Anda di halaman 1dari 16

Pedoman ICO untuk

Perawatan Mata dengan


Glaukoma

Glaukoma
Glaukoma
merupakan
penyebab
utama
kebutaan/kehilangan penglihatan di dunia setelah katarak
Tekanan Intra Okular yang tinggi (TIO) merupakan faktor
risiko utama untuk kehilangan penglihatan dari glaucoma,
dimana kerusakan saraf optik akibat tingginya tekanan
bola mata adalah patologi umum yang menyebabkan
hilangnya penglihatan
Jenis yang paling umum dari glaukoma adalah:
sudut terbuka
sudut tertutup

Insiden
- usia > 36 tahun
- orang berkulit hitam > kulit putih
- glaukoma primer sudut terbuka > pada
kulit putih
- glaukoma primer sudut tertutup > pada
orang asia
- Faktor genetik

Etiologi Glaukoma
Glaukoma adalah kerusakan penglihatan yang biasanya
disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata.
Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini
disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi
dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga
merusak jaringan jaringan syaraf halus yang ada di
retina dan di belakang bola mata

Aliran normal humor aqueus

Glaukoma Sudut Terbuka


Glaukoma yang sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka.
Glaukoma sudut terbuka terjadi karena pembendungan terhadap aliran
keluar aqueous humor, sehingga menyebabkan penimbunan.
Mekanisme kerusakan neuron pada glaukoma sudut terbuka dan
hubungannya dengan tingginya tekanan intraokular masih belum begitu
jelas.
Teori utama memperkirakan bahwa adanya perubahan-perubahan elemen
penunjang struktural akibat tingginya tekanan intraokular di saraf optikus,
setinggi dengan lamina kribrosa atau pembuluh darah di ujung saraf optikus
Teori lainnya memperkirakan terjadi iskemia pada mikrovaskular diskus
optikus
Kelainan kromosom 1q-GLC1A (mengekspresikan myocilin) juga menjadi
faktor predisposisi.

Aliran humor aqueus pada


glaukoma sudut terbuka

Glaukoma Sudut Tertutup


Glaukoma sudut tertutup terjadi apabila terbentuk
sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer.
Hal ini menyumbat aliran aqueous humor dan tekanan
intraokular meningkat dengan cepat, menimbulkan
nyeri hebat, kemerahan, dan penglihatan yang kabur.
Serangan akut sering dipresipitasi oleh dilatasi pupil,
yang terjadi spontan di malam hari, saat pencahayaan
kurang

Aliran humor aqueus pada


glaukoma sudut tertutup

Penilaian Awal Glaukoma


Karena kerusakan yang disebabkan oleh glaukoma tidak
dapat
diperbaiki,maka
deteksi,
diagnosa
dan
penanganan harus dilakukan sedini mungkin.

Pemeriksaan Dini untuk Diagnosis


Pemeriksaan Tonometri
Pemeriksaan
tekanan intraokuli dapat dilakukan dengan
menggunakan tonometri.
Yang sering dipergunakan adalah tonometri aplanasi Goldmann,
yang dilekatkan ke slitlamp dan mengukur gaya yang diperlukan
untuk meratakan daerah kornea tertentu.
Rentang tekanan intraokuli yang normal adalah 10-21 mmHg.
Namun, pada usia yang lebih tua tekanan intraokulinya lebih tinggi
sehingga batas atasnya adalah 24 mmHg.
Pada glaukoma sudut terbuka primer, 32-50% individu yang
terkena akan menunjukkan tekanan intraokular yang normal saat
pertama kali diperiksa, sehingga diperlukan pula pemeriksaan
diskus optikus glaukomatosa ataupun pemeriksaan lapangan
pandang.

Pemeriksaan Dini untuk Diagnosis


Pemeriksaan Gonioskopi
Pada pemeriksaan gonioskopi, dapat dilihat struktur sudut bilik
mata depan.
Lebar sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan
pencahayaan oblik bilik mata depan.
Apabila keseluruhan trabecular meshwork, scleral spur dan
prosesus siliaris dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka.
Apabila hanya Schwalbes line atau sebagian kecil dari
trabecular meshwork yang dapat terlihat, dinyatakan sudut
sempit.
Apabila Schwalbes line tidak terlihat, sudut dinyatakan tertutup

Pemeriksaan Dini untuk Diagnosis


Penilaian Diskus Optikus
Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian tengahnya
(depresi sentral).
Atrofi optikus akibat glaukoma menimbulkan kelainan-kelainan
diskus khas yang terutama ditandai oleh pembesaran cawan
diskus optikus dan pemucatan diskus di daerah cawan.
Pada penilaian glaukoma, rasio cawan-diskus adalah cara yang
berguna untuk mencatat ukuran diskus optikus. Apabila
terdapat kehilangan lapangan pandang atau peningkatan
tekanan intraokuli, rasio cawan-diskus lebih dari 0,5 atau
terdapat asimetri yang bermakna antara kedua mata sangat
diindikasikan adanya atrofi glaukomatosa

Pemeriksaan Dini untuk Diagnosis


Pemeriksaan Lapangan Pandang
Gangguan lapangan pandang akibat glaukoma terutama
mengenai 30 derajat lapangan pandang bagian sentral.
Pengecilan lapangan pandang cenderung berawal di perifer
nasal sebagai konstriksi isopter.
Alat-alat yang dapat digunakan untuk melakukan
pemeriksaan lapangan pandang pada glaukoma adalah :
automated perimeter (misalnya Humphrey, Octopus, atau
Henson)
perimeter Goldmann, Friedmann field analyzer, dan layar tangent

Terapi Medikamentosa
1. Penekanan pembentukan humor aqueus, antara lain:

adrenegik bloker topikal seperti timolol maleate 0,25 - 0,50 % 2


kali sehari, betaxolol 0.25% dan 0.5%, levobunolol 0.25% dan 0.5%,
metipranolol 0.3%, dan carteolol 1%
apraklonidin
inhibitor karbonik anhidrase seperti asetazolamid (diamox) oral 250
mg 2 kali sehari, diklorofenamid, metazolamid

2. Meningkatkan aliran keluar humor aqueus seperti:

prostaglandin analog, golongan parasimpatomimetik, contoh:


pilokarpin tetes mata 1 - 4 %, 4-6 kali sehari, karbakol, golongan epinefrin

3. Penurunan volume korpus vitreus.


4. Obat-obat miotik, midriatikum, siklopegik

Terapi operatif dan laser


1. Iridektomi dan iridotomi perifer
2. Bedah drainase glaukoma dengan trabekulektomi,
goniotomi.
3. Argon Laser Trabeculoplasty (ALT)

Anda mungkin juga menyukai