TRIAS GLAUKOMA
TIO meningkat
Kerusakan saraf optik
Penyempitan lapang-
pandangan
Pembagian glaukoma
Glaukoma Sudut Terbuka Glaukoma Sudut Tertutup
A. Primer A. Primer :
B. Normal Tension - Dengan blok pupil
C. Sekunder - Tanpa blok pupil
B. Sekunder :
- Dengan blok pupil
- Tanpa blok pupil
Glaukoma sudut terbuka
Primer (gsbp) /glaukoma kronis
stadium dini :
Gejala khas : stadium lanjut: sering menoleh ke
samping
Pria = wanita
Miopia
Prevalensi pd diabetes
Turunan / herediter
Normo Tension Glaucoma
(NTG) intinya TIO normal
lebih ke arah multifaktorial
GlaukomaSudutterbukaSekunder
( GSBS )/ Glaukoma kronis
PATOGENESA HAMBATAN PEMBUANGAN HA DI
JARING TRABEKULER SEKUNDER
IRITIS
HIFEMA
ENZIM MUKOPOLI SAKARID
(KORTIKOSTEROID TOPIKAL)
TRABEKULER EDEM (TRAUMA KIMIA ATAU
TEKANAN VENA EPISKLERA YG TINGGI
GSBS
Glaukoma Sudut Tertutup Primer
( GSTP )
GlakomaAkut
Glaukoma sudut tertutup
Primer (gstp)
Usia: 55 - 65 th (cina)
dekade 6 dinegbarat
jarangusia< 30 th
Umumnya serangan 1 mata, dan the fellow eye
50%, 5 thn kemudian
Wanita>pria (3 : 1)
Hipermetropi
herediter
Glaukoma sudut tertutup
Primer (gstp)
Katarak anak-anak
1. Katarak kongenital 1. Katarak muncul sejak lahir
2. Katarak yang didapat 2. Karena trauma,infeksi,obat2an
Katarak sekunder
Katarak komplikata Penyakit intraokular (uveitis ,
glaukoma, retinitis pigmentosa dan
pelepasan retina)
Katarak penyakit sistemik Bilateral (DM,galaktosemia,dll)
Katarak toksik Obat (kortikosteroid)
Katarak ikutan Katarak traumatik yang terserap
sebagian atau setelah terjadinya
ekstraksi katarak
ekstrakapsular.
22. Pasien Ny.mengeluh penurunan penglihatan secara
tiba-tiba pada mata kanan. Nyeri hebat dan melihat
seperti adanya pelangi. Mual muntah (+). PF
konjungtiva hiperemis, COA dangkal. TIO meningkat.
Dx??
Ayooo tebak diagnosisnya apa ayoooo.. ^_~
Glaukoma akut
yeyeyeyeye
23. Pasien Ny.mengeluh penurunan penglihatan secara
tiba-tiba pada mata kanan. Nyeri hebat dan melihat
seperti adanya pelangi. Mual muntah (+). PF
konjungtiva hiperemis, COA dangkal, palpasi
tekanan bola mata kesan normal, CD ratio >0,5.
Pemeriksaan penunjang pada kasus ini yang dapat
dilakukan untuk menilai progresivitas dan
keberhasilan terapi ?
Pemeriksaan pada glaukoma
Tonometri (10-21 mmHg) utk ortu 24 mmHg
Gonioskopi (utk melihat sudut) spesialistik
Funduskopi (penilaian Diskus Optikus)
Pemeriksaan Lapangan Pandang (automated perimeter dan
Goldman Perimeter)
4. Anak, mata merah, gatal, berair, ada teman yg kena,
ditemukan folikel di konjungtiva palpebra. Diagnosis :
a. Konj. Viral
b. Vernal
c. Bacterial
d. Alergi
SKDI : 4A
Penyakit
mata
Visus Visus
Visus Visus
perlahan mendadak
mengenai ablasio
Konjungtivitis media katarak, retina,
, skleritis, refraksi, mis. ARMD, neuritis
episkelritis, keratitis, retinopati optika,
hordeolum, uveitis, hipertensi/D oklusi
pterigium, glaukoma M arteri/vena
pinguekula akut retina
Pembahasan
Jenis konjungtivitis Ciri khas
Viral sekret jernih, ditemukan folikel, terapi
kortikosteroid topikal (kalau perlu), atau
artifisial tear
dakriosistitis
14. Pasien laki-laki, 65 tahun, datang dengan keluhan
mata terasa mengganjal, terdapat selaput pada mata
pasien. Selaput ini sudah muncul sejak bertahun-
tahun lalu dan semakin meluas. Pasien bekerja
sebagai petani. Pemeriksaan mata tes sonde (-),
diagnosis?
a. Pinguekula
b. Pterigium
c. Katarak
d. Blefaritis
SKDI : pterigium 3A
15. Seorang pasien datang dengan keluhan penglihatan
kabur. Tidak mata merah. Pasien bekerja sebagai
petani. Dari pemeriksaan lokalis didapatkan pada
mata terdapat bentukan selaput berbentuk segitiga
di depan kornea 0,3 mm dari arah limbus. dilakukan
pemeriksaan sonde, sonde tidak terlihat. Apakah
diagnosis pasieen tersebut?
a. Pterigium
b. Pinguekula
c. Katarak
d. Pseudopterigium
21. Pasien Ny. mengeluhkam nyeri pada mata kanan dan
pandangan kabur sejak dua hari yll. Pasien pengguna
lensa kontak. PF visus mata kanan 3/60 tidak maju
dengan pinhole, edema kornea (+) injeksi silier (+),
injeksi konjungtiva (+), COA dangkal lensa kesan
jernih. Diagnosis adalah
a. konjungtivitis
b. keratitis
c. uveitis anterior
d. ulkus kornea
e. uveitis posterior
SKDI : keratitis 3A, uveitis anterior (iritis ) 3A, dan ulkus
kornea tidak tercantum
Uveitis
anterior posterior
Iritis dengan siklitis mengenai lapisan
disebut iridosiklitis atau koroid
disebut juga dengan disebut koroiditis
uveitisa nterior dan
merupakan bentuk
uveitis tersering
Gejala :
kabur jauh , dekat terang
konvergensi dan asthenopia
Tanda :
exoftalmus
vitreus floaters
Tigroid Fundus
Anterior Chamber dalam
Pupil agak lebar
Gradation of Myopia :
Ablatio retina
Strabismus Esotropia
Strabismus Exotropia
Glaukoma
Komp ikasi : Esotropia
Ambliopia
Koreksi lensa +
Terapi : terkuat
Bedah refraktif
Astigmatism
Kondisi dimana didapatkan derajat refraksi yang
berbeda di masing-masing meridian,sinar paralel
difokuskan di titik yang berbeda
Definisi
ketidaksamaan kelengkungan kornea yang menyebabkan
bayangan benda yang dilihat memiliki 2 atau lebih fokus pada
retina.
Classification of astigmatism
1.Simple hyperopic astigmatism:e.g C+0.50
2.Simple myopic astigmatism : C-0,50
3.Compound hyperopic astigmatism : S+1.00 C +0.50
4.Compound myopic astigmatism :
S-1.00 C-0.50
5.Mixed astigmatism :S-1.00 C+0.50
24. Pasien anak usia 6 tahun dengan keluhan penglihatan
tidak jelas saat melihat papan tulis. Didapatkan visus
3/6 membaik dengan pinhole. Apa yang digunakan
untuk mengkoreksi kelainan tersebut : lensa sferis
terlemah. Pelajari juga kelainan refraksi myopia,
hipermetropia, astigmatisma. Jenis astigmatisma
kapan dikatakan composite dan simpleks.
Presbiopi
Presbiopia adalah gangguan penglihatan terutama dekat
pada orang berusia >40 tahun akibat gangguan akomodasi
(masalah kelenturan lensa). Diperlukan lensa adisi untuk
membaca. Satu-satunya kelainan refraksi yang tidak bisa
dibetulkan dengan LASIK.
Terapi
Lensa adisi untuk presbiopia
40-45 tahun + 1.0 D
45-50 tahun + 1.5 D
50-55 tahun + 2.0 D
55-60 tahun + 2.5 D
>60 tahun +3.0 D (adisi + 3.0 D juga dipakai buat orang
afakia)