makula terkait
usia tipe kering
OLEH :
Mutiara Isman
1102011185
PEMBIMBING :
dr. Dijah Halimi, Sp.M
dr. Santi Sri Agustina, Sp.M, Mkes
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Degenerasi makula terkait usia adalah adanya degenerasi epitel pigmen
retina yang berhubungan dengan stres oksidatif. Perubahan-perubahan di
matriks ekstraseluler yang berbatasan dengan membran Bruch dan
pebentukan deposit-deposit subretina
Klasifikasi :Klasifikasi degenerasi makula terkait usia terbagi atas dini dan
lanjut. degenerasi makula terkait usia tipe lanjut terbagi lagi menjadi atrofi
geografik( degenerasi makula terkait usia-kering) dan penyakit neovaskular
( degenerasi makula terkait usia-basah).
Pada degenerasi makula terkait usia tipe atrofi geografik( degenerasi
makula terkait usia-kering) tampak sebagai daerah-daerah atrofi epitel
pigmen retina dan sel-sel fotoreseptor yang berbatas tegas, lebih besar dari
dua diameter diskus,yang memungkinkan pembuluh koroid dibawahnya
terlihat secara langsung
BAB II
ANATOMI
Retina adalah lembaran jaringan saraf
berlapis yang tipis dan semitransparan yang
melapisi bagian dalam dua pertiga posterior
dinding bola mata.
Retina membentang ke anterior sejauh korpus
siliaris dan berakhir pada ora serata.
Permukaan luar retina sensoris bertumpuk
dengan lapisan epitel pigmen retina.
Permukaan dalam retina berhadapan dengan
vitreus.
Dikutip dari Oftalmologi umum edisi 17
VASKULARISASI RETINA
Retina menerima
darah dari 2
sumber :
Arteri siliaris
posterior
(koriokapilar
is)
Arteri sentralis
retina
Memperdar
ahi retina
bagian luar
Memperdarahi
retina bagian
dalam
Dikutip dari Oftalmologi umum edisi 17
FISIOLOGI RETINA
Retina berfungsi sebagai suatu alat optik, suatu reseptor yang kompleks, dan suatu
transduser yang efektif.
Sel-sel batang dan kerucut di lapisan fotoreseptor mengubah rangsangan cahaya
menjadi suatu impuls saraf yang dihantarkan oleh jaras jaras penglihatan ke korteks
penglihatan di oksipital.
Fotoreseptor tersusun sedemikian rupa sehingga kerapatan sel kerucut meningkat di
pusat makula (fovea), semakin berkurang ke perifer, dan kerapatan sel batang lebih
tinggi di perifer.
Fovea berperan pada ketajaman penglihatan dan penglihatan warna yang baik,
sementara retina sisanya terutama digunakan untuk penglihatan gerak, kontras, dan
penglihatan malam.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Degenerasi makula terkait usia adalah adanya
degenerasi epitel pigmen retina yang berhubungan
dengan stres oksidatif.
KLASIFIKASI :
Klasifikasi degenerasi makula terkait usia terbagi atas
dini dan lanjut. degenerasi makula terkait usia tipe
lanjut
terbagi
lagi
menjadi
atrofi
geografik( degenerasi makula terkait usia-kering) dan
penyakit neovaskular ( degenerasi makula terkait
usia-basah).
Faktor resiko
1. Umur
2. Genetik
3. Merokok
4. Ras
5. Riwayat keluarga
6. Hipertensi dan Diabetes
7. Paparan terhadap sinar Ultraviolet
8. Obesitas dan kadar kolesterol tinggi
9. Stress oksidatif
10. Mutasi Fibulin-5
PATOGENESIS
Patogenesis ARMD belum diketahui pasti, ada
teori yang mengaitkannya dengan proses :
1. Proses penuaan
2. Teori kerusakan oksidatif
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Oftalmologis
Pemeriksaan Penunjang
KLASIFIK
ASI
: non-eksudatif (kering/dry/atrofik)
eksudatif(basah/wet/neovaskular).
Stadium dini.
Stadium menengah.
Stadium lanjut
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
-Tidak ada terapi khusus untuk ARMD tipe noneksudatif
-Multivitamin dan antioksidan (vitamin E 400 mg, vitamin C 500 mg, beta carotene 15 mg,
cooper 2 mg dan zinc 80 mg):memperbaiki dan mencegah terjadinya degenerasi makula.
-Sayuran hijau mencegah terjadinya degenerasi makula tipe non- eksudatif.
Non Farmakoterapi
-Penglihatan dimaksimalkan dengan alat bantu penglihatan
-Pencahayaan tambahan dapat membantu penderita ARMD kering untuk dapat
mengoptimalkan penggunaan sisa penglihatan
Kontrol faktor resiko:Tidak merokok dan pengendalian tekanan darah tinggi
PROGNOSIS
Prognosis baik bila :
Prognosis dapat didasarkan pada terapi, tetapi belum ada terapi
yang bernilai efektif sehingga kemungkinan untuk sembuh total
sangat kecil.
Prognosis buruk bila :.
Pada degenerasi makula yang progresif dapat menyebabkan
kebutaan sehingga dapat mengganggu aktivitas. Prognosis dari
degenerasi makula terkait usia tipe eksudat lebih buruk daripada
degenerasi makula terkait usia tipe non-eksudat
DAFTAR PUSTAKA
1.
3.
Vaughan, GD., Asbury, T., Riordan-Eva, P. Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta: EGC : 2007 :
12 14; 185 211.
4.
5.
6.
Alfaro III MD, D Virgil; Ligget Peter E. Age-Related Macular Degeneration :A Comprehensive
7.
2012Diunduhdari:http
://www.kalbemed.com/Portals/6/09_194AgeRelated%20Macular%20Degeneration.pdf Diakses pada
tanggal 30 juni 2016
8. Yusardi Romi. Penatalaksanaan Terkini Related Macular Degeneration Eksudat.
Fakultas Kedokteran Univ.Andalas .2007. Diunduh dari:
http://repository.unand.ac.id/17661/1/Penatalaksanaan_Terkini_Age_Related_Maclar_
Degeneration_(ARMD)_Eksudatif.pdf Diakses pada tanggal 30 juni 2016
TERIMAKASIH