Mata

Compre
 Hifema
• Kondisi dimana terdapat darah di COA
• Paling sering disebabkan oleh luka tumpul
yang menyebabkan perobekan pembuluh
darah pada iris atau badan siliaris
 Anamnesis
• Nyeri pada mata
• Nyeri kepala
• Fotofobia
• Ganggun penglihatan
 PF
• Adanya darah di COA
• Tekanan intro orbital meningkat
 Px. Penunjang
• USG dan CT-Scan menyingkirkan tumor intra
ocular
• Pemeriksaan laboratorium darah untuk
melihat sickle cell disease
 Klasifikasi hifema
• Berdasarkan onset perdarahan
– Hifema primer  terjadi langsung sapai 2 hari
setelam trauma pada mata
– Hifema sekunder  terjadi 2-5 hari setelah
trauma pada mata
• Berdasarkan darah yang terlihat
– Makrohifema  perdarahan terlihat jelas
– Mikrohifema  perdarahan terlihat apabila
menggunakan mikroskop
• Berdasarkan pemenuhan darah di COA
– Grade 1 : kurang dari 1/3 COA
– Grade 2 : 1/3 – ½ COA
– Grade 3 : ½ - kurang dari seluruh COA
– Grade 4 : darah mengisi seluruh COA dikenal
dengan total Hifema, blackball, atau 8-ball hifema
 DD
• Juvenile xanthogranuloma
 Penatalaksanaan
• Non medikamentosa
– Berbaring dengan elevasi kepala 30-40° untuk
membantu proses penyerapan darah
– Monitoring TIO, pewarnaan kornea dan
perdarahan sekunder
• Medikamentosa
– Sikloplegik/ midriatik untuk mengurangi rasa sakit
dan resiko terjadingan sinekia posterior
– Analgesik  asetaminophen
– Kortikosteroid topical untuk mengurangi inflamasi
dan mencegah iritis/ iridosiklitis
– Antifibrinolitik seperti asam traneksamat  untuk
mengurangi risiko perdarahan ulang
• Operatif
– Parasintesis
• Indikasi
– Absorbsi darah yang lambat
– Terdapat kelainan penggumpalan darah yang
dapat menjadi risiko perdarahan sekunder
– Peningkatan TIO tidak dapat diatasi dengan obat-
obatan
 Edukasi
• Dilakukan tindakan operasi apabila tidak ada
perbaikan klinis setelah pemberian
medikamentosa
 Hipopion
• Pus steril yang terdapat pada COA
• Karena pus lebih berat dari humor aqueous
maka pus akan mengendap di bawah COA
 Anamnesis
• Nyeri
• Iritasi
• Gatal
• Fotofobia
• Gangguan penglihatan  tergantung beratnya
penyakit
 PF
• Terdapat pus pada COA
 Px. Penunjang
• Dilakukan pengambilan pus untuk menilai
etiologi penyakit
 DD
• Pseudohipopion  selain pus
 Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan sesuai etiologi penyakit
• Sikloplegik
• Anti inflamasi
 Edukasi
• Apabila tidak ada perbaikan klinis setelah
diberi obat maka dilakukan tindakan bedah
yaitu tindakan aspirasi irigasi hipopion
 Laserasi kelopak mata
• Terpotongnya jaringan pada kelopak mata
• Dapat disebabkan oleh sayatan benda tajam,
trauma tumpul, maupun gigitan hewan
 Anamnesis
• Nyeri periorbital
• Perdarahan dan bengkak pada kelopak mata
• Mata berair
 PF
• Pemeriksaan reflek pupil dan tajam
penglihatan
• Pemeriksaan dengan lup untuk menilai
– Luas dan dalamnya laserasi
– Adanya benda asing
– Keterlibatan bola mata
 Px. Penunjang
• Tidak diperlukan
 DD
• Tidak ada
 Penatalaksanaan
• Bersihkan luka apabila bola mata intak
• Pertimbangkan pemberian profilaksis tetanus
• Antibiotik sistemik
• Rujuk
 Edukasi
• Perlu menjalani pembedahan untuk menutup
luka
• Menggunakan alat atau kacamata pelingdung
saat bekerja atau berkendara
• Kontrol jika gejala bertambah berat
 Trauma kimia mata
• Akibat zat kimia yang masuk ke mata
• Salah satu kasus kegawatdaruratan mata
• Perlu penanganan secepatnya karena dapat
meyebabkan kerusakan berat maupun
kebutaan
 Anamnesis
• Mata merah, bengkak dan iritasi
• Nyeri pada mata
• Penglihatan buram
• Sulit membuka mata
• Rasa mengganjal pada mata
 PF
• Pemeriksaan menggunakan lup
– Hiperemi konjungtiva
– Defek epitel kornea dan konjungtiva
– Iskemia limbus kornea
– Kekeruhan kornea dan lensa
• Bila tersedia dapat dilakukan pemeriksaan
dengan kertas lakmus
– Lakmus menjadi merah  asam
– Lakmus menjadi biru  basa
 Px. Penunjang
• Buat apa?
 DD
• Tidak ada
 Penatalaksanaan
• Segera lakukan irigasi pada mata sampai
lakmus tidak berubah warna
• Lakukan eversi pada mata selama irigasi
• Singkirkan debris
• Setelah irigasi selesai selanjutnya nilai tajam
penglihatan
• rujuk
 Edukasi
• Menggunakan kacamata pelindung saat
kontak dengan bahan kimia