Anda di halaman 1dari 26

Branch Retinal Vein Occlusion (BRVO)

Oleh : Heldawati Jumadia Happy Maulidina 0810313180 0810312088

Pembimbing : dr. Weni Helvinda, Sp. M dr. Rinda Wati Sp. M

Bagian Mata RSUP Dr.M.Djamil Padang

Tinjauan Pustaka
Definisi
Oklusi Cabang Vena Retina adalah : Penyumbatan yang terjadi pada vena retina cabang yang mengakibatkan gangguan perdarahan dalam bola mata.

Ketajaman penglihatan akan terganggu jika terjadi edema makula, perdarahan retina dan oklusi pada kapiler peripovea retina.

Epidemiologi
Terjadi pada kelompok umur >50 tahun (90%). Biasanya terjadi unilateral, insiden bilateral hanya tejadi pada 9% kasus. BRVO tiga kali lebih sering terjadi dibandingkan CRVO. Terjadi di regio supertemporal (63%) dan inferotemporal (jarang).

Faktor resiko BRVO :


Hipertensi Penyakit Kardiovaskulaer BMI diatas normal Riwayat glaukoma Diabetes Melitus Penekanan vena pada arteriovenous crossing

PATOFISIOLOGI
Penekanan vena pada arteriovenous crossing menyebabkan penyempitan vena, kondisi ini dapat dapat menginisiasi terjadinya BRVO. Penekanan tersebut dapat menyebabkan turbulensi aliran darah, kerusakan endotel dan oklusi trombus, 97% posisi arteri tepat diatas arterivenous crossing pada kasus BRVO.

Diperkiran bahwa kondisi anatomis tersebut merupakan salah satu faktor resiko yang meyebabkan penekanan mekanik pada vena sehingga mengalami penyempitan dan merupakan faktor resiko berkaitan dengan patogenesis BRVO.

Visual Effects
BRVO menyebabkan defisit fungsional tergantung pada derajat dan lokasinya. BRVO dapat menyebabkan penurunan fungsi yang signifikan pada fungsi retina. Dan dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan.

Penurunan tajam penglihatan dapat berat sampai tidak dapat melihat sama sekali. Banyak faktor yang menyebabkan keadaan ini diantaranya edema makula, perdarahan makula, iskemia makula, perdarahan fovea, dan perdarahan viterous.

Pemeriksaan
Fundus photograph of left eye showing superotemporal BRVO with artery over vein Fundus photograph showing inferotemporal BRVO with vein over artery

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan ditujukan pada tiga hal berikut : Identifikasi dan penatalaksanaan faktor resiko yang terdeteksi Terapi spesifik pada pembuluh darah yang mengalami oklusi Penatalaksanaan terhadap komplikasi

Fotokoagulasi Argon Laser


Bila penurunan penglihatan akibat edema makula menetap selama beberapa bulan tanpa perbaikan spontan, biasanya diindikasikan fotokoagulasi grid pattern laser argon pada makula.

Tindakan ini dengan mengobliterasi daerahdaerah kebocoran di retina, digunakan untuk mengatasi edema makula saat visus pasien 20/40 atau lebih buruk dan telah lewat 3 bulan sejak terjadinya oklusi vena.

Penyuntikan intravitreal steroid atau agen anti-VEGF mungkin bermanfaat pada edema makula yang tidak respon terhadap terapi laser.
Sheathotomy teknik operasi yang digunakan untuk memisahkan pembuluh vena yang mengalami penekanan karena arteriovenous crossing

PROGNOSIS
Prognosis BRVO tergantung pada berat ringannya kerusakan kapiler dan daerah retina pada makula yang mengalami iskemia. Integritas parafoveal kapiler merupaka faktor prognosis penting terhadap perbaikan visual. Sekitar 50-60% pasien dengan BRVO akan mencapai ketajaman visual mencapai 20/40 atau lebih setelah satu tahun.

ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama Tanggal pemeriksaan Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Suku Bangsa Alamat : Tn. S : 19 September 2012 : 59 tahun : Laki-laki : PNS : Tapanuli : Pasaman

Anamnesis:
Seorang pasien laki-laki berusia 59 tahun datang ke Poliklinik Mata RSUP Dr M Djamil - Padang pada tanggal 19 September 2012 pukul 10.00 wib, dengan : Keluhan Utama : Mata kiri kabur sejak 5 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien mengeluh mata kiri kabur sejak 5 bulan yang lalu, awalnya pasien tidak menyadari keadaan ini karena penglihatan dengan mata kanan masih jelas
Pasien berobat ke dokter spesialis mata dan mendapatkan obat-obatan. Kemudian pasien di rujuk ke RSUP dr. M. Djamil. Sakit kepala (+) Riwayat mata merah tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit gula sejak 3 yang lalu Riwayat hipertensi (+) Riwayat pernah stroke 3 tahun yang lalu Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit DM, Hipertensi Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama

STATUS LOKALIS MATA


Status oftalmologi umum O.Dekstra O.Sinistra

Visus: tanpa koreksi Refleks fundus Supersilia/silia

5/10 (+) Madarosis (-) trikiasis (-) Skuama (-) Edema (-) hiperemis (-) ulserasi(-) skuama (-) Dalam batas normal

2/60 (+) Madarosis (-) trikiasis (-) Skuama (-) Edema (-) hiperemis (-) ulserasi(-) skuama (-) Dalam batas normal

Palpebra : superior inferior margo Aparat lakrimalis

Konjungtiva : Tarsalis

Folikel (-), Papil (-), Hiperemis (-) Folikel (-), Papil (-), Hiperemis (-)

Folikel (-), Papil (-), Hiperemis (-) Folikel (-), Papil (-), Hiperemis (-)

Forniks

Bulbi
Sklera Kornea

Injeksi konjungtiva (-), Injeksi Siliar (-)


Putih Bening

Injeksi konjungtiva (-), Injeksi Siliar (-)


Putih Bening

Kamera Okuli Anterior


Iris

Cukup dalam

Cukup dalam

Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)

Pupil

Lensa Korpus Vitreum

Bulat, refleks Cahaya (+/+), D=3mm Bening


Bening

Bulat, refleks Cahaya(+/+), D=3mm Bening


Bening

Fundus Media Papil Pembuluh darah Retina

Bening Bulat, batas tegas, c/d = 0,3 Aa:Vv = 2:3

Bening Bulat, batas tegas, c/d = 0,3 mm Aa:Vv = 1:3

Perdarahan (-), eksudat soft (+) Makula Tekanan bulbus okuli Tonometri

Perdarahan luas(+), eksudat hard (+), eksudat soft (+)

Refleks fovea (+)

Sukar Dinilai

6/5,5~14,6 mmHg Bebas

7/5,5~12,2 mmHg Bebas

Gerak bulbus okuli

Funduskopi Ocular Dextra

Funduskopi Ocular Sinistra

Permeriksaan tambahan : Indirek Funduskopi


Diagnosis : Diagnosis kerja : Oklusi Vena Retina Cabang Diagnosis banding : Oklusi Vena Retina Sentral

Rencana Terapi : Kendalikan faktor risiko Rencanakan Fotokoagulasi Argon Laser

Daftar Pustaka
1. Vaughan D, Taylor A, Riordan E.P. Penyakit Pembuluh Darah. Dalam : Oftalmologi Umum. Edisi 17. EGC. 2010.194. 2. Vaughan D, Taylor A, Riordan E.P. Gangguan Mata Yang Menyertai Penyakit Sistemik. Dalam : Oftalmologi Umum. Edisi 17. EGC. 2010.315. 3. Skuta G, dkk. Retinal Vaskular Disease.Dalam : Retina and Viterous. American Academy of Ophthalmology. 2011-2012. 150-151 4. Ilyas S. Penglihatan Turun Mendadak Tanpa Mata Merah Dalam : Ilmu Penyakit Mata. Edisi-3. FKUI. 2004. 264. 5. World Applied Sciences Journal 6 (1): 2009, Etiology and Management of Branch Retinal Vein Occlusion

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai