Anda di halaman 1dari 30

ANATOMI

 Avaskuler, transparan ~ jam tangan

 Nutrisi : difusi glukosa dari COA


O2 dari tear film
kornea perifer  O2 dari sirkulasi limbal

 Sensori nerve fiber : N.ciliaris longus  plexus


sub epitel

 Cab. N.V  multiple, unmyelinated


Epitel
 Sel epitel skuamosa stratified
 Epitel dan tear film  optical smooth surface
 Tight junction antara sel epitel superfisial
mencegah penetrasi airmata masuk stroma

Membrana Bowman

- Lap. aseluler jernih


- Fibril kolagen
Stroma
- 90 % tebal kornea

- T/D - serabut kolagen dalam bahan dasar


- sel keratocyt Mukopolisakarida

- Sabut kolagen  paralel teratur  transparan

Endotel
- T/ D 1 lapis sel kubus
- Regenerasi (-), pompa bikarbonat aktif
- Kerusakan permanen
Membrana Descemet
-Lap. Terkuat ; tidak mudah ditembus

-Melapisi stroma di bagian posterior

-T/D serat kolagen jernih

-Dianggap sebagai hasil sekresi endotel


KORNEA
Penyakit Pada Kornea
•Keratitis numularis/ keratitis sawahica

•Sering pd petani

 Keradangan kornea dengan gambaran infiltrat subepitel


berbentuk bulatan seperti mata uang ( coin lesion )

Organisme penyebab diduga virus yang masuk ke dalam


epitel kornea melalui luka kecil setelah terjadinya trauma
ringan pada mata. Replikasi virus pada sel epitel di ikuti
penyebaran toksin pada stroma kornea menimbulkan
kekeruhan / infitrat khs berbentuk Coin lesion
Gejala klinis :

- Foreign Body Sensation, Fotofobi


- Kabur
- Unilat (lebih sering)
- Tidak terdapat hiperemi konyungtiva maupun kornea
- Tes fluoresin negatif
- Tes sensibilitas kornea baik

Pengobatan :

- Dapat sembuh sendiri


- kortikosteroid topikal 3 - 4 x / hari selama 5 -7 hari
KERATITIS DENDRITIKA

– Keradangan kornea akibat virus Herpes


Simpleks
– Lesi yang timbul pada kornea diakibatkan
penetrasi virus kedalam sel epitel didului
mikrotrauma, sehinga virus berkembang melalui
siklus replikasi disepanjang cabang – cabang
sarafoftalmik pd kornea sehingga berbentuk
infiltrat berupa kekeruhan menyerupai pita halus
bercabang – cabang (dendrit )
Gx klinis :
- fotofobi & epifora
- keluhan bersifat ringan
- Kabur
- tes fluoresin positif
- tes sensibilitas menurun / negatif

DD : Keratitis herpes zoster


pengobatan : 1 anti virus
2 simtomatis
3 kerato plasti
Ulkus kornea karena bakteri
• Merupakan ulkus yang timbul akibat infeksi
kuman
• Terjadi setelah adanya kerusakan epitel kornea
• Letaknya cenderung ditengah kornea
• Sering diikuti hipopion
• Gejala – nyeri, mata merah, kabur, fotofobi,
hiperemi perikornea, infiltrat brp bercak putih pd
epitel sampai stroma,hipopion,tes fluoresin
positip, pem lab ditemukan bakteri
DD : Ulkus kornea akibat jamur
- Disekitar infiltrat induk terdapat infiltrat satelit
- Elemen jamur bisa ditemukan didalam bilik mata
depan

PENGOBATAN
- Antibiotika tergantung hasil hapusan & biakan
kuman
- Cara pemberian - topikal
- suntikan subkonyungtiva
- sistemik
Penatalaksanaan ulkus kornea yang dianjurkan
UKURAN LOKASI PADA PENATALAKSANAAN
KORNEA
A.< 3 mm Tdk pd sumbu mata - rawat jalan
- Antibiotik topikal
tiap jam
B.> 3mm Sumbu mata - rawat inap

- AB topikal tiap 15
menit
-AB subkonyungtiva

-Rawat inap
C. >3mm Disegala tempat
+hipopion -AB topikal tiap 15
menit
-AB subkonyungtiva

-AB parenteral
Distrofi kornea
- Kelainan yg diturunkan herediter
- Penyebab tidak diketahui
- Bilateral
- Ditandai adanya endapan2 tertentu pada lapisan
kornea
- Sering ditemukan sejak lahir,bisa tdk
berkembang,ttp ada yg dpt berkembang pelan
selama hidup
- Berupa bercak putih atau ke abu –abuan pada
lap epitel, stroma dan endotel kornea
- Gejala: - kabur dan ada bercak putih dimata
Gejala:
• Kabur dan ada bercak putih dimata
• Visus menurun,astigmat ireguler
• DD:Sikatriks kornea, ada riwayat trauma,keratitis/ulkus
sebelumnya

Pengobatan :
• 1.Pemberian NaCl 5% brp salep mata
3-4x/hari atau tetes mata 6-8x/ hari utk mengurangi
edema kornea
• 2.Keratoplasti
Penyebab
Terapi

Obat Penunjang - sikloplegi, analgesik, anti glaukoma


Terapi : - acyclovir 800 mg 5 x 1 (7 – 10 hr)

- Corticosteroid, sikloplegik
SKLERA
• Merupakan selaput pelindung mata bagian luar yang
bersifat fibrosa, padat, berwarna putih

PENYAKIT & KELAINAN SKLERA


• Sklera biru
Sklera normal berwarna putih &buram, ,sehinga
struktur uvea dibawahnyatidak tampak.Jika
terjadi perubahan struktur serabut serabut
kolagen & penipisan menyebabkan pigmen
uvea yang ada dibawahnya tampak, sehiga
sklera berwarna kebiru – biruan. Terjadi pada
Osteogenesis Imperfekta, Sindroma Marfan &
penggunaan kortikosteroid jangka lama
STAFILOMA
Merupakan penojolan sklera akibat desakan uvea
ke sklera akibat desakan uvea kesklera yang menipis &
teregangDitandai adanya penonjolan terbatas pada satu
segmen bola mata & berwarna biru tua

RADANG SKLERA & RADANG EPISKLERA

EPISKLERITIS
Sering dijumpai,merpkan radang terbatas pd episklera
Unilateral
Penyebab tdk diketahui,kemungkinan terdpt peran reaksi
hipersensitif
penyakit sistemik yang ada kaitannya antara
lain Rheumatoid artritis, Sindrom syorgen,
Sifilis, Herpes zoster & TB
Gejala :
mata merah,nyeri fotofobia, pedih & lakrimasi
tampak hiperemi terbatas sehinga mata berwarna
merah muda atau ungu
- sembuh sendiri 1-2 minggu
- sering kambuh
keadaan akan membaik dgn kortiko steroid
topikal dalam 3-4 hari
SKLERITIS
- lebih jarang di bandingkan dgn episkleritis
- umumnya karena penyakit sistemik
- bisa unilateral / bilateral
- wanita > pria
Gejala:
- mata merah , foto fobia, pedih, lakrimasi
- nyeri (lebih berat dari episkleritis)
- tampak perubahan warna difus pada
sklera menjadi ungu keabuan
- pengobatan ditujukan pada penyakit
yang mendasari
Penyebab Skleritis
Peny kolagen: Spondilitis ankilosing Artritis
Reumatoid

Penyakit Granulomatosa:
TB,Sifilis,Sarkoidosis,Lepra

Kel Metabolik: Gout,Tirotoksikosis

Infeksi : Herpes Zoster,Herpes Simpleks

Lain2: Fisik,kimiawi,mekanis

Tidak diketahui

Anda mungkin juga menyukai