Anda di halaman 1dari 18

1.

Episkleritis &
Skleritis
(Mata merah, Penglihatan Normal)
Subjektif (anamnesis)
• Mata merah Gejala satu-satunya.
• Tidak ada gangguan penglihatan
• Keluhan yang mungkin ada : mata kering, mengganjal, berair, nyeri.
Catatan : keluhan tidak mengganggu. Kalau keluhan berat  pikirkan
diagnosis lain.
• Mengenai sebelah mata, bisa bergantian.
• Akut. Tapi bisa sampai beberapa minggu hingga bulan.
• Bisa ditemukan penyakit dasar ex: tbc, sle, dll.
Objektif (Pemeriksaan)
• Px Visus : Hasil visus dalam batas normal
• Inspeksi :
• Episkleritis : kemerahan pada satu bagian episklera, dengan senter berwarna
pink.
Skleritis : Dengan senter berwarna lebih gelap dan keunguan.
• Pada episkleritis nodular  tdp nodul yang bisa digerakkan. (jika ditekan bias ada
nyeri menjalar sekitar mata.
• Bisa terdapat secret. Bila tebal kental  pikir diagnosis lain.
• Tes fenilefrin
• Episkleritis : Kongesti/Kemerahan berkurang
• Skleritis : Kemerahan tetap
Diagnosis Tatalaksana
• Dd : • Non-Medikamentosa :
1. Konjungtivitis - Kacamata hitam jika ada sensitifitas
2. Skleritis cahaya
- Jika memang karena allergen, hindari
allergen
• Medikamentosa
- Utk episkleritis Nodular dan memanjang
 kortikosteroid. Dexametason 0,1%,
Prednisolon 0,5%, dll.
- Utk episkleritis simple ngga usah.
- Kalau parah, beri antiinflamasi NSAID.
2. Mata kering (Dry
Eye)
(Mata tenang, Penglihatan Normal)
Teori Subjektif
• Air mata : • Keluhan utama : mata gatal dan berpasir
• Mucin
• Keluhan lain : sensasi terbakar,
• Aquous
• Lipid
kemerahan, gatal, silau.
Evaporasi >> / Produksi << • Keluhan tambah berat pada akhir hari
(sore/maghrib)
• Risk factor :
• Menopouse / >40 th • Komplikasi :
• Komputer - Keratitis
• lagoftalmos - Peniisan kornea
• Lensa kontak - Infeksi sekunder
• Penyakt dasar : sind. - Neovaskularisasi kornea
Sjogren, Limfoma,
leukemia, amyloidosis, dll.
Objektif
• Px Visus : Visus dlm batas normal atau menurun
• Inspeksi : Foamy tears pada forniks konjungtiva
• Tes schirmer ≤10 mm (N:≥20 mm)

Diagnosis
• Dx mata kering  Pf dan Px.penunjang jika
perlu (schirmer test)
• Dd :
- Xerosis (def. Vit A)
- Blepharitis (posterior)
- Meiboman gland Disfunction
Tatalaksana
• Pemberian air mata buatan : karboksi metilselulosa atau sodium
hialuronat (4-6 kali sehari)
• Px penunjang lanjutan biasanya tidak dibutuhkan.

• Rujuk jika : Gejala tidak membaik setelah terapi atau muncul


komplikasi.
3. Hordeolum
Hordeolum  Subjektif
Peradangan
• Keluhan utama :
supuratif kelenjar • Kelopak bengkak,
mata • terasa sakit dan mengganjal,
• 2 jenis :
• merah,
1.Internal : Infeksi kel. Meibom di
tarsus • nyeri bila ditekan,
2.External : Infeksi kel Zeiss ato • sensasi terbakar pada kelopak
Moll mata
Objektif Diagnosis
• Px Visus : Normal • Dx dengan anamnesis dan pf
• Pf Oftalm. : Kelopak mata merah • Dd :
bengkak, nyeri bila ditekan. 1. Selulitis preseptal
(Hordeolum eksternal  dpt 2. Granuloma piogenik
keluar nanah dari pangkal bulu 3. Blefaritis
mata) 4. Kalazion (biasanya di upper eye lid,
dikarenakan sumbatan kelenjar meibom,
• Undulasi  terbentuk abses padat, tidak meradang, tidak nyeri)
Tatalaksana
• Non-medikamentosa
- Kompres mata dg air hangat (4-6 x sehari, selama 15 menit, dg mata tertutup)
- Hentikan kosmetik pada mata
- Hentikan pemakaian kontak lens
• Medikamentosa
- Terapi topical (Oxytetrasiklin atau kloramfenikol salep setiap 8 jam) atau (kloramfenikol
tetes, 1 tetes tiap 2 jam)
- Terapi sistemik Eritromisin 500 mg pada dewasa (sesuai BB pada anak), atau
dikloksasilin 4 kali sehari selama 3 hari.
• Bila dengan pengobata konservatif tidak membaik  dipertimbangkan
pembedahan untuk drainase hordeolum.
4. Def. Vit A (3A)
Pada def. Vit A rabun
senja merupakan
keluhan paling awal.
Objektif
Ditemukan Gejala lain def. Vit A :

Pf Oftalm.
- Kekeringan (xerosis) konjungtiva bilateral
- Bercak bitot pada konjungtiva
- Xerosis kornea
- Ulkus atau Sikatrik kornea
- Nekrosis kornea difus atau keratomalacia.

Pf Umum :
- Kulit tampak xerosis dan bersisik
Tatalaksana
• Vitamin A dosis tinggi
• Berikan Air mata buatan, untuk lubrikasi
• Tetes mata antibiotic  cegah infeksi sekunder
5. Pingikuela
Pinguecula merupakan benjolan non-tumor, dibentuk
oleh deposit sub epitel amorf, berwarna putih
kekuningan, Disebakan sinar UV dari sinar matahari
Subjektif Objektif
Biasanya pinguecula tidak
menyebabkan gejala apapun selain
benjolan di sclera. (lebih sering di
sclera nasal)
Namun bisa juga ada :
- Mata kering (burning, gatel, foreign
body sensation)
- Neovaskular sekitar pinguecula
- Pingueculitis.
Diagnosis Tatalaksana
• Dx : Anamnesis dan Pf • Tidak ada gejala/ Gejala ringan:
• Dd : - Edukasi penggunaan kacamata hitam
- Pterygium • Disertai dry eye  Lubrikasi dengan eye
drop.
- Konjungtivitis
• Pingueculitis  kortikosteroid tetes atau
- Dry eye NSAID
• Eksisi bedah untuk mengankat
pinguecula jika 1. Mengganggu kosmetik,
2. tidak nyaman, 3. Mengganggu
pemakaian contact lens, 4. Menjadi
inflamasi kronik.

Anda mungkin juga menyukai