Timbulnya glaukoma sudut tertutup akut sering disebabkan oleh dilatasi pupil
yang terjadi secara spontan atau pada malam hari, dan juga bisa disebabkan oleh obat-
obatan yang mempunyai efek antikolinergik atau simpatomimetik. Ketika diperiksa,
biasanya terdapat kenaikan tekanan intraokular yang drastis, bilik mata depan yang
dangkal, kornea yang berkabut, pupil berdilatasi yang terfiksasi,dan injeksi siliar.1
Glaukoma sudut tertutup subakut mirip dengan glaukoma sudut tertutup akut
dalam hal gejala, akan tetapi onset dari subakut ini, berulang dan terjadi dalam waktu
yang singkat. Terjadinya glaukoma ini, sering pada malam hari dan sembuh hanya dalam
waktu semalam.
Iris plateau adalah kelainan yang ditandai dengan kedalaman bilik mata depan
sentral yang normal, tetapi sudutnya sempit karena prosesus siliaris terletak lebih anterior
dibanding biasanya.
Diagnosis Glaukoma
1. Tonometri
Tonometri merupakan pemeriksaan untuk mengetahui tekanan intraokular. Sebelum
diukur, mata pasien terlebih dahulu diberikan anastesi topikal. Alat yang digunakan
dalam tonometri ini yaitu tonometer. Beberapa jenis tonometer yaitu: tonometer
Goldmann,tonometer TonoPen, tonometer Perkins,tonometer Schiotz.
2. Gonioskopi
Gonioskopi digunakan untuk menentukan sudut bilik mata depan. Inspeksi sudut bilik
mata depan sangat penting untuk menentukan glaukoma sudut terbuka atau sudut
tertutup. Apabila terlihat anyaman trabekular, taji sklera, dan prosesus iris maka sudut
dikatakan terbuka. Namun apabila hanya garis Schwalbe yang terlihat dan anyaman
trabekular terlihat sedikit maka sudut dikatakan sempit, dan apabila garis Schwalbe tidak
terlihat.
Penilaian terhadap diskus optikus penting dalam menegakkan diagnosis dari glaukoma.
Alat yang digunakan dalam menilai diskus optikus adalah oftalmoskopi. Normalnya
terdapat cawan pada diskus optikus, akan tetapi pada pasien glaukoma, terjadi
pembesaran cawan diskus optikus disertai dengan pemucatan diskus di daerah cawan.
Pada pasien glaukoma biasa digunakan rasio cawan-diskus untuk mencatat ukuran diskus
optikus pasien. Jika rasio cawan-diskus sudah melebihi 0,5 dengan adanya tanda- tanda
glaukoma lain seperti peningkatan tekanan intraokular dan kehilangan lapang pandang
maka diindikasikan adanya atrofi glaukomatosa.
Alat untuk mengukur lapang pandang adalah perimeter. Adapun jenis- jenis perimeter
yaitu: automated perimeter, perimeter Goldmann, Friedmann field analyzer, dan layar
tangent. Adapun perbedaan kehilangan lapang pandang pada glaukoma tekanan normal
dan glaukoma tekanan tinggi. Pada glaukoma tekanan normal, defek yang lebih tinggi
adalah pattern defect. Akan tetapi sebaliknya, pada glaukoma yang bertekanan tinggi,
defek yang terjadi adalah overall defect. Kehilangan lapang pandang yang khas pada
glaukoma adalah pada lapang pandang nasal.
Penatalaksanaan Glaukoma
Adapun beberapa terapi yang dapat diberikan pada pasien glaukoma, yaitu terapi menggunakan
obat dan terapi dengan pembedahan.
Miotika (Pilocarpine,Carbachol)
Adrenergik (Dipivefrine)
d) Obat dengan kerja ganda yaitu menghambat masuknya Humor aqueous dan
meningkatkan keluarnya Humor aqueous uveosklera Alpha2 agonis
(Brimonidine)
b) Trabekuloplasti laser
d) Tindakan siklodestruktif
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, S.,Yulianti, Sri Rahayu. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 4. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2017
2. Salmon JF. Glaukoma. In: Vaughan & Asbury : Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta:
EGC. 2009