sodium. Kondisi lanjutan gagal ginjal, akan memperbesar
kemungkinan terjadinya persoalan dari penahan garam.

2. Patifisiologi asidosis metabolik pada gagal ginjal dan tanda-tanda nya

Asidosis metabolik terjadi ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, sehingga tubuh gagal
mengeluarkan cukup asam melalui urine. Kondisi ini pun bisa terjadi saat tubuh
menyingkirkan terlalu banyak basa (bikarbonat), atau mengalami peningkatan asupan zat
yang ketika menjalani metabolisme, akan menjadi asam.

Tanda nya : napas menjadi cepat dan dangkal karena tubuh berusaha untuk mengoreksi
asidosis dengan mengeluarkan lebih banyak karbondioksida. Ketika asidosis mulai
memburuk, maka orang tersebut akan merasa sangat lemah, mengantuk dan dapat
mengalami kebingungan (seperti orang linglung), serta mual. Pada asidosis berat, dapat
terjadi gangguan pada jantung dan tekanan darah dapat menurun dengan drastis
3. Patofisiologi terjadinya anemia pada gagal ginjal

Ginjal juga menghasilkan hormon eritropoetin yang berfungsi menstimulasi sel darah
merah di sumsum tulang belakang. Ketika fungsi ginjal nenurun, maka terjadi
pengurangan pembentukan sel-sel darah merah. Sehingga menyebabkan Anemia , atau
biasa disebut Anemia defisiensi eritropoetin

4. Patofisioligi hiperkalemi dan tanda-tanda nya

Fungsi ginjal sebagai menjaga keseimbangan elekrolit , salah satunya yang dijaga adalah
Kalium. Pada pasien gagal ginjal, tanda nya ginjal kehilangan fungsinya menjaga
keseimbangan elektrolit. Sehingga kalium tidak dapat di sekresikan oleh ginjal dan
kalium pun lebih banyak tertahan dalam tubuh. Terlalu banyak Kalium dalam tubuh akan
menyebabkan kontraksi pada aritmia jantung, karena otot-otot jantung tidak banyak
memerlukan Kalium sehingga memperngaruhi ritme jantung.

5. Jelaskan managemen cairan pada pasien gagal ginjal

Manajemen cairan sangat berpengaruh terhadap perhitungan kenaikan berat badan


interdialytic (IDWG) bagi penderita gagal ginjal kronik dengan mengurangi jumlah
garam dan menggunakan bumbu-bumbu serta rempah-rempah untuk menambah rasa.
Kelebihan IDWG dapat dicegah dengan pemasukan cairan tiap hari 500-750 ml dalam
situasi produksi urin kering. Pemasukan natrium 80-110 mmol tiap hari akan cukup untuk
mengontrol haus dan membantu pasien dalam mengatur cairan

6. Diet untuk pasien penderita gagal ginjal


1) Pilih makanan rendah natrium dan garam
2) Batasi jenis protein tertentu
3) Konsumsi makanan rendah lemak
4) Kurangi minuman beralkohol
5) Batasi makanan tinggi fosfor
6) Batasi asupan cairan
7) Konsumsi makanan rendah kalium

7. Penyebab gagal ginjal


1) Gagal ginjal : Pre-renal
Pada hipoperfusi ginjal yang berat (tekanan arteri rata-rata < 70 mmHg) serta
berlangsung dalam jangka waktu lama, maka mekanisme otoregulasi tersebut akan
terganggu dimana arteriol afferent mengalami vasokonstriksi, terjadi kontraksi
mesangial dan penigkatan reabsorbsi natrium dan air. Keadaan ini disebut prerenal
atau gagal ginjal akut fungsional dimana belum terjadi kerusakan struktural dari
ginjal.
2) Gagal ginjal : Renal yakni kerusakan langsung pada ginjal itu sendiri, diantaranya
akibat dari:
- Sepsis : sistem kekebalan tubuh yang kalah melawan infeksi sehingga infeksi
menyebar ke seluruh tubuh termasuk menyebabkan peradangan dan kerusakan
ginjal. Hal ini biasanya tidak terjadi pada infeksi saluran kemih .
- Obat-obatan: Beberapa obat bersifat racun bagi ginjal, termasuk nonsteroidal
anti-inflamasi (NSID) seperti ibuprofen dan naproxen . Obat lainnya yang
berpotensi meracuni ginjal (nefrotoxic) diantaranya antibiotik aminoglikosida
seperti [ gentamisin (Garamycin), tobramycin ], lithium (Eskalith, Lithobid),
obat yang mengandung yodium contohnya zat kontras yang disuntikkan pada
tubuh sebelum dirongsen.
- Rhabdomyolysis: Ini adalah situasi di mana ada kerusakan otot yang
signifikan dalam tubuh, dan serat otot yang rusak menyumbat sistem
penyaringan ginjal. Ini dapat terjadi karena truma, luka parah, dan luka bakar.
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi dapat
menyebabkan rhabdomyolysis .
- Multiple myeloma
- Glomerulonefritis akut atau peradangan pada glomeruli, sistem penyaringan
ginjal. Banyak penyakit dapat menyebabkan peradangan ini termasuk lupus
eritematosus sistemik (SLE) , Wegener granulomatosis , dan sindrom
Goodpasture.
3) Gagal ginjal : Post renal
disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi aliran urin:
- Obstruksi atau penyumbatan kandung kemih atau ureter misalnya karena batu
ginjal dapat menyebabkan tekanan balik ke ginjal karena ginjal terus
menghasilkan urin, sedangkan terbendung di bagian bawahnya. Ketika
tekanan meningkat cukup tinggi, ginjal akan rusak dan bisa mati.
- Hipertrofi prostat atau kanker prostat dapat menghalangi urethra sehingga urin
pada kandung kemih tidak dapat mengalir melalui kencing.
- Tumor di perut yang mengelilingi dan menghalangi ureter.
- Batu ginjal. Biasanya, batu ginjal mempengaruhi hanya satu ginjal dan tidak
menyebabkan gagal ginjal.

8. Pengertian GFR dan cara menghitungnya


Glomerular filtration rate ( GFR ) yaitu laju rata-rata penyaringan darah yang terjadi di
glomerulus yaitu sekitar 25% dari total curah jantung per menit,± 1,300 ml .Gromerular
filtration rate (GFR) dipakai sebagai salah satu indikator menilai fungsi ginjal. Umumnya
digunakan untuk menghitung bersihan kreatinin yang selanjutnya dimasukkan kedalam
formula.
Rumus menghitung :
 GFR Pria : (140 – age) x wt(kg) / (72 x Serum Creatinine)
 GFR Wanita: GFR(females) = GFR(males) x 0.85

9. Tingkatan gagal ginjal GFR


Stadium 1: Kerusakan pada ginjal dengan GFR yang normal atau di atas ≥ 90 mL/min/
1.73 m²
Stadium 2:Kerusakan pada ginjal dengan penurunan GFR yang ringan 60-89 mL/min/
1.73 m²
Stadium 3:Penurunan pada GFR yang sedang 30-59 mL/min/ 1.73 m²
Stadium 4:Penurunan pada GFR yang parah 15-29 mL/min/ 1.73 m²
Stadium akhir : mengalami gagal ginjal kronis apabila GFR kurang dari <15 mL/min/
1.73 m²

Anda mungkin juga menyukai