Anda di halaman 1dari 46

ARMD

(Age-Related Macular Degeneration)

M. ABDURROHMAN SAMBO
ADECYA AMARYLLIS R.P.

PEMBIMBING:
Dr. Tita
Identitas Pasien

• No. Register : 11208XXX


• Nama : Ny. NS
• Usia : 54 tahun
• Jenis Kelamin : Wanita
• Alamat : Karangploso
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Tgl Periksa ke Poli : 11 Februari 2016
Anamnesa
 Keluhan Utama : Mata kanan terasa kabur
 Anamnesa (Auto) :
Pasien mengeluh mata kanan terasa kabur sejak 2 minggu yang lalu,
nyeri (-), gatal (-), nerocoh (-), terasa ada yang mengganjal (+), merah (-
), sekret (-), penurunan penglihatan (+). Pasien mengaku ketika
membaca, tulisan yang dibaca terlihat kabur dan ada seperti bagian
yang hilang. Pasien juga mengatakan ketika mengemudi sepeda motor
pasien harus memakai kacamata agar terlihat jelas.

 Riwayat Penyakit Mata Terdahulu : Pasien pernah mengalami mata


terasa kabur 3 tahun yang lalu tetapi membaik setelah diobati

 Riwayat Penyakit Sistemik Terdahulu : DM (-), HT (-)


Anamnesa
 Riwayat Pengobatan : Pasien pernah berobat ke RSSA 3
tahun yang lalu ke RSSA tapi lupa nama obatnya apa
 Riwayat Trauma : Pasien pernah jatuh dari motor pada
tahun 2014 kepala sebelah kiri menghantam beton
 Riwayat Kaca mata : Pasien memakai kacamata spheris (-)
sejak 2 tahun yang lalu
 Riwayat Alergi : (-)

 Riwayat Keluarga : (-)

 Riwayat Sosial : Kebiasaan merokok (-)


Pemeriksaan status lokalis

5/12 Visus 5/75

Orthophoria Kedudukan Orthophoria

Gerakan Bola Mata

Spasme (-) Edema (-) Palpebra Spasme (-) Edema (-)

CI(-), PCI(-), lithiasis (+) Konjungtiva CI(-), PCI(-), lithiasis (+)

Jernih Kornea Jernih

Dalam C.O.A Dalam

Radline (+) Iris Radline (+)

Round, Ø 3 mm, RP (+) Pupil Round, Ø 3 mm, RP (+)

Jernih Lensa Jernih

N/P TIO N/P


Funduskopi
Fundus Refleks +/+
Media Clear +/+
PN II Bentuk bulat +/+
Batas Tegas +/+
c/d ratio 0,3/0,3
Warna Jingga +/+
SV >7/>7
Vasa a/v ratio 2/3 +/+
Scle -/-
Cross -/-
Retina Exudate -/-
Hem -/-
Makula R fovea +/+
Exudate +/-
Hem -/-
Diagnosis Kerja

• OD dry ARMD
• ODS DES + Katarak imatur
Terapi

• ROB P.O 1x1


• Sesuai poli infeksi
• Kontrol 1 bulan
KIE

• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien


tentang penyakit yang diderita
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang pengobatan yang diberikan
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang prognosis pada penderitaa
TERIMA KASIH
AGE RELATED MACULAR
DEGENERATION
Overview
• ARMD (Age-Related Macular Degeneration) merupakan suatu
kelainan degeneratif yang mengenai polus posterior retina
khususnya makula lutea, yang ditandai dengan adanya drusen,
biasanya tanpa keluhan bila belum mengenai makula bagian sentral.
• ARMD terdiri dari 2 tipe yaitu: non-neovaskuler (tipe kering) dan
neovaskuler (tipe basah); perbedaan ini berdasarkan penanganan
dan prognosis tajam penglihatan.
• Penyebab ARMD belum diketahui pasti; sering dihubungkan dengan
berbagai faktor risiko, seperti usia, jenis kelamin, ras, riwayat
keluarga ARMD, merokok, pajanan sinar matahari, faktor
kardiovaskuler, tekanan darah, kolesterol, body mass index, dan
nutrisi.
Epidemiologi

Saat ini ARMD merupakan masalah sosial di negara-


negara barat. Di dunia, penderita ARMD diperkirakan
telah mencapai 20-25 juta jiwa yang akan bertambah
tiga kali lipat akibat peningkatan usia lanjut dalam
waktu 30- 40 tahun mendatang. Pada tahun 2003,
WHO memperkirakan 8 juta orang akan mengalami
kebutaan akibat ARMD.
Anatomi Makula
Definisi

ARMD merupakan degenerasi makula yang


timbul pada usia lebih dari 50 tahun; ditandai dengan
lesi makula berupa drusen, hiperpigmentasi atau
hipopigmentasi yang berhubungan dengan drusen pada
kedua mata, neovaskularisasi koroid, perdarahan sub-
retina, dan lepasnya epitel pigmen retina.
Patofisiologi

Patofisiologi ARMD belum diketahui pasti, ada


teori yang mengaitkannya dengan proses penuaan dan
teori kerusakan oksidatif.
1. Proses Penuaan
2. Teori Kerusakan Oksidatif
Klasifikasi

ARMD terdiri dari 2 bentuk klinis yaitu:


• ARMD non-neovaskuler (non-eksudatif )
– Terlihat sebagai atrofi retina geografi k berupa
hipopigmentasi atau depigmentasi akibat atrofi sel
Epitel Pigmen Retina (EPR) sehingga pembuluh
darah koroid di bawahnya dapat terlihat serta
lapisan retina di atasnya tampak menipis. Atrofi
sel EPR dapat mengakibatkan atrofi sel
fotoreseptor yang berada di atasnya, sehingga
menimbulkan gangguan penglihatan.
DRY MACULAR DEGENERATION: VISUAL
• ARMD neovaskuler (eksudatif)
– ARMD neovaskuler (tipe basah) ditandai dengan
adanya choroidal neovascularization (CNV), sel
endotel CNV ini mudah bocor sehingga mudah pecah.
Kerusakan membran Bruch menyebabkan pembuluh
darah neovaskularisasi yang berasal dari kapiler koroid
akan menembusnya, dan berproliferasi diantara
membran Bruch dan sel epitel pigmen retina (EPR).
Pembuluh darah neovaskuler ini disertai jaringan
fibroblas, miofi broblas, limfosit dan makrofag
membentuk kompleks fibrovaskuler yang dapat
mengganggu dan merusak membran Bruch, kapiler
koroid, serta EPR.
WET MACULAR DEGENERATION: VISUAL
Faktor Resiko
• Usia • Pajanan Sinar Matahari
• Jenis Kelamin • Kardiovaskuler, Tekanan
• Faktor Herediter Darah, Kolesterol, dan
• Ras Body Mass Index
• Keadaan Bola Mata • Genetika
• Merokok • Nutrisi
Diagnosa

Anamnesis

Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis

• Funduskopi
• Kartu Amsler
• Fundus Fluroscein Angiography (FFA)
• Indocyanine Green Angigraphy (ICGA)
• Optical Coherence Tomography (OCT)
Penanganan
• Fotokoagulasi Laser • Radiasi
• Photodynamic therapy ( • Pembedahan
PDT) – Translokasi makula
• Transpupillary – Transplantasi EPR
thermotherapy (TTT) • Pendidikan dan
• Terapi anti-angiogenesis Rehabilitasi
Saran
Risiko ARMD dapat diperkecil dengan menghindari faktor
risiko yang dapat dicegah dan berupaya hidup sehat. Diharapkan
setiap oftalmolog dapat melakukan skrining pemeriksaan fundus
karena kebanyakan kasus ARMD tanpa keluhan tajam
penglihatan bila belum melibatkan penglihatan sentral. Berisiko
CNV (choroidal
neovascularization) apabila dijumpai lima atau lebih drusen,
terdapat satu atau lebih drusen berukuran besar, adanya
hiperpigmentasi fokal dan adanya riwayat hipertensi sistemik.
Apabila terdapat risiko CNV, penderita dididik untuk
memantau sendiri penglihatannya dengan menggunakan kartu
Amsler.
DRY EYE SYNDROME
Overview

http://www.virtualcancercentre.com
Roles and Characteristics of the eyelids

• Eye protection
• Regular blink: protection and stability of the tear film
• Rich of glands
• Adequate blood supply
• No venous valve
Conception
• Corneal epithelium
• Conjunctival epithelium
• Tear film
• Clinical ocular surface consist of
conjunctiva
cornea
eyelids
lacrimal gland
lacrimal passages
Tear and the Tear Film

• Function :
1.Cleaning
2.Wetting ocular surface
3.Bacteriostasis
4.Supporting the cornea
(oxygen supply)

http://www.drmalcolmmckellar.co.nz
Origin of Epithelium

• Stem cells, SC
Corneal epithelium derived from the
Limbal stem cells.
Conjunctival epithelium derived from
forniceal and palpebral regions.
Dry Eye
Healthy tear film Dry eye

http://www.chronicdryeye.com
Conception

• Dry eye (known by doctors as


keratoconjunctivitis sicca) is a chronic lack
of sufficient lubrication and moisture in the
eye.
• Its consequences range from subtle but
constant irritation to ocular inflammation of
the anterior (front) tissues of the eye.
Tear Secretion

• Lacrimal gland
Producing the watery part of the tear film
called the aqueous.
• Meibomian glands
Producing lipids which keep the tear film from
evaporating.
• Goblet cells of the conjunctiva
Producing mucin which allows the wetting of
the ocular surface as well as stabilizes the tear
film.

www.virtualmedicalcentre.com
Etiological factor & Classification

 Aqueous tear deficiency


 Lipid tear deficiency
 Mucoprotein deficiency
 Kinetic disorders of lacrimal fluid

http://www.drmalcolmmckellar.co.nz
Clinical Manifestation

• Dry eye symptoms


asthenopia
irritation, grittiness
dryness
burning
ophthalmalgia
light sensitivity
pink-eye
• Do you regularly experience one or several symptoms above?
• Some diseases and conditions (like rheumatoid arthritis, lupus
and Sjögren’s Syndrome) also cause chronic Dry Eye in many
patients.
• On the other hand, activities like reading, Wearing contact lenses or working at
the computer may cause Dry Eye.
Diagnostic Tests for Dry Eye
• Dry Eye questionnaire
• Lacrimal river width
• Schirmer test – uses paper strips under eyelid to measure the wetness
that collects over a specific period of time.
• Break-up time of tear film (BUT)
• Staining – uses special dyes to highlight areas of possible damage to the
eye surface.
• Tear ferning test
• Lactoferrin contents
• Tear penetration pressure test
• Corneal tonographic map
• Impression cytology
Diagnosing

• Schirmer test, BUT, Staining


• Foundation
Symptom
Instability of tear film
Damage on epithelium
Tear penetration pressure increasing
Treatment
• According to the clinical category
For tear deficiency: Maintain moisture in the eyes; reducing the evaporation;
increasing the secretion; controlling inflammation & immunoreaction.
For over-evaporation: Therapy the Meibomian gland dysfunction; controlling
inflammation; cleaning eyelid; decreasing the evaporation; lipid replacement.
• According to the eye conditions
For intermittent symptoms: Artificial tears add volume to the tear film as
long as they remain in contact with the surface of the eye.
For midrange dry eye: Artificial tears and punctal occlusion.
For Severe dry eye: Appending cyclosporin, surgery.
Summary

• Eliminating the etiological factors


• Tears replacement therapy
• Maintain moisture in the eyes
• Increasing the tear secretion
• Immune inhibition therapy
• Re-establish the tear film
• Other supporting treatment

Anda mungkin juga menyukai