Anda di halaman 1dari 13

GLAUKOMA

KELOMPOK 10

1. Selly Decahyani S
2. Nurlaili
3. Dwi Amelia P
4. Serlianabella
5. Noorjannah
a. DefinisiGlaukoma merupakan sekelompok penyakit kerusakan saraf optik
(neoropati optik) yang biasanya disebabkan oleh efek peningkatan tekanan okular
pada papil saraf optik.Jika lapang pandang sentral terkena, maka akan terjadi
kerusakan lapang pandang dan hilangnya tajam penglihatan(James dkk., 2006).Pada
tahap awal, glaukoma biasanya tidak menimbul-kan gejala dan hal inilah yang
membuat glaukoma sangatberbahaya. Biasanya, klien akan menyadari adanya mas-
alah dengan penglihatannya. Penyakit ini dapat berkembangsampai pada titik
kehilangan penglihatan yang tidak dapatdipulihkan. Gejala-gejala yang mungkin
dialami penderitaglaukoma di antaranya melihat lingkaran cahaya di sekitarlampu,
timbul kemerahan di mata, penglihatan terlihat ka-bur (terutama pada bayi), mual
atau muntah, sakit mata,serta mengalami penglihatan yang sempit (tunnel vision)
(Nugraha, 2018).
b. Klasifikasi dan EtiologiGlaukoma adalah hasil kerusakan pada saraf optik. Ke-tika saraf
ini secara bertahap memburuk, titik buta berkem-bang di bidang visual pasien. Kerusakan
saraf ini biasanyaberhubungan dengan peningkatan tekanan di mata. Tekanan mata yang
meningkat disebabkan oleh penumpukan cairan (aqueous humor) yang mengalir ke
seluruh mata. Cairan ini biasanya mengalir ke depan mata (bilik anterior) melalui ja-ringan
(trabekula) pada sudut di mana iris dan kornea ber-temu. Ketika cairan diproduksi
berlebihan atau sistem drain-ase tidak berfungsi dengan baik, cairan tidak dapat mengalir
keluar pada tingkat normal dan tekanan menumpuk. Glau-koma cenderung bersifat
turunan. Pada beberapa orang, para ilmuwan telah mengidentifikasi gen yang berkaitan
dengan tekanan mata yang tinggi dan kerusakan saraf optik.Ada beberapa jenis glaukoma,
antara lain:
1) Glaukoma sudut terbuka. Glaukoma sudut terbuka ada-lah bentuk paling umum dari
penyakit glaukoma. Sudut drainase yang terbentuk oleh kornea dan iris tetap terbuka,
tetapi sebagian besar jaringan trabekula meng-alami hambatan. Ini menyebabkan
tekanan pada mata meningkat secara bertahap, dantekanan tersebut dapat merusak
saraf optik.
2) Glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut-tertutup ter-jadi ketika iris membengkok ke
depan untuk memper-sempit atau menghalangi sudut drainase yang terbentuk oleh
kornea dan iris. Akibatnya, cairan tidak bisa beredar melalui mata dan tekanan
meningkat. Glaukoma sudut-penutupan dapat terjadi tiba-tiba (glaukoma sudut tertutup
akut) atau secara bertahap (glaukoma sudut tertutup kronis). Glaukoma sudut akut
adalah keadaan darurat medis. Hal ini dapat dipicu oleh pelebaran pupil secara tiba-tiba.
3) Glaukoma bertekanan normal. Pada glaukoma jenis ini, saraf optik pasien rusak
meskipun tekanan mata berada pada kisaran normal. Pasien mungkin memiliki saraf
optik yang sensitif atau mungkin memiliki lebih sedikit darah yang dipasok ke saraf optik.
Aliran darah yang terbatas ini bisa disebabkan oleh aterosklerosis atau kondisi lain yang
merusak sirkulasi.

4) Glaukoma pigmentaris. Pada glaukoma pigmentaris, bu-tiran pigmen dari iris


terbentuk di saluran drainase, mem-perlambat tau menghalangi cairan yang keluar dari
mata.c. PatofisiologiMeskipun patogenesis glaukoma tidak sepenuhnya di-pahami,
tingkat tekanan intraokular diketahui berkaitan dengan kematian sel ganglion retina.
Keseimbangan antara sekresi aqueous humor oleh tubuh silia dan drainasenya melalui
2 jalur independen (trabecular meshwork dan jalur aliran keluar uveoscleral)
menentukan tekanan intraoku-lar. Pada pasien dengan glaukoma sudut terbuka, ada
pen-ingkatan resistensi terhadap aliran air melalui trabecular meshwork. Sebaliknya,
akses ke jalur drainase terhambat bi-asanya pada pasien dengan glaukoma sudut
tertutup (Wein-reb dkk., 2014).
Tekanan intraokular dapat menyebabkan tekanan dan ketegangan mekanik pada struktur
posterior mata, terutama lamina kribrosa dan jaringan di sekitarnya. Sklera berlubang di
lamina di mana serabut saraf optik (akson sel ganglion ret-ina) keluar dari mata. Lamina
adalah titik terlemah di dind-ing mata yang bertekanan. Tekanan-tekanan dan regangan
yang diinduksi intraokular dapat menyebabkan kompresi, deformasi, dan remodelling
lamina kribrosa dengan keru-sakan mekanis akibat aksonal dan gangguan transportasi
akson.d. Faktor RisikoBentuk-bentuk glaukoma yang kronis dapat merusak penglihatan.
Oleh karena itu, sebelum tanda atau gejala apa pun terlihat, beberapa faktor-faktor risiko
berikut perlu diwaspadai:
1) Memiliki tekanan mata internal yang tinggi (tekanan intra-okular).
2) Berusia di atas 60 tahun.
3) Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi glaukoma.
4) Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, dan anemia sel sabit.
5) Memiliki kondisi mata tertentu, seperti rabun dekat.
6) Pernah mengalami cedera mata atau jenis operasi mata tertentu.
7) Kekurangan estrogen awal, seperti dapat terjadi setelah pengangkatan kedua indung
telur (ooforektomi bilateral) sebelum usia tahun.
8) Menggunakanobat kortikosteroid, terutama bat tetes mata, untuk waktu yang
lama.

E. Manifestasi KlinisTanda dan gejala glaukoma bervariasi tergantung pada jenis


dan tahap kondisinya. Sebagai contoh, pada glauko-ma sudut terbuka, pasien
akan menunjukkangejala seper-ti adanya titik buta baik pada sisi perifer atau
sentral mata maupun terjadi di kedua mata, serta adanya tunnel vision tahap
lanjut. Sementara itu, pada glaukoma sudut tertutup akut, gejala yang muncul
antara lain sakit kepala parah, sakit mata, mual dan muntah, penglihatan kabur,
lingkaran di sekitar sumber cahaya, serta mata merah.

G. Komplikasi
1) Kehilangan penglihatan
2) Komplikasi dari pengobatan.
Operas untuk mengobati glaukoma memiliki risiko infeksi. Sebagian besar infeksi
dapat diobati dengan antibiotikh.
H. Pemeriksaan Diagnostik
1) Mengukur tekanan intraokular (tonometri)
2) Menguji kerusakan saraf optik
3) Memeriksa area kehilangan penglihatan (uji lapang pandang)
4) Mengukur ketebalan kornea
5) Memeriksa sudut drainase (gonioskopi)
1. Penatalaksanaan MedisKerusakan yang disebabkan ole glaukoma tidak dapat
dipulihkan. Tetapi perawatan dan pemeriksaan rutin dapat membantu memperlambat
tau mencegah kehilangan pen-glihatan, terutama pada pasien yang didiagnosis pada
tahap awal. Tujuan pengobatan glaukoma adalah menurunkantekanan di mata
(tekanan intraokular). Beberapa perawatanyang mungkin diterima pasien meliputi:
1) Obat tetes mataPengobatan glaukoma sering dimulai dengan obat tetesmata yang
diresepkan. Teteas mata dapat membantumengurangi tekanan mata dengan meningkatkan
ba-nyaknya cairan mengalir dari mata atau dengan mengu-rangi jumlah cairan yang
dihasilkan mata. Obat tetes matayang diresepkan, meliputi:a) Prostaglandin. Ini
meningkatkan aliran cairan di mata(aqueous humor) dan mengurangi tekanan di
mata.Contohnya termasuk latanoprost (Xalatan) dan bi-matoprost (Lumigan). Efek
samping yang mungkin termasuk ringan, yakni mata memerah dan rasa me-nyengat, iris
menjadi buram, perubahan pigmen bulumata atau kulit kelopak mata, serta penglihatan
kabur.b) Beta blocker. Ini mengurangi produksi cairan di mata,sehingga menurunkan
tekanan di mata (tekananintraokular). Contohnya termasuk timolol (Betimol,Timoptic) dan
betaxolol (Betoptic). Efek samping yangmungkin termasuk kesulitan bernapas, detak
jantungyang melambat, tekanan darah rendah, impotensi, dankelelahan.
c) Agonis alfa-adrenergik. In mengurangi produksi aqueous humor dan meningkatkan aliran
cairan di mata. Contohnya termasuk apraclonidine (Iopidine) dan brimonidine (Alphagan).
Efek samping yang mungkin terjadi termasuk denyut jantung tidak teratur; tekanan darah
tinggi; kelelahan; mata merah, gatal atau bengkak; dan mulut kering.d) Agen miotik atau
kolinergik. Ini meningkatkan aliran cairan dari mata. Contohnya adalah pilocarpine (Isopto
Carpine). Efek samping termasuk pupil yang lebih kecil, kemungkinan penglihatan kabur atau
redup, dan rabundekat.

2). Obat-obatan oralJika tetes mata saja tidak menurunkan tekanan matake tingkat
yangdinginkan, obat oral sebaiknya juga di-berikan kepada pasein, seperti inhibitor karbonat
anhi-drase (misalnya neptazane (pil), diamox (pil), sequels(pil)). Kemungkinan efek samping
termasuk sering buangair kecil, kesemutan di jari tangan dan kaki, depresi, sakitperut, serta
batu ginjal.3) Pembedahan dan terapi lainnyaPilihan perawatan lainnya termasuk terapi laser
danberbagai prosedur bedah. Komplikasi yang mungkintermasuk rasa sakit, kemerahan,
infeksi, peradangan,pendarahan, tekanan mata tinggi atau rendah yangabnormal, dan
kehilangan penglihatan. Beberapajenis operasi mata dapat mempercepat
perkembangankatarak. Teknik berikut ini bertujuan untuk memperbaikidrainase cairan di
dalam mata serta menurunkan tekananintraokular:a) Terapi laser. Laser trabekuloplasti
adalah salah satu pi-lihan terapi untuk orang-orang dengan glaukoma sudutterbuka. Sinar
laser digunakan untuk membuka saluranyang tersumbat di trabecular meshwork.
b) Trabeculektomi. prosedur pembedahan trabeculektomimenciptakan pembukaan di
bagian putih mata (sklera)dan menghilangkan bagian dari trabecular meshwork.c)
Tabung drainase. Dalam prosedur ini, ahli bedah matamemasukkan tabung kecil di
mata.d) Elektrokauter. Prosedur minimal invasif untuk me-ngangkat jaringan dari
trabecular meshwork meng-gunakan alat elektrokauter kecil yang disebut Tra-
becutome.
Sekian terimakasih🫶🏽

Anda mungkin juga menyukai