Diproduksi melalui 3
mekanisme fisiologis yaitu
Difusi : mekanisme pertukaran ion – ion secara
pasif melalui membran dengan konsentrasi yang
berbeda.
Ultrafiltrasi
• Pertukaran terjadi melalui membran semi
permeabel.
• Ketika darah melewati kapiler prosesus siliaris
plasma akan mengalami penetrasi dalam
dinding kapiler ke ruang interstisial antara
kapiler dengan epitel siliaris
• Pressure dependent
Transport aktif
Merupakan pergerakan ion – ion ( Na, Cl dan
bicarbonat ) yang membutuhkan energi
Melibatkan Na+ / K+ ATP ase, enzim karbonat
anhidrase
Energy dependent, pressure independent
Pengaliran Humor Akuos
Outflow humor akuos terdiri dari dua jalur, yaitu :
Trabecular Outflow / Pressure Dependent
Outflow / Konvensional
Merupakan aliran utama humor akuos ( 90 % ),
COA trabecular meshwork kanalis
Schlemm ke vena episklera sinus
kavernosus
Non konvensional / Uveoscleral outflow
Merupakan sistem pengaliran utama yang
kedua, sekitar 5-10% dari total.
Humor akuos dari COA muskulus
siliaris dan rongga suprakoroidal vena-
vena di korpus siliaris, koroid berdifusi
menembus sklera.
Sistem aliran ini relatif tidak bergantung
pada perbedaan tekanan
Fungsi
Untuk mengatur tekanan bola mata
○ Tekanan normal 10 – 20 mmHg
○ Sebagai media refrakta
○ Sumber nutrisi lensa dan kornea ( glukosa,
asam amino )
Nutrisi dengan cara difusi dan osmosis
Glaukoma
Sindroma dengan TIO sebagai faktor risiko utama
Ditandai dengan :TIO tinggi
Pencekungan papil N II
Penyempitan lapang pandangan yang spesifik
Disebabkan gangguan dinamika humor aquos :
Pembentukan humor aquos berlebihan
Hambatan pengaliran humor aquos
○ Blok pupil
○ Sudut COA sempit
Hambatan pembuangan ( out flow ) humor aquos
Produksi berlebihan
Terjadi pada iridosiklitis, tetapi biasanya kenaikan tidak
nyata, karena diimbangi dengan outflow yang meningkat
(selama tak ada hambatan)
Hambatan pengaliran humor
Blok pupil
○ Predisposisi
Intumesensi lensa
○ Presipitasi
Synekhia posterior (occlutio pupil /
seclutio pupil)
Akomodasi >>
Sudut COA sempit
○ Predisposisi
Sumbu mata pendek, hipermetrop
○ Presipitasi
Dim light
Pupil middilatasi tonus iris tinggi, iris melipat
menjadi lebih tebal iris menempel ke kornea
perifer sudut menjadi tertutup
Hambatan pada pembuangan cairan humor
Gangguan pada trabecular meshwork
Hambatan pada kanalis Schlemm
Bendungan sistem vena
Faktor risiko
Hipertensi
Patofisiologi belum jelas
Sama2 terjadi akibat faktor ekstrinsik akibat
degenerasi yang berpengaruh pada tonus saraf
simpatik
Dugaan lain : TD menyebabkan peningkatan
resistensi pembuluh darah dalam korpus silisris →
produksi HA meningkat
Peningkatan TD arteri dalam waktu lama juga
menyebabkan peningkatan TD vena → resistensi aliran
HA
Diabetes Mellitus
Hiperglikemia → meningkatkan viskositas darah→
peningkatan resistensi aliran darah di vena episklera
→ hambatan aliran keluar humor akuos→
peningkatan tekanan intraokuli
Viskositas yang tinggi → peningkatan tekanan darah
arteri-arteri yang memperdarahi bola mata →
peningkatan tekanan intraokuli
Neovaskularisasi pada jaringan uvea
Pembagian Glaukoma
Glaukoma primer
○ Sudut tertutup
○ Sudut terbuka
Glaukoma sekunder
○ Akibat obat – obat tertentu, trauma atau komplikasi
penyakit di bola mata / sistemik
Glaukoma kongenital
○ Glaukoma yang timbul sejak lahir / anak-anak
Glaukoma primer sudut tertutup
Disebut juga :
•Inflamatoir glaucoma
•Narrow angle glaucoma
•Glaukoma kongestif
Stadium
Prodromal ( subakut )
Akut / inflamasi
Kronis
Absolut
Degeneratif
Glaukoma primer sudut tertutup
Stadium Prodromal
○ Subjektif
Sakit kepala sebelah pada mata yang sakit
(timbul pada waktu sore hari karena pupil
middilatasi sehingga iris menebal dan
menempel pada trabekulum out flow
terhambat)
Penglihatan sedikit menurun
Melihat pelangi di sekitar lampu (hallo)
Mata merah
○ Objektif
Injeksi silier ringan
Edema kornea ringan
TIO meningkat
Glaukoma primer sudut tertutup
Stadium Akut / inflamasi
○ Subjektif
Sakit kepala hebat pada mata yang sakit
Disertai mual, muntah ( ! DD : penyakit CV /
abdominal )
Mata merah
Penglihatan kabur
Melihat hallo
○ Objektif
Injeksi silier
Edema kornea
COA dangkal, Tyndall effect (+)
Pupil melebar / lonjong, RP (-)
Glaucoma flecken
TIO sangat tinggi
Glaukoma primer sudut tertutup
Stadium Absolut
○ Visus = 0
○ Sakit kepala
○ Mata merah
○ TIO sangat tinggi, dolorosa atau non dolorosa
Stadium Degeneratif
○ Visus = 0
○ Degenerasi kornea ( bullae, vesikel )
○ TIO tinggi, rasa sakit timbul akibat degenerasi
kornea
Glaukoma primer sudut tertutup
Kelainan cornea
Leucoma adherent
Kelainan di C.O.A
Hyphema dan hypopyon
Kelainan di iris
Rubeosis iridis
Kelainan di pupil
Oclutio dan seclutio pupil
Kelainan di lensa
Cataract immatur dan hyper matur
Kelainan di corpus vitreum
Haemophthalmos
Kelainan di retina
Thrombosis vena centralis retina
Glaukoma kongenital
Terjadi oleh karena trabekulum
tertutup membran
Tanda dini :
Lakrimasi
Photophobia
Kornea suram
Diameter kornea besar
Tanda lanjut
Buphtalmos
Terapi
Goniotomi
Neuropati optik glaukomatosa
Faktor mekanis : >>
• Akibat penekanan langsung serabut akson dan jaringan
penyokong
• Terjadi cupping / ekskavasio glaukomatosa : pencekungan
lamina kribrosa ke posterior
• Histologi : kehilangan akson, sel glia dan vasa
Faktor metabolik
• Terjadi gangguan aliran aksoplasmik apoptosis / kematian
sel ganglion
Faktor vaskuler
• Gangguan perfusi ke N II : hiperviskositas, hiperagregasi,
hiperkoagulasi
• Pada penderita normotension glaucoma
Akibat glaukoma
Kerusakan pada N.II
Penyempitan lapangan
pandang dgn keluhan :
Sering terantuk
Sering nabrak meja/ kursi
Buta senja
Penglihatan kabur
Pemeriksaan untuk glaukoma
Ukur tekanan bola mata
Cara digital
Dengan tonometer Schiotz
Dengan tonometer aplanasi
Dengan tonometer non kontak
Tonografi
Untuk mengukur jumlah penyaluran cairan humor
(outflow facility)
Funduskopi
Perhatikan pada papil N.II, adanya excavatio
glaucomatosa
Pemeriksaan lapangan pandang
Dengan test konfrontasi
Dengan perimeter
Dengan tangent screen
Gonioskopi
Dengan lensa gonioskop untuk menilai lebar sudut COA
Tes provokasi
Dengan cara minum air
Dengan masuk ke kamar gelap
Dengan pemberian midriatikum
Dengan cara tidur tengkurap
Perbedaan tekanan 8 mmHg antara sebelum tes dan
sesudah tes dianggap menderita glaukoma, harus mulai
diberi terapi
Pemeriksaan Glaukoma
Pengukuran tekanan bola mata
Secara digital (dengan palpasi)
Dengan tonometer Schiotz
Dengan tonometer aplanat
Pemeriksaan Glaukoma
Pengukuran tekanan
bola mata dengan
tonometer aplanat
Pengukuran tekanan bola mata
Dengan tonometer aplanat
Pemeriksaan Glaukoma
Funduskopi
Untuk menilai papil n.II
Cari adanya excavatio
glaucomatosa
Pemeriksaan lapang pandangan
Pemeriksaan lapangan
pandang
Dengan test konfrontasi
Dengan perimeter
Dengan tangent screen
Terapi glaukoma
Obat-obatan
Karbonik anhydrase inhibitor
(azetazolamide 250 mg)
Miotikum (pilocarpin 2%, eserin 0,25%)
Simpatomimetik (epinephrin 0,5%)
Beta blocker (Timolol maleat)
Operasi
Iridotomi
Filtrasi : trabekulektomi
Terima kasih…